SOP HSE 06 Kesiapsiagaan Dan Tanggap Darurat Updated
SOP HSE 06 Kesiapsiagaan Dan Tanggap Darurat Updated
: SOP/HSE/06
PROCEDURES Rev. : 01
Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
Hlm. : 1 dari 8
I. TUJUAN
Mengidentifikasi dan membuat perencanaan keadaan darurat di tempat kerja serta
bagaimana menangani keadaan tersebut dengan koordinasi yang baik, cepat, dan aman
sehingga dapat mencegah atau meminimalkan dampak pada pekerja, peralatan, dan
lingkungan, property serta asset perusahaan, atau mengganggu jalannya operasi
perusahaan.
III. REFERENSI
1. SMK3, PP No. 50 Thn 2012, kriteria 6.7 & 6.9
2. ISO 9001:2015, klausul 7.1.4
3. ISO 14001:2015, klausul 6.1.1, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, dan 8.1
IV. ISTILAH
Keadaan Darurat Kejadian terkait cidera, sakit penyakit, kematian, atau pencemaran
lingkungan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan yang
membutuhkan penerapan kompetensi khusus yang mendesak, serta
sumber daya, atau proses untuk mencegah atau mengurangi
konsekuensi aktual dan potensial.
Kecelakaan Suatu insiden yang menyebabkan cidera, sakit penyakit, atau kematian,
atau pencemaran lingkungan
Insiden Kejadian yang terkait pekerjaan di mana terjadinya atau mungkin dapat
terjadinya suatu peristiwa cidera, sakit penyakit, kematian, atau
pencemaran lingkungan.
Unit Tanggap Tim yang sudah dilatih dan ditugaskan untuk menanggulangi keadaan
Darurat (UTD) darurat di perusahaan PT. Medan Sugar Industry.
Huru hara Kekacauan / gangguan ketenangan publik yang dilakukan oleh tiga
orang atau lebih untuk suatu tujuan pribadi atau kelompok tertentu
dengan melakukan teror atau kerusuhan.
VI. PROSEDUR
6.1 Umum
Perusahan menyediakan sarana-prasarana dan fasilitas-fasilitas keadaan darurat di
tempat kerja seperti jalur evakuasi, sarana pemadam api, tempat aman berkumpul
keadaan darurat serta sarana-sarana keselamatan lain yang diperlukan untuk
menanggulangi keadaan darurat perusahaan.
Perusahaan membentuk unit kerja khusus dalam manajemen perusahaan yang
memiliki tugas khusus untuk menanggulangi keadaan darurat perusahaan yang
disebut Unit Tanggap Darurat Perusahaan.
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja bersama Unit Tanggap Darurat
Perusahaan secara berkala membahas pemeliharaan kesiapan, keefektifitasan dan
pengembangan perencanaan antisipasi tanggap darurat perusahaan. Seluruh hasil
pertemuan didokumentasikan oleh Sekretaris Panitia P2K3.
5. Gempa Bumi
6. Banjir
Deputynya.
Eksternal Perusahaan untuk keperluan lain : otoritas tunggal ada pada
petugas external communication yang sudah ditetapkan , dalam hal ini adalah
HRGA Manager atau petugas penggantinya yang ditunjuk oleh Factory
Manager bila manager HRGA berhalangan.
Pelaksanaan latihan atau simulasi keadaan darurat dilaksanakan minimal 2 (dua) kali
dalam satu tahun dan diikuti oleh seluruh pekerja.
Efektivitas latihan keadaan darurat dievaluasi meliputi:
Waktu tanggap (response time)
Keberhasilan skenario penanganan oleh tim UTD
Kesesuaian dan efektifitas prosedur tanggap darurat, faktor peralatan.
Tanda Tangan