Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGAUDITAN

“Profesi Akuntan Publik”

OLEH

KELOMPOK : III (TIGA)


NAMA : BONIFASIUS ISU
CHYQWITA G.H.HORSAIR
DINELSON FANGGIDAE
FAMIGLIA B.DEBI
KELAS : IV A/D3

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


JURUSAN AKUNTANSI
2020/2021
KATA PENGANTAR
 

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat-
Nya dalam kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi nikmat dan karunia oleh-Nya.
Di dalam pembahasan makalah ini bertajuk seperti yang tertera dicover, dengan itu kami
berfokus dalam materi seperti yang akan kita bahas nanti.
 Makalah yang tersusun ini sebagai tugas mata kuliahPengauditan,dengan berbekal apa
yang ada dalam buku pembahasan yang telah kami ambil dari beberapa sumber. Selanjutnya
kami banyak berterima kasih kepada dosen pengasuh mata kuliah Pengauditan, dan juga
kepada rekan-rekan semuanya yang telah ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini
baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini bukanlah sesuatu yang
terjadi begitu sempurna,masih banyak kekurangan yang memang itu adalah dari kami
sendiri,harapan kami rekan-rekan untuk memberikan kritikan atau saran yang bersifat
membangun. Akhirnya kami ucapkan terimakasih.

Kupang,21 Maret 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan masalah....................................................................................................3
c. Tujuan......................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
a. Pengertian Profesi....................................................................................................4
b. Peran Akuntan Publik..............................................................................................6
c. Standar Audit...........................................................................................................7
d. Etika dan Kode Etik Akuntan..................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................10
a. Kesimpulan..............................................................................................................10
b. Saran........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A .LATAR BELAKANG MASALAH

Profesi merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan


yang cukup, serta profesionalitas tinggi sehingga tidak semua orang bisa melakukannya
dengan optimal. Akuntansi adalah salah satu contoh profesi dalam suatu pekerjaan. Tidak
semua orang bisa melakukan pekerjaan dalam bidang akuntansi dan mengerti semua di
dalamnya. Dibutuhkan keahlian khusus dalam bidang akuntansi dan pengetahuan yang cukup
untuk bisa menjalankan akuntansi ini dengan baik. Tanpa pengetahuan yang cukup dan
keahlian yang khusus, akuntansi tidak akan bisa berjalan dan tidak akan terasa manfaatnya.
Karena akuntansi ini adalah sebuah profesi yang mencatat, mengaudit, dan melakukan segala
sesuatu yang berhubungan langsung dengan transaksi dalam perusahaan maupun
berhubungan langsung dengan yang namanya uang.
Profesi akuntansi memiliki tujuan untuk memudahkan sebuah perusahaan ataupun
organisasi dalam mencatat, mengaudit, dan melakukan segala hal yang berhubungan dengan
uang. Akuntansi ini merupakan sebuah profesi yang bisa dikatakan terlalu sensitif, karena
bisa menjadi malapetaka bila disalahgunakan oleh orang yang memiliki tujuan yang tidak
baik. Akuntansi ini sungguh harus dijalankan oleh orang yang beretikat baik dalam segala
hal, baik tujuan dia bekerja maupun apapun yang behubungan dengan dirinya dan akuntansi.
Tidak hanya bertujuan untuk memudahkan perusahaan dalam masalah financial, akuntansi
juga berperan penting dalam kesejahteraan publik. Dalam melakukan transaksi dengan klien
dan orang luar, akuntansi harus memikirkan kesejahteraan dan keuntungan para klien
tersebut, bukannya malah memikirkan hal yang menguntungkan mereka sendiri. Tanggung
jawab sosial di sini sangat tinggi bagi seorang akuntan, karena mereka dituntut untuk
bersikap jujur dan bersih dalam pekerjaannya ini agar semua pihak dapat merasakan manfaat
dari pekerjaannya tersebut.

B .RUMUSAN MASALAH

a) Apa yang dimaksud dengan profesi?


b) Apa saja peran dari akuntan publik?
c) Apa saja standar audit?
d) Apa saja etika dan kode etik dari akuntan publik?

C .TUJUAN

a) Menjelaskan definisi dari profesi


b) Menjelaskan peran akuntan publik
c) Menjelaskan standar audit
d) Menjelaskan etika dan kode etik akuntan publik

3
BAB II

PEMBAHASAN

A .PENGERTIAN PROFESI
Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di
bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja
pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan
akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak
dan konsultan manajemen.
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi
lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki
beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan
profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi adalah sebagai berikut:
1) Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya.
2) Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam
profesi itu.
3) Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4) Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut sebagai
salah satu profesi.
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh
masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar
profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain.
Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan
sebagai berikut:

4
a) Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen
yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan
umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik
adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya
sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh
izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan
(audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan
sistem manajemen.
b) Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan
tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi
atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun
laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada
pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan
pemeriksaan intern.
c) Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah,
misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas
Keuangan (BPK).
d) Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan
akuntansi di perguruan tinggi.
Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain:
Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah
diakui menghasilkan gelar Akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah
satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa
mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium
Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.

5
B .PERAN AKUNTAN PUBLIK
peran akuntansi publik merupakan hal yang penting. Adapun peran akuntansi dalam
organisasi ada 6 (enam), yaitu.
a. Perencanaan Strategi
Pada tahap perencanaan strategis, manajer membuat perencanaan dan alternatif-alternatif
program untuk mendukung strategi organisasi agar berjalan dengan efektif. Akuntansi
manajemen memberikan peran dalam menyediakan data dan informasi, seperti cost of
activity dan cost program. Perencanaan dimulai dari perencanaan strategis sampai
pengendalian berupa task control.

b. Memberikan Informasi Biaya


Peran kedua dari akuntansi manajemen sektor publik adalah memberikan informasi biaya.
Adapun biaya yang dimaksud adalah biaya input, biaya proses, dan biaya output. Informasi
biaya tersebut wajib diberikan karena berhubungan dengan transparansi dana. Sehingga
manajemen dapat mengevaluasi biaya apakah berlebih dan kurang. Oleh karena itu,
sebaiknya informasi yang diberikan rinci dan detail.

c. Penilaian Investasi
Jika dibandingkan dengan sektor swasta, sektor publik memiliki karakteristik yang lebih
rumit, baik dalam hal kegiatan, peraturan, pengambilan kebijakan, manajemen, dan termasuk
diantaranya juga mengenai penilaian investasi. Untuk melakukan penilaian, teknik yang
digunakan dalam sektor publik dan swasta juga berbeda. Hal ini karena tujuan organisasinya
juga berbeda. Pada sektor swasta tujuannya adalah mendapatkan keuntungan sebesar-
besarnya, sementara sektor publik bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
Maka dari itu, Anda dapat menggunakan analisis efektivitas biaya (cost effectiveness
analysis).

d. Penganggaran (Budgeting)
Tiga fungsi anggaran yaitu stabilitas, distribusi, dan alokasi sumber daya publik. Akuntansi
manajemen sektor publik berperan memberikan fasilitas untuk menciptakan anggaran yang
efektif dan efisien dan tentu saja sesuai dengan tiga fungsi anggaran. Peran akuntansi
manajemen adalah menjadi alat untuk melakukan pengalokasian dan pendistribusian sumber
dana publik kepada masyarakat secara tepat, adil, dan efisien.

e. Penentuan Biaya & Tarif Pelayanan


Akuntansi manajemen dapat digunakan untuk menghitung pengeluaran yang digunakan
untuk memberikan layanan. Termasuk juga pengeluaran subsidi yang diberikan untuk
kepentingan publik.

f. Penilaian Kinerja
Akuntansi manajemen juga dapat digunakan untuk menilai kinerja. Seperti mengukur
seberapa besar tingkat efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah
direncanakan. Dengan kata lain, akuntansi manajemen dapat digunakan sebagai sistem
pengendalian suatu organisasi.
Untuk memudahkan melakukan pencatatan transaksi dan pengelolaan keuangan, maka Anda
dapat menggunakan Jurnal software akuntansi online. Dengan Jurnal, Anda bisa
mendapatkan kemudahan pencatatan untuk keperluan bisnis kapan dan di mana pun. Tidak
hanya pencatatan transaksi, Jurnal juga menyediakan fitur pembuatan faktur secara otomatis,
pelacakan ketersediaan barang, dan manajemen aset yang akan membantu mengembangakan
nilai aset bianis Anda di masa depan.

6
.C .Standar Audit
1. Standar Auditing

Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan
lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan
pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar
dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA
merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar
auditing. Di Amerika Serikat, standar auditing semacam ini disebut Generally Accepted
Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA).

Pernyataan Standar Auditing (PSA)


PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum didalam
standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh
Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan terhadap PSA yang
diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk didalam PSA
adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi
yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam
PSA. Dengan demikian, IPSA memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam
penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan lebih
lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh
anggota IAPI, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.

a. Standar umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

b. Standar pekerjaan lapangan


1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh unutk merencanakan
audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keungan yang diaudit.

c. Standar pelaporan

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

7
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode
sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat
diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya
harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit
yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh audito

D .ETIKA DAN KODE ETIK AKUNTAN


Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI,
1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang
seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu :
1. Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya
sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa
bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan
menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4. Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota
IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional : akuntan dituntut harus melaksanakan jasa
profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai
kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada
tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh
manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi,
dan teknik yang paling mutakhir.

8
6. Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi
tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum
untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku profesional : akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku
konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesinya.

8. Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan
mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya
dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan
dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
obyektifitas.

9
BAB III

PENUTUP

A .Kesimpulan

Menurut kelompok kami, menjadi seorang profesi akuntansi harus bertanggung jawab dan
berlaku baik dalam menjalankan profesinya agar semua pihak dapat mendapatkan haknya
secara sah dan benar. Di dalam profesi, sudah ada kode etik yang mengatur profesi tersebut
dalam menjalankan profesinya agar dalam menjalankan profesi tersebut dapat berjalan
dengan baik dan lancar serta tetap ada tanggung jawab sosialnya. Ketika menjadi seorang
akuntan yang baik, maka akan tercermin perusahaan yang baik dan mampu menguntungkan
semua pihak dalam berbagai bidang.

B .SARAN

Kelompok kami memberikan saran bahwa ketika kita menjadi seorang akuntan yang
profesional, disitulah kita harus membuktikan bahwa kita benar-benar profesional dalam
bidang itu, sehingga orang-orang yang ada di sekitar kita dan mempercayai kita mampu
memberikan penghargaan yang luar biasa karena tidak semua orang bisa melakukan hal
tersebut dengan baik. Dengan adanya etika yang diciptakan, maka perlulah kita menggunakan
etika itu dengan baik sehingga profesi yang kita jalankan mampu berkembang dan
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan kita sendiri serta perusahaan
di mana kita bekerja.

10
DAFTAR PUSTAKA

Moenaf H. Regar. 1993. Mengenal Profesi Akuntan dan Memahami Laporannya. Jakarta :
PT. Bumi Aksara

11

Anda mungkin juga menyukai