Fix Kti Mega 3
Fix Kti Mega 3
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
MEGA JUWITA SARI WIBOWO
NIM : 01.18.064
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
Proposal Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan Diploma III Farmasi Akademi Kesehatan Arga Husada
Oleh :
MEGA JUWITA SARI WIBOWO
01.18.064
AKADEMI KESEHATAN
ARGA HUSADA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
PARE
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal
Karya Tulis Ilmiah
MEGA JUWITA SARI WIBOWO
01.18.064
Disetujui untuk diuji kan di hadapan Dewan Penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah
pada tanggal : Pare, ........
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
apt. Ana Nurlaili H., M. Farm. Klin. apt. Sri Eko Wahyu TS., S.Farm.
Mengetahui
Akademi Kesehatan Arga Husada
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal
Karta Tulis Ilmiah
MEGA JUWITA SARI WIBOWO
01.18.064
Telah di uji dan di setujui oleh Tim Penguji pada ujian di Program Diploma III
Farmasi Akademi Kesehatan Arga Husada Pare
Tanggal :
TIM PENGUJI
Tanda Tangan
Ketua : apt. Vita Kresnawati, M.Farm.Klin.
Mengetahui
Akademi Kesehatan Arga Husada
iii
SURAT PERNYATAAN
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi.
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
apt. Ana Nurlaili H., M. Farm. Klin. apt. Sri Eko Wahyu TS., S.Farm.
iv
KATA PENGANTAR
v
Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis
menyadari bahwa penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan dan kelemahan, walaupun
demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat hasil yang
optimal.
Penulis berharap ada masukan, kritik, ataupun saran yang membangun diri
semua pihak, untuk kesempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis juga
berharap Proposal Karya Tulis Ilmiah ini akan bermanfaat bagi penulis maupun
pihak yang terkait.
Pare, Maret 2021
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ........................................................................................ i
Lembar Persetujuan ................................................................................ ii
Lembar Pengesahan ................................................................................ iii
Lembar Surat Pernyataan ........................................................................ iv
Kata Pengantar ........................................................................................ v
Daftar Isi ................................................................................................. vii
Daftar Gambar ........................................................................................ ix
Daftar Tabel ............................................................................................ x
Daftar Singkatan ..................................................................................... xi
vii
BAB III METODELOGI PENELITIAN ........................................... 29
3.1 Desain Penelitian .................................................................. 29
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................... 29
3.2.1 Waktu Penelitian ..................................................... 29
3.2.2 Tempat Penelitian ..................................................... 29
3.3 Kerangka Penelitian .......................................................... 30
3.4 Sampling Desain ............................................................... 31
3.4.1 Populasi Penelitian ................................................... 31
3.4.2 Sampel Penelitian ..................................................... 31
3.4.3 Teknik Sampling ...................................................... 32
3.5 Identifikasi Variabel .......................................................... 32
3.6 Definisi Operasional .......................................................... 33
3.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data ................................ 33
3.7.1 Prosedur Pengumpulan Data .................................... 33
3.7.2 Analisa Data ............................................................. 34
3.8 Instrumen Penelitian .......................................................... 35
3.9 Etika Penelitian ................................................................. 35
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Algoritme Tatalaksana Diabetes Mellitus Tipe II ............... 27
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Gambaran Penggunaan Insulin
danKombinasi Anti Diabetik Oral (ADO) Pada Pasien
Rawat Inap di Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko
Bojonegoro .......................................................................... 28
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Gambaran Penggunaan Insulin
dan Kombinasi Anti Diabetik Oral (ADO) Pada Pasien
Rawat Inap di Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko
Bojonegoro .......................................................................... 30
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kriteria Diagnosis Diabetes Mellitus ...................................... 12
Tabel 2.2 Profil Obat Anti Diabetik Oral (ADO) yang tersedia di
Indonesia ................................................................................. 19
Tabel2.3 Daftar Obat Anti Diabetik Oral (ADO) ................................... 19
Tabel 2.4 Jenis Sediaan Insulin Eksogen Berdasarkan
Waktu Kerja ........................................................................... 24
x
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
xi
TTGO : Tes Toleransi Glukosa Oral
TZD : Tiazolidinedion
WHO : World Heart Organization
α : Alfa
β : Beta
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
darah (Decroli, 2019). Terapi farmakologis meliputi obat Anti Diabetik Oral
(ADO) dan insulin, golongan obat Anti Diabetik Oral (ADO) meliputi
golongan biguanida, thiazolidinedion, sulfonilurea, meglitinid, Dipeptidyl
Peptidase-4 Inhibitors (DPP-4), Glucagon-Like Peptide-1 receptor agonists
(Antagonis GLP-1), Sodium Glucose Co-Transporter-2 inhibitors (SGLT-2)
(BNF, 2019). Jenis insulin berdasarkan lama kerjanya yaitu insulin kerja cepat
(Rapid-acting insulin), insulin kerja pendek (short-acting insulin) insulin kerja
menengah (intermediate-acting insulin), insulin kerja panjang (long-acting
insulin), insulin kerja ultra panjang (ultra long-acting insulin), insulin
campuran tetap (kerja pendek dengan menengah dan kerja panjang dengan
menengah (premixed insulin), insulin campuran tetap (kerja ultra panjang
dengan kerja cepat) (PERKENI, 2019).
Permasalahan yang muncul pada terapi insulin atau kombinasi dapat
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti hipoglikemi yang
diakibatkan karena pemberian dosis insulin terlalu besar, tidak tepatnya waktu
makan dengan waktu tercapainya kadar puncak insulin, atau karena adanya
faktor lain yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, misalnya
insufisiensi adrenal atau pituitari, dan akibat kerja fisik yang berlebihan. Efek
samping lainnya dalam penggunaan insulin yaitu edema, rasa kembung di
abdomen, dan gangguan visus. Suntikan insulin yang dilakukan berulang kali
ditempat yang sama dapat menyebabkan kehilangan lemak terlokalisasi
(lipoartrofi) maupun penumpukan lemak (lipohipertofi) (Farmakologi dan
Terapeutik FKUI, 2016). Ketidakpatuhan yang disebabkan karena kurangnya
pengetahuan pasien dalam menggunakan insulin akan mengakibatkan
meningkatnya biaya perawatan dan resiko terjadinya komplikasi antara lain
retinopati, neuropati, jantung koroner, stroke, dan gangguan pembuluh darah
perifer. Beberapa pasien menolak diberikan injeksi insulin karena takut
dengan jarum suntik, takut terhadap cara penyuntikan, perasaan cemas, dan
ketidakpuasan terhadap hasil terapi dengan insulin, penderita Diabetes
Mellitus juga takut melakukan penyuntikan insulin secara mandiri sehingga
meminta bantuan orang lain, dalam hal ini menyebabkan pasien harus
tergantung pada bantuan orang lain (Fitriani dkk, 2019). Ketakutan terhadap
4
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL. Puasa adalah kondisi tidak
ada asupan kalori minimal 8 jam. (B)
Atau
Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200 mg/dL 2 jam setelah Tes Toleransi
Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram. (B)
Atau
Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL dengan keluhan klasik.
Atau
Pemeriksaan Hba1c ≥ 6,5% dengan menggunakan metode yang terstandarisasi
oleh National Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP). (B)
c. Evaluasi Laboratorium
1. Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam setelah
TTGO.
2. Pemeriksaan kadar HbA1c.
d. Penapisan Komplikasi
Penapisan komplikasi dilakukan pada setiap penyandang
yang baru terdiagnosis Diabetes Mellitus Tipe II melalui
pemeriksaan :
1. Profil lipid pada keadaan puasa meliputi kolesterol total, High
Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL),
dan trigliserida.
2. Tes fungsi hati.
3. Tes fungsi ginjal meliputi kreatinin serum dan estimasi GFR.
4. Tes urin rutin.
5. Albumin urin kuantitatif.
6. Rasio albumin keratin sewaktu.
7. Elektrokardiogram.
8. Foto rontgen dada (bila ada indikasi TBC, penyakit jantung
kongestif).
9. Pemeriksaan kaki secara komperehensif.
10. Pemeriksaan funduskopi untuk melihat retinopati diabetik
(PERKENI, 2019).
(2) Langkah-langkah penatalaksanaan medis secara khusus :
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus dimulai dengan menerapkan
pola hidup sehat (terapi nutrisi medis dan aktivitas fisik) bersamaan
dengan intervensi farmakologis dengan obat anti hiperglikemia secara
oral/suntikan (PERKENI, 2019).
a. Edukasi
Edukasi bertujuan untuk promosi hidup sehat, perlu
dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan merupakan
bagian sangat penting dari pengelolaan Diabetes Mellitus secara
holistik.
16
b. Glinid
Glinid merupakan obat yang cara kerjanya mirip
sulfonilurea, namun berbeda lokasi reseptor, dengan hasil akhir
berupa penekanan pada peningkatan sekresi insulin fase pertama.
Golongan ini terdiri dari 2 macam obat yaitu repaglinid (derivat
asam benzoat) dan nateglinid (derivate fenilalanin). Obat
golongan ini diabsorbsi secara cepat setelah pemberian secara oral
dan di ekskresi secara cepat melalui hati. Obat ini dapat mengatasi
hiperglikemia post prandial. Efek samping yang terjadi adalah
hipoglikemia.
(2) Peningkatan Sensitivitas Terhadap Insulin
a. Metformin
Metformin mempunyai efek utama mengurangi produksi
glukosa di dalam hati (glukoneogenesis), dan memperbaiki
ambilan glukosa di jaringan perifer. Metformin merupakan obat
pilihan pertama pada sebagian besar kasus Diabetes Mellitus Tipe
II.
b. Tiazolidinedion (TZD)
Tiazolidinedion merupakan agonis dari Peroxixome
Proliferator Activated Receptor (PPAR-gamma), suatu reseptor
inti yang terdapat antara lain di sel otot, lemak, dan hati.
Golongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi insulin
dengan meningkatkan jumlah protein pengangkut glukosa di
jaringan perifer. Tiazolidinedion meningkatkan retensi cairan
tubuh sehingga tidak boleh digunakan pada pasien gagal jantung
karena dapat memperberat edema/retensi cairan. Hati-hati
penggunaan pada gangguan faal hati, dan bila diberikan perlu
pemantauan faal hati secara berkala. Obat yang termasuk dalam
golongan ini adalah pioglitazone.
(3) Penghambat α Glukosidase
Obat ini bekerja dengan menghambat enzim α glukosidase di
saluran pencernaan sehingga menghambat absorbs glukosa di dalam
18
Penurunan
Golongan Obat Cara Kerja Utama Efek Samping Utama
HbA1c
Menurunkan produksi glukosa
Dispepsia, diare,
Metformin di hati dan meningkatkan 1,0-1,3%
asidosis laktat
sensitifitas terhadap insulin
Meningkatkan sensitivitas
Tiazolidinedion Edema 0,5-1,4%
terhadap insulin
Sulfonilurea Meningkatkan sekresi insulin BB naik, hipoglikemia 0,4-1,2%
Glinid Meningkatkan sekresi insulin BB naik, hipoglikemia 0,5-1,0%
Penghambat α
Menghambat absorbsi gula Flatulen, tinja lembek 0,5-0,8%
glukosidase
Meningkatkan sekresi insulin
Penghambat DPP-4 dan menghambat sekresi Sebah, muntah 0,5-0,9%
glukosa
Menghambat reabsorbsi Infeksi saluran kemih
Penghambat SGLT-2 0,5-0,9%
glukosa di tubulus distal dan genital
Tabel 2.2 Profil Obat Anti Diabetik Oral (ADO) yang Tersedia di Indonesia
(PERKENI, 2019)
Dosis Lama
Nama Frek/
Golongan Generik mg/tab Harian Kerja Waktu
Dagang hari
(mg) (jam)
Condiabet 5
Glidanil 5
Renabetic 5
Glibenclamide Harmida 2,5-5 2,5-20 12-24 1-2
Daonil 5
Gluconic 5
Padonil 5
Glipiziden Glucotrol-Xl 5-10 5-20 12-16 1
Dimicron MR 30-60 30-120 24 1
Diamicron
Glucored
Linodiab
Gliclazide Pedab
80 40-320 10-20 1-2 Sebelum
Sulfonilurea Glikamel
makan
Glucodex
Meltika
Glicab
Gliquidone Glurenorm 30 15-120 6-8 1-3
Actaryl 1-2-3-4
Amaryl 1-2-3-4
Diaglime 1-2-3-4
Gluvas 1-2-3-4
Glimepiride Metrix 1-2-3-4 1-8 24 1
Pimaryl 2-3
Simryl 2-3
1-2-3
Versibet
20
Dosis Lama
Nama Frek/
Golongan Generik mg/tab Harian Kerja Waktu
Dagang hari
(mg) (jam)
Amadiab 1-2-3-4
Anpiride 1-2-3-4
Glimetic 2
Mapryl 1-2 Sebelum
Sulfonilurea Glimepiride 1-8 24 1
Paride 1-2 makan
Relide 2-4
Velacom
2-3
2/Velacom 3
Repaglinide Dexanorm 0,5-1-2 1-16 4 2-4
Glinide
Nateglinide Starlix 60-120 180-360 4 3
Actos 15-30 Tidak
Gliabetes 30 bergantu
Thiazolidinedion Pioglitazone Pravetic 15-30 15-45 24 1 ng
Deculine 15-30 jadwal
Pionix 15-30 makan
Acrios
Bersama
Penghambat α- Glubose
Acarbose 50-100 100-300 3 suapan
glukosidase Eclid
pertama
Glucobay
Adeco 500
Efomet 500-850
Gludepatic 500
Gradiab 500-850
Metphar 500
Zendiab 500
Diafac 500
Bersama/
Forbetes 500-850
Biguanid Metformin 500-3000 6-8 1-3 sesudah
500-850-
Glucophage makan
1000
Glucotika 500-850
Glufor 500-850
Glunor 500-850
Heskopaq 500-850
Nevox 500
Glumin 500
Vildagliptin Galvus 50 50-100 12-24 1-2 Tidak
Penghambat Sitagliptin Januvia 25-50-100 25-100 bergantu
DPP-4 Saxagliptin Onlyza 24 1 ng
5 5
Linagliptin Trajenta jadwal
Penghambat Dapaglifozin Forxigra 5-10 5-10 24 1
SGLT-2 Empaglifozin Jardiance 10-25 10-25 24 1 makan
1,25/250
Glibenclamide
Glucovance 2,5/500
+Metformin
5/500
1/250 Mengatur 12-24
Amaryl M
Glimepiride+ 2/250 dosis
Bersama/
Obat kombinasi Metformin 1/250 maximum
Velacom plus 1-2 sesudah
tetap 2/250 masing-
makan
Actosmet masing
15/850
komponen
Pioglitazone+
50/500 18-24
Metformin
Pionix-M 50/850
50/1000
21
Dosis Lama
Nama Frek/
Golongan Generik mg/tab Harian Kerja Waktu
Dagang hari
(mg) (jam)
50/500
Sitagliptin+
Janumet 50/850
Metformin
50/1000 2
Vildagliptin+
Galvusmet 5/500
Metformin
2,5/500 Mengatur
Saxagliptin+ Kombiglyze 12-24
2,5/850 dosis 1
Metformin XR Bersama/
Obat kombinasi 2,5/1000 maximum
sesudah
tetap 2,5/1000 masing-
makan
Linagliptin+ 5/500 masing
Trajento duo 2
Metformin 5/1000 komponen
10/500
2,5/1000
Dapaglifozin+
5/500
Metformin Xigduo XR 1-2
5/1000
Hcl XR
10/500
Tabel 2.3 Daftar Obat Anti Diabetik Oral (ADO) (PERKENI, 2019; ADA, 2020)
2.2.2 Insulin
(1) Insulin digunakan pada keadaaan :
a. HbA1c saat diperiksa Ʃ 7,5% dan sudah menggunakan satu atau
dua obat Anti Diabetik Oral (ADO)
b. HbA1c saat diperiksa > 9%
c. Penurunan berat badan dengan cepat
d. Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
e. Krisis hiperglikemia
f. Gagal dengan kombinasi obat Anti Diabetik Oral (ADO) dosis
optimal
g. Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut,
stroke)
h. Kehamilan dengan Diabetes Mellitus (gestasional)
i. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
j. Kontraindikasi atau alergi terhadap obat Anti Diabetik Oral (ADO)
k. Kondisi perioperatif sesuai indikasi (PERKENI, 2019)
(2) Jenis dan lama kerja insulin berdasarkan lama kerjanya :
a. Insulin kerja cepat (rapid acting insulin)
b. Insulin kerja pendek (short acting insulin)
c. Insulin kerja menengah (intermediate acting insulin)
d. Insulin kerja panjang (long acting insulin)
22
Hampir
Insulin glargine (Lantus®) 12-24
1-3 jam tanpa Pen
Insulin detemir (Levemir®) jam
puncak
25
±
(+)
han
HbA1c saat Insulin
diperiksa atau
>7,5% Intensi
Kombi Kombi fikasi
Gejala At
nasi 2 nasi 3 Insulin
klinis au
obat obat
(-)
Diabetes Mellitus
(DM)
Obat Anti Diabetik Oral (ADO) Kombinasi Insulin + Obat Anti Diabetik Oral (ADO)
Macam Kombinasi
Gambaran Terapi Insulin dan Kombinasi Obat
Jenis
Anti Diabetik Oral (ADO) Pada Pasien
Dosis
Diabetes Mellitus Tipe II
Rute
Frekuensi
Penggunaan Insulin Terbanyak
Keterangan : : Diteliti
: Tidak diteliti
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
Retrospektif RMK
Kriteria Inklusi
Data Pasien :
Data Pengobatan :
Usia
Macam Kombinasi
Jenis Kelamin
Jenis
Diagnosis
Dosis
Penyakit Penyerta
Rute
Data Laboratorium (GDA, GD2PP,
Frekuensi
HbA1c)
Penggunaan Insulin Terbanyak
Data Klinis (Tekanan Darah)
Rekapitulasi Data
Kesimpulan
Djahido, M., Wiyono, W. I., Mpila, D. A. (2020). Pola Penggunaan Insulin Pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Di Instalasi Rawat Jalan RSUP Prof.
DR. R. D. Kandou Manado. Manado: Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT,
9(1), 82-89.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Infodatin Tetap Produktif, Cegah, Dan Atasi
Diabetes Mellitus. Jakarta: Indonesia.
Syarfina.F. (2017). Pola Penggunaan Insulin Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe
2 ( Studi Dilaksanakan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Universitas
Airlangga). Surabaya: Universitas Airlangga.