Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOPI DI DESA

KEMIREN KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN BANYUWANGI

Dosen Pengampu : Dr. Tanti Kustiari., S.Sos, MSi

Disusun Oleh :

Golongan E

1. Dian Septi Kamaratih (D41192343)


2. Prisca franeta Putri (D41192324)
3. Tasya Mutmainnah (D41192421)
4. Yulian Nur Rahmaddani (D41192128)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI

JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2021
1. Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak diekspor di
Indonesia. Sebagai salah satu negara penghasil kopi, Indonesia memiliki peran penting
dalam kancah perekonomian dunia. Indonesia menjadi Negara pengekspor kopi terbesar
keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia (Soetriono, 2010 : 27). Dalam
perekonomian Indonesia, kopi memiliki peranan penting baik sebagai sumber perolehan
devisa maupun sebagai sumber penghidupan petani yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hal ini ditunjukkan oleh luas areal kopi sebesar 1.2 juta hektar, terdiri atas perkebunan
rakyat sebesar 96 persen dan sisanya masing-masing sebesar 2 persen untuk perkebunan
besar negara dan perkebunan besar swasta (Kementan, 2013).
Jenis kopi yang ditanam pertama di Indonesia adalah kopi Arabika. Kopi Arabika
dirintis di daerah Kayumas, Blawan, Kalisat, dan Bondowoso. Pada awalnya kopi
Arabika tumbuh baik di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Pada abad ke-20
tanaman kopi Arabika di Arabika terserang penyakit karat daun yang hampir
memusnahkan seluruh perkebunan kopi. Selanjutnya didatangkan kopi Robusta yang
memiliki karakteristik tahan dengan penyakit karat daun dan produksinya tinggi. Kopi
Robusta banyak ditanam di daerah Ngrangkah Pawon (Kediri), Bangelan (Malang),
Malangsari, dan Banyuwangi Jawa Timur. Kopi Robusta tumbuh dan berproduksi dengan
baik di dataran rendah. Jenis kopi yang banyak dibudidayakan di Banyuwangi adalah
jenis Kopi Robusta. Jenis kopi Robusta cocok ditanam di daerah Bnayuwangi karena
iklimnya yang sesuai. Sebagian besar lahan perkebunan di Bnayuwangi berada di dataran
rendah sehingga jenis kopi Robusta lebih dipilih untuk dibudidayakan. Sedangkan jenis
kopi Arabika juga dibudidayakan di daerah-daerah di dataran tinggi. Sebagaian besar
penanaman kopi Arabika di Banyuwnagi berada di lereng Pegunungan Ijen dan Raung.
Desa Wisata Adat Kemiren terkenal dengan perkebunan kopinya, sehingga Desa
Wisata Adat Kemiren memiliki kopi khas Kemiren dengan cita rasa yang lebih nikmat
serta manfaatnya yang bermacam-macam. Jenis kopi yang berasal dari Desa Wisata Adat
Kemiren yaitu, kopi Kemiren jaran goyang dan kopi lanang. Masih kentalnya budaya dan
tradisi di Desa Wisata Adat Kemiren, seperti minum kopi pun dijadikan sebagai suatu
acara budaya yang bernama Festival Ngopi Sepuluh Ewu atau ngopi sepuluh ribu yang
didukung oleh pemerintah yang dilakukan satu tahun sekali. Sehingga dengan adanya
event ini bisnis kopi di Desa Kemiren semakin tumbuh. Mulai dari hanya 20 kilogram
kopi per bulan hingga merambah menjadi 200 kilogram per bulan. Rasa kopi di Desa
Kemiren tidak dapat diragukan lagi. Wisatawan dapat mendapatkan produk ini dengan
harga yang terjangkau. ada 4 varian. diantaranya kopi robusta, robusta lanang, arabika,
dan arabika lanang. Harga kopi yang ditawarkan mulai dari harga Rp 40.000 hingga Rp
80.000 per kemasasan, dan kemasan yang disajikan bervariasi mulai yang berukuran 125
gram hingga 400 gram.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Kewiusahaan

Menurut Soemahamidjaja dalam Daryanto dan Cahyono (2013:3),


“kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship yang sebenarnya berasal dari kata
entrepreneur yang artinya suatu kemampuan (ablity) dalam berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat
kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup”. untuk menciptakan nilai lewat
pengenalan terhadap peluang bisnis, manajemen mengambil risiko yang cocok dengan
peluang yang ada dan lewat kemampuan komunikasi dan manajemen memobilisasi
manusia, keuangan, dan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk membawa suatu
proyek sampai berhasil menurut Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scharborough.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli maka dapat
disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki kemampuan
berkreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang mempunyai nilai jual yang
diikuti dengan semangat dan optimisme dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang dihadapinya.

2.2 Sikap
Sikap adalah bagaimana pendapat atau penilaian orang atau responden terhadap
hal yang terkait dengan kesehatan, sehatsakit dan factor resiko kesehatan. Sikap
merupakan suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek
sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang
lain (Notoatmodjo, 2012). Sikap sebagai suatu bentuk perasaan, yaitu perasaan
mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung
(Unfavourable) pada suatu objek. Sikap adalah suatu pola perilku, tendensi atau
kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi social, atau
secara sederhana yang merupakan respon terhadap stimulasi social yang telah
terkoordinasi. Sikap dapat juga diartikan sebagai aspek atau penilaian positif atau
negative terhadap suatu objek (Rinaldi, 2016).
2.3 Motivasi
Pengertian motivasi Motivasi didefinisikan sebagai dorongan. Dorongan
merupakan suatu gerak jiwa dan perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif
dapat dikatakan suatu driving force yang artinya sesuatu yang dapat menggerakkan
manusia untuk melakukan tindakan atau perilaku, dan di dalam tindakan tersebut
terdapat tujuan tertentu. Menurut Umam(2012 : 159) . Pengertian dari motivasi
tercaakup berbagai aspek tingkah atau perilaku manusia yang dapat mendorong
seseorang untuk berperilaku atau tidak berperilaku. Namun dalam istilah berikut ini,
motivasi adalah dorongan manusia untuk bertindak dan berperilaku. Sedangkan
pengertian motivasi di kehidupan sehari-hari, motivasi dapat diartikan sebagai
proses yang dapat memberikan dorongan atau rasangan kepada karyawan sehingga
mereka bersedia bekerja dengan ikhlas dan tidak terbebani menurut Saydam(2000 :
326).
2.4 Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah “kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari
ayah, ibu, anak dan anggota keluarga yang lain”. Keluarga disebut sebagai dasar bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal
terhadap terbentuknya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan kreativitas dapat
ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa.
Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu
unsur kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga
memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktifitas
sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan
minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula. Semakin kondusif
lingkungan keluarga disekitarnya maka akan semakin mendorong seseorang untuk
menjadi seorang wirausaha. Apabila lingkungan keluarga mendukung maka
seseorang akan semakin tinggi niatnya untuk menjadi wirausaha dibandingkan jika
tidak memiliki dukungan dari lingkungan keluarga. Sedangkan menurut Darpujiyanto
(2011) dalam Ermawati (2016:18), keluarga merupakan peletak dasar bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal
terhadap terbentuknya kepribadian. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila
keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan
aktifitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun
tidak langsung.

3. Metode Penelitian

Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel Pertanyaan


Kemampuan Wirausaha adalah 1. Memiliki jiwa 1. apakah anda dalam
Berwiusaha (Y) sebuah kegiatan berwirausaha berwirausaha
usaha atau suatu yang tinggi memilki jiwa yang
bisnis mandiri yang 2. Berani tinggi?
setiap sumber daya mengambil 2. apakah anda dalam
dan kegiatannya resiko melakukan wirausaha
dibebankan kepada 3. Memiliki berani mengambil
pelaku usaha dalam inisiatif dan resiko?
hal membuat produk inovasi dalam 3. apakah anda selalu
baru, menentukan berwirausaha berusaha untuk
bagaimana cara melakukan inisiatif
produksi baru, dalam mengasilkan
maupun menyusun inovasi dalam
suatu bisnis dan melakukan usaha?
pemasaran produk
serta mengatur
permodalan usaha.
Sikap (X1) Sikap adalah respon 1. Percaya diri 1. apakah anda
atau reaksi seseorang (Optimis) memiliki rasa percaya
terhadap sesuatu yang 2. Kepemimpinan diri yang tinggi dalam
terjadi disekitar 3. Berani berwirausaha?
lingkungan. Mengambil 2. apakah anda
Resiko Menyukai memiliki jiwa
Tantangan kepemimpinan yang
tinggi dalam
mengelolah usaha
anda ?
3. apakah anda
menguasai semua
keterampilan dan
menyukai tantangan
baru dalam
menjalankan usaha?
Motivasi (X2) Motivasi adalah 1. Kebutuhan 1. apakah anda
sebuah keinginan Akan Prestasi memiliki produk
yang ada pada diri 2. Kebutuhan yang khas yang tidak
seseorang yang Akan dimiliki oleh produk
merangsangnya untuk Kekuasaan lain?
melakukan berbagai 3. Kebutuhan 2. apakah anda
tindakan menurut G. Akan Afiliasi dihormati dan
R. Terry dipandang baik dalam
lingkungan usaha
anda?
3. apakah anda
menjalin kerja sama
dengan perusahaan
lain?
4. apakah anda
menjalin hubungan
yang baik dengan
mitra usaha anda?
Lingkungan Keluarga Lingkungan 1. Sikap dan 1. apakah anda
(X3) keluarga adalah perlakuan orang mendapatkan
sosialisasi primer tua dukungan dari
yang menjadi 2. Status ekonomi orang tua dan
pembentuk keluarga dalam
kepribadian membangun
seseorang termasuk usaha anda?
niat berwirausaha 2. apakah anda
sehingga lingkungan memiliki
keluarga dalam dapat hambatan
mendukung usaha ekonomi dalam
tersebut. membangun
usaha?

3.1 Rancangan Penelitian


Dalam penelitian ini menggunakan kopi sebagai objek yang berlokasi di Desa
Kemiren kecamatan Glagah kabupaten Banyuwangi yang merupakan desa penghasil kopi
berkualitas baik dan memiliki aroma kopi yang khas yang telah berdiri puluhan tahun.
Penelitan ini menggunaka metode penelitian kuantitaif dengan tujuan agar peneliti dapat
mengetahui ada dan tidak adanya hubungan variable yang akan diukur serta untuk
mengetahui pengaruh Motivasi Wirausaha, Sikap Wirausaha, Lingkungan Keluarga
Wirausaha, dan kemampuan Wirausaha pada petani kopi di Desa Kemiren. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada respoden dimana
sampel yang ditentukan yakni pelaku petani kopi di Kemiren.

3.2 Populasi dan Sampel


• Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu
yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit
analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst.
(Djarwanto, 1994: 420).Populasi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu populasi
sampling dan populasi sasaran.
Sedangkan menurut Hadari Nawawi (2012:150) Populasi adalah keseluruhan
objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data
yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian”
• Sampel
Sampel adalah sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi yang ciri-ciri atau
karakteristiknya benar-benar diselidiki dan Sampel sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi atau bagian kecil dari anggota populasi
yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.
Sampel dapat dilakukan apabila keadaan subyek di dalam populasi benar-benar
homogen. Sampel yang akan diambil dari populasi tersebut harus benar-benar
representatif atau dapat mewakili. Sedangkan Menurut Soekidjo, sampel adalah
sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi.

4. Kuisioner
Penelitian ini menggunakan skala Likert dalam pemberian skor yang digunakan
dalam kuisioner. Ketikadata terkumpul maka digunakan skala pengukuran dan pemberian
scoring. Berikut tabel skala Likert yang digunakan :

Kategori Skor

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju 1


Kusioner:
a. Identitas Responden
Nama :
Usia :
Pendidikan terkahir :
Jenis Kelamin :
b. Identitas Usaha
Nama Usaha :
Lama Usaha :
Alamat/Lokasi Usaha :
Jumlah Pekerja/Karyawan :
c. Petunjuk Pengisian Kusioner
1. Tulislah identitas dengan benar dan lengkap pada tempat yang disiapkan.
2. Baca pernyataan yang sudah disiapkan dengan benar.
3. Jawab pernyataan dengan benar dan tepat.
4. Berilah tanda checklist pada alternatif jawaban di salah satu kolom yang telah
disiapakan di samping setiap pernyataan dengan ketentuan sebagai berikut:

SS (4) Sangat Setuju

S (3) Setuju

TS (2) Tidak Setuju

TS (1) Tidak Sangat Setuju


T

5. Setelah semua pernyataan telah selesai terjawab, dimohon responden untuk


memeriksa kembali dan pastikan seluruh pernyataan telah terjawab.
Ketua Kelompok Tani Kopi di Desa Kemiren

No Jawaban
Pertanyaan
. SS S TS TST

Kebutuhan Akan Prestasi

1. Saya memiliki perawatan pohon kopi dengan


khusus agar menghasilkan biji kopi unggul.

2. Saya mampu meracik olahan kopi dengan


menghasilkan aroma khas.

3. Saya dapat memasarkan produk dengan cara


seperti memberikan bonus setiap pembelian lebih
dari 3 kemasan, delivery order, pembelian via
market place, shopee, Lazada, Instagram.

4. Saya berani mengambil resiko serta dapat


mengatasi masalah sendiri apabila ada konsumen
yang complain dan produk yang sudah laku terjual.

5. Saya dapat menerima pesanan kopi yang berjumlah


banyak

Kebutuhan Akan Kekuasaan

6. Saya bangga akan kualitas kopi di Desa Kemiren


yang memiliki kualitas biji kopi unggulan dan
aroma khasnya.

7. Saya mempunyai tanggung jawab yang tinggi atas


segala keputusan/ide yang telah dibuat.

8. Saya sangat dihormati dan dipandang baik sebagai


petani kopi di Desa Kemiren.
Kebutuhan Akan Afiliasi

9. Saya memiliki Kerjasama seperti dengan pusat


oleh-oleh, coffeshop

10. Saya mampu melayani konsumen dengan ramah

11. Saya senang menjalin pertemanan dengan


konsumen, mitra usaha, dan pesaing.

12. Saya tidak menyukai adanya peselisihan dengan


pesaing

Konsumen

1. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas kopi

2. Rasa kopi yang diberikan sesuai dengan


permintaan konsumen

3. Pelayanan terhadap konsumen yang diberikan


sangat memuaskan

4. Dapat melayani pembelian dengan jumlah yang


banyak

5. Pemebelian kopi dapat diorder melalui market


place (shopee, Lazada, maupun delivery order)
Sikap (X1)

Kemampuan
Motivasi (X2)
Berwirausaha (Y)

Lingkungan Keluarga
(X3)

Resume Penelitian Terdahulu

NO LINK ADRESS FOKUS PENELITIAN METODE PENELITIAN HASIL


1 http://prosiding.unipma.ac.id/inde Program pemberdayaan Sosialisasi dan pelatihan, Marketing mix kopi lokal
x.php/SNHPM/article/view/6 masyarakat ini bertujuan untuk diskusi, praktik langsung, sewu meliputi :
memberikan pelatihan kepada pendampingan dan evaluasi.
masyarakat dalam memasarkan (1) Product, berupa kopi
produk kopi lokal dengan strategi bubuk dengan varian rasa.
marketing mix.
(2) price, harga jual kopi
beras kering perkilo 25.000
sedangkan untuk kopi
original sekilo 70.000.

(3) place, tempat produksi


kopi \sewu ini di rumah
produksi dikelola oleh petani,
sedangkan memasarkan
produk adalah showroom
dirumah produksi,.

(4) process, produksi dimulai


dari kopi buah sampai kopi
bubuk berbagai varian rasa
untuk dikonsumsi.

(5) promotion, inovasi


promosi dilakukan melalui
blog, web, social media, dan
inisiasi ke cafe, angkringan
dan kedai kopi.

2 https://jurnal.unitri.ac.id/index.ph Dalam meningkatkan Penelitian di tentukan (1) Faktor yang


p/buanasains/article/view/1750/12 pertumbuhan produksi kopi, dapat secara purposive mempengaruhi produksi kopi
63 dilakukan dengan optimalisasi luas lahan, tenaga kerja, bibit
pemanfaatan sumberdaya lahan, unggul, pupuk dan pestisida
berupa pengembangan areal memiliki pengaruh positif
tanam melalui ekstensifikasi dan terhadap jumlah produksi
intensifikasi. kopi di Kecamatan Dampit.

(2) produksi kopi di


Kecamatan Dampit bersifat
padat terhadap luas lahan,
bibit unggul dan pupuk.
(3) Implikasinya terhadap
masyarakat petani dampit
berdasarkan hasil analisis
bahwa apabila tidak
memperhatikan faktor
produksi bisa memepengaruhi
juga terhadap kesejahteraan
petani khususnya untuk
pendapatan para petani.
3 https://journal.uniga.ac.id/index.p Untuk meningkatkan volume (1) Metode penelitian (1) Terdapat pengaruh
hp/JA/article/view/936/869 penjualan yang dilakukan, menggunakan deskriptif promosi terhadap keputusan
sehingga keputusan pembelian asosiatif. pembelian konsumen.
dari pelanggan adalah kunci untuk
mendapatkan keuntungan yang (2) Populasi dan sampe. (2) Terdapat pengaruh
diinginkan oleh perusahaan. kualitas pelayanan terhadap
(3) Teknik pengumpulan terhadap keputusan
data dan metode analisis pembelian konsumen.
data melalui aplikasi SPSS
versi 20. (3) Terdapat pengaruh
promosi dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan
pembelian konsumen.

Anda mungkin juga menyukai