Anda di halaman 1dari 49

Senyawa Aktif Alam

Tumbuhan dan
Mekanisme Aksinya
Dr. Retno Widowati, M.Si
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional

FITOTERAPI - Retno Widowati

1
• Jenis-jenis senyawa aktif
Yang akan dalam tumbuhan
dipelajari • Mekanisme aksi senyawa aktif
pada tumbuhan

FITOTERAPI - Retno Widowati

2
Senyawa Aktif
Senyawa aktif merupakan zat yang memiliki daya atau kemampuan untuk
mencegah terjadinya berbagai kondisi buruk tubuh saat metabolisme atau
mencegah masalah kesehatan dan menjaga kesehatan manusia.

Senyawa aktif adalah senyawa kimia tertentu yang terdapat dalam tumbuhan dan
hewan sebagai bahan obat yang mempunyai efek fisiologis terhadap organisme
lain, atau sering disebut sebagai senyawa bioaktif.

Senyawa aktif adalah zat yang menunjukan aktivitas biologis seperti antioksidan,
inhibitor, antibakteri, antitumor, antiaging dll.

Senyawa aktif merupakan komponen yang memiliki peran penting dalam


metabolisme organisme.

FITOTERAPI - Retno Widowati 3


• BEBERAPA KLASIFIKASI SENYAWA AKTIF PADA TUMBUHAN

FITOTERAPI - Retno Widowati

• https://medcraveonline.com/MOJBOC/phytochemicals-as-a-potential-source-for-anti-microbial-anti-oxidant-and-wound-healing---a-review.html 4
FITOTERAPI - Retno Widowati
https://www.researchgate.net/publication/327158013_Mechanistic_evaluation_of_phytochem 5
icals_in_breast_cancer_remedy_Current_understanding_and_future_perspectives/figures?lo=1
https://www.researchgate.net/publication/233999655_Molecular_Mechanism_Underlying_Anti-Inflammatory_and_Anti-
Allergic_Activities_of_Phytochemicals_An_Update/figures?lo=1
FITOTERAPI - Retno Widowati 6
https://www.researchgate.net/publication/343497189_The_Potential_of_Phytochemicals_in_
Oral_Cancer_Prevention_and_Therapy_A_Review_of_the_Evidence/figures?lo=1 FITOTERAPI - Retno Widowati 7
• https://phytochemicalfeast.com/phytochemical-groups-2/
FITOTERAPI - Retno Widowati 8
• https://www.semanticscholar.org/paper/Phytochemicals-in-the-treatment-of-ovarian-cancer.-Rais-Jafri/1cd4bf9bded27416dfcc8e1786fb289204b2c438/figure/1

FITOTERAPI - Retno Widowati 9


• Potentials of plant-based substance to inhabit and probable cure for
the COVID-19
• Classification of phytochemicals used as antiviral agents (Ghildiyal et
al., 2020).

FITOTERAPI - Retno Widowati 10


Senyawa Aktif Pada Tumbuhan
Beberapa Contoh

• Senyawa aktif yang ada pada bagian bagian tertentu dari


tumbuhan
• Kelompok senyawa aktif antara lain: Alkaloid, Antrakuinon,
Flavonoid, Saponin, Tanin

FITOTERAPI - Retno Widowati 11


1 Alkaloid
• Alkaloid merupakan senyawa basa organik
yang ditemukan pada tumbuhan, hewan,
bakteri dan jamur.
• Alkaloid terutama ditemukan di akar, biji,
kayu dan daun. Alkaloid memberikan rasa
pahit dan getir pada tumbuhan.

• Kini, lebih dari 10.000 alkaloid telah


diketahui. Erythroxylum coca

FITOTERAPI - Retno Widowati 12


Nama Tumbuhan Fungsi / Karakteristik
alkaloid
Cocain Erythroxylum coca / Narkotika
kokain
Pilocarpine Pilocarpus pennatifolius / obat yang digunakan untuk
Contoh Alkaloid jaborandi mengurangi tekanan pada mata dan
mengobati mulut kering
Kuinina Cinchona succirubra / Antipiretik (penawar demam) yang
kina terutama digunakan dalam
Cinchona ledgriana / kina pengobatan malaria.

Viticin. Vitis vinifera /Anggur


Cafein Coffea canephora / Kopi
robusta
Coffea arabica / Kopi
arabika
Nikotin Nicotiana tabacum /
Tembakau
Papain Carica papaya /Pepaya
FITOTERAPI - Retno Widowati 13
2 Antrakuinon
• Antrakuinon terjadi secara alami pada tumbuhan, jamur dan serangga tertentu dan
berkontribusi pada pigmen pewarnaan semacam itu organisme.
• Karena sifat ini, senyawa tersebut digunakan secara komersial untuk membuat pewarna.
• Dalam bentuk bubuk, antrakuinon menunjukkan warna yang berkisar dari abu-abu hingga
kuning dan hijau, hingga merah, biru dan violet.
• Antrakuinon juga memiliki khasiat sebagai antijamur, antimalaria, antibakteri, antikanker
dan antioksidan.
• Salah satu yang mengandung antrakuinon adalah buah mengkudu / noni/ pace atau
Morinda citrifolia dan lidah buaya atau Aloe vera sebagai anti bakteri dan antiinflamasi

FITOTERAPI - Retno Widowati 14


3 Cardiac glycosides (Glikosida jantung)
• Disebut sebagai glikosida jantung karena glikosida ini memperkuat
kerja jantung.
• Glikosida jantung adalah senyawa aktif yang ditemukan pada
tumbuhan foxglove atau digitalis.
• Jenis glikosida jantung yang utama adalah
(1) Cardenolides terutama berasal dari tanaman Digitalis purpurea
dan Digitalis lanata.
(2) Bufadienolides berasal dari racun katak tebu Bufo marinus

• Glikosida jantung adalah kelas senyawa organik yang meningkatkan


daya keluaran jantung dan menurunkan laju kontraksi dengan
bekerja pada pompa ATPase natrium-kalium seluler .
• Kegunaan medis yang bermanfaat adalah sebagai pengobatan gagal
jantung kongestif dan aritmia jantung.
FITOTERAPI - Retno Widowati 15
4. Saponin
• Saponin adalah glukosida dengan karakteristik berbusa.
• Kemampuan berbusa saponin disebabkan oleh kombinasi
sapogenin hidrofobik (larut dalam lemak) dan bagian gula
hidrofilik (larut dalam air).
• Saponin memiliki rasa yang pahit. Beberapa saponin beracun
dan dikenal sebagai sapotoxin
• Saponin juga memiliki aktivitas lainnya termasuk anti
inflamasi, anti parasite, antivirus dan antikanker.

FITOTERAPI - Retno Widowati 16


Mekanisme aksi saponin sebagai
antikolesterol dan antiobesitas
• Saponin memiliki sifat sebagai antikolesterolemia karena pembentukan
kompleks dengan kolesterol di saluran pencernaan hingga mencegah
penyerapan kolesterol ke dalam darah.

• Saponin memiliki sifat sebagai antiobesitas dengan menghambat


penyerapan lemak makanan dengan menghambat aktivitas enzim lipase
dari pankreas. Lipase adalah enzim yang memetabolisme lemak dalam
sistem pencernaan.

FITOTERAPI - Retno Widowati 17


Tabel Ekstrak Tumbuhan yang mengandung saponin sebagai antiobesitas

Sumber: Marelli et al (2016) Effects of Saponins on Lipid Metabolism:


A Review of Potential Health Benefits in the Treatment of Obesity FITOTERAPI - Retno Widowati 18
Tabel Ekstrak Tumbuhan yang mengandung saponin sebagai antiobesitas

FITOTERAPI - Retno Widowati


Sumber: Marelli et al (2016) Effects of Saponins on Lipid Metabolism:
A Review of Potential Health Benefits in the Treatment of Obesity 19
• Tanin merupakan salah satu senyawa aktif dari tumbuhan,
memiliki rasa yang pahit dan kelat/sepat.
• Tanin pada dasarnya merupakan senyawa polifenol yang
bereaksi dengan dan menggumpalkan protein, asam amino
dan alkaloid.
5. Tanin • Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang
diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai
astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan.
• Tanin yang terkandung dalam minuman seperti teh, kopi,
anggur memberikan aroma dan rasa sedap yang khas.

FITOTERAPI - Retno Widowati 20


• Tanin yang terkandung dalam teh memiliki korelasi yang
positif antara kadar tanin pada teh dengan aktivitas
antibakterinya terhadap penyakit diare yang disebabkan
oleh Enteropathogenic Escherichia Coli (EPEC) pada bayi.
• Daun teh segar yang belum mengalami pengolahan lebih
5. Tanin berpotensi sebagai senyawa antibakteri, namun seiring
dengan pengolahan menjadi teh hitam, aktivitas senyawa-
senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri pada daun teh
menjadi berkurang.

FITOTERAPI - Retno Widowati 21


6. Flavonoid
• Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder penting pada
tumbuhan. Flavonoid pada tumbuhan berperan memberi warna, rasa
pada biji, bunga, dan buah serta aroma, serta melindungi tumbuhan
dari pengaruh lingkungan, sebagai antimikroba, dan perlindungan dari
paparan sinar UV.
• Secara umum klasifikasi flavonoid terdiri dari flavon, flavonol,
flavanol, flavanone, ansotianidin, dan kalkon
• Klasifikasi flavonoid ini tergantung pada perbedaan substitusi struktur
flavonoid dan perbedaan ini menyebabkan aktivitas farmakologi yang
beragam.
• Perbedaan aktivitas farmakologi flavonoid diantaranya adalah sebagai
anti-inflamasi, anti-oksidan, anti-diabetes, dan anti-bakteri.

FITOTERAPI - Retno Widowati 22


Flavonoid Terdapat pada tumbuhan

Flavon seledri, kamomil, daun mint, dan


ginkgo biloba
Flavanone jeruk, anggur dan lemon
Jenis flavonoid Flavonol tomat, apel, anggur, bawang, beri

Flavanol teh, kiwi, apel, kokoa, dan anggur


/Katekin merah
Kalkon tomat, stroberi, pir, beri-berian dan
gandum
Antosianin kokoa, sereal, kacang-kacangan,
madu, teh dan beri-berian

FITOTERAPI - Retno Widowati 23


Antiinflamasi dan Flavonoid

Alfaridz Dan Amalia (tt) Review Jurnal : Klasifikasi Dan Aktivitas Farmakologi Dari Senyawa Aktif Flavonoid
FITOTERAPI - Retno Widowati 24
Antioksidan dan Flavonoid

• Flavonoid erat kaitannya dengan antioksidan karena


memiliki kemampuan untuk memecah radikal bebas.
• Mekanisme pencegahan radikal bebas oleh flavonoid
dapat dibagi menjadi tiga yaitu: memperlambat
pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS),
memecah ROS dan meregulasi/proteksi dengan
antioksidan.
• Flavonoid juga menstimulasi enzim antioksidan
internal, supresi enzim terkait pembentukan radikal
bebas, dan mengikat logam.
• Gugus hidroksi pada flavonoid memiliki reaktivitas yang
tinggi sebagai donor hidrogen akan menstabilkan
radikan bebas.
FITOTERAPI - Retno Widowati 25
Antidiabetes dan Flavonoid

• Penyakit diabetes melitus merupakan keadaan


dimana glukosa darah berlebih dan insulin tidak
dapat mengkompensasi kelebihan glukosa tersebut.
• Flavonoid jenis kalkon dianggap potensial sebagai
antidiabetes karena efektif sebagai Alfa-glukosidase
yang berfungsi mengatur homeostasis gula.
• Katekin pada teh hitam sangat potensial sebagai
anti-diabetes karena dapat menstimulasi Alfa-
amilase dan Alfaglukosidase yang dapat memecah
karbohidrat

FITOTERAPI - Retno Widowati

26
Antibakteri dan Flavonoid
• Dengan adanya gugus hiroksi pada flavonoid akan membentuk
kompleks dengan protein pada bakteri dan melisis membran bakteri.
• Pengujian antibakteri ini juga dilakukan terhadap 13 macam flavonoid
yang diujikan kepada beberapa bakteri seperti Staphyloccocus
epidermidis, Staphylococcus nervous, Micrococcus luteus, Pseudomonas
aeruginosa, Bacillus subtilis, Aspergillus niger, dan Eschericia coli
dengan metode difusi agar. Hasil yang didapatkan yaitu flavon,
kuersetin (gol flavonol), dan naringenin (golongan falvanon) terbukti
memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri.

FITOTERAPI - Retno Widowati 27


• Inflamasi atau radang merupakan indikator dari sistem
kekebalan tubuh melawan suatu penyakit. Inflamasi berfungsi
menghancurkan, mengurangi, serta melokalisasi agen
pencedera maupun jaringan yang cedera.
• Ciri peradangan akut meliputi edema, kemerahan, panas, dan
nyeri.
• Pada proses radang akut disebabkan oleh pelepasan berbagai
ANTI INFLAMASI macam mediator kimia, seperti produk leukosit, protease
plasma, amina vasoaktif, dan metabolit asam arakhidonat
Dasar Teori • Penggunaan obat-obatan antiinflamasi apabila dikonsumsi
dalam jangka panjang dapat menurunkan fungsi organ tubuh
seperti ginjal, hati, organ pada sistem pencernaan bahkan
jantung.
• Penanganan inflamasi selain terapi farmakologi obat-obatan
yaitu dengan terapi sediaan herbal dari berbagai jenis
tumbuhan

FITOTERAPI - Retno Widowati 28


ANTI INFLAMASI
Dasar Teori
• Pengobatan inflamasi bertujuan untuk meringankan rasa nyeri
dengan frekuensi sering yang merupakan gejala awal yang
terlihat, kemudian memperlambat dan mencegah penyebaran
proses perusakan jaringan.
• Salah satu mekanisme antiinflamasi dipusatkan pada metabolit
asam arakhidonat sebagai mediator radang yang utama.
• Metabolisme asam arakhidonat melalui dua jalur berbeda,
menghasilkan sejumlah prostaglandin dan tromboksan yaitu
jalur siklooksigenase (COX) serta menghasilkan leukotrien yaitu
jalur lipooksigenase (LOX).
FITOTERAPI - Retno Widowati 29
Mekanisme Aksi
• Prostaglandin merupakan salah
satu mediator nyeri dan
inflamasi.
• Pada kondisi normal leukosit
bergerak bebas sepanjang
dinding endotel, tetapi berbeda
selama inflamasi, berbagai
mediator radang menyebabkan
adhesi leukosit ke dinding sel
endotel sehingga menyebabkan
leukosit menjadi immobil dan
menstimulasi degranulasi netrofil
FITOTERAPI - Retno Widowati

30
• Tumbuhan: Kunyit (Curcuma domestica)
• Bagian yang digunakan: rimpang
Contoh • Senyawa aktif: Kurkumin
• Tumbuhan: Kesumba keling (Bixa orellana)
• Bagian yang digunakan: selaput biji
• senyawa aktif: bixin dan norbixin

• Mekanisme aksi: Menghambat sintesis prostaglandin melalui penghambatan kerja


siklooksigenase (COX) sehingga tidak terjadi perubahan asam arakhidonat menjadi
prostaglandin

FITOTERAPI - Retno Widowati 31


Contoh
• Tumbuhan: Kencur (Kaempferia galanga)
• Bagian yang digunakan: rimpang
• Senyawa aktif: flavonoid
• Mekanisme aksi :
• 1. Pada fase awal, dengan menghambat proses pelepasan serotonin
dan histamin yang merupakan mediator kimia ke tempat terjadinya
radang.
• 2. Menghambat sintesis prostaglandin melalui penghambatan kerja
siklooksigenase (COX) sehingga tidak terjadi perubahan asam
arakhidonat menjadi prostaglandin.

FITOTERAPI - Retno Widowati 32


Contoh

• Tumbuhan: Suji (Dracaena angustifolia)


• Bagian yang dipakai: daun
• Senyawa aktif: flavonoid
• Mekanisme aksi: flavonoid yang terkandung dalam daun
Suji yang dapat menghambat akumulasi leukosit di daerah
inflamasi.

FITOTERAPI - Retno Widowati

33
Contoh
• Tumbuhan: jambu mete (Anacardium
occidentale)
• Bagian yang digunakan: kulit batang
• Senyawa aktif: Senyawa fenolik
• Mekanisme aksi: senyawa fenolik
menghambat inflamasi dengan
mekanisme penangkapan radikal bebas.
Senyawa fenolik dapat menangkap radikal
bebas menghindari kerusakan jaringan.
FITOTERAPI - Retno Widowati

34
Antioksidan dan cara kerjanya
• Cara kerja antioksidan berhubungan dengan cara kerja radikal bebas. Radikal bebas dalam tubuh
berupa molekul yang memiliki elektron bebas, di mana seharusnya elektron berpasang-pasangan.
Elektron bebas ini membuat radikal bebas menjadi sangat reaktif sehingga dapat menyebabkan
kerusakan pada sel di sekitarnya. Karena sifat elektron yang berpasang-pasangan, elektron bebas
yang terdapat pada molekul radikal bebas ini dapat mendonorkan elektron atau menerima elektron
dari molekul sel tubuh yang sehat. Molekul sel tubuh yang sehat kemudian akan bersifat sama
seperti radikal bebas sehingga menimbulkan banyak radikal bebas lainnya. Radikal bebas yang
reaktif kemudian mempengaruhi membran hingga inti sel dan merusak komponen-komponen yang
terdapat di dalam suatu sel, memicu sel untuk menghancurkan dirinya sendiri. Meskipun dapat
menyerang semua jenis sel, radikal bebas terutama menyerang sel lemak, sel asam nukleat, dan
protein.
• Fungsi utama antioksidan adalah mendonorkan elektron pada elektron tidak berpasangan yang
terdapat di molekul radikal bebas, mencegah elektron bebas tersebut untuk menarik elektron dari
sel tubuh yang sehat. Yang istimewa dari kerja antioksidan adalah setelah memberikan elektron,
antioksidan tidak akan berubah menjadi radikal bebas seperti jika sel lain yang memberi elektron.
Sehingga kerja antioksidan seperti menetralisir sifat reaktif molekul radikal bebas

FITOTERAPI - Retno Widowati 35


• Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat
menyerap atau menetralisir radikal bebas sehingga mampu
mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti
kardiovaskuler, karsinogenesis, dan penyakit lainnya.
• Senyawa antioksidan merupakan substansi yang
diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan
Antioksidan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas
Dasar Teori terhadap sel normal, protein, dan lemak.
• Senyawa antioksidan memiliki struktur molekul yang dapat
memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas
tanpa terganggu sama sekali fungsinya dan dapat
memutus reaksi berantai dari radikal bebas.
• Antioksidan merupakan suatu substansi yang pada
konsentrasi kecil secara signifikan mampu menghambat
atau mencegah oksidasi pada substrat
FITOTERAPI - Retno Widowati 36
Sumber antioksidan

• Vitamin E dan vitamin C mungkin merupakan jenis antioksidan yang paling


banyak dikenal. Membantu melindungi tubuh dari infeksi, mencegah kerusakan
sel, hingga membantu produksi kolagen yang berfungsi untuk melekatkan
tulang dengan otot merupakan beberapa manfaat dari vitamin C. Anda bisa
menemukan vitamin C pada buah jeruk, mangga, pepaya, stroberi, hingga
sayur-sayuran seperti tomat, brokoli, dan kentang.
• Selain berasal dari vitamin, antioksidan juga dapat ditemukan pada fitonutrien,
suatu komponen yang hanya terdapat pada sayur dan buah serta berperan
memberi warna atau aroma khas dari sayur buah tersebut. Fitonutrien dari
golongan karotenoid banyak mengandung antioksidan. Sebagai contoh ada
beta karoten, likopen, dan lutein yang banyak terdapat pada wortel, tomat,
serta sayur-sayuran berwarna hijau gelap seperti brokoli dan kale.

FITOTERAPI - Retno Widowati 37


Radikal Bebas - Dasar Teori
• Radikal bebas adalah molekul, atom atau gugus yang memiliki 1 atau lebih elektron yang tidak
berpasangan pada kulit terluarnya sehingga sangat reaktif dan radikal seperti misalnya radikal bebas
turunan oksigen reaktif (Reactive Oxygen Species). Radikal bebas cukup banyak jenisnya tapi yang
keberadaannya paling banyak dalam sistem biologis tubuh adalah radikal bebas turunan oksigen
atau reactive oxygen species (ROS) dan reactive nitrogen species (RNS).
• Radikal bebas di dalam tubuh merupakan hasil samping dari proses oksidasi dan pembakaran sel
yang berlangsung pada waktu bernafas, metabolisme sel, olahraga yang berlebihan, peradangan,
dan terpapar polusi (asap kendaraan, asap rokok, makanan, logam berat, dan radiasi matahari).
• Radikal bebas akan bereaksi dengan molekul sel di sekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron
sehingga menjadi lebih stabil, tetapi molekul sel tubuh yang diambil elektronnya akan berubah
menjadi radikal bebas.
• Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan akan
menimbulkan stress oksidatif yang menyebabkan suatu peradangan, kerusakan DNA atau sel dan
berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya

FITOTERAPI - Retno Widowati 38


Jenis antioksidan
• Antioksidan adalah zat yang bisa memberi perlindungan endogen dan tekanan
oksidatif eksogen dengan menangkap radikal bebas.
• Antioksidan alami yang diperoleh dari bagian-bagian tanaman seperti kayu, kulit
kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk sari
• Senyawa antioksidan alami pada umumnya berupa vitamin C, vitamin E, karotenoid,
senyawa fenolik, dan polifenolik.
• Senyawa fenolik dan polifenolik dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam
sinamat, kuomarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional.
• Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon, flavonol,
isoflavon, katekin, flavonol, dan kalkon.
• Turunan asam sinamat meliputi asam kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, dan
lain-lain.
FITOTERAPI - Retno Widowati 39
Antiaging
• Banyak tanaman yang berkhasiat sebagai
antioksidan yaitu tanaman yang mengandung
karotenoid dan polifenol terutama flavonoid
sehingga banyak diformulasikan sebagai
antioksidan alami yang dapat dibuat dalam
bentuk sediaan oral sebagai vitamin dan topikal
sebagai produk perawatan kulit.
• Salah satunya adalah dari pegagan (Centella
asiatica). Pegagan (Centella asiatica) merupakan
obat herbal untuk pegobatan kulit,
menyembuhkan luka ringan, luka bakar, luka
hipertrofik dan antiinflamasi.

FITOTERAPI - Retno Widowati 40


Antiaging
Dasar Teori
• Paparan sinar UVA dan UVB
tehadap kulit dapat
menimbulkan radikal bebas
dalam sel-sel dan jaringan
struktur kulit.
• Sinar UV juga mengurangi
kolagen yang matur pada
dermis, juga merusak sintesis
kolagen secara berkelanjutan,
terutama regulasi kolagen
berkelanjutan hingga
berkurangnya produksi kolagen,
sehingga terjadi fotoaging –
penuaan dini.

FITOTERAPI - Retno Widowati 41


Pegagan / Centella asiatica
• Ekstrak pegagan 10% mampu melindungi kulit terhadap
UV A dan UV B.
• Bagian daun, batang dan akar pegagan mengandung
senyawa kimia seperti flavonoid, terpenoid, alkaloid,
saponin. Quersetin suatu derivat flavonoid pegagan
mempunyai aktivitas sebagai antioksidan.
• Senyawa utama pegagan asiaticoside, madecassoside,
Asiatic acid, madecassic acid menunjukkan efek defensif
dan terapi, salah satu yang paling menonjol adalah
produksi kolagen.
• Madecassoside menginduksi ekspresi kolagen,
meningkatkan kelenturan, ketegasan, dan hidrasi kulit,
serta menurunkan keriput

FITOTERAPI - Retno Widowati 42


Antiemetik dan mual-muntah
Dasar Teori
• Mual dan muntah dikenal dengan nama Nausea dan Vomitus. Nausea diartikan sebagai mual dan
vomitus sebagai muntah. Mual dan muntah merupakan reaksi yang sangat kompleks yang melibatkan
sistem saraf pusat dan sistem pencernaan dalam tubuh.

Mual dan muntah sebenarnya merupakan alarm tubuh yang menunjukkan adanya zat yang bersifat
racun (toksin) dalam saluran pencernaan atau hal yang tidak beres dalam tubuh kita.
• Kondisi mual dan muntah dengan derajat ringan sampai berat, dapat terjadi pada orang, berupa:
1. Mual muntah pasca kemoterapi (terapi pada penderita kanker)
2. Mual muntah pasca operasi
3. Mual muntah ringan sampai denagn hebat emesis gravidarum sampai hiperemesis gravidarum

• Serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika terdapat toksin
dalam saluran cerna, berikatan dengan reseptornya dan akan merangsang saraf vagus menyampaikan
rangsangan ke CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna, serta pusat muntah dan
kemudian terjadi mual dan muntah.

FITOTERAPI - Retno Widowati 43


Antiemetik dan mual-muntah

• Tumbuhan: Jahe (Zingiber officinale)


• Bagian yang digunakan: Rimpang
• Senyawa aktif: 6-shogaol, 6-gingerol, dan zingerone
• Mekanisme aksi:
• Senyawa aktif 6-shogaol, 6-gingerol, dan zingerone
menghambat transmisi sinyal emetik di neuron aferen vagal
dengan menekan reseptor serotonin (5-hydroxytryptamine =5-
HT).
• Dosis jahe yang terkandung dalam jahe instan adalah 290 mg
sari jahe (setara dengan 100 g jahe basah) dalam setiap
kemasan. Berdasarkan penelitianpenelitian sebelumnya,
pemberian ekstrak jahe sampai dengan dosis 1000 mg (1 g)
atau 2 g bubuk jahe kering per hari masih dalam batas aman

FITOTERAPI - Retno Widowati

44
Antikanker

• Tumbuhan: Jahe (Zingiber officinale)


• Bagian yang digunakan: Rimpang
• Senyawa aktif: Gingerol dan Paradol
• Mekanisme aksi:
• Senyawa gingerol menghambat transformasi sel normal
menjadi sel kanker dengan memblokir protein AP-1. Ketika
kanker berkembang Senyawa Paradol mendorong
apoptosis (kematian sel yang terprogram) karena aktivitas
sitotoksis ( senyawa yang dapat bersifat toksik untuk
menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker)

FITOTERAPI - Retno Widowati 45


Mao,. (2019). Bioactive Compounds and Bioactivities of Ginger (Zingiber officinale Roscoe).
FITOTERAPI - Retno Widowati 46
Gambar 1. Dampak fitokimia antikanker setelah mengaktifkan ekspresi berbagai gen, protein, enzim dan
kaskade pensinyalan untuk memblokir inisiasi dan perkembangan kanker.
FITOTERAPI - Retno Widowati 47
Contoh tumbuhan,
bagian tumbuhan,
senyawa aktif, dan
kanker spesifik yang
ditekan

FITOTERAPI - Retno Widowati 48


Referensi
• Alfaridz, F., Amalia, R. (tt). Review Jurnal : Klasifikasi Dan Aktivitas Farmakologi Dari Senyawa Aktif Flavonoid.
Farmaka. Suplemen Volume 16 Nomor 5. https://doi.org/10.24198/jf.v16i3.17283.g8932
• Ali, A.M.M., Tawfik M.F., Hikal M.S. and Tag El-Din M.A. (Hypocholesterolemic Effect Of Saponin Extracts In
Experimental Animals. Agric. Sci., Special Issue, 26(2D): 2463-2476.
• Kinasih, A.R., Trisna, R., Fatonah, S. (2019). Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap Mual Muntah Pada Pasien
Paska Operasi Dengan Anestesi Umum. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik 14(2):171
• Mao, Q. Q., Xu, X. Y., Cao, S. Y., Gan, R. Y., Corke, H., Beta, T., & Li, H. B. (2019). Bioactive Compounds and
Bioactivities of Ginger (Zingiber officinale Roscoe). Foods (Basel, Switzerland), 8(6), 185.
https://doi.org/10.3390/foods8060185
• Mariangela Marrelli, M., Conforti, F., Araniti, F., Statti, G.A. (2016) Effects of Saponins on Lipid Metabolism: A
Review of Potential Health Benefits in the Treatment of Obesity. Molecules 2016, 21, 1404;
doi:10.3390/molecules21101404.
• Parwata, I.M.O.A. (2016). Antioksidan. Bahan Ajar. Kimia Terapan Program Pascasarjana Universitas Udayana.
• https://www.slideshare.net/saifulanis80/phytochemicals

FITOTERAPI - Retno Widowati 49

Anda mungkin juga menyukai