MISDAWITA,S.Si., M.S.E
1. Nova Ramadhani
2. Novitasari
3. Alifia Al Rahma
4. Nazilham Sam
5. Andre Siregar
a. Merumuskan Hipotesis
Apabila hipotesis nol diterima maka hipotesis alternatif ditolak. Demikian pula sebaliknya, jika
alternatif diterima maka hipotesis nol ditolak. Apa yang akan dinyatakan oleh hipotesis
penelitian disimpan sebagai H1, sedangkan H0 adalah lawannya kecuali jika Hipotesis
penelitian mengisyaratkan tanda = maka disimpan sebagai H0 dan H1 adalah lawannya
(Bustany, 2013).
Besaran yang sering digunakan untuk menentukan nilai α dinyatakan dalam persentase, yaitu
1% (0,01), 5% (0,05), dan 10% (0,1). Besarnya nilai α 2 bergantung pada keberanian
pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan yang akan ditolerir (Bustany,
2013).
Untuk menguji sebuah hipotesis, peneliti harus memilih statistik uji yang tepat untuk menguji
hipotesisnya. Menentukan statistik uji yaitu dengan cara menduga parameter data sampel
yang diambil secara random dari sebuah populasi (Bustany, 2013).
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis
nol (H0) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan
nilai uji statistiknya, sesuai dengan dengan bentuk pengujiannya.
Nilai kritis adalah kriteria yang menentukan wilayah penolakan dari wilayah penerima dari
hipotesis nol.
f. Membuat Keputusan dan Kesimpulan
Adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu populasi memiliki variansi
yang sama dengan, lebih kecil atau lebih besar dari suatu nilai variansi tertentu sesuai dengan
hipotesis yang telah ditetapkan.
Statistik uji
2
2 (n−1) S
χ=
σ2
Dimana:
c2 = variabel standardized chi-square
n = jumlah sampel
s2 = varians sampel
σ2 = varians yang dihipotesiskan
Kriteria Penerimaan
Untuk H 0 :σ 2=σ 02 dan H 1 : σ 2 ≠ σ 02
Adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah dua populasi memiliki variansi
yang sama dengan, atau selisih variansinya lebih kecil atau lebih besar dari suatu nilai tertentu
sesuai dengan hipotesis yang telah ditetapkan.
Kriteria penerimaan
Untuk H0: σ12 – σ22 = 0 dan HA: σ12 – σ22 ≠ 0
s21
F= F1−α / 2 < atau
s22
s 21
F= > Fα /2
s 22
s12
F= 2 >F α ,( v1 ,v 2)
s2
Pengujian hipotesis mengenai variansi populasi atau simpangan baku berarti kita ingin
menguji hipotesis mengenai keseragaman suatu populasi ataupun barang membandingkan
keseragaman suatu populasi dengan populasi lainya. Statisktik yang cocok sebagai dasar
keputusan adalah statistic chi square (χ2) dan statistic F.
Statistik uji
(n−1) S 2
χ 2=
σ2
Dimana:
c 2 = variabel standardized chi-square
n = jumlah sampel
s2 = varians sampel
σ2 = varians yang dihipotesiskan
Kriteria Penerimaan
Untuk H 0 :σ 2=σ 02 dan H 1 : σ 2 ≠ σ 02
Kriteria penerimaan
Untuk H0: σ12 – σ22 = 0 dan HA: σ12 – σ22 ≠ 0
s21
F= F1−α / 2 < atau
s22
s 21
F= > Fα /2
s 22
s12
F= 2 >F α ,( v1 ,v 2)
s2
Angka yang berada di baris teratas merupakan derajat bebas numerator (v 1). Sedangkan angka-
angka yang berada di kolom pertama merupakan derajat denominator (v 2).
Misalkan ingin dicari nilai tabel distribusi F untuk F 0,05(5,9). Perlu diperhatikan bahwa tabel
distribusi F yang digunakan merupakan tabel dengan tingkat signifikansi 0,05. Derajat bebas
numerator (v1) yang diketahui adalah 5 sementara derajat bebas denominatornya (v 2) adalah 9.
Maka pada baris pertama tabel distribusi F yang menunjukkan v1, carilah angka 5 dan tarik garis
ke bawah.
Kemudian pada kolom pertama tabel distribusi F yang menunjukkan v 2 carilah angka 9 dan tarik
garis ke kanan sampai bertemu dengan perpotongan dari langkah sebelumnya.
Nilai-nilai yang berada di dalam tabel F statistik merupakan nilai kritis yang biasanya
dibandingkan dengan F statistik dari sebuah uji F. Jika F statistik lebih besar dari nilai kritis yang
kamu temukan di dalam tabel maka kamu dapat menolak hipotesis null dari sebuah uji F dan
menyimpulkan bahwa hasil tes signifikan secara statistik.
S 12 =variansi sampel 1
S 22 =variansi sampel 2
n1 = banyak sampel 1
n2 =banyak sampel 2
Sebuah meriam harus memiliki ketepatan menembak dengan variansi yang minimum.
Spesifikasi dari pabrik senjata menyebutkan bahwa standar deviasi dari ketepatan menembak
meriam jenis tersebut maksismum adalah 4 meter. Untuk menguji hal tersebut, diambil sampel
sebanyak 16 meriam yang diperoleh hasil s2 =24 meter. Ujilah standar deviasi dari spesifikasi
tersebut. Gunakan a=5%!
Jawab:
Diket: σ 2¿ σ 02 n = 16
σ 0 = 4→ σ 02 = 16 s2 = 24
1. Tentukan hipotesis
H0 = σ 2 ≤16
H1 = σ 2 ¿16
Daerah kritis:
6. Keputusan uji : H0 tidak ditolak
7. Kesimpulan : spesifikasi meriam tidak memiliki varians minimum untuk ketepatan
menembak meriam.
Statistik F dengan a = 1%
Nilai kritis :
F 0,01;20,8 = 5.36
Daerah Kritis: