Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGUJIAN HIPOTESIS VARIANSI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok

“Statistika Ekonomi II”


Dosen Pengampu:
Dr. DAHLAN TAMPUBOLONSE.,M.Si/

MISDAWITA,S.Si., M.S.E

Disusun oleh kelompok 3 :

1. Nova Ramadhani

2. Novitasari

3. Alifia Al Rahma

4. Nazilham Sam

5. Andre Siregar

6. Febbyela Lusiana Putri


Pengertian Pengujian Hipotesis Varians

Pengujian hipotesis mengenaivariansi populasi atau simpanganbaku berarti kita ingin


mengujihipotesis mengenai keseragamansuatu populasi ataupun barangmembandingkan
keseragamansuatu populasi dengan populasilainya. Statistik yang cocok sebagaidasar keputusan
adalah statistic chi square (X2 ) dan statistic F.

Prosedur Pengujian Hipotesis

Prosedur Hipotesis adalah langkah langkah yang dipergunakan dalam menyelesaikan


pengujian hipotesis tersebut. Berikut adalah langkah langkah pengujian hipotesis:

a. Merumuskan Hipotesis

Apabila hipotesis nol diterima maka hipotesis alternatif ditolak. Demikian pula sebaliknya, jika
alternatif diterima maka hipotesis nol ditolak. Apa yang akan dinyatakan oleh hipotesis
penelitian disimpan sebagai H1, sedangkan H0 adalah lawannya kecuali jika Hipotesis
penelitian mengisyaratkan tanda = maka disimpan sebagai H0 dan H1 adalah lawannya
(Bustany, 2013).

b. Menentukan Kesalahan Berdasarkan Tipe I (Taraf Signifikan)

Besaran yang sering digunakan untuk menentukan nilai α dinyatakan dalam persentase, yaitu
1% (0,01), 5% (0,05), dan 10% (0,1). Besarnya nilai α 2 bergantung pada keberanian
pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan yang akan ditolerir (Bustany,
2013).

c. Menentukan Statistik Uji

Untuk menguji sebuah hipotesis, peneliti harus memilih statistik uji yang tepat untuk menguji
hipotesisnya. Menentukan statistik uji yaitu dengan cara menduga parameter data sampel
yang diambil secara random dari sebuah populasi (Bustany, 2013).

d. Menentukan Kriteria Penolakan

Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis
nol (H0) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan
nilai uji statistiknya, sesuai dengan dengan bentuk pengujiannya.

e. Menentukan Nilai Kritis

Nilai kritis adalah kriteria yang menentukan wilayah penolakan dari wilayah penerima dari
hipotesis nol.
f. Membuat Keputusan dan Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam penerimaan atau penolakan


hipotesis nol (H0), sesuai dengan kriteria pengujiannya.Pembuatan kesimpulan
dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis
(Bustany, 2013).

UJI HIPOTESIS SATU VARIANSI

Adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu populasi memiliki variansi
yang sama dengan, lebih kecil atau lebih besar dari suatu nilai variansi tertentu sesuai dengan
hipotesis yang telah ditetapkan.

1. Pengujian Hiopotesis variansi pada satu populasi


 uji dua arah
H 0 :σ 2=σ 02
H 1 : σ 2 ≠ σ 02
 uji satu arah
H 0 :σ 2=σ 02
H 1 : σ 2 <σ 02
atau
H 0 :σ 2=σ 02
H 1 : σ 2 >σ 02

 Statistik uji
2
2 (n−1) S
χ=
σ2
Dimana:
c2 = variabel standardized chi-square
n = jumlah sampel
s2 = varians sampel
σ2 = varians yang dihipotesiskan

 Kriteria Penerimaan
 Untuk H 0 :σ 2=σ 02 dan H 1 : σ 2 ≠ σ 02

H0 diterima jika - χ2./2 ≤ χ2  ≤ χ2./2 


H0 ditolak jika χ2 > χ2./2 atau  χ2  < - χ2./2

 Untuk H 0 :σ 2=σ 02 dan H 1 : σ 2 <σ 02


H0 diterima jika χ2   χ2.(1-)
H0 ditolak jika χ2  < χ2.(1-)

 Untuk H 0 :σ 2=σ 02 dan H 1 : σ 2 >σ 02


H0 diterima jika χ2   χ2.
H0 ditolak jika χ2  > χ2.
UJI HIPOTESIS DUA VARIANSI

Adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah dua populasi memiliki variansi
yang sama dengan, atau selisih variansinya lebih kecil atau lebih besar dari suatu nilai tertentu
sesuai dengan hipotesis yang telah ditetapkan.

2. Hiopotesis variansi pada dua populasi


 uji dua arah
H 0 :σ 12−σ 22 =0
H 1 : σ 12−σ 22 ≠ 0
 uji satu arah
H 0 :σ 12−σ 22 ≤ 0
H 1 : σ 12−σ 22 >0
atau
H 0 :σ 12−σ 22 ≥ 0
H 0 :σ 12−σ 22 <0
 Uji statistic
s12
dimana F=
df1 =2 n1 – 1 ; df2 = n2 – 1
s2

 Kriteria penerimaan
 Untuk H0: σ12 – σ22 = 0 dan HA: σ12 – σ22 ≠ 0

s21
F= F1−α / 2 < atau
s22
s 21
F= > Fα /2
s 22

 Untuk H0: σ12 – σ22 ≤ 0 dan HA: σ12 – σ22 > 0

s12
F= 2 >F α ,( v1 ,v 2)
s2

 Untuk H0: σ12 – σ22 ³ 0 dan HA: σ12 – σ22 < 0


s12
F= 2 <F 1−α ,( v 1, v 2)
s2
PENGUJIAN HIPOTESIS UNTUK VARIANS
Pengujian hipotesis untuk varians adalah prosedur statistika untuk mengkaji
(mendeterminasi) apakah varians 3 (tiga) populasi atau lebih,sama atau tidak.
UJI HIPOTESIS VARIANSI PADA POPULASI

Pengujian hipotesis mengenai variansi populasi atau simpangan baku berarti kita ingin
menguji hipotesis mengenai keseragaman suatu populasi ataupun barang membandingkan
keseragaman suatu populasi dengan populasi lainya. Statisktik yang cocok sebagai dasar
keputusan adalah statistic chi square (χ2) dan statistic F.

3. Pengujian Hiopotesis variansi pada satu populasi


 uji dua arah
H 0 :σ 2=σ 02
H 1 : σ 2 ≠ σ 02
 uji satu arah
H 0 :σ 2=σ 02
H 1 : σ 2 <σ 02
atau
H 0 :σ 2=σ 02
H 1 : σ 2 >σ 02

 Statistik uji
(n−1) S 2
χ 2=
σ2
Dimana:
c 2 = variabel standardized chi-square
n = jumlah sampel
s2 = varians sampel
σ2 = varians yang dihipotesiskan

 Kriteria Penerimaan
 Untuk H 0 :σ 2=σ 02 dan H 1 : σ 2 ≠ σ 02

H0 diterima jika - χ2./2 ≤ χ2  ≤ χ2./2 


H0 ditolak jika χ2 > χ2./2 atau  χ2  < - χ2./2

 Untuk H 0 :σ 2=σ 02 dan H 1 : σ 2 <σ 02


H0 diterima jika χ2   χ2.(1-)
H0 ditolak jika χ2  < χ2.(1-)

 Untuk H 0 :σ 2=σ 02 dan H 1 : σ 2 >σ 02


H0 diterima jika χ2   χ2.
H0 ditolak jika χ2  > χ2.
4. Hiopotesis variansi pada dua populasi
 uji dua arah
H 0 :σ 12−σ 22 =0
H 1 : σ 12−σ 22 ≠ 0
 uji satu arah
H 0 :σ 12−σ 22 ≤ 0
H 1 : σ 12−σ 22 >0
atau
H 0 :σ 12−σ 22 ≥ 0
H 0 :σ 12−σ 22 <0
 Uji statistic
s12
dimana F=
df1 =2 n1 – 1 ; df2 = n2 – 1
s2

 Kriteria penerimaan
 Untuk H0: σ12 – σ22 = 0 dan HA: σ12 – σ22 ≠ 0

s21
F= F1−α / 2 < atau
s22
s 21
F= > Fα /2
s 22

 Untuk H0: σ12 – σ22 ≤ 0 dan HA: σ12 – σ22 > 0

s12
F= 2 >F α ,( v1 ,v 2)
s2

 Untuk H0: σ12 – σ22 ³ 0 dan HA: σ12 – σ22 < 0


s12
F= 2 <F 1−α ,( v 1, v 2)
s2

HIPOTESIS VARIANS 2 POPULASI


Uji Hipotesis varians 2 populasi adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah
dua populasi memiliki variansi yang sama atau selisih variansinya lebih kecil atau lebih besar
dari suatu nilai tertentu sesuai dengan hipotesis yang telah ditetapkan.

Prosedur pengujian hipotesis:

1. Tuliskan hipotesis nol H0


2. Pilih hipotesis tandingan H1
3. Pilih tingkat signifikan berukuran α
4. Pilih uji statistic yang sesuai ddan tentukan kriteria pengambilan keputusan
5. Hitunglah nilai uji statisik dari data sampel
6. Keputusan
a. Tolak H0, bila uji statistic tersebut mempunyai nilai dalam daerah kritis atau
sebaliknya
b. Tolak H0, bila p-value lebih kecil atau sama dengan tingkat signifikasi α yang
ditentukan atau sebaliknya terima H0

Cara Membaca Tabel F :


Bagaimana cara membaca tabel F statistik? Berikut adalah tabel F statistik untuk tingkat
signifikansi 5%.

Angka yang berada di baris teratas merupakan derajat bebas numerator (v 1). Sedangkan angka-
angka yang berada di kolom pertama merupakan derajat denominator (v 2).
Misalkan ingin dicari nilai tabel distribusi F untuk F 0,05(5,9). Perlu diperhatikan bahwa tabel
distribusi F yang digunakan merupakan tabel dengan tingkat signifikansi 0,05. Derajat bebas
numerator (v1) yang diketahui adalah 5 sementara derajat bebas denominatornya (v 2) adalah 9.
Maka pada baris pertama tabel distribusi F yang menunjukkan v1, carilah angka 5 dan tarik garis
ke bawah.

Kemudian pada kolom pertama tabel distribusi F yang menunjukkan v 2 carilah angka 9 dan tarik
garis ke kanan sampai bertemu dengan perpotongan dari langkah sebelumnya.

Berdasarkan ilustrasi contoh di atas, diperoleh nilai F0,05(5,9) adalah 3,48.

Nilai-nilai yang berada di dalam tabel F statistik merupakan nilai kritis yang biasanya
dibandingkan dengan F statistik dari sebuah uji F. Jika F statistik lebih besar dari nilai kritis yang
kamu temukan di dalam tabel maka kamu dapat menolak hipotesis null dari sebuah uji F dan
menyimpulkan bahwa hasil tes signifikan secara statistik.

H0 Nilai Uji Statistik H1 Kriteria pengambilan keputusan


σ 12 = σ 22 Uji F : σ 12 < σ 2 2 Tolak H0 jika nilai uji F berada pada daerah kritis,
σ 12 < σ 2 2 yakni :
Ƒ = S 12 σ1 2≠ σ 2 2
S 22 ƒ < ƒ 1-α/2 (v1 v2) (satu arah kiri)
ƒ > ƒ α?2 (v1 v2) (satu arah kanan)
V 1 = n1 - 1 ƒ < ƒ 1-α/2 (v1 v2) dan ƒ > ƒ α/2 (v1 v2) ( dua arah)
V 2 = n2 - 1
Ket =

S 12 =variansi sampel 1

S 22 =variansi sampel 2

n1 = banyak sampel 1

n2 =banyak sampel 2

Contoh soal pengujian Hipotesis Varians 1 Populasi

Sebuah meriam harus memiliki ketepatan menembak dengan variansi yang minimum.
Spesifikasi dari pabrik senjata menyebutkan bahwa standar deviasi dari ketepatan menembak
meriam jenis tersebut maksismum adalah 4 meter. Untuk menguji hal tersebut, diambil sampel
sebanyak 16 meriam yang diperoleh hasil s2 =24 meter. Ujilah standar deviasi dari spesifikasi
tersebut. Gunakan a=5%!

Jawab:

Diket: σ 2¿ σ 02 n = 16

σ 0 = 4→ σ 02 = 16 s2 = 24

1. Tentukan hipotesis

H0 = σ 2 ≤16

H1 = σ 2 ¿16

2. Menentukan level signifikan


α =5 %
3. Menentukan statistik uji yang digunakan
( n−1 ) s 2
x 2=
σ2
4. Perhitungan
( 16−1 ) 24 15−24
x 2= = = 22.5
16 16
5. Menentukan daerah kritis
 Nilai kritis:

 Daerah kritis:
6. Keputusan uji : H0 tidak ditolak
7. Kesimpulan : spesifikasi meriam tidak memiliki varians minimum untuk ketepatan
menembak meriam.

Statistik F dengan a = 1%
Nilai kritis :

F 0,01;20,8 = 5.36

Daerah Kritis:

Tolak Ho jika F hitung > 5.36 Padahal F hitung = 2

Keputusan uji: Ho tidak di tolak

kesimpulan : distribusi nilai anak laki-laki tidak lebih menyebar dari


pada distribusi nilai anak perempuan

Anda mungkin juga menyukai