Anda di halaman 1dari 61

Assalamualaykum wr. Wb.

Elektronika Dasar
DIODA

Kelompok 4
Vera Wulandari
Krana Lan Paga
Ratna
Sulastri
Ika Suryani
Riska Meikana Br Ginting
1. Pengertian dan kegunaan umum dioda.
2. Karakteristik Dioda.
3. Fungsi Dioda secara umum.
4. Menjelaskan simbol simbol dioda.
5. Penamaan-penamaan tipe dioda.
6. Pengujian dioda dengan cara sederhana.
7. Cara mengukur diode dengan menggunakan multimeter
analog.
8. Cara mengukur dioda menggunakan multimeter digital.
9. Karakteristik Arus dan Tegangan.
10. Aplikasi diode.
11. Penerapan dioda zener.
Pengertian dan Fungsi Umum Dioda

• Dioda pada umumnya merupakan komponen elektronika yang berfungsi


sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik
(AC) menjadi tegangan searah (DC). Dioda menjadi sangat penting
karena hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus
searah (DC), karena itu ada sebutan “dioda penyearah”.

• Dioda sering juga disebut dengan “junction-diode” (dioda pertemuan)


karena dibuat dengan mempertemukan dua lapisan bahan
semikonduktor (germanium atau silikon) dengan tipe yang berbeda.
Pengertian dan Fungsi Umum Dioda

• Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua
elektroda, Satu lapisan dari tipe P (positif) dan satunya lagi dari
tipe N (negatif).

• Lapisan semikonduktor tipe P tersambung dengan satu elektroda


(kaki atau pin) dan disebut Katoda. Lapisan semikonduktor tipe N
tersambung dengan elektroda lainnya dan disebut Anoda.

• Hasil dari penggabungan dua lapisan itu adalah sifat dioda yang
menghantarkan listrik hanya ke satu arah
(gambar A) Apabila anoda diberi tegangan DC
positif maka tegangan ini dihantarkan oleh dioda
dan akan muncul pada katoda.
(gambar B). Apabila anoda diberi tegangan AC
(terdiri dari tegangan positif dan negatif yang
berganti-ganti) maka dioda hanya akan
menghantarkan bagian tegangan positifnya saja
dan akan muncul di katoda, sedangkan bagian
negatifnya tidak dihantarkan.
(gambar C) Apabila katoda diberi tegangan DC
negatif maka tegangan ini dihantarkan oleh dioda
dan akan muncul pada anoda
(gambar D) Dan apabila katoda diberi tegangan
AC maka dioda hanya akan menghantarkan bagian
tegangan negatifnya saja sehingga muncul di
anoda, sedangkan bagian positifnya tidak
dihantarkan.
Pengertian dan Fungsi Umum Dioda

• Dioda daya mempunyai spesifikasi yang sama dengan dioda biasa pada
umumnya, perbedaan yaitu dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan
tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun kecepatan
penyaklaran pada dioda daya relatif lebih rendah.

• Melihat karakteristik dioda daya yang mempunyai kapasitas daya yang lebih
tinggi dari dioda biasa, maka seringkali doda daya digunakan di dalam
rangkaian elektronika sebagai penyearah. Selain sebagai penyearah, dioda daya
juga seringkali digunakan sebagai freewheeling (bypass) pada regulator-
regulator penyakelaran,rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban
ke sumber, dan lain-lain.
Karakteristik Dioda

Setiap tipe dioda dibuat untuk keperluan-keperluan tertentu


dalam penggunaannya pada rangkaian elektronik, karena itu setiap
dioda mempunyai karakteristik tersendiri yang meliputi
kemampuan dilalui arus, kemampuan menangani tegangan,
bentuk fisik dan lain lain. Karakteristik ini bisa dilihat dalam
lembaran data dioda. Beberapa besaran yang penting untuk
diketahui dan difahami adalah :

• IF (arus maju)
• VFD (tegangan maju) dan
• PIV.
adalah arus maju maksimal (dalam Ampere),
maksudnya batasan arus yang mengalir pada dioda ketika
dioda dalam fungsi menghantar. Batasan arus ini tidak boleh
dilampaui karena akan membuat dioda menjadi rusak.
Contoh penggunaan yang melampaui batas :

Dioda 1N4001 digunakan sebagai penyearah dari


transformator 3A untuk keperluan menghidupkan sebuah
blender DC yang menarik arus sebesar 2,5A. Dioda 1N4001
hanya mempunyai IF sebesar 1A. Dengan penggunaan
seperti itu dioda akan rusak seketika. Besaran arus IF sering
dijadikan orang sebagai penyebutan untuk tipe dioda
tertentu. Misalnya dioda 1N4002 sering disebut orang
dengan dioda 1A dan dioda 1N5402 disebut orang dengan
dioda 3A. Ini karena 1N4002 mempunyai IF 1A dan 1N5402
mempunyai IF 3A.
adalah tegangan jatuh maju yang ada pada dioda.
Ketika dioda dalam keadaan menghantar, pada dioda akan
muncul tegangan, itulah VFD. Tegangan yang muncul pada
dioda ini (VFD) mengurangi tegangan yang dihantarkan oleh
dioda.
Contoh : Sebuah dioda tipe 1N4001 diberi tegangan DC maju
(tegangan dengan polaritas yang akan membuat dioda menjadi
menghantar) sebesar 12V maka dioda pun lalu menghantar. Pada
katoda diukur tegangan yang telah dihantarkan oleh dioda tersebut,
dan ternyata besarnya bukan lagi 12V, tetapi hanya 10,9V. Ini
disebabkan karena tegangan input 12V itu telah terpakai sebagian
sebagai VFD dioda sehingga yang terhantar hanya 10,9V. Di dalam
keterangan datanya dioda 1N4001 mempunyai FVD sebesar 1,1V.
jadi, 12 – 1,1 = 10,9V. Besar VFD pada setiap dioda tidak selalu
sama. Dioda silikon dengan IF 1A atau lebih umumnya mempunyai
VFD 1V atau lebih, sedangkan dioda silikon untuk sinyal kecil
biasanya mempunyai VFD rata-rata 0,6V. Pada dioda germanium
VFD rata-rata lebih kecil lagi, yaitu 0,2V.
adalah puncak tegangan terbalik maksimal, maksudnya
batasan tertinggi tegangan terbalik ketika dioda difungsikan sebagai
penyearah dari AC ke DC.
Misalnya ketika dioda menyearahkan tegangan AC, belahan
tegangan positif dihantarkan oleh dioda. Pada belahan
tegangan selanjutnya (tegangan negatif) dioda menahan
belahan tegangan ini sehingga tegangan ini merupakan
tegangan terbalik yang ditahan (tidak dihantarkan) oleh
dioda. Dalam penyearahan setengah gelombang besarnya
tegangan terbalik adalah sebesar tegangan maksimal hasil
penyearahan (Vmax) yaitu VAC x 1,41 maka dioda yang
digunakan harus mempunyai PIV yang angkanya berada di
atas itu. Sedangkan pada penyearahan gelombang penuh
tegangan terbalik ada sebesar 2Vmax, maka dioda yang
digunakan haruslah dioda yang mempunyai PIV lebih besar
dari 2Vmax itu.
Contoh 1 :
Sebuah dioda dipakai sebagai penyearah setengah gelombang pada tegangan
AC 12V. Dioda dengan PIV berapakah yang bisa dipakai?
Vmax = 12 x 1,41 = 16,92V.
Dioda yang bisa dipakai adalah yang mempunyai PIV di atas 16,92V, misalnya
adalah 1N4001. Dioda ini mempunyai PIV 50V.

Contoh 2 :
Empat dioda dipakai sebagai penyearah gelombang penuh dari tegangan AC
listrik langsung 220V. Dioda-dioda dengan PIV berapakah yang bisa digunakan?
2Vmax = 2 x (220 x 1,41) = 620,4V.
Dioda-dioda yang bisa digunakan adalah yang mempunyai PIV di atas angka
620,4V, misalnya 1N4007. Dioda ini mempunyai PIV 1000V.
Berikut ini adalah sebagian data dioda
umum yang banyak terdapat di
dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
Fungsi Dioda

1. Penyearah, contoh : dioda bridge


2. Penstabil tegangan (voltage regulator), yaitu dioda zener
3. Pengaman /sekering
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas/membuang level
sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen dc
kepada suatu sinyal ac
6. Pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, yaitu LED (light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, yaitu dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), yaitu dioda
varactor
Jenis Jenis Dioda

1. Dioda Termionik
Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang
merupakan susunan elektrode-elektrode di ruang hampa dalam sampul
gelas. Dioda termionik pertama bentuknya sangat mirip dengan bola
lampu pijar.
Dalam sebagian besar abad ke-20, diode katup termionik
digunakan dalam penggunaan isyarat analog, dan sebagai penyearah
pada pemacu daya. Saat ini, diode katup hanya digunakan pada
penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik, penguat audio kualitas
tinggi serta peralatan tegangan dan daya tinggi.

.
Jenis Jenis Dioda

2. Dioda Semikonduktor

Sebagian besar diode saat ini berdasarkan pada teknologi


pertemuan p-n semikonduktor. Pada diode p-n, arus mengalir dari sisi
tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n (katode), tetapi tidak mengalir dalam
arah sebaliknya.
Jenis Jenis Dioda

3. Dioda Power Rectifier(Dioda Penyearah)


Dioda ini dibuat khusus untuk penyearahan AC menjadi DC dalam
penyediaan sumber tenaga (power-supply). Dioda ini adalah dioda yang paling
umum dan paling banyak terdapat di pasaran (toko-toko elektronik). Umumnya
dioda ini mempunyai kemampuan dilalui arus yang besar-besar, mulai dari satu
Ampere hingga puluhan Ampere. Di sini hanya akan ditambahkan sedikit poin
saja. Termasuk ke dalam jenis dioda ini adalah dioda CT +, dioda CT- dan dioda
bridge.
Jenis Jenis Dioda

4. Dioda CT +
Dioda CT + (Center Tap positif) adalah gabungan dua dioda dalam satu
packing di mana katoda dari keduanya digabungkan dan menjadi elektroda
sambungan untuk keluaran tegangan searah + (positif). Elektroda ini berada di
tengah-tengah di antara tiga elektroda, karena itu disebut CT +.

5. Dioda CT -
Dioda CT – (Center Tap negatif) adalah gabungan dua dioda dalam satu
packing di mana anoda dari keduanya digabungkan dan menjadi elektroda
sambungan untuk keluaran tegangan searah – (negatif).
Jenis Jenis Dioda

6. Dioda Bridge
Dioda bridge adalah empat dioda yang disusun dalam susunan “jembatan”
sedemikian rupa dalam satu packing, di mana terdapat empat elektroda
sambungan : Dua untuk sambungan input AC, satu untuk keluaran tegangan
searah + (positif) dan satu lagi untuk keluaran tegangan searah – (negatif).
Contoh dioda bridge : W005, SKB2, 04L5A dan lain-lain.
Jenis Jenis Dioda

Dioda bridge atau yang deikenal dengan dioda silicon yang dirangkaikan
menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Dioda
bridge digunakan sebagia penyearah pada power suplly.

Jembatan dioda adalah gabungan empat atau lebih dioda yang membentuk
sebuah jembatan konfigurasi yang menyediakan polaritas output dan polaritas
input ketika digunakan dalam aplikasi yang paling umum konversi dari arus bolak
balik. Fungsi atau bagian utama dari jembatan dioda adalah bahwa polaritas
outputnya berbeda dengan polaritas input.
Jenis Jenis Dioda

7. Dioda Zener
Dioda zener difungsikan dengan cara diberi tegangan
terbalik. Katodanya diberi tegangan positif. Efek dari pemberian tegangan terbalik
ini adalah stabilnya tegangan di antara katoda dan anodanya. Besarnya tegangan
stabil yang dihasilkan oleh diode zener bermacam-macam, tergantung
karakteristik dari tipe diode zener tersebut. Dioda zener banyak digunakan pada
rangkaian-rangkaian stabilisasi tegangan DC. Contoh diode zener : 1N748A
(3,9V), 1N823 (6,2V), 1N963 (12V) dan lain-lain.
Jenis Jenis Dioda

8. Dioda Veractor (Dioda kapasitas)


Dioda jenis ini merupakan dioda yang unik, karena dioda ini memiliki
kapasitas yang dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang
diberikan kepada dioda ini, contohnya jika tegangan yang diberikan besar, maka
kapasitasnya akan menurun,berbanding terbalik jika diberikan tegangan yang
rendah akan semakin besar kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara reverse.
Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai pengaturan suara pada televisi, dan
pesawat penerima radio.
Contoh dioda veractor : MV2109, BB122, ZC805, ITT210 dan lain-lain.
Jenis Jenis Dioda

8. Dioda Veractor
Jenis Jenis Dioda

9. Dioda Photo
Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, yang
bekerja pada pada daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu
saja yang dapat melewatinya, dioda ini biasa dibuat dengan menggunakan bahan
dasar silikon dan geranium. Dioda cahaya saat ini banyak digunakan untuk alarm,
pita data berlubang yang berguna sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux
Meter) cahaya otomatis, saklar peka cahaya dan lain-lain. Contoh dioda photo :
BPX41, C30802, OAP12, dan lain-lain.
Jenis Jenis Dioda

10. Dioda poin kontak


Dioda ini umumnya dibuat dari bahan germanium. Dioda poin kontak (point-
contact diode) biasa digunakan sebagai penyearah sinyal-sinyal kecil untuk frekwensi
audio ataupun frekwensi radio. Disebut poin kontak karena badan dioda ini terbuat
dari kaca yang tembus pandang sehingga titik sambungan di dalamnya bisa terlihat.
Dioda poin kontak banyak digunakan pada bagian detektor di dalam
rangkaian penerima AM. Di dalam rangkaian-rangkaian penerima FM dioda ini juga
digunakan pada bagian diskriminator fasa (detektor FM). Di dalam rangkaian-
rangkaian audio, dioda ini sering digunakan pada rangkaian kompresor dinamika.
Contoh dioda poin kontak : 1N60, AA119, AAY11, OA91 dan lain-lain
Jenis Jenis Dioda

11. Dioda Tunnel


Disebut juga dioda terobosan atau dioda terowongan. Dioda ini hanya
menghantar tegangan satu arah pada tinggi tegangan tertentu. Dioda tunnel
mempunyai karakteristik menghantarkan tegangan pada tinggi tegangan yang
bermacam-macam, tergantung tipenya. Ia digunakan pada rangkaian-rangkaian
proteksi tegangan lebih, switch peka tegangan dan lain-lain. Dioda ini adalah
dioda yang paling langka dan paling sulit didapatkan di pasaran umum.
Jenis Jenis Dioda

12. Dioda Schottky


Sebenarnya dioda schottky adalah dioda penyearah sebagaimana diode
power rectifier. Namun ia mempunyai kelebihan karena mempunyai tegangan
jatuh maju (VFD) yang sangat kecil. Umumnya dioda power rectifier silikon
mempunyai VFD antara 0,65 sampai 1,2V. Dioda schottky mempunyai VFD yang
sangat kecil bahkan nyaris nol. Karena itu ia sangat ideal diterapkan pada
rangkaian-rangkaian dengan suplai tegangan rendah (3 sampai 5V) karena
tegangan “hilang” yang menjadi VFD dioda sangat diminimalisir.
Jenis Jenis Dioda

Pada rangkaian dengan suplai tegangan rendah (misalnya 3V)


kehilangan tegangan sebesar 1V saja sudah sangat berarti dan bisa
sangat mempengaruhi kinerja rangkaian. Contoh dioda schottky :
18TQ045, 1N5818, 20L15T dan lain-lain. Dioda normal antara 0.7-1.7 volt,
sementara diode Schottky tegangan kira-kira antara 0.15-0.45 volt.

(Simbol dioda Schottky)


Jenis Jenis Dioda

13. LED
LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode. Ketika LED diberi
tegangan maju, arus yang mengalir padanya menyebabkan terjadinya emisi
cahaya. LED masih termasuk keluarga dioda, karena itu ia juga bisa digunakan
sebagai penyearah dari AC ke DC (dalam taraf rendah). Tetapi LED lebih
difungsikan sebagai penghasil cahaya daripada sebagai dioda penyearah. Setiap
LED mempunyai tegangan jatuh maju yang bervariasi dan tidak boleh
dilampaui. LED untuk indikator (warna merah, kuning, hijau) mempunyai
tegangan jatuh maju antara 1,2 sampai 1,7V. LED yang mengeluarkan cahaya
infra merah (LED untuk remote-control) mempunyai tegangan jatuh maju sekitar
3V.
Jenis Jenis Dioda

LED merupakan salah satu jenis dioda yang mampu memancarkan


cahaya yang timbual akibat lonjakan elektron pada sambungan P-N junction.
cahaya yang dihasilkan LED bermacam-macam tergantung dari bahan pembuat
dioda tersebut.
Jenis Jenis Dioda

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan


Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga
Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna
yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan
GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP
memancarkan cahaya merah atau hijau.
Besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena
dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan
menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter
dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
Contoh LED : CQY26 (LED merah), CQY28 (LED hijau), CQY29 (LED
kuning), CQY50, GAL10 (LED infra merah).
Jenis Jenis Dioda

14 SCR.
SCR adalah singkatan dari Silicon Controlled Rectifier. SCR atau sering
disebut juga dengan thyristor adalah penyearah dari bahan silikon yang
mempunyai pintu kontrol yang disebut dengan “gate” (G).
Seberapa besar tegangan yang dihantarkan oleh SCR tergantung level
tegangan yang diberikan kepada gate. SCR sering digunakan pada rangkaian-
rangkaian konversi daya (inverter daya tinggi), pengisi baterai otomatis, bagian
akhir output vertikal pada rangkaian TV lama dan lain-lain.
Contoh SCR : BT109, FOR3G, TIC106, 2N1595 dan lain-lain.
Simbol Dioda

Gambar dibawah ini menunjukan bahwa Dioda merupakan


komponen Elektronika aktif yang terdiri dari 2 tipe bahan yaitu
bahan tipe-p dan tipe-n :
Simbol Dioda
Simbol Dioda

Gambar di atas merupakan gambar karakteristik dioda pada saat diberi


bias maju. Lapisan yang melintang antara sisi P dan sisi N diatas
disebut sebagai lapisan deplesi (depletion layer), pada lapisan ini terjadi
proses keseimbangan hole dan electron.
Simbol Dioda

Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak
dari terminal negative batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi
ini potensial positif yang terhubung dengan katoda akan membuat electron
pada katoda tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi
pengosongan pada depletion layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada
bias mundur ini dioda bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat
tegangan yang jatuh pada dioda akan sama dengan tegangan supply.
pada umumnya dioda dibuat dari bahan semikonduktor Silicon (tegangan
maju 0,7 Volt) dan Germanium (tegangan maju 0,3 Volt).
Penamaan Dioda
Ada tiga penamaan mayoritas dioda, yaitu Jepang, Amerika dan Eropa.

a. Penamaan pada dioda Jepang dimulai dengan inisial angka 1 kemudian diikuti
huruf S lalu beberapa angka. Contoh : 1S5555. Angka 1 berarti dioda, huruf S
berarti semiconductor, dan angka-angka berikutnya adalah nomor seri dioda.
b. Penamaan dioda Amerika dimulai dengan angka 1 kemudian diikuti huruf N dan
lalu beberapa angka. Contoh : 1N4001. Angka 1 berarti dioda, huruf N berarti “No-
heating” yaitu bukan bagian tabung vakum yang selalu memerlukan pemanas,
dan angka-angka setelahnya adalah nomor seri dioda.
c. Penamaan dioda Eropa dimulai dengan dua huruf lalu diikuti beberapa angka.
Huruf pertama menggambarkan kode bahan pembuatannya : A berarti germanium
dan B berarti silikon. Huruf kedua menggambarkan fungsi dioda : A berarti dioda
sinyal kecil tegangan rendah, B berarti dioda veractor, Y berarti dioda untuk
tegangan tinggi. Contoh : AA119, BB121, BY157 dan lain-lain.
Contoh Penggunaan Dioda

1. Sebagai Penyearah Setengah Gelombang Dengan Beban Tahanan

+
Gambar Prinsip Kerja Penyearah
Setengah Gelombang
• Jika A positip ( + ), B negatip ( - ), maka
dioda konduksi 1 bekerja , sehingga arus akan
mengalir menuju RL dan kembali ke trafo.
_
• Saat A negatip ( - ), B positip ( + ), maka
dioda tidak konduksi/tidak bekerja sehingga
arus tidak mengalir.
• Kejadian ini berulang/muncul lagi terus-
menerus sehingga bentuk gelombangnya
dapat digambarkan sebagai berikut :
+ + +

_ _ _

Gb.11. gelombang sinus dan pengaruh terhadap


konduktansi dioda
Contoh Penggunaan Dioda
2. Sebagai Penyearah Gelombang Penuh Dengan Dua Dioda

A
D1
U1 IF1
B
Uin

U2
D2
+
C IF2
RL UL

Gambar Penyearah gelombang penuh


Contoh Penggunaan Dioda

a. Prinsip Kerja Dari Penyearah Gelombang Penuh Dua Dioda


Dengan Beban Tahanan.
• Perlu diketahui bahwa untuk rangkaian penyearah gelombang
penuh dua dioda diperlukan transformator yang mempunyai CT
(Center Tap). Gelombang sinyal pada titik A selalu berbeda phasa
180 terhadap titik C sedangkan titik B sebagai nolnya.
• Jika titik A positip ( + ), titik C negatip ( - ), maka D1 akan konduksi
kemudian arus IF1, akan mengalir menuju RL dan kembali ke trafo
(titik B).
• Jika titik C positip ( + ), titik A negatip ( - ), maka D2 akan konduksi
kemudian arus IF2 akan mengalir menuju RL dan kembali ke trafo
(titik B). Kejadian ini akan selalu berulang dan
gelombang/sinyalnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Contoh Penggunaan Dioda
D1 konduksi

+ +
titik A t D1 t
_ _

D2 konduksi

+ +
titik C t D2 t
_ _

D1 D2 D1 D2
Sehingga UL gabungan D1 dan D2 t

Gambar 13. gelombang sinus dan hasil penyearah gelombang penuh


Contoh Penggunaan Dioda

3. Sebagai Penyearah Gelombang Penuh Dengan Sistem


Bridge (empat Dioda)

D4 D1
IL
Uin Uout

D3 D2

URL RL
B

Gambar 14. Gambar rangkaian penyearah gelombang penuh sistim bridge


Contoh Penggunaan Dioda

Prinsip Kerja Penyearah Gelombang Penuh Sistim Bridge :


• Jika A positip ( + ), B negatip ( - ), maka D1 konduksi arus I akan
mengalir menuju RL dan D3 menuju titik B.
• Saat B positip ( + ), A negatip ( - ), maka D2 konduksi arus I akan
mengalir.menuju RL dan D4 menuju titik B.
• Kejadian ini berulang secara kontinyu sehingga gelombang
sinyalnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Contoh Penggunaan Dioda

D1,D3 konduksi

+ +
t D1,D3 ON t
_ _

D2,D4 konduksi

+ +
t D2,D4 ON t
_ _

D1 D2 D1 D2
Sehingga UL gabungan D1,D3,D2 dan D4 t

Gambar 15. gelombang sinus dan penyearahan gelombang penuh (sistem jembatan)
Contoh Penggunaan Dioda

4. Sebagai Pengganda Tegangan


A +
C1 D2

Uin D1 C2 UL RL

B
_

Prinsip Kerja Pengganda Tegangan


Jika titik B positip ( + ), maka D1 konduksi (ON), C1 akan termuati sampai U
maksimum, pada siklus berikutnya. Titik A positip maka D2 konduksi (ON)
sehingga C2 akan termuati sampai 2.U maksimum atau U.L = 2.U maksimum.
Menguji Dioda
Pengujian dengan AVO-meter
Dioda yang masih baik atau yang sudah rusak bisa ditest dengan
AVO-meter. Pengetesan dilakukan dengan memposisikan selektor
AVO-meter pada Ohm X1, Ohm X10 atau Ohm X100.

Pengetesan 1.
Selektor AVO-meter diposisikan (misalnya) pada Ohm X10. Tuas
tester hitam ditaruh pada anoda (A) dan tuas tester merah ditaruh
pada katoda (K), maka hasilnya adalah jarum penunjuk AVO-meter
akan bergerak menunjukkan angka Ohm tertentu. Ini adalah kondisi
normal yang berarti bahwa dioda dalam keadaan baik. Namun apabila
dalam posisi tuas tester sedemikian jarum penunjuk tidak terlihat
bergerak, maka disimpulkan dioda tersebut telah rusak. Sambungan
PN di dalam dioda tersebut telah putus.
Menguji Dioda

Pengetesan 2.
Apabila pada pengetesan pertama dioda tampak baik, maka
dilakukan langkah pengetesan selanjutnya : Tuas tester hitam
ditaruh pada katoda dan tuas tester merah ditaruh pada anoda,
maka hasilnya adalah jarum penunjuk AVO-meter tidak bergerak. Ini
adalah kondisi normal, dioda dalam keadaan baik. Namun apabila
dalam posisi tuas tester sedemikian jarum penunjuk ternyata terlihat
bergerak, maka dapat dipastikan bahwa dioda tersebut telah
rusak. Dioda telah “bocor” sehingga tidak akan bisa dipergunakan
lagi.
Menguji Dioda
Mengukur Dioda dengan Multimeter Analog

1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
5. Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
6. Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada
Terminal Katoda (tanda gelang).
7. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
8. Jarum harus tidak bergerak.
**Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan
sudah rusak.
Mengukur Dioda dengan Multimeter Digital
Pada umumnya Multimeter Digital menyediakan pengukuran untuk Fungsi
Dioda, Jika tidak ada, maka kita juga dapat mengukur Dioda dengan Fungsi
Ohm pada Multimeter Digital.
Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan Multimeter Digital (Fungsi Dioda)
1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
5. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.42 V)
6. Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
7. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
8. Tidak terdapat nilai tegangan pada Display Multimeter.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah
Rusak.
Karakteristik Arus dan Tegangan

1.Forward Bias

Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda)
akan menghantarkan arus dan sebaliknya, Ketika kaki katoda disambungkan
dengan kutub negatif batere dan anoda disambungkan dengan kutub positif, maka
dikatakan bahwa dioda sedang dibias dengan tegangan maju. Bias maju ini
diperlihatkan pada gambar berikut.
2. Reverse Bias
Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif
=> anoda) tidak akan menghantarkan arus. Sebaliknya jika kaki katoda
disambungkan dengan kutub positif batere dan anoda disambungkan dengan kutub
negatif batere, maka kondisi ini disebut sebagai bias tegangan balik, seperti terlihat
dalam gambar berikut.
Dioda dengan bias tegangan mundur Ketika dioda dibias mundur, maka
tidak ada aliran arus listrik yang melewati dioda. Hal ini dikarenakan elekton bebas
yang ada pada tipe N tertarik oleh kutub positif batere dan demikian juga hole pada
tipe P berekombinasi dengan elektron dari batere, sehingga lapisan pengosongan
menjadi semakin lebar. Dengan semakin lebarnya lapisan pengosongan ini, maka
dioda tidak akan mengalirkan arus listrik. Ketika tegangan bias mundur terus
diperbesar, maka pada suatu harga tegangan tertentu dioda akan rusak, karena
adanya proses avalan yang menyebabkan dioda rusak secara fisik.
Aplikasi Dioda

1. Zener banyak digunakan untuk aplikasi regulator tegangan (voltage


regulator). Di dalam datasheet biasanya spesifikasi ini disebut Vz (zener
voltage) lengkap dengan toleransinya, dan juga kemampuan dissipasi daya.

2. LED sering dipakai sebagai indikator yang masing-masing warna bisa


memiliki arti yang berbeda. Menyala, padam dan berkedip juga bisa berarti
lain. LED dalam bentuk susunan (array) bisa menjadi display yang besar.
Dikenal juga LED dalam bentuk 7 segment atau ada juga yang 14 segment.
Biasanya digunakan untuk menampilkan angka numerik dan alphabet.

3. Contoh circuit sederhana dari diode :


a. Rangkaian penyearah arus listrik dari AC ke DC
b. Rangkaian regulator tegangan
c. Implementasi diode sebagai pelipat ganda frekuensi, misal frekuensi
input 50 Hz maka output menjadi 100 Hz
d. Diode sebagai pencampur sinyal
e. Implementasi LED
f. Diode sebagai saklar (Switch)
Aplikasi Dioda Zener

Sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki, dioda zener dapat digunakan sebagai
penstabil ataupun pembagi tegangan . Salah satu contoh adalah ditunjukkan
gambar berikut :

16V 5V
l l
14V 4V
l RS l
12V 3V
+
Tegangan IRL
dari filter IZ
_
10V ZD RL 10V

Penstabil tegangan pada output penyearah


+12V

Penggunaan Dioda Zener yang melindungi pemancar ( transceiver ) di


dalam kendaraan mobil , terhadap loncatan-loncatan tegangan.
TerimaKasih
Wassalamualaykum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai