Anda di halaman 1dari 19

“ MANAJEMEN KOPERASI “

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Ekonomi Koperasi

Dosen Pengampu:
SAHRIJAT, SE, MM

Oleh Kelompok :
Prisilla Angelina NPM : 2103010337
Sherina Muliani NPM : 2103010527
Rhobiatul Adawiyah NPM : 2103010710
Nurul Latifah NPM : 2103010711
Rezky Aulia Nilasari NPM : 2103010760

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
KELAS REGULER D BANJARBARU
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL
BANJARI
BANJARMASIN
TAHUN 2023
KATA PEGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada Bapak Sahrijat, SE, MM sebagai dosen pengampu mata
kuliah Ekonomi Koperasi yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami.
Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Banjarbaru, 03 November 2023

2
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ------------------------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ iii
BAB I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------- 4
1.1 Latar Belakang ------------------------------------------------------------------ 4
1.2 Rumusan Masalah -------------------------------------------------------------- 5
1.3 Tujuan Penulisan --------------------------------------------------------------- 5
1.4 Manfaat Penulisan -------------------------------------------------------------- 6
BAB II PEMBAHASAN ---------------------------------------------------------- 7
2.1.Pengertian Manajemen Koperasi………………………………… ……. 7
2.1.Pengertian Manajemen Koperasi………………………………… ……. 8
2.2.Prinsip Koperasi………………………………… ……………….……... 9
2.2. Prinsip Koperasi………………………………… ……………….……... 10
2.3.Proses di Manajemen Koperasi………………………………… ………. 11
2.3. Proses di Manajemen Koperasi………………………………… ………. 12
2.4.Kelebihan dan Kelemahan Koperasi………………………………… …. 13
2.4. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi………………………………… 14
2.5.Fungsi Koperasi..……………………………… ……………….………. 15
2.6.Landasan Koperasi Indonesia………………………………… ………… 15
2.6. Landasan Koperasi Indonesia………………………………… ………… 16
BAB III PENUTUP ---------------------------------------------------------------- 17
3.1. Kesimpulan…..………………………………… ……………….………. 17
3.1. Kesimpulan…..………………………………… ……………….………. 18
DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------------- 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya
manusia maupun faktor-faktor lainnya dalam perkembangan kegiatan usaha
koperasi, tuntutan agar pengelolaan dilaksanakan secara profesional semakin
besar. Hal ini memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik serta
informasi yang relevan dan dapat diandalkan guna pengambilan keputusan,
perencanaan maupun pengendalian koperasi. Dalam pasal 43 ayat 1 Undang-
undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoprasian disebutkan bahwa usaha
koprasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota,
baik untuk menujang usaha maupun kesejahteraan.
Manajemen koperasi merupakan salah satu bagian penting dari
organisasi koperasi. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada
mutu dan kerja dalam bidang manajemennya, proses pengelolaan sumber daya
dan operasional dalam sebuah koperasi untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengaturan aktivitas koperasi serta pengelolaan keuangan, pemasaran,
SDM, dan layanan kepada anggota koperasi. Dengan Tujuan utama untuk
memastikan koperasi beroperasi dengan baik, memberikan manfaat kepada
anggotanya, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, strategi
harus dapat menciptakan organisasi yang baik dan dalam saat bersamaan dapat
pula bersaing secara efektif, dengan kata lain dunia usaha kini dituntut untuk
mengembangkan strategi yang antisipatif terhadap kecenderungan-
kecenderungan baru guna mencapai dan mempertahankan posisi bersaingnya

4
Dalam UU No.25 Tahun 1992 Pasal 5 disebutkan bahwa dalam
pelaksanaannya koperasi memiliki beberapa prinsip, adapun prinsip-prinsip
tersebut antara lain, keanggotannya bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan
yang dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan
secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota,
pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal, serta kemandirian.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian Manajemen Koperasi ?
b. Bagaimana prinsip-prinsip Manajemen Koperasi ?
c. Bagaimana proses Manajemen Koperasi ?
d. Apa kelebihan dan kekurangan Koperasi ?
e. Apa fungsi Koperasi ?
f. Bagaimana landasan Koperasi Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Koperasi
b. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip Manajemen Koperasi
c. Untuk mengetahui sebab proses Manajemen Koperasi
d. Untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan Koperasi
e. Untuk mengetahui fungsi Koperasi
f. Untuk mengetahui landasan Koperasi Indonesia

5
1.4 Manfaat Penulisan
a. Sebagai bahan pertimbangan dalam memecahkan masalah yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan
manajeman koperasi dalam menyusun laporan keuangan.
b. Penelitian dan penulisan ini sebagai syarat memenuhi tugas yang diberikan
umtuk mata kuliah Ekonomi Koperasi.
c. Sebagai referensi bagi pihak yang terkait untuk membahas dan
mengadakan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.

6
BAB II
PEMABAHASAN

2.1. Pengertian Manajemen Koperasi


Manajemen Koperasi adalah suatu proses untuk mencapai tujuan melalui
usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan perlu
diperhatikan adanya sistem manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil
dengan diterapkannya fungsi-sungsi dan prinsip-prinsip manajemen.
Dalam UU No.25 Tahun 1992 Pasal 5 disebutkan bahwa dalam
pelaksanaannya koperasi memiliki beberapa prinsip, adapun prinsip-prinsip
tersebut antara lain, keanggotannya bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan
yang dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan
secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota,
pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal, serta kemandirian.
Nova (2004) menyebutkan bahwa kemampuan koperasi dalam menyusun
laporan keuangannya sendiri dipengaruhi oleh faktor-faktor tingkat
pendidikan manajemen koperasi, metode pembinaan yang dilakukan, kualitas
konsultasi, dan frekuensi asistensi yang diberikan. Penelitiannya merupakan
survey lapangan terhadap 95 responden dari koperasi yang berada di propinsi
Sumatra Barat. Menurut penelitian yang dilakukan Rosnani (2005) faktor-
faktor tersebut juga berpengaruh terhadap kemampuan koperasi dalam
menyusun laporan keuangan di kota Tembilahan.
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi manajemen koperasi dalam
menyusun laporan keuangan adalah lamanya pengurus bekerja, karena masa
kerja memiliki pengaruh langsung yang positif dan bermakna terhadap
kemampuan manajemen dalam menyusun laporan keuangan. Serta semakin
lama pengurus bekerja pada koperasi, maka semakin tinggi komitmennya
terhadap koperasi.

7
Penelitian ini saya lakukan dengan dorongan untuk mengetahui apakah faktor
tingkat pendidikan pengurus, pelatihan pembinaan, kualitas konsultasi dan
lamanya bekerja berpengaruh terhadap kemampuan manajer koperasi dalam
menyusun laporan keuangan di Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan
Singingi. Penelitian ini bisa membantu memecahkan masalah jika semua
faktor itu berpengaruh, jadi koperasi-koperasi tersebut bisa meningkatkan
kualitas koperasinya dengan cara memperbaiki faktor-faktor tersebut.
Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti koperasi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian koperasi menurut para
ahli:
1. Arifinal Chaniago
Menurut Arifinal Chaniago, pengertian koperasi adalah sebuah
perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang
memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan
bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
2. Hatta
Bapak Koperasi Indonesia ini mengatakan bahwa pengertian
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
3. Munkner
Menurut Munkner, pengertian koperasi adalah organisasi tolong-
menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpulan, yang
berasaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-
mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong-
royong.

8
4. P. J. V. Dooren
Menurut P. J. V. Dooren, serikat koperasi adalah sebuah asosiasi
anggota, baik pribadi atau perusahaan, yang telah secara sukarela datang
bersama-sama dalam mengejar tujuan ekonomi umum.
5. UU No. 25 / 1992
Menurut UU No. 25 / 1992, pengertian Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi,
dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

2.2. Prinsip Koperasi


Menurut dalam UU No. 25 tahun 1992 pada Pasal 5 ayat 1 dan 2, Koperasi
Indonesia melaksanakan prinsip- prinsip koperasi sebagai berikut :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Koperasi bersifat terbuka untuk anggota dimana tidak membatasi
dan membedakan anggota. Siapa saja bisa menjadi anggota koperasi.
Perlakuan semua anggota koperasi adalah sama. Selain itu tidak ada
paksaan untuk menjadi anggota. Keikutsertaan menjadi anggota koperasi
merupakan keinginan sendiri.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Pengelolaan koperasi berdasarkan keinginan bersama anggota yang
dituangkan dalam rapat anggota. Pengurus akan menjalankan pengelolaan
koperasi berdasarkan keingginan anggota untuk kesejahteraan bersama.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Dalam pembagian sisa hasil usaha akan dibagikan secara adil
kepada semua anggota. Besaran pembagian SHU akan memperhatikan
partisipasi anggota kepada koperasi. Jadi anggota yang aktif dalam
memberikan jasa kepada koperasi pastinya akan memperoleh SHU yang
besar dibandingkan anggota yang pasif.

9
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Dalam pemberian balas jasa atas modal didasarkan pada transaksi
yang dilakukan anggota dengan bisnis koperasi dan tidak berdasarkan
suku bunga.
e. Kemandirian.
Koperasi mandiri dalam mengelola organisasi dan bisnis koperasi.
Dalam koperasi tidak boleh ada, Ekonomi Koperasi interpensi dari pihak
luar terhadap tata kelola koperasi.
f. Pendidikan perkoperasian.
Pendidikan koperasi bagi anggota harus dilakukan secara berlanjut
sejak dari calon anggota hingga anggota penuh.
g. Kerjasama antar koperasi.
Koperasi diharapkan menjalin kerjasama dengan koperasi lain
dalam usaha memajukan dan mengembangkan koperasi. Dengan adanya
hubungan kerjasama dengan koperasi lain maka koperasi akan semakin
kuat dalam menjalankan usahanya sehingga dapat menciptakan
kesejahteraan anggota.

2.3. Proses di Manajemen Koperasi


a. Perencanaan (Planning)
Proses yang paling penting adalah fungsi perencanaan, yang merupakan
fungsi paling utama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen
koperasi. Pengurus dan manajer di koperasi harus menyusun perencanaan
penggunaan sumber daya manusia, modal, sarana fisik, dan informasi
yang dimiliki koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yang telah
disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan menyangkut masa depan.
Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yang dimiliki
koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah
yang lebih baik.

10
Karenanya sebelum menyusun perencanaan pengurus dan manejer
koperasi harus melakukan identifikasi dan evaluasi terlebih dahulu apa
target atau sasaran apa saja yang sudah tercapai, kebutuhan pelayanan apa
yang diinginkan oleh anggota dan belum dipenuhi oleh koperasi,
bagaimana kemampuan permodalan koperasi, termasuk juga situasi
persaingan usaha di lingkungan koperasi juga harus diperhitungkan.
Adapun langkah-langkah proses perencanaan yang dapat dilakukan
oleh pengurus dan manajer koperasi, diantaranya:
1. Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan taktis baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
2. Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program
operasional, selanjutnya dibahas bersama dengan pengurus dan
pengawas.
3. Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang
dikehendaki, tanpa mengabaikan struktur keuangan yang ada.
4. Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman
seluruh pelaksanaan.
5. Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan usaha
keuangan dan anggota guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi
(RAPBK). Rencana yang telah disusun dan RAPBK disampaikan
dalam rapat anggota untuk dibahas dan mendapatkan pengesahan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) merupakan Perancangan dan pemeliharaan
sistem peran, atau Proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang
dan sumber daya di kalangan anggota organisasi dalam upaya mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

11
Faktor Penting dalam Proses Pengorganisasian di Koperasi :
1. Pembagian tugas (division of work)
2. Departementasi
3. Rentan manajemen/kendali (span of control), yang terdiri dari:
a) kompetensi dari pengurus, pengawas dan pengelola
b) kompetensi dari bawahan (staff)
c) derajat variasi pekerjaan
d) teknologi yang digunakan dalam organisasi
4. Pendelegasian wewengan (delegation of authority)
c. Actuating dan Leadership
Actuating dan leadership merupakan suatu proses menggerakkan dan
menjalankan organisasi agar orang-orang yang diberi tugas, wewenang
dan tanggung jawab dapat bekerja menjalankan tugas untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan, Fungsi Penting :
1. Mengarahkan (Directing)
a) Perintah (Tertulis : SOM, SOP, Juklak, Juknas, Lembar
Tugas/disposisi tugas; Lisan)
b) Disiplin
c) Partisipasi
2. Komunikasi (formal, informal, vertikal, horizontal
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang
sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksinya dengan maksud agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Jenis - Jenis Pengawasan:
1. Pengawasan preventif : pengawasan yang bersifat pencegahan yang
dilaksanakan melalui suatu sistem pembinaan SDM pada semua eselon
dalam organisasi dan menentukan prosedur, pembagian tugas dan
wewenang, termasuk di dalamnya perencanaan dan pelaporan.

12
2. Pengawasan korektif : pengawasan untuk memperbaiki bias,
penyimpangan atau kebocoran dari rencana, standar dan prosedur yang
sudah ada ditentukan dalam suatu organisasi.

2.4.Kelebihan Dan Kelemahan Koperasi


Koperasi sebagai institusi bisnis maupun kelembagaan dimana keanggotannya
memiliki prinsip identitias ganda yaitu anggota selaku pemilik sekaligus juga
pelanggan. Untuk itu koperasi memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun
kelebihan dan kelemahan tersebut dijabarkan sebagai berikut :
a. Kelebihan Koperasi
1) Koperasi memprioritaskan kepentingan anggotanya. Koperasi
merupakan badan usaha berbasis orang, bukan modal. Tanpa anggota
tentu koperasi tidak dapat berjalan dan beroperasi.
2) Anggota koperasi berperan sebagai produsen sekaligus konsumen.
Partisipasi ganda anggota koperasi sangat diharapkan untuk kelancaran
aktivitasnya. Anggota diminta untuk rutin melakukan pinjaman dan
juga penyimpanan dana.
3) Koperasi berdasarkan pada prinsip sukarela dan terbuka. Orang yang
memutuskan untuk menjadi anggota koperasi pada prinsipnya harus
bergabung atas keinginan sendiri, tanpa paksaan dari pihak manapun.
Tujuannya bergabung di koperasi adalah untuk memperbaiki taraf
hidup. Koperasi adalah badan usaha yang terbuka bagi siapa saja yang
ingin bergabung.
4) Prinsip pengelolaan bisnis koperasi adalah untuk mendapatkan laba
dan bertujuan untuk kepentingan anggotanya secara adil dan merata.
5) Koperasi merupakan badan usaha yang sesuai dengan prinsip dan sikap
bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia memiliki sikap kekluargaan
serta gotong royong. Koperasi juga mengadopsi sikap itu, sehingga
cocok untuk diterapkan di Indonesia.

13
6) Koperasi melaksanakan demokrasi ekonomi kepada masyarakat
berpenghasilan rendah. Dasar koperasi untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Koperasi sangat cocok untuk masyarakat berpenghasilan
menengah ke bawah.
7) Ekonomi Koperasi, Setiap anggota memiliki suara yang sama.
Koperasi menjunjung kesetaraan hak suara dan meniadakan
diskriminasi anggota.
8) Koperasi memudahkan anggotanya untuk mendapatkan modal usaha.
Sedangkan ketersediaan modal koperasi didapat dari pada anggotanya.
9) Simpanan wajib dan simpanan pokok tidak boleh memberatkan bagi
anggotanya. Dan menyesuaikan dengan kemampuan finansial masing-
masing anggota.
10) Koperasi bertujuan guna meningkatkan kesejahteraan anggota, bukan
tempat untuk mencari keuntungan.
b. Kelemahan Koperasi
1) Kesadaran berkoperasi para anggota masih lemah. Tidak semua
anggotanya memiliki kesadaran yang penuh dan sama menjalankan
prinsip-prinsip da kegiatan berkoperasi dengan baik.
2) Koperasi mempunyai daya saing yang lemah. Jika dibandingkan
dengan badan usaha lainnya, daya saing koperasi masih belum kuat.
3) Modal koperasi terbatas dan didapati kendala dalam mendapatkan
modal. Koperasi yang baru berdiri cenderung memiliki modal yang
terbatas dan kesulitan untuk mendapatkan modal yang besar.
4) Koperasi kekurangan tenaga professional dalam pengelolaannya.
Sumber daya manusia koperasi yang tersedia kurang kompeten untuk
dapat mengurus dan mengelola koperasi.

14
2.5.Fungsi Koperasi
Mengacu pada Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pasal 4, fungsi koperasi di
Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Membangun dan meningkatkan potensi ekonomi para anggota dan juga
masyarakat secara umum, sehingga kesejahteraan sosial dapat terwujud.
b. Koperasi memiliki peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup
anggotanya dan juga masyarakat
c. Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
ekonomi nasional dimana koperasi menjadi pondasinya
d. Mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang lebih baik
melalui usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

2.6.Landasan Koperasi Indonesia


Sesuai dengan UUD 1945, maka dalam UU no. 12 tahun 1967 (UU
Perkoperasian yang lama), tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, Pasal 2
menyebutkan tentang landasan koperasi sebagai berikut:
a. Landasan Idiil
Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Dimana kelima
sila dari Pancasila tersebut harus dijadikan dasar dalam kehidupan
koperasi di Indonesia. Dasar idiil ini harus diamalkan oleh seluruh anggota
maupun pengurus koperasi karena pancasila disamping merupakan dasar
negara juga sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia.
b. Landasan Struktural
Landasan struktural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang
Dasar 1945. Sebagai landasan geraknya adalah Pasal 33 Ayat (1), Undang-
Undang Dasar 1945 serta penjelasannya. Menurut Pasal 33 Ayat (1),
Undang-Undang Dasar 1945 Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama atas asas kekeluargaan. Dari rumusan tersebut pasal 33 tercantum

15
dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di
bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
c. Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan
kesadaran berpribadi. Landasan itu mencerminkan dari kehidupan bangsa
yang telah berbudaya, yaitu gotong royong. Setia kawan merupakan
landasan untuk bekerjasama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
d. Landasan Operasional
Landasan Operasional koperasi Indonesia adalah ketentuan-
ketentuan operasional yang harus di taati dan dipatuhi oleh anggota,
pengurus, manajer, dan karyawan koperasi dalam melaksanakan tugas,
fungsi dan tanggung jawab dalam koperasi.
Landasan operasional koperasi berupa undang-undang dan peraturan-
peraturan yang disepakati secara bersama. Berikut ini landasan operasional
Koperasi Indonesia :
1) UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian.
2) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.

16
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah Manajemen koperasi adalah
elemen kunci dalam kesuksesan dan perkembangan koperasi. Pengelolaan
yang profesional, perencanaan yang baik, dan sistem pertanggungjawaban
yang efisien diperlukan untuk memastikan koperasi beroperasi dengan baik.
Prinsip-prinsip manajemen koperasi, seperti keanggotaan sukarela dan
terbuka, pengelolaan demokratis, pembagian hasil usaha yang adil, dan
kemandirian, menjadi pedoman penting dalam pengelolaan koperasi. Proses
manajemen koperasi mencakup perencanaan, pengorganisasian, actuating dan
leadership, serta pengawasan. Proses ini membantu koperasi mencapai tujuan
organisasinya secara efektif.
Koperasi memiliki kelebihan, seperti prioritas pada kepentingan
anggota, partisipasi ganda anggota, prinsip sukarela dan terbuka, dan
demokrasi ekonomi. Namun, juga memiliki kelemahan, seperti kesadaran
berkoperasi yang masih lemah dan modal terbatas.
Fungsi koperasi adalah membangun potensi ekonomi anggota dan
masyarakat, memperkuat perekonomian rakyat, dan mewujudkan
perekonomian nasional yang lebih baik. Landasan koperasi Indonesia meliputi
Pancasila sebagai landasan idiil, Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
landasan struktural, setia kawan dan kesadaran berpribadi sebagai landasan
mental, serta peraturan operasional seperti UU No. 25 Tahun 1992 dan
Anggaran Dasar sebagai landasan operasional.

17
Dalam rangka meningkatkan peran koperasi dalam perekonomian nasional,
penting bagi koperasi dan anggotanya untuk memahami dan
mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen koperasi, serta terus
memperkuat landasan koperasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Hal ini akan membantu mencapai tujuan koperasi yang berkelanjutan dan
mendorong kesejahteraan anggota dan masyarakat secara luas.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ninik, Widianti. Agustus 2003.Dinamika Koperasi. PT BinaAdiaksara: Jakarta

Djazh, Dahlan. 1977. Pengtahuan Perkoprasian. PN BalaiPustaka: Jakarta

Ropke, Jochen. 2003. Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat.

Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. 1992. Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka
Cipta.

Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta:
Erlangga.

Sukamdiyo, Ign. 1996. Manajemen Koperasi. Jakarta : Erlangga.

Widiyanti, Ninik, 1994. Manajemen Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-
indonesia/cooperative-economics/manajemen-koperasi-latar-belakang-dan-
teori/45082553

https://repository.uin-suska.ac.id/4946/2/BAB%20I.pdf

https://www.bola.com/ragam/read/4671962/kelebihan-dan-kekurangan-koperasi-
fungsi-serta-tujuannya-yang-perlu-diketahui

https://www.idntimes.com/business/economy/seo-intern/pengertian-koperasi-
menurut-para-ahli-beserta-prinsip-dan-funsinya

https://www.bppkpd.id/bimtekmanajemenkoperasi/#:~:text=ManajemenKoperasia
dalahsuatuproses,denganditerapkannyafungsiDfungsimanajemen

19

Anda mungkin juga menyukai