Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


dr. H. SLAMET MARTODIRDJO
TERAKREDITASI PARIPURNA  No.KARS SERT/329/VI/2016
Jl. Raya Panglegur No. 4 Telp / Fax (0324) 326242 Tlanakan Pamekasan 69371
Website : http:rsud.pamekasankab.go.id.Email.rsud.pamekasan@gmail.com

LAPORAN
TENTANG
Perjalanan Dinas Dalam Rangka Workshop (Pelatihan) Program Nasional Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA) dalam Standart Nasional Akreditasi RS (SNARS) EDISI I, yang dilaksanakan
pada tanggal 18 s/d 19 Desember 2018 di Hotel Grand Syahid Jaya Jl.Jend. Sudirman No. 86
Jakarta Pusat.

1. Pendahuluan
Latar Belakang : Meningkatnya masalah resistensi antimikroba terjadi akibat
penggunaan antibiotic yang tidak bijak dan
bertanggungjawab..
Sedangkan penyebaran mikroba resisten dari pasien
ke pasien atau dari pasien ke lingkungannya karena tidak
dilaksanakan praktik pengendalian dan pencegahan infeksi
dengan baikj. Dalam rangka mengendalikan mikroba resisten
di rumah sakit perlu dikembangkan program pengendalian
resistensi antimikroba di rumah sakit. Pengendalian
resistensi antimikroba ini adalah aktivitas yang ditujukan
untuk mencegah dan/atau menurunkan adanya kejadian
mikroba resisten. Resistensi terhadap antimikroba telah
menjadi masalah kesehatan yang mendunia, dengan
berbagai dampak merugikan yang dapat menurunkan mutu
dan meningkatkan resiko pelayanan kesehatan khususnya
biaya dan keselamatan pasien. Pengendalian resistensi
antimikroba secara luas baik di fasilitas pelayanan kesehatan
maupun di komunitas di tingkat Nasional telah dibentuk
KPRA oleh Kementrian Kesehatan RI. Disamping itu telah
ditetapkan program aksi nasional/ National Action Plan on
Antimicrobial Resistance (NAP AMR) yang didukung oleh
WHO. PPRA adalah upaya pengendalian resistensi
antimikroba secara terpadu dan paripurna di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Landasan Hukum : Permenkes No. 8 tahun 2015 tentang Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba (PPRA), Program Nasional, Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) dalam
Standart Nasional Akreditasi RS (SNARS) EDISI I.
Maksud dan Tujuan : Pengendalian resistensi antimikroba secara luas baik di
fasilitas pelayanan kesehatan maupun di komunitas di tingkat
Nasional telah dibentuk KPRA oleh Kementrian Kesehatan
RI. Disamping itu telah ditetapkan program aksi nasional/
National Action Plan on Antimicrobial Resistance (NAP AMR)
yang didukung oleh WHO. PPRA adalah upaya
pengendalian resistensi antimikroba secara terpadu dan
paripurna di fasilitas pelayanan kesehatan. Sehubungan
dengan hal tersebut dan dalam rangka membantu rumah
sakit memahami PPRA maka Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS) menyelenggarakan Workshop (Pelatihan) Program
Nasional, Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
(PPRA) dalam Standart Nasional Akreditasi RS (SNARS)
EDISI I.
Kegiatan yang dilakukan : WORKSHOP , pelatihan selama 2 hari.
Hasil Yang dicapai : Memahami kebijakan Kemenkes tentang PPRA di rumah
sakit.
1. Memahami PPRA dalam standart akreditasi rumah sakit
versi SNARS Edisi I
2. Memahami kebijakan Kemenkes tentang PPRA di rumah
sakit.
3. Memahami problem global dan nasional resistensi
antimikroba terkini
4. Memahami prinsip penggunaan antibiotic secara bijak,
sebagai dasar penyusunan kebijakan serta panduan
penggunaan antibiotic
5. Mampu membangun dan mengembangkan PPRA sesuai
PMK no. 8 th. 2015 (tahapan implementasi dan indicator
mutu)
6. Memahami pelayanan laboratorium mikrobiologi infeksi
pada PPI dan PPRA
7. Gambaran tentang penyelenggaraan PPRA di rumah
sakit
8. Membangun kemampuan untuk pelaksanaan forum kajian
kasus infeksi terintegrasi
9. Memahami cara melakukan surveilens pola resistensi
antimikroba sesuai indicator bakteri MDRO
10. Memahami dan mampu cara membuat pola kuman rumah
sakit yang sederhana dan informatif
11. Memahami cara melakukan surveilens penggunaan
antibiotic metode audit kuantitatif-kualitatif
12. Memahami system pelaporan PPRA dirumah sakit

Kesimpulan : Pengendalian resistensi antimikroba secara luas baik


di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di komunitas di
tingkat Nasional telah dibentuk KPRA oleh Kementrian
Kesehatan RI. Disamping itu telah ditetapkan program aksi
nasional/ National Action Plan on Antimicrobial Resistance
(NAP AMR) yang didukung oleh WHO.
Penutup : PPRA adalah upaya pengendalian resistensi antimikroba
secara terpadu dan paripurna di fasilitas pelayanan
kesehatan dan implementasi program di rumah sakit dapat
berjalan dengan baik apabila mendapat dukungan penuh
dari pimpinan/direktur rumah sakit, berupa penetapan
regulasi pengendalian resistensi antimikroba, pembentukan
organisasi pengelola penyediaan fasilitas, sarana dan
dukungan finansial untuk membantu mendukung
pelaksanaan PPRA.

Pamekasan, 28 Desember 2018


Mengetahui,
Direktur RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo
Kabupaten Pamekasan Yang membuat laporan

Dr. Farid Anwar, M. Kes Dr. Elvan Dwi Widyadi SpPK


Nip. 197705112009031001
Pembina Utama Muda
Nip. 196107121988031012

Anda mungkin juga menyukai