Makalah Fluida
Makalah Fluida
TENTANG FLUIDA
Disusun Oleh :
Kelompok 2
2021/2022
Kata Pengantar
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt.Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah “Tentang Fluida”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Poltekkes
Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Baturaja
Disusunnya makalah ini dengan maksud mempermudah para pembaca untuk
mengetahui dan mampu memahami tentang materi fluida .Pada kesempatan ini tak lupa kami
mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Ibu Meilina Estiani,SKM,
M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah “Ilmu Biomedik Dasar” yang telah membimbing,
mengarahkan dan memberi dukungan dalam pembuatan makalah ini, dan tak lupa kepada
teman-teman kelompok delapan yang telah bekerja keras dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.
Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada ibu Meilina Estiani,SKM,
M.Kes selaku dosen yang telah memberikan serta membimbing kami untuk tugas makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami maupun
kepada pembaca umumnya.
ii
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
2.1.................................................................................................................................Fluid
a......................................................................................................................................2
2.2. Hidronamika.................................................................................................................2
2.3 Tekanan Darah...............................................................................................................3
2.4 Membran Kenyal............................................................................................................4
2.5 Alat untuk Mengukur Tekanan Zat Cair........................................................................4
2.6 Gas..................................................................................................................................4
2.7 Mekanika Paru-Paru...................................................................................................4
2.8 Hukum-Hukum Yang Berlaku Dalan Pernapasan.......................................................5
2.9 Tekanan Barometrik...................................................................................................6
2.10 Alat Untuk Mengukur Inspirasi dan Ekspirasi...........................................................7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9
iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fluida
Fluida atau zat alir meliputi gas dan zat cair. Zat cair meliputi ari, darah, asam H2SO4,
air laut dan sebagainya. Zat gas meliputi udara, oksigen, nitrogen, CO2 dan sebagainya.
Hukum yang berlaku pada air berlaku pula pada zat cair lainnya. Walaupun zat cair dan
gas tergolong pada fluida namun terdapat perbedaan antara kedua zat alir tersebut.
2.2 Hidrodinamika
Penelitian mengenai zat cair disebut “Hidrodinamika”, penelitian ini sangat rumit,
meliputi tekanan, kecepatan aliran, lapisan-lapisan zat cair yang melakukan gesekan dan
sebagainya.
2.1. Aliran zat cair melalui pembuluh
Apabila sebuah lempengan kaca dilerakkan di atas permukaan zat cair
kemudian digerakkan dengan kecepatan V, maka molekul di bawahnya akan
mengikuti kecepatan yang besarnya sama dengan V. Hal ini disebabkan oleh adhesi
lapisan zat cair pada permukaan kaca bagian di bawahnya. Lapisan zat cair di
bawahnya lagi akan berusaha meghentikan kecepatan tersebut, demikian seterusnya
sehingga pada akhirnya zat cair yang paling bawah mempunyai kecepatan sama
dengan nol.
2
Dengan demikian gaya F yang menyebabkan kecepatan kaca tersebut dapat di
nyatakan :
Makin ketengah kecepatan mengalir makin besar, dengan adanya gaya (F) yang
F
bekerja pada penampang A (P= ) maka kecepatan aliran berbentuk parabola.
A
Apabila volume zat cair yang mengalir melalui penampang tiap detiknya disebut
debit.
Hukum poiseuille meyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui suatu pipa akan
berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat
jari-jari pipa.
3
Jadi rumus di atas dapat dinyatakan :
Pressure
Flow rate = atau :
Resistance
Tekanan
Volum detik =
Tahanan
Hukum poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada penderita usia
lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat), mengapa daerah
akral/ujung suhu nya dingin. Namun demikian hokum piseuille ini hanya berlaku
apabila aliran zat cair itu laminar dan harga Re (Reynold) = 2.000.
Apabila hokum poiseuille ditulis dalam bentuk :
8n L
P1 – P2 = V πr 4
2.2. Tahanan terhadap debit zat cair
Dari perubahan di atas diperoleh rumus :
4
2
Makin panjang pembuluh, sedangkan diameter pembuluh sama, zat cair yang
mengalir lewat pembuluh tersebut akan memperoleh tahanan semakin besar
dan konsekuensi terhadap besar tahanan tersebut, debit zat cair akan menjadi
lebih besar pada pembuluh yang lebih pendek.
Contoh :
d=1
1 ml/min
d=2
P = 100 mm Hg 16 ml/min
d=4
256 ml/ min
5
2.3 Satuan kekentalan
Satuan kekentalan menurut SI adalah poiseuille di singkat dengan P1.
Hubugan P1 dengan satuan lainnya adalah sebagai berikut :
N . Sec
P1 = 10 poise = m² = Pa.S
dyne detik Massa( Kg)
1 poise = cm ² = Panjang ( m ) x waktu ²( S2 )
Gaya panjang
= luas kecepatan
6
Gaya hambatan (retarding forse) sama dengan selisih antara gaya gravitasi dengan
gaya ke atas, dengan demikian :
4 4 3
6πrɳv = 3 πr3 ρ g - 3 πr ρo g
2r ²
v = 9 ɳ g (ρ - ρo)
Sel darah merah cenderung berkumpul atau bergerombol bersama dan jari jari
efektif meningkat sehingga pada waktu pengetesan kecepatan sendimentasi akan
tampak meningkat.
7
Kecepatan pengendapan erythrocit/eritrosit kemudian dilihat. Keadaan normal
utuk laki-laki 2-7 mm per ½ jam dan wanita 3-10 mm per ½ jam.
Gefektif= 4π2f2r
f = Rotasi rate
Dengan cara sentrifugir selama 30 menit pada 3000 rpm dengan jari-jari = 22
cm, diperoleh hematocrit :40-60 (% darah sel darah merah di dalam darah) kurang
dari 40 menunjukan anemia, sedangkan nilainya lebih besar dari 60 menunjukan
polycythermia vera.
8
Vc α ɳ (=berbanding)
catatan : ɳ darah selalu tetap agar terpenuhi hukum Bernoulli
1
Vc α ρ dan R
maka :
ɳ
Vc = K ρR
dimana:
Vc = kecepatan kritis
K = konstanta Reynold
1000 atau 2.000 ( untuk air atau darah)
ɳ = viskous ( pas)
ρ = Massa jenis
2.3 Tekanan Darah
Dalam mempelajari sirkulasi atau aliran darah, kita bertolak dari hukum Poiseuille
dan Bernoulli. Tekanan darah vena yang rendah dan tekanan pada system paru-paru
yang relative rendah. Jumlah darah pada orang dewasa 4,5 liter. Setiap kontraksi jantung
akan terpompa 80 ml darah dan setiap satu menit, sel darah merah telah beredar
kompilasi satu siklus dalam tubuh. Pada setiap 80% darah berada dalam sirkulasi
sistemik 20% dalam sirkulasi paru-paru.
Darah dalam sirkulasi sistemik ini kurang lebih 20% berada di arteri, 10% dalam
kapiller dan 70% di dalam vena.
Untuk mengetahui/mengukur tekanan darah, kita bertolak dari hukum Poiseuille dan
Bernoulli. Tekanan darah vena yang rendah da tekanan darah pada sistem paru-paru
yang relative rendah. Jumlah darah pada orang dewasa 4,5 liter. Setiap kontraksi jantung
akan terpompa 80 ml darah dan setiap satu menit, sel darah merah telah beredar komplek
satu siklus dalam tubuh. Darah dalam sirkulasi sistemik ini 20% berada di arteri, 10%
dalam kapiler dan 70% di dalam vena.
9
Untuk mengetahui/mengukur tekanan darah, Rey Stephen Hales ( 1733 Great
Britain) mula-mula mengguakan pipa gelas yang panjangnya 9 ft dihubungka langsung
ke pembuluh arteri kuda dengan pengantara trackea angsa.
Arti tekanan rata-rata ini penting oleh karena sangat menentukan bagi banyaknya
darah yang mengalir melalui setiap satuan waktu.
dv P ( t )−Pv
V =
dt R
P(T) = Tekanan (yang berubah) dalam aorta
Pv = Tekanan pada susunan vena
V = Debit
10
2.4 Membran Kenyal
Membran kenyal banyak terdapat sebagai bagian dari makhluk hidup seperti
pembuluh darah, lambung, usus, alveoli dan lain-lain.
Membran kenyal dapat berupa :
1. Silinder
2. Bola
2.6 Gas
Gas merupakan bagian dari zat alir;yang akan dibahas disini adalah udara, oleh karena
udar sangat diperlukan dalam kehidupan makhluk.
1. Komponen Udara
Udara terdiri dari gas N2, O2,H2O; udara yang dihirup/ pada waktu inspirasi kira-kira
80% N2, 19% O2, dan 0,04% CO2 (kadar CO2 ini disa diabaikan), sedangkan pada
waktu ekspirasi/ udara yang dikeluarkan lewat pernafasan 80% N 2, 16% O2, dan 4%
CO2.
11
2.8 Hukum-Hukum Yang Berlaku Dalam Pernafasan
8.1 Hukum Dalton , Mengenai Tekanan Partial
Hukum Dalton l l l Jika udara merupakan campuran dari beberapa gas, maka
tekanan total adalah jumlah dari masing-masing tekanan dari komponen udara
tersebut. Contoh : Jika dalam paru-paru tekanannya adalah 760 mm. Hg (1 atm),
maka tekanan oksigen adalah 20% x 760 = 152 mm. Hg, tekanan nitrogen 80% x
760 = 608 mm. Hg. Tekanan parsial udara bergantung pada kelembaban.
12
2.9 Tekanan Barometrik
1. Efek Tekanan Barometer Terhadap Oksigen
pada suatu ketinggian di atas permukaan air laut maka tekanan barometrik akan
menurun. penurunan tekanan barometrik diikuti dengan penurunan O2 dalam udara.
Udara pernafasan
Tekanan
Ketinggian pO2 dalam Satuan
barometrik PO2 dalam
(feet) udara oksigen
(mm Hg) alveoli
dalam darah
(mm Hg)
arteri (%)
0 760 150 104 97
( pada
permukaan air
laut )
10.000 523 110 67 90
20.000 349 73 40 70
30.000 226 47 21 20
40.000 141 29 8 5
50.000 87 18 1 1
13
Pada 20.000 sampai 24.000 feet ketinggian penderita akan masuk ke dalam
keadaan kritis. Pada ketinggian di atas 30.000 feet dalam tempo 1 menit seseorang
normal akan jatuh dalam koma.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Fluida
juga menjadi salahsatu bagian terpenting dalam pembuatan saluran yang merupakan sarana
untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Dalam menganalisa aliran
fluida pada saluran terbuka dan aliran dalam saluran tertutup kita perlu mengetahui konsep
dasar dalam aliran fluida dan juga perlu mengetahui rumus-rumus empiris yang dipakai
dalam menghitung jenis aliran tertentu, sehingga kita dapat mengetahui jenis aliran dari
kedua saluran tersebut.
3.2Saran
Dalam mempelajari Fluida kita harus sungguh-sungguh memahami dan tidak
menganggap enteng pelajaran ini, karena dengan mempelajari ini kita juga mempelajari salah
satu sifat fisika yang terjadi di sekitar tempat tinggal hidup kita.
15
Daftar Pustaka
http://makalahfisikafluida.blogspot.com/2018/11/makalah-fluida-statis-dan-dinamis.html
http://repository.unair.ac.id/25585/10/10.%20Bab%201.pdf
https://pingpdf.com/pdf-fisika-kedokteran-jf-gabriel-pdf-free-plumcorntercesor-
jimdo.html
16