Aksara Yang Membingungkan Ujian Praktek
Aksara Yang Membingungkan Ujian Praktek
Jamal D. Rahman
terminal kita akan melihat harga tiket dan melihat harga tiket, dan kita akan tetap
menanyakan pada petugas dan terkadang apa yang ada dalam keterangan berbeda
dengan apa yang disampaikan petugas seperti harga di keterangan lima ribu dan
menurut petugas enam ribu dan itu membuat masalah yang membingungkan,
mengapa membingungkan karena juga informasi yang tertera dalam tempat umum
membingungkan karena juga informasi yang tertera dalam tempat umum tidak
Sama Ekonomi bahwa budaya membaca di Indonesia berada pada peringkat ke-52
lebih digunakan dari pada membaca aksara yang sudah tertera pada tempat umum
contoh saat kita ingin membuat passport kita pasti akan melihat langkah langkah
cara pembuatan passport dan tentu kita tetap akan tetap menayakan cara proses
pembuatan passport pada petugas yang bekerja pada lembaga tersebut, karena
2
budaya membaca di Indonesia sangat rendah maka dari itu pemerintah berusaha
bekerja sama dengan lembaga pendidikan Indonesia. (Suryaman, dkk., 2018: 212-
215)
masyarakat yang masih terikat pada informasi lisan, dibanding dengan informasi
tertulis karena masih banyak informasi tertulis yang masih belum jelas.
Masyarakat yang membacanya masih bingung harus apa dan bagaimana hal
tersebut yang membuat masyarakat masih terikat dalam informasi lisan. Karya
Jamal D. Rahman yang lain masih ada yang sama dengan esai tersebut yaitu
kehidupan budaya yang kerdil.” Jadi, Jamal D. Rahman dalam buku lainnya yang
karena penulis juga terlibat dalam kebiasaan yang terdapat dalam masyarakat
(2018: 212) yang menyatakan bahwa, “Di terminal, kita tentu saja selalu ada
3
informasi tertulis yang tersedia di terminal dijamin bingung atau tersesat.”
Pengarang menggunakan kita untuk menyebut pelaku atau tokoh cerita artinya
pengarang ikut terlibat di dalamnya tapi tidak sebagai pelaku utama Jenis esai
Aksara yang Membingungkan adalah jenis esai paparan karena menjelaskan atau
memaparkan lebih rinci suatu hal kepada pembaca. Tujuan utama esai ini untuk
Latar ada tiga hal: latar tempat, latar suasana, dan latar waktu. Dalam esai
bahwa:
Hal ini disampaikan oleh Organisasi Pengembangan Kerja Sama Ekonomi se-Asia
Timur. Latar tempat dalam esai tersebut terdapat dalam latar bandara, bus halte,
permasalahan. Namun, kita hendaknya tidak mengikuti kebiasan buruk yang ada
4
informasi lisan, agar kita tidak tergolong pada kelompok masyarakat yang daya
terendah di antara 52 negara di kawasan Asia Timur. Dengan kata lain, rendahnya
Karena budaya baca kita rendah, maka kehidupan praktis kita lebih banyak
bekerja atas dasar kelisanan. Akibat, berikutnya adalah kita tidak sanggup
memberikan dan tidak bisa mendapatkan pelayanan paling sederhana yang
mudah, praktis, efisien, jelas, dan tidak membingungkan. Dengan kata
lain, rendahnya budaya membaca di Indonesia berakibat langsung pada
rendahnya kualitas layanan umum paling sederhana dalam banyak
kehidupan praktis sehari-hari.
masyarakat Indonesia.
Daftar Pustaka: