Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH LINGKUNGAN DAN STRUKTUR ORGANISASI BISNIS KUD.

GIRI TANI
BOGOR, JAWA BARAT

DOSEN PENGAMPU :

Bapak Dr.Ir.R Budhi Satrio, M.M.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

KELAS : 5 – SMS2

Lukyto fachri hermawan ( 1910211956 / 21) Muhammad tedo S ( 1910211968 / 26 )

Kurnia agung prambudi ( 1910211963 / 22 ) Fitri adita sari ( 1910211969 / 27)

Nislatul milla rismawati ( 1910211964 / 23) Muhammad syahfrizal R.( 1910211971 / 28)

Nabila Annisa Meira ( 1910211966 / 24) Anisa pramesti indah S ( 1910211973 / 29)

Naufal marshapramana ( 1910211967 / 25 ) Dicky Ramadhan D ( 1910211974 / 30)

STIESIA (SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA)


JL.Menur Pumpungan NO.30 , Menur Pumpungan , Kec.Sukolilo , Kota Surabaya
2021
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Makalah tentang Analisis Data Penelitian Kuantitatif ini disusun sebagai salah
satu syarat dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Perencanaan Tenaga Kerja.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam
perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami untuk berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi semua pembaca. Untuk itu kami ucapkan
terimakasih.

Surabaya, 08 Oktober 2021

Kelompok

i
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................. ........................................................

Kata Pengantar .................................................................. .......................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................... ........................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................. ...................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................... ...................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Visi, Misi dan Tujuan KUD Giri Tani ......................... ...................................................... 4

2.2 Pengertian Lingkungan Bisnis ...................................... ...................................................... 4

2.3 Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis ....................... ...................................................... 6

2.4 Pengertian Struktur Organisasi ..................................... ...................................................... 8

2.5 Fungsi Struktur Organisasi Bagi Bisnis ........................ ...................................................... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi Penelitian ......................................................... .................................................... 11

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN MASALAH

4.1 Sejarah KUD Giri Tani ................................................. .................................................... 12

4.2 Kebijakan Pembagunan Koperasi Unit Desa ................ .................................................... 14

4.3 Strategi pengembangan KUD ....................................... .................................................... 15

4.4 pengembangan koperasi melalui kemitraan .................. .................................................... 16

4.5 paradigma baru pasar bersama ...................................... .................................................... 17

ANALISIS

A. Analisis terhadap lingkungan umum ........................... .................................................... 19


B. Jenis lingkungan bisnis ................................................ .................................................... 21
C. Pengaruh lingkungan bisnis dalam perusahaan ........... .................................................... 23
D. Peranan lingkungan dalam organisasi bisnis ............... .................................................... 23
E. Peranan berorentasi pada perencana strategi bisnis terpadu ............................................. 24

BAB IV KESIMPULAN

Kesimpulan dan Penutup .................................................... .................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat guna

memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat operasional akan memegang kendali utama

terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian kepada

lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan guna

menghadapi persaingan.

Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

Lingkungan eksternal adalah lingkungan umum serta lingkungan industri di luar internal

perusahaan yang merupakan suatu peluang atau hambatan bagi perusahaan.

Lingkungan tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga

menjelaskan gambaran keseluruhan terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat

berdampak pada aktivitas organisasi dari segala aspek.

Lingkungan bisnis yang kompetitif menjadikan perusahaan membuat banyak penawaran

terhadap barang dan jasa. Banyaknya penawaran barang dan jasa membuat konsumen lebih selektif

dalam memilih barang dan jasa yang berkualitas tinggi. Peningkatan persaingan dan permintaan

dengan kualitas tinggi menyebabkan semakin banyak perusahaan menyadari bahwa mereka harus

menyediakan produk/jasa berkualitas tinggi untuk sukses bersaing di pasar. Apapun ukuran

organisasi dan tipe bisnis, manajemen akan menghargai betapa pentingnya kualitas untuk

mencapai tujuan dan keberhasilan pada organisasi. Hal ini disebabkan oleh kualitas, sebab kualitas

salah satu aspek yang paling diharapkan oleh kosumen pada semua layanan produk.

1
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari hasil pengamatan melalui media internet. ditemukan permasalahan pengembangan

koperasi, antara lain:

1) Pada penentuan kepengurusan dan manajemen koperasi masih dipengaruhi oleh

teposeliro, bukan didasarkan pada kualitas kepemimpinan dan kewirausahaan;

2) Kegiatan koperasi tidak sesuai dengan kebutuhan anggota sehingga koperasi berjalan atas

kehendak pengurus semata. Ini berakibat kepada rendahnya partisipasi anggota karena

anggota tidak merasakan manfaat sebagai anggota koperasi;

3) Masih ditemukan koperasi tidak melibatkan anggota dalam aktifitasnya (koperasi

dikendalikan oleh pemilik modal);

4) Adanya kegiatan koperasi yang memanfaatkan dukungan pemerintah terhadap keberadaan

koperasi bagi kepentingan pribadi;

5) Usaha yang dilakukan tidak fokus, sehingga tingkat profitabilitas koperasi masih rendah.

Akibatnya pengembangan aset koperasi sangat lambat dan koperasi sulit untuk

berkembang;

6) Masih lemahnya sistem informasi di tingkat koperasi, terutama informasi harga terhadap

komoditas pertanian sehingga akses pasar produk pertanian dan produk lainnya masih

relatif sempit;

7) Belum berperannya koperasi sebagai penyalur sarana produksi pertanian di pedesaan dan

sebagai penampung hasil produksi pertanian.

Disamping temuan berbagai permasalahan diatas, hasil pengamatan juga ditemukan beberapa

faktor pendukung pembangunan ekonomi daerah melalui pengembangan koperasi, antara lain:

a) potensi masyarakat;

2
b) pengusaha;

c) lembaga perkreditan;

d) instansi terkait; dan

e) koperasi sebagai badan usaha, (Hendrajogi, 2007).

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Visi, Misi dan Tujuan KUD Giri Tani

- Visi

MENJADIKAN KOPERASI GIRI TANI MANDIRI DAN TANGGUH

- Misi

1. Meningkatkan peran aktif anggota.

2. Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia.

3. Meningkatkan perkembangan usaha baik sektor riil maupun jasa.

4. Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan usaha.

- Tujuan

1. Meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2. Ikut peran aktif dalam gerakan ekonomi dalam rangka membangun perekonomian

nasional.

2.2 PENGERTIAN LINGKUNGAN BISNIS

Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu

lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor – factor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya

dalam perusahaan (intern), namun juga dari luar (ekstern). Oleh karena itu, lingkungan bisnis

diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Lingkungan Internal

Segala sesuatu di dalam orgnisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi /

perusahaan tersebut.

4
2. Lingkungan Eksternal

Segala sesuatu di luar batas-batas organisasi/perusahaan yang mungkin mempengaruhi

organisasi/perusahaan.

a. LINGKUNGAN INTERNAL

Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :

- Tenaga kerja (Man)

- Modal (Money)

- Material / bahan baku (Material)

- Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)

- Metode (Methods)

Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength(kekuatan)

perusahaan, dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.

b. LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Lingkungan Mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor –

faktor penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).

 Faktor – faktor yang mempengaruhi :

- Pemerintah

- Pemegang saham (shareholders)

- Kreditor

- Pesaing

- Publik

5
- Perantara

- Pemasok

- Konsumen

2. Lingkungan Makro,dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar

perusahaan.

 Faktor – faktor yang mempengaruhi :

- Lingkungan ekonomi

- Lingkungan teknologi

- Lingkungan politik-hukum (pemerintahan)

- Lingkungan sosial kultur

- Lingkungan global

- Lingkungan bisnis

- Teknologi dan informasi

2.3 Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis

Memahami lingkungan bisnis harus menjadi prioritas utama para pimpinan perusahaan,

kenapa? Karena hal ini akan memberikan dampak pada kesuksesan, skala, visi, hingga strategi

dalam pengembangan bisnis.

Setelah para pimpinan memiliki informasi terkait dampak baik dan buruk lingkungan bisnis

pada perusahaan, maka nantinya mereka bisa menciptakan strategi yang penting untuk

mengendalikan situasi dan kondisi yang tidak mampu diprediksi. Berikut ini adalah beberapa

manfaat memahami hal ini. Selain itu, pemahaman dan kesadaran akan lingkungan harus dimiliki

setiap pengusaha. Kenapa? Karena pemahaman yang kurang tentang hal ini berpotensi melahirkan

6
kegagalan bisnis dan tidak mampu bertahan lama di pasar. Sebaliknya, pemahaman tentang hal ini

berpotensi mendatangkan banyak manfaat, yaitu:

a. Membantu Mengidentifikasi Peluang Bisnis

Perlu diketahui bersama bahwa tidak seluruh perusahaan memiliki arti dan sifat yang

negatif. Suatu perubahan bahkan bisa menjadi faktor utama keberhasilan jika bisa dipahami

dan dievaluasi secara baik. Untuk itu, sebagai pemilik bisnis Anda harus bisa

mengidentifikasi perubahan apa saja yang bisa dimanfaatkan dan juga memanfaatkannya

sebagai suatu alat dalam menyelesaikan permasalahan bisnis yang ada.

Selain itu, pengusaha yang mampu memahami dan juga mampu memindai peluang pada

lingkungan bisnis juga bisa lebih cepat dalam mendapatkan manfaat yang maksimal.

Sehingga, bisa jauh beberapa langkah di depan kompetitornya.

Contoh sederhananya adalah jika waktu dulu masyarakat Indonesia kesulitan untuk

mendapatkan layanan ojek, yang mana mereka harus pergi ke pangkalan ojek untuk bisa

mendapatkannya. Hal ini disadari oleh Gojek, sehingga mereka membuat layanan ojek

online agar bisa mengatasi masalah tersebut.

Dalam hal ini, Gojek memahami lingkungan dan memahami bahwa kedepannya akan ada

permintaan besar untuk transportasi online. Dengan memahami dan mengenali lingkungan

di tahap awal, maka Gojek bisa mendapatkan keuntungan sebagai penggerak utama

penyedia transportasi online yang membantu masyarakat dalam mendapatkan ojek.

b. Memanfaatkan sumber daya dengan baik

Jika perusahaan mampu melakukan pemindaian yang cermat atas lingkungan

perusahannya, maka perusahaan akan terbantu dalam hal memanfaatkan sumber daya yang

7
diperlukan untuk bisnis. selain itu, hal tersebut akan membantu perusahaan untuk melacak

ataupun memantau sumber daya untuk kemudian diubah menjadi produk barang dan jasa.

c. Menghadapi Perubahan

Perusahaan harus menyadari sepenuhnya atas perubahan yang terjadi di lingkungan

perusahaan, apakah itu perubahan dalam hal persyaratan pelanggan, trend, kebijakan baru

dari pemerintah, atau perubahan teknologi. Jika perusahaan bisa menyadari adanya

perubahan tersebut, maka akan membantu perusahaan dalam memberikan respon yang

tepat dalam menangani perubahan.

d. Bantuan dalam Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan dengan benar adalah perencanaan yang berlaku dalam jangka

pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Ketika ada masalah atau peluang dalam

lingkungan perusahaan, maka sebagai pemilik bisnis Anda bisa menentukan rencana yang

tepat untuk mengatasinya dan memecahkan masalah tersebut atau mengubahnya menjadi

peluang bisnis. Setelah itu, Anda bisa menggabungkan rencana yang tepat untuk

menghindari adanya perubahan di masa depan.

2.4 PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu hirarki

dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi setiap pekerjaan, fungsinya dan ke mana ia melapor

ke dalam organisasi. Struktur ini dikembangkan untuk menetapkan bagaimana bisnis beroperasi

dan membantu usaha dalam mencapai tujuannya untuk memungkinkan pertumbuhan di masa

depan. Struktur diilustrasikan menggunakan bagan organisasi.

Struktur organisasi juga menentukan bagaimana informasi mengalir antar level dalam

perusahaan. Misalnya, dalam struktur terpusat, keputusan mengalir dari atas ke bawah, sedangkan

8
dalam struktur desentralisasi, kekuatan pengambilan keputusan didistribusikan di antara berbagai

tingkatan organisasi. Memiliki struktur organisasi memungkinkan perusahaan untuk tetap efisien

dan fokus.

2.5 Fungsi Struktur Organisasi bagi Bisnis

Bisnis membutuhkan struktur untuk tumbuh dan menguntungkan, jika tidak, Anda akan

membuat orang-orang menarik ke segala arah yang berbeda. Perencanaan struktur memastikan ada

cukup sumber daya manusia dengan keterampilan yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan,

dan memastikan bahwa tanggung jawab ditetapkan dengan jelas. Setiap orang memiliki deskripsi

pekerjaan yang menguraikan tugas, dan setiap pekerjaan menempati posisinya sendiri di bagan

organisasi perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi struktur Organisasi bagi bisnis:

1. Struktur Memungkinkan Komunikasi Lebih Baik

Karena arus informasi sangat penting untuk kesuksesan organisasi, struktur organisasi

harus dirancang dengan jalur komunikasi yang jelas.

2. Hubungan Pelaporan yang Jelas

Hubungan pelaporan harus jelas sehingga semua anggota organisasi memahami apa

tanggung jawab mereka dan tahu kepada siapa mereka bertanggung jawab; Jika tidak,

tanggung jawab untuk suatu tugas mungkin akan gagal. Hubungan yang jelas ini

memudahkan manajer untuk mengawasi mereka yang berada di tingkat organisasi yang

lebih rendah.

3. Pertumbuhan dan Ekspansi

Perusahaan yang tumbuh pesat adalah perusahaan yang memanfaatkan sumber dayanya

dengan sebaik-baiknya, termasuk bakat manajemen. Struktur organisasi yang baik

memastikan bahwa perusahaan memiliki orang yang tepat di posisi yang tepat. Struktur

9
tersebut mungkin menunjukkan titik lemah atau kekurangan dalam tim manajemen

perusahaan saat ini.

4. Penyelesaian Tugas yang Efisien

Struktur organisasi yang dirancang dengan baik memfasilitasi penyelesaian proyek.

Manajer proyek dapat mengidentifikasi dengan lebih baik sumber daya manusia yang

tersedia bagi mereka jika cakupan tanggung jawab masing-masing departemen – dan

kemampuan setiap anggota tim – jelas. Sebuah proyek untuk mengembangkan produk baru

akan membutuhkan riset pasar, misalnya. Manajer proyek perlu mengetahui siapa dalam

organisasi yang dapat menyediakan penelitian ini, dan izin siapa yang harus diperoleh agar

penelitian dapat dilakukan.

5. Menyesuaikan Kebutuhan Perusahaan

Perusahaan di industri yang berbeda membutuhkan campuran bakat yang berbeda dan

penekanan yang relatif lebih besar pada fungsi manajemen tertentu. Perusahaan sering kali

harus melalui fase reorganisasi dimana posisi individu atau bahkan seluruh departemen

direposisi pada bagan organisasi dalam upaya untuk lebih memanfaatkan sumber daya

manusia perusahaan dan membuat operasi berjalan lebih lancar.

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan penelitian dengan data sekunder. Yang dimana pengertian

dari data sekunder adalah data yang sudah diolah terlebih dahulu dan baru didapatkan oleh peneliti

dari sumber yang lain sebagai tambahan informasi. Jadi, kelompok kami telah meneliti Koperasi

Unit Desa Giri Tani melalui media internet dikarenakan pandemic yang tidak memperbolehkan

kelompok kami dan seluruh warga dunia untuk bepergian dan harus mematuhi protocol dan

himbauan pemerintah.

11
BAB IV

ANALISIS DAN BAHASAN MASALAH

BAHASAN MASALAH

4.1 Sejarah KUD Giri Tani

KUD Giri Tani merupakan sebuah koperasi yang awalnya bergerak dibidang usaha

pertanian, pengadaan pangan, sarana produksi pertanian, kredit candak kulak KCK, pengadaan

pupuk dan obat-obatan pertanian. Koperasi ini berdiri pada tanggal 26 Maret 1973 dan mulai

mengembangkan usahanya dibidang peternakan pada tahun 1985 dengan mendapat perlimpahan

kredit sapi perah dari KUD Niaga Tani Kecamatan Citeureup sebanyak 42 ekor. Pada tahun 1987

KUD Giri Tani mendapatkan kredit program sapi perah import melalui Bank Bukopin cabang

Bandung sebanyak 300 ekor, dan tahun 1989 mendapat tambahan kredit sapi import melalui Bank

BRI cabang Bogor sebanyak 139 ekor. KUD Giri Tani berada di kawasan Kecamatan Cisarua dan

Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor. Lokasi KUD berada di kaki gunung Pangrango

sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkannya peternakan sapi perah. KUD Giri tani terletak

di Jalan Taman Safari Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor Jawa Barat. Batas

administratif KUD sebelah utara berbatasan dengan desa Batu Layang, sebelah selatan berbatasan

dengan Kabupaten Cianjur, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Megamendung dan

sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ciawi.

Pada tahun 1990 KUD Giri Tani mulai memasarkan produk susu segarnya yaitu ke PT.

Indomilk. Kemudian semenjak tahun 1997 KUD Giri Tani memasarkan susu segarnya ke Diamond

Cold Storage Jakarta dengan permintaan rata-rata sebanyak 10.000 liter per hari. Akan tetapi KUD

Giri Tani belum mampu memenuhi permintaan tersebut karena produksi rata-rata susu per hari

12
hanya 5000 liter. Namun seiring berjalannya waktu ada pengusaha Indonesia yang berhasil

mendapatkan investor dari Belanda yang ingin mendirikan pabrik pengolahan susu di daerah

Cisarua yang dikenal dengan PT. Cisarua Mountain Diary. Berdirinya PT. Cimory tidak terlepas

dari keberadaan KUD Giri Tani yang merupakan koperasi yang bergerak dalam produksi dan

pemasaran susu segar. 51 Keberadaan KUD Giri Tani yang terletak pada satu kecamatan dengan

PT. Cimory yaitu Kecamatan Cisarua, membuat PT. Cimory menjadikan KUD Giri Tani sebagai

mitra utama dalam memasok susu segar ke PT. Cimory. Setelah melakukan negosiasi akhirnya

KUD Giri Tani menyetujui kerja sama tersebut yang diantaranya berisi PT. Cimory harus membeli

susu dari KUD Giri Tani dengan harga 10 persen lebih tinggi dari harga susu pada PT. Diamond.

Semenjak kepemimpinan Badan Pengurus yang baru, supply susu ke PT. Diamond dihentikan

disebabkan beberapa alasan diantaranya lokasi PT. Diamond lebih jauh karena terletak di Jakarta

sedangkan PT. Cimory terletak di Cisarua sehingga dapat menghemat biaya transportasi serta

mempercepat waktu pengiriman. Semenjak ini pula KUD Giri Tani kehilangan kontrol harga dari

PT. Diamond yang menjadi acuan harga KUD Giri Tani untuk PT. Cimory. Sehingga harga susu

ditetapkan oleh PT. Cimory, bukan lagi berdasarkan kesepakatan pada awal berdirinya PT.

Cimory. Pasokan susu dari KUD Giri Tani ke PT. Cimory mengalami penurunan tiap tahunnya.

Pada hari-hari pertama berdirinya PT. Cimory, pasokan susu KUD Giri Tani ke PT. Cimory

sebanyak 400 Liter per hari. Namun seiring berjalannya waktu pasokan rata-rata susu terus

meningkat mencapai 5200 Liter per hari yakni terjadi pada tahun 2005. Pada tahun 2006 pasokan

rata-rata susu menurun menjadi 5000 liter per hari. Pada tahun 2007 supply rata-rata susu menurun

tajam menjadi 2500 liter per hari. Pada tahun 2008 supply rata-rata susu turun kembali menjadi

1800 Liter per hari. Kondisi memprihatinkan ini terjadi disebabkan karena faktor kebijakan Badan

Pengurus yang memberikan izin kepada salah satu peternak besar untuk mengirimkan susunya

13
langsung menuju PT. Cimory tidak lagi melalui KUD Giri Tani. Alasan yang dijadikan Badan

Pengurus memberikan izin adalah untuk menekan laju pertumbuhan bakteri pada susu sehingga

susu yang dijual ke PT. Cimory lebih berkualitas sehingga berdampak pada harga jual yang tinggi.

Hal ini memang menguntungkan peternak besar yang mendapat izin tersebut. Namun apabila

dianalisa lebih jauh lagi, hal ini akan memberikan dampak negatif bagi keberlangsungan aktivitas

perekonomian di 52 KUD Giri Tani yang juga menaungi peternak kecil yang memiliki tingkat

kepemilikan sapi di bawah lima ekor per anggota. Peternak-peternak besar lainnya akan mengikuti

langkah yang telah dilakukan oleh peternak besar sebelumnya yang mengirimkan susu langsung

ke PT. Cimory.

Hal ini disebabkan harga yang ditetapkan PT. Cimory kepada peternak yang mengirimkan

susunya secara langsung lebih tinggi dibandingkan harus melalui KUD Giri Tani. PT. Cimory

beralasan bahwa susu yang berasal dari KUD Giri Tani memiliki kualitas yang rendah karena

terjadi percampuran antara susu yang berkualitas baik dengan susu yang berkualitas kurang baik.

Pada umumnya susu yang berkualitas baik dimiliki oleh peternak besar yang memiliki fasilitas dan

pengetahuan teknis yang lebih dalam. Sehingga peternak besar tidak ingin susunya disatukan

dengan peternak kecil yang memiliki kualitas lebih rendah

4.2 Kebijakan Pembangunan Koperasi Unit Desa

KUD merupakan jenis usaha yang digolongkan dalam ekonomi kerakyatan karena sifatnya

mandiri dan merupakan usaha bersama. Ketahanan ekonomi daerah tergantung pada pelaku-pelaku

ekonomi, termasuk kinerja KUD. Untuk itu, kekuatan ekonomi rakyat akan dapat tumbuh dan

berkembang dengan baik apabila ada sinergi kolektif yang dinaungi oleh KUD berjalan

sebagaimana mestinya. Koperasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada tahun 2014 berjumlah 82

unit dengan rincian jenis KUD berjumlah 13 unit sedangkan non KUD tercatat 69 unit. Sedangkan

14
total koperasi di Giri Tani terdapat 8 unit dengan rincian KUD sebanyak 3 unit dan 5 unit non

KUD. Kondisi semacam in sangat memprihatinkan. Betapa tidak, dari 6 kecamatan yang ada di

Giri Tani hanya tercatat 3 unit KUD di Kecamatan Citereup, Cisarua, MegaMendung.

Kehidupan KUD diupayakan untuk terus dikembangkan jumlahnya minimal perkecamatan

satu unit KUD. Lebih dari itu, kedepan pemerintah perlu mengembangkan KUD melalui

pembinaan pengembangan KUD secara khusus dalam pelaksanaan ekonomi kerakyatan guna

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan serta kegiatan-kegiatan produktif yang mempunyai

nilai tambah; Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi produktif dan efisien dalam bentuk

KUD melalui perluasan wawasan pengetahuan, organisasi, manajemen usaha, dan pengalaman

untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada anggota masyarakat sehingga dapat meningkatkan

keyakinan masyarakat dan dunia usaha lainnya untuk menanamkan investasi pada KUD, (Nafanu,

S. 2011).

4.3 Strategi Pengembangan KUD

Pengembangan KUD tidak terlepas dari perkembangan usaha masyarakat pedesaan. Sebagian

besar KUD yang ada jenis usahanya adalah pertanian dan industri rumah tangga. Pembangunan

ekonomi pedesaan di masa datang tidak terlepas dari pengembangan usaha yang berbasis ekonomi

pedesaan, dalam hal ini akan dikembangkan melalui KUD. Karakteristik yang melekat pada KUD

bisa merupakan kelebihan atau kekuatan yang potensial, di sisi lain pada kekuatan tersebut

terkandung kelemahan yang justru menjadi penghambat perkembangannya. Kombinasi dari

kekuatan dan kelemahan serta intereaksi keduanya dengan situasi ekternal akan menentukan

prospek perkembangan UKM.

Dengan adanya kriris ekonomi, menyebabkan pemerintah dan para pengambil kebijaksanaan

kembali berpikir ulang tentang arah perekonomian yang selama ini ditempuh. Kini timbul

15
kemauan politik yang kuat untuk membenahi inefisiensi dan mis-alokasi sumberdaya

(misallocation of resources) yang terjadi di sektor ril yang selama ini dibiarkan saja terjadi karena

kuatnya vested interest para pemburu rente yang menguasai birokrasi pemerintahan. Akibat dari

mis-alokasi sumberdaya adalah terabaikannya pembangunan KUD yang berbasis sumberdaya

alam serta sumberdaya pertanian (resource based industries). Banyak industri yang dibangun

membutuhkan bahan baku dan komponen yang harus diimpor atau industri-industri yang tidak

banyak terkait dengan perekonomian lokal sehingga industri ini sangat rentan terhadap gejolak

mata nilai uang. Industri-industri jenis ini pada umumnya adalah industri yang berpihak kepada

golongan ekonomi kuat (Syahza. A, 2007). Manifestasi tujuan pengembangan ekonomi kerakyatan

dapat dilakukan terutama melalui KUD. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah

pengembangan KUD yang terencana dengan baik dan terkait dengan pembangunan sektor

ekonomi lainnya terutama di pedesaan.

4.4 Pengembangan Koperasi Melalui Kemitraan

Kemitraan merupakan bagian tanggungjawab sosial perusahaan terhadap lingkungannya

sesuai dengan konsep manajemen partisipatif. Pagelaran kemitraan tidak hanya dilakukan sebagai

belas kasihan oleh yang kuat terhadap yang lemah, tetapi seyogyanya terjalin karena kehendak

bisnis yang dibarengi dengan rasa tanggung jawab sosial yang kuat. Dalam era kompetisi yang

kompetitif, keberadaan KUD dituntut untuk dapat bersaing dengan pelaku usaha lainnya sebagai

wujud pemberdayaan ekonomi rakyat. Langkah kerjasama dalam bentuk kemitraan usaha

merupakan suatu strategi untuk dapat mengembangkan KUD dan secara moril sangat diperlukan

adanya dukungan yang maksimal dari pihak pengusaha besar melalui paket pembinaan. Harus

diakui usaha KUD ini tidak terlepas dari tantangan dan hambatan, baik dari segi permodalan,

16
sumberdaya manusia, manajemen, minimnya penguasaan teknologi informasi, iklim berusaha, dan

distribusi jasa/produk yang dihasilkan.

Pembangunan KUD untuk percepatan ekonomi pedesaan, sangat perlu adanya kemitraan.

Kemitraan yang dimaksud adalah dalam bentuk partisipasi dari semua unsur yang terkait untuk

pengembangan KUD. Pembangunan KUD didasari oleh adanya potensi desa, antara lain:

masyarakat petani, pengusaha kecil, industri rumah tangga. Dengan dasar kebutuhan bersama,

potensi ini harus dikembangkan melalui KUD dan menjadi anggota KUD pada masing-masing

jenis usaha atau kegiatannya. KUD dengan manajemen yang baik menjalin kerjasama dalam

bentuk mitra kerja dengan lembaga keuangan dan perusahaan. Dari ketiga komponen mitra

(koperasi, perusahaan, dan lembaga keuangan) perlu dukungan dari pihak pemerintah sebagai

pembuat kebijakan. Pemerintah sifatnya disini hanya sebagai pemberian jasa berupa pembinaan

dan penyuluhan .

4.5 Paradigma Baru Pasar Bersama

Upaya mengatasi masalah pemasaran produk petani dan industri rumah tangga, maka perlu

dipikirkan paradigma baru sebagai tawaran solutif. Salah satu alternatif pemecahannya adalah

memberdayakan lembaga ekonomi pedesaan yaitu KUD. Tanpa KUD tidak mungkin usaha petani

dapat berkembang. KUD inilah yang akan berhubungan dengan pengusaha besar (Syahza. A,

2007). Melalui koperasi masalah yang dihadapi oleh pengusaha di daerah dapat teratasi. KUD

merupakan badan usaha di pedesaan dan pelaksana penuh sistem pemasaran produk yang

dihasilkan oleh Petani. Dari sisi lain KUD juga merupakan pedagang perantara dari produk yang

dihasilkan oleh anggotanya. KUD berfungsi sebagai lembaga pemasaran dari produk masyarakat

desa. Dalam KUD dilakukan pengendalian mutu (sortiran, pengolahan, pengepakan, pemberian

17
label, dan penyimpanan) sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar. KUD juga berperan

sebagai media informasi pasar, perkembangan harga, dan daya beli pasar.

Melalui informasi pasar, KUD harus dapat menciptakan peluang pasar produk masyarakat

desa sehingga wong deso tidak ragu untuk melakukan kegiatan usahanya karena ada jaminan dari

KUD bahwa produk mereka akan ditampung. Kegiatan ini akan merangsang partisipasi anggota

terhadap KUD, yang pada hakikatnya terjadi kesinambungan usaha KUD. Investasi yang

dilakukan oleh KUD berupa transportasi, mesin pengolah produk di pedesaan, mesin dan alat

pengolah harus berupa penanaman modal atas nama anggota. Artinya setiap anggota mempunyai

saham kepemilikan aset KUD. Dengan demikian konsep ekonomi kerakyatan di pedesaan dapat

berkembang (Syahza. A, 2007)

18
ANALISIS

A. ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN UMUM

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman

adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan

untuk mencapai daya saing strategis.

Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan

mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis

lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring),

peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).

1. Pemindaian

Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan

potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang

terjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan-

perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.

2. Pengawasan

Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan

melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah

kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.

3. Peramalan

Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang

mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi

melalui pemindaian dan pengawasan.

19
4. Penilaian

Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari

perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu

perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi

pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-

data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.

Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang

menyusun faktor-faktor tersebut pada dasarnya diluar dan terlepas dari operasi perusahaan. Faktor-

faktor tersebut antara lain :

1. Faktor ekonomi

Factor ekonomi mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian dimana suatu

perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indicator dari kesehatan perekonomian suatu

Negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, deficit atau surplus

perdagangan, tingkat tabungan pribadi dan bisnis, serta produk domestic bruto.

2. Faktor social

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap,

opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan mana perusahaan

beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondiasi cultural, ekologis,

pendidikan, dan kondisi etnis.

3. Faktor politik dan hokum

Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hokum dan bagaimana

pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala politik diberlakukan terhadap

20
perusahaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan, penentuan

upah minimum, kebijakan polusi dan harga .

4. Faktor teknologi

Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok,

distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran dan posisi

persaingan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, perkembangan produk,

dan lain sebagainya. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan

perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih singkat,

menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal serta mampu merubah nilai-nilai dan

harapan para stakeholders.

5. Faktor demografi

Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan menyangkut factor demografi ini diantaranya

adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi geografis, pencampuran etnis serta

distribusi pendapatan.

Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan

komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relative lebih spesifik dan langsung

terhadap operasional perusahaan. Hal tersebut mempengaruhi dalam hal diantaranya :

a. Perubahan basis konsumen, yang dapat meningkatkan kekuatan pembeli

b. Keberagaman dalam karakteristik desain dan kualitas diantara pemain akan meningkatkan

persaingan

c. Pemain baru.

B. JENIS-JENIS LINGKUNGAN BISNIS

Jenis lingkungan bisnis dibedakan menjadi dua yaitu :

21
- Lingkungan umum (Lingkungan Makro)

Lingkungan umum meliputi beberapa faktor yang mempengaruhi keseluruhan kegiatan

bisnis secara tidak langsung. Faktor-faktor dalam lingkungan umum menimbulkan dampak

yang luas dan menyeluruh kepada semua perusahaan dalam suatu perekonomian.

Lingkungan umum tidak hanya mempengaruhi perusahaan-perusahaan saja, tetapi juga

akan mempengaruhi berbagai unsur yang termasuk dalam lingkungan khusus.

Beberapa pengaruh dari faktor-faktor lingkungan umum terhadap aktivitas bisnis suatu

perusahaan:

a. Politik, contohnya masalah politik menyangkut tingkat pemusatan kekuatan politik, sifat

organisasi politik, sistem parta

b. Hukum, contohnya meliputi sifat hukum, sistem hukum yang berlaku khususnya yang

berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan.

c. Sosial dan Budaya, lingkungan sosial meliputi struktur golongan yang ada dalam

masyarakat yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan. Sedangkan budaya

menyangkut latar belakang nilai, keyakinan dan persepsi masyarakat yang terbentuk lewat

sejarah kehidupan masyarakat itu sendiri.

d. Perekonomian, memperlihatkan peningkatan daya beli masyarakat, nilai mata uang

domestik terhadap mata uang asing.

e. Pemerintah, meliputi berbagai kebijakan pemerintah yang kondusif antara lain kebijakan

fiskal dan kebijakan moneter.

f. Alam, meliputi ketersediaan input / bahan baku dalam proses produksi dan kualitas

lingkungan alam akan menentukan kualitas output / produk yang diciptakan perusahaan.

22
g. Teknologi, meliputi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam

bidang industri dan fasilitas lain.

2. Lingkungan khusus (Lingkungan Mikro)

Lingkungan khusus terdiri dari unsur-unsur dalam kegiatan sistem pasar yang mempengaruhi

perusahaan. Beberapa unsur lingkungan khusus ;

 Pemasok

 Pelanggan

 Perantara

 Pesaing

 Penyedia Modal

 Tenaga Kerja

C. PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS DALAM PERUSAHAAN

Pengaruh lingkungan bisnis terhadap perusahaan sangat besar pengaruhnya. Karena

lingkungan bisnis sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, seperti

lingkungan internal yang sangat mempengaruhi pengaruh didalam perusahaan seperti masalah

tenaga kerja, sdm dan lain – lain, dan sebaliknya untuk lingkungan diluar perusahaan

D. PERANAN LINGKUNGAN DALAM ORGANISASI BISNIS

A. Peranan berorientasi terhadap kebijakan

Peran pertama ini ditunjukan untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis terutama dalam

hal memahami berbagai kecenderungan perubahan lingkungan. Peranan memberikan

informasi awal dan reaksi organisasi terhadap isu strategis yang luas yang

dapat mempengaruhi organisasi secara keseluruhan . kelemahan dari peran ini adalah kurang

23
tertekstur sedangkan hubungan antara proses analisis lingkungan bisnis terhadap perencanaan

organisasi formal bersifat infomal dan tidak langsung.

E. Peranan berorientasi pada perencanaan strategi bisnis terpadu

Secara umum peranan ini mempersiapkan peramalan lingkungan bisnis guna memperoleh

asumsi dasar tentang perencanaan organisasi bisnis dan menyediakan informasi tentang

lingkungan bisnis yang releven.

a. Peranan berorientasi fungsi

Peranan berfungsi untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis melalui kinerja fungsi

secara spesifik.

Keberadaan KUD Giri Tani yang terletak pada satu kecamatan dengan PT Cimory,

membuat PT Cimory menjadikan KUD Giri Tani sebagai mitra utama dalam memasok susu segar

ke PT Cimory. Setelah melakukan negosiasi akhirnya KUD Giri Tani menyetujui kerja sama

24
tersebut yang diantaranya berisi PT Cimory harus membeli susu dari KUD Giri Tani dengan harga

10 persen lebih tinggi dari harga susu pada PT Diamond.

Struktur organisasi adalah suatu rangkaian atau bagan skematis yang menggambarkan

pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab diantara fungsionaris organisasi tersebut. Bentuk

organisasi KUD Giri Tani menggunakan lini dan staf dimana kewenangan utama bersifat

sentralisasi. Bagan struktur organisasi KUD Giri Tani dapat dilihat pada gambar diatas.

Keterangan : : Garis Pengawasan dan Tanggung Jawab : Garis Koordinasi. Struktur Organisasi

KUD Giri Tani Tahun 1985 Sumber : KUD Giri Tani 2009 RAT Pengurus Pengawas Unit

Persusuan Unit MT Unit Keswan Unit Kredit Unit Simpan Pinjam ANGGOTA 41 . Penjelasan

dari masing-masing bagian dari struktur KUD Giri Tani diatas adalah sebagai berikut:

1. Rapat Anggota Tahunan RAT

Koperasi mempunyai ciri yang berbeda dari badan usaha lain. Letak perbedaannya yaitu

pada Rapat Anggota Tahunan RAT yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

koperasi. Seluruh anggota wajib ikut serta dalam RAT. RAT dimaksudkan untuk

membahas keputusan-keputusan penting yang diperlukan untuk menjalankan koperasi.

RAT dilaksanakan satu kali dalam satu tahun oleh koperasi yang bersangkutan. Di dalam

RAT ini dibahas berbagai hal yang berhubungan dengan kelangsungan aktivitas

perekonomian dalam koperasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi dan

memperbaiki kinerja koperasi.

2. Badan Pengawas

Masa jabatan badan pengawas adalah lima tahun. Badan pengawas berasal dari anggota

dan diangkat oleh anggota pula. Badan pengawas mempunyai kewajiban mengawasi

pengurus dan berhak memberikan masukan serta teguran jika pengurus tidak bekerja

25
dengan baik. Badan pengawas bekerja sesuai dengan waktu dan tempat yang dibutuhkan.

Lain halnya dengan badan pengurus yang memiliki kantor tersendiri dan jam kerja yang

telah ditentukan. Pada periode 2006-2011 yang menjabat sebagai badan pengawas pada

KUD Giri Tani berjumlah tiga orang. Mereka antara lain : H Ilyas Kholik peternak, H

Makmur Peternak, dan H Deden Munawar bekerja di PT Cimory. Proses pemilihan badan

pengawas dilakukan bersamaan dengan pemilihan badan pengurus. Anggota yang berminat

untuk menjadi bagian dari badan pengawas mengajukan maupun diajukan untuk dipilih

dengan menggunakan sistem suara terbanyak. Tiga orang yang mendapat suara terbanyak

berhak menjabat sebagai badan pengawas untuk masa jabatan lima tahun.

3. Badan Pengurus

Pengurus KUD Giri Tani mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai pemegang

kepercayaan dari RAT. Tugas dari badan pengurus adalah untuk melaksanakan kebijakan

yang sudah ditetapkan pada RAT, mengajukan konsep rencana kerja dan anggaran

pendapatan, belanja dalam rapat anggota, menyusun 42 laporan tahunan, memberikan

penyuluhan, pembinaan, bimbingan terhadap anggota dalam bidang organisasi maupun

usaha KUD Giri Tani. Susunan kepengurusan KUD Giri Tani pada periode 2006-2011

adalah sebagai berikut : Ketua : Heru Susanto, SE Sekretaris : Cipto Budi Utomo

Bendahara : H Bunyamin Proses pemilihan badan pengurus dilakukan setiap lima tahun

sekali dengan sistem pemungutan suara. Pada umumnya proses pemilihan badan pengurus

dilakukan berdasarkan suara terbanyak dengan tiga anggota sebagai kandidat untuk

menduduki jabatan ketua, sekretaris dan bendahara. Tetapi, ada perbedaan dalam proses

pemilihan badan pengurus pada KUD Giri Tani. Ada tiga posisi yang diperebutkan yakni

Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Para anggota yang hendak mencalonkan sebagai bagian

26
dari badan pengurus diwajibkan memilih satu posisi yang diinginkan. Setelah masing-

masing posisi telah terisi dengan beberapa calon, maka proses pemungutan suara

dilakukan. Kemudian penghitungan suara dilakukan untuk menghitung calon mana yang

mendapatkan suara terbanyak yang berhak menduduki posisi yang telah dipilih

sebelumnya.

27
BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau

industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi

bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis. Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk

mengetahui ancaman dan peluang. analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan

pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian

(assessing). Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri, antara lain sebagai

berikut :

a) Ancaman dari Pendatang Baru

b) Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama

c) Tekanan dari produk pengganti

d) Kekuatan tawar menawar pembeli

e) Kekuatan tawar menawar pemasok

Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para pesaing

mereka disebut analisis pesaing. Analisis pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap

perusahaan yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan perlu

memahami:

1. Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan masa

depannya.

2. Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh strateginya

saat ini.

28
3. Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri, seperti yang

ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya.

4. Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.

Kluster secara umum didefinisikan sebagai konsentrasi geografis dari subsector-subsektor

manufaktur yang sama.

29
DAFTAR PUSTAKA

Lingkungan Bisnis (kazetsukato.blogspot.com)

https://media.neliti.com/media/publications/237704-model-pengembangan-koperasi-unit-

desa-ku-1a665662.pdf

https://accurate.id/bisnis-ukm/lingkungan-bisnis/

https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/manfaat-dan-fungsi-struktur-organisasi-

perusahaan/

30

Anda mungkin juga menyukai