BAB
I PENDAHU
LUAN
BAB
II PEMBAH
ASAN
A. Kesimpulan
Tunagrahita ialah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai
kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Istilah lain untuk tunagrahita ialah sebutan untuk
anak dengan hendaya atau penurunan kemampuan atau berkurangnya kemampuan dalam segi
kekuatan, nilai, kualitas, dan kuantitas.
Ada beberapa klasifikasi atau pengelompokan tunagrahita berdasarkan berbagai
tinjauan diantaranya :
1) Berdasarkan kapasitas intelektual (sekor IQ)
Tunagrahita mampudidik
Tunagrahita mampulatih
Tunagrahita perlurawat
3) Berdasarkan tipe klini pada fisik
Micro Cephalic
Faktor penyebab tuna grahita adalah faktor keturunan, gangguan metabolisme dan gizi,
infeksi dan keracunan, trauma dan zat radioaktif, masalah pada kelahiran, dan faktor
lingkungan.
Karakteristik anak tunagrahita secara umum menurut james D. Page (Amin, 1995:34-
37) dicirikan dalam hal : kecerdasan, sosial, fungsi mental, dorongan dan emosi, kepribadian
serta organisme.
Sedangkan karakteristik anak tunagrahita, yang lebih spesifik berdasarkan berat
ringannya kelainan ialah mampudidik, mampulatih, dan perlurawat.
Jenis dan layanan bagi anak tuna grahita adalah Sekolah Khusus, Sekolah Dasar Luar
Biasa, Kelas Jauh, Guru kunjung, dan Lembaga Perawatan (Institusi Khusus). Sedangkan
untuk di sekolah umum dengan sistem integrasi yaitu memberikan kesempatan kepada anak
tunagrahita belajar, bermain, atau bekerjasama dengan anak normal. Misalnya, di kelas biasa
tanpa kekhususan baik bahan pelajaran maupun guru, di kelas biasa dengan guru konsultan,
di kelas biasa dengan guru kunjung, di kelas biasa dengan ruang sumber, di kelas khusus
sebagian waktu, dan Kelas khusus.
DAFTAR PUSTAKA
.A.K. Wardani, Tati Hernawati, Astati. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta:
Universitas Terbuka. 2007.
BAB IBAB
I PENDAHU
LUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat pada umumnya memiliki anggapan bahwa anak berkebutuhan
khusus merupakan anak-anak yang tidak memiliki kemampuan apapun. Salah satu anak
berkebutuhan khusus yang tidak dikenal oleh masyarakat umum adalah tunagrahita.
Tunagrahita merupakan sebuah istilah bagi mereka yang mengalami gangguan mental
ataupun keterbelakangan mental khususnya dalam hal kecerdasan dan kemampuan dalam
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak sedikit yang menganggap anak tunagrahita
adalah “anak buangan”, “cacat mental”, “mental subnormal ”, “bodoh”, dan “idiot”. Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah anak “keterbelakangan mental”.
Pada kenyataannya istilah itu adalah sebutan untuk anak tunagrahita.
Bagi masyarakat awam, anak cacat adalah anak yang terlahir karena kutukan bagi
orang tuanya sehingga setiap orang tua yang mempunyai anak cacat (tuna) merasa malu dan
menyembunyikan anak tersebut. Akan tetapi, ada pula yang berpendapat bahwa anak cacat
adalah anak yang membawa keberuntungan. Masyarakat perlu lebih peduli terhadap anak-
anak berkebutuhan khusus sehingga mereka akan mendapat layanan pendidikan khusus untuk
mengembangkan potensinya secara optimal.
Anak tunagrahita adalah mereka yang kecerdasannya jelas-jelas berada di bawah rata-
rata. Disamping itu mereka mengalami keterbelakangan dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Mereka memiliki hambatan pada dua sisi, yaitu pada sisi kemampuan
intelektualnya yang berada dibawah anak pada umumnya. Anak tunagrahita memiliki
kemampuan intelektual yang berada pada dua standar deviasi dibawah normal jika diukur
dengan tes intelegensi dibandingkan dengan anak normal lainnya. Hambatan yang kedua
anak tunagrahita dapat dilihat pada sisi prilaku adaptifnya atau kesulitan dirinya untuk
mampu bertingkah laku sesuai dengan situasi yang belum dikenal sebelumnya.
Oleh karena itu, di dalam makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai
pengertian tunagrahita, karakteristik tunagrahita, tipe tunagrahita, faktor penyebab
tunagrahita, pendampingan yang dilakukan untuk tunagrahita dan menjelaskan hasil
observasi kelompok kami saat berada di SLB.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan tunagrahita ?
2. Bagaimanakah karakteristik anak tunagrahita
?
3. Apa saja tipe yang terdapat pada anak tunagrahita
? 4. Apa saja faktor penyebab tunagrahita ?
5. Bagaimana pendampingan yang dilakukan terhadap anak tunagrahita ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mengenai tunagrahita.
2. Untuk mengetahui karakteristik pada anak
tunagrahita. 3. Untuk mengetahui tipe - tipe anak
tunagrahita.
4. Untuk mengetahui faktor penyebab anak tunagrahita.
5. Untuk mengetahui cara pendampingan yang dapat dilakukan terhadap anak tunagrahita.
BAB
II PEMBAHASAN
A. Definisi Tunagrahita
Tunagrahita merupakan salah satu bentuk gangguan pada anak dan remaja yang dapat
ditemui di berbagai tempat, yaitu suatu keadaan di mana anak mengalami keterbelakangan
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan ditunjukkan oleh kurang cakupnya
mereka dalam memikirkan hal-hal yang bersifat akademik, abstrak, cenderung sulit dan
berbelit-belit hampir pada segala aspek kehidupan serta mereka juga kurang memiliki
kemampuan dalam menyesuaikan diri (Amin, M, 1955). Anak tunagrahita (retardasi mental )
sangat membutuhkan layanan pendidikan dan bimbingan secara khusus saat meniti tugas
perkembangan di dalam hidupnya.
B. Karakteristik Tunagrahita
1. Karakteristik tunagrahita ringan (Mumpuniarti,
2000) a. Karakteristik kognitif
Mempunyai IQ berkisar 50-70.
Kapasitas belajarnya sangat terbatas terutama untuk hal-hal yang abstrak, maka lebih banyak
belajar dengan cara membeo (rote learning) bukan dengan pengertian.
Kemampuan berpikir rendah, lambat perhatian dan ingatannya rendah.
Masih mampu untuk menulis, membaca, menghitung.
Mengalami kesulitan dalam konsentrasi, sukar untuk diajak fokus.
Umur kecerdasannya apabila sudah dewasa sama dengan anak normal yang berusia 12 tahun.
masih minim. 2.
Karakteristik tunagrahita sedang (Mumpuniarti, 2000)
a. Karakteristik kognitif
Mempunyai IQ berkisar 30-50.
Anak tunagrahita sedang sangat sulit bahkan tidak dapat belajar secara akademik seperti
belajar menulis, membaca dan berhitung tetapi dapat dilatih dalam hal yang sederhana
sekedar diperkenalkan membaca dan menulis namanya sendiri dan mengenal angka.
Rendahnya perhatian anak dalam belajar akan menghambat daya ingat. Mereka mengalami
kesukaran dalam memusatkan perhatian, cepat beralih.
Kurang tangguh dalam menghadapi tugas, pelupa dan sukar mengungkapkan ingatan dan
mudah bosan.
Mudah beralih perhatiannya ke hal yang dianggapnya lebih menarik dan keterbatasannya
dalam kemampuan intelektualnya sehingga kemampuan dalam bidang akademik sangat
bersifat sederhana.
Pada umur dewasa anak tunagrahita baru mencapai kecerdasan setaraf anak normal umur 7
tahun atau 8 tahun.
b. Karakteristik fisik
Penampilannya menunjukkan sebagai anak terbelakang, lebih menampakkan
kecacatannya. c. Karakteristik sosial/ perilaku
Banyak diantara anak tunagrahita sedang yang sikap sosialnya kurang baik, rasa etisnya
kurang dan nampak tidak mempunyai rasa terima kasih, rasa belas kasihan dan rasa keadilan.
Masih mampu untuk mengurus, memimpin, memelihara dirinya sendiri dan bersosialisasi
dengan lingkungannya, walaupun butuh proses yang lama. Contohnya mandi, makan, minum,
berpakaian.
Sangat tergantung pada orang lain.
Bersikap kekanak-kanakan, sering melamun atau hiperaktif
Mampu melindungi diri dari bahaya dan dapat bekerja ringan tetapi tetap dalam pengawasan
karena tanpa pengawasan akan bekerja secara asal.
d. Karakteristik emosi
Dorongan emosi anak tunagrahita berbeda-beda sesuai dengan tingkat ketunagrahitaannya.
Kehidupan emosinya sangat lemah, mereka jarang sekali menghayati perasaan tanggung jawab
dan hak sosialnya.
Memiliki imajinasi yang
tinggi. e. Karakteristik
motorik
Kurang mampu untuk mengkoordinasikan gerak tubuhnya.
Tangan-tangannya kaku.
3. Karakteristik tunagrahita berat
Anak tunagrahita berat memiliki IQ di bawah 30. Anak ini sepanjang hidupnya memerlukan
pertolongan dan bantuan orang lain, sehingga berpakaian, ke WC, dan sebagainya harus
dibantu. Mereka tidak tahu bahaya atau tidak bahaya. Kata-kata dan ucapannya sangat
sederhana. Kecerdasannya sampai setinggi anak normal yang berusia tiga tahun.
C. Tipe Tunagrahita
Tunagrahita dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok :
1. Anak tunagrahita mampu didik/tunagrahita ringan (IQ 50-70)
Anak tunagrahita mampu didik/tunagrahita ringan merupakan anak tunagrahita yang tidak
mampu mengikuti pada program sekolah biasa, tetapi ia masih memiliki kemampuan yang
dapat dikembangkan melalui pendidikan walaupun hasilnya tidak maksimal.
Kemampuan yang dapat dikembangkan pada anak tunagrahita mampu didik adalah :
a. Membaca, menulis, mengeja dan berhitung
b. Menyesuaikan diri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain
c. Keterampilan sederhana untuk kepentingan kerja dikemudian hari.
Kesimpulan : anak tunagrahita mampu didik berarti anak tunagrahita yang dapat dididik
secara minimal dalam bidang-bidang akademis, sosial, dan pekerjaan.
2. Anak tunagrahita mampu latih/tunagrahita sedang (imbecil, IQ 30-50)
Anak tunagrahita mampu latih/tunagrahita sedang merupakan anak tunagrahita yang
memiliki kecerdasan sedemikian rendahnya sehingga tidak mungkin untuk mengikuti
program yang diperuntukkan bagi anak tunagrahita mampu didik.
Kemampuan anak tunagrahita mampu latih yang perlu diberdayakan yaitu :
a. Belajar mengurus diri sendiri (makan, pakaian, tidur, mandi sendiri)
b. Belajar menyesuaikan dilingkungan rumah atau sekitarnya
c. Mempelajari kegunaan ekonomi dirumah, dibengkel kerja (sheltered workshop) dan
dilembaga khusus
Kesimpulan : anak tunagrahita mampu latih berarti anak tunagrahita hanya dapat dilatih
untuk mengurus diri sendiri melalui aktivitas kehidupan sehari-hari (activity daily living),
serta melakukan fungsi sosial kemasyarakatan menurut kemampuannya.
3. Anak tunagrahita mampu rawat (idiot, IQ <30)
Anak tunagrahita mampu rawat merupakan anak tunagrahitta yang memiliki kecerdasan
sangat rendah sehingga ia tidak mampu mengurus diri sendiri atau sosialisasi. Selain itu anak
tunagrahita mampu rawat adalah anak tunagrahita yang membutuhkan perawatan sepenuhnya
sepanjang hidupnya, karena ia tidak mampu terus hidup tanpa bantuan orang lain.
Terapi ini diberikan kepada anak tuna grahita untuk melatih gerak
BAB
III KESIMPULAN
Berdasarkan makalah yang sudah dibuat oleh kelompok kami, dapat disimpulkan
bahwa anak tuna grahita adalah anak yang mempunyai tingkat intelegensi rendah di bawah
rata-rata yaitu berkisar antara 30-70 dan terbagi menjadi 3 tipe yaitu tipe tuna grahita ringan
(50-70), tuna grahita sedang (30-50), dan tuna grahita berat (<30). Oleh sebab itu,
kemampuan berpikir mereka sangat lambat dan kurang dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Setiap tipe memiliki karakteristik masing-masing yang dapat dilihat dari aspek
kognitif, fisik, sosial/perilaku, emosi, dan motorik. Faktor penyebabnya dapat berasal dari
keturunan dan gangguan pada saat sebelum kelahiran, proses kelahiran, dan sesudah
kelahiran. Pendampingannya dapat dilakukan oleh pihak sekolah, guru, dan orangtua.
Pelatihan untuk anak tuna grahita dapat dilakukan dengan berbagai terapi.
DAFTAR REFERENSI
PENDAHULUAN
BAB
I BA
B I
PENDAHULUAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Anak Berbakat Dan Berkebutuhan Khusus
Dosen pengampu: M.A. Primaningrum Dian, S.Psi., M.Psi., Psi
Oleh kelompok 6:
Gampang Sumartin NPM 12110170
Indah Tri Utami NPM 12110178
Siti Masitoh NPM 12110181
Yulia Kurniawati NPM 12110182
Khasanatul Lidayati NPM 12110183
Liska Maya Rina NPM 121101185
Ismadi NPM 12110026
Topik Arifin NPM 10110329
Kelas: 6A
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tunagrahita”. Penulisan
makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Anak Berbakat Dan Berkebutuhan
Khusus.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, khususnya kepada :
1. Ibu M.A. Primaningrum Dian, S.Psi., M.Psi., Psi selaku dosen pengampu mata kuliah Anak
Berbakat Dan Berkebutuhan Khusus.
2. Semua pihak yang terlibat dan yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak terutama
kepada dosen pengampu sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Tunagrahita................................................................................... 3
B. Klasifikasi Anak Tunagrahita................................................................................... 4
C. Etiologi Anak Tunagrahita....................................................................................... 5
D. Dampak Ketunagrahitaan.......................................................................................... 7
E. Kemampuan Bahasa Dan Bicara Anak Tunagrahita.................................................. 10
F. Penyesuaiana Sosial Anak Tunagrahita....................................................................... 12
G. Modifikasi Tingkahlaku Anak Tunagrahita................................................................... 13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah tunagrahita (intellectual disability) atau dalam perkembangan sekarang lebih
dikenal dengan istilah developmental disability, sering keliru dipahami oleh masyarakat,
bahkan sering terjadi pada para professional dalam bidang pendidikan luar biasa didalam
memahami konsep tunagrahita. Perilaku tunagrahita yang kadang-kadang aneh, tidak lazim
dan tidak cocok dengan situasi lingkungan seringkali menjadi bahan tertawaan dan olok-olok
orang yang berada didekat mereka. Keanehan tingkah laku tunagrahita dianggap oleh
masyarakat sebagai orang sakit jiwa atau orang gila. Tunagrahita sesungguhnya bukan orang
gila, perilaku aneh dan tidak lazim itu sebetulnya merupakan manifestasi dari kesulitan
meraka didalam menilai situasi akibat dari rendahnya tingkat kecerdasan. Dalam pengertian
lain terdapat kesenjangan yang signifikan antara kemampuan berfikir dengan perkembangan
usia.
Keterbelakangan mental yang biasa dikenal dengan anak tunagrahita biasa dihubungkan
dengan tingkat kecerdasan seseorang. Tunagrahita memiliki arti menjelaskan kondisi anak
yang kecerdasannya jauh dibawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan
am interaksi sosial. Kemampuan adaptif seseorang tidak selamanya tercermin pada hasil tes IQ. Latihan, pengalaman, motivasi, dan lingku
pada kemampuan adaptif seseorang.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian anak tunagrahita?
2. Bagaimanakah klasifikasi anak
tunagrahita? 3. Bagaimanakah etiologi
anak tunagrahita?
4. Bagaimanakah dampak ketunagrahitaan?
5. Bagaimanakah kemampuan bahasa dan bicara anak
tunagrahita? 6. Bagaimanakah penyesuaiana sosial anak
tunagrahita?
7. Bagaimanakah modifikasi tingkahlaku anak tunagrahita?