Dioda
Dioda
Elektronika Dasar
DIODA
Kelompok 4
Vera Wulandari
Krana Lan Paga
Ratna
Sulastri
Ika Suryani
Riska Meikana Br Ginting
1. Pengertian dan kegunaan umum dioda.
2. Karakteristik Dioda.
3. Fungsi Dioda secara umum.
4. Menjelaskan simbol simbol dioda.
5. Penamaan-penamaan tipe dioda.
6. Pengujian dioda dengan cara sederhana.
7. Cara mengukur diode dengan menggunakan multimeter
analog.
8. Cara mengukur dioda menggunakan multimeter digital.
9. Karakteristik Arus dan Tegangan.
10. Aplikasi diode.
11. Penerapan dioda zener.
Pengertian dan Fungsi Umum Dioda
• Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua
elektroda, Satu lapisan dari tipe P (positif) dan satunya lagi dari
tipe N (negatif).
• Hasil dari penggabungan dua lapisan itu adalah sifat dioda yang
menghantarkan listrik hanya ke satu arah
(gambar A) Apabila anoda diberi tegangan DC
positif maka tegangan ini dihantarkan oleh dioda
dan akan muncul pada katoda.
(gambar B). Apabila anoda diberi tegangan AC
(terdiri dari tegangan positif dan negatif yang
berganti-ganti) maka dioda hanya akan
menghantarkan bagian tegangan positifnya saja
dan akan muncul di katoda, sedangkan bagian
negatifnya tidak dihantarkan.
(gambar C) Apabila katoda diberi tegangan DC
negatif maka tegangan ini dihantarkan oleh dioda
dan akan muncul pada anoda
(gambar D) Dan apabila katoda diberi tegangan
AC maka dioda hanya akan menghantarkan bagian
tegangan negatifnya saja sehingga muncul di
anoda, sedangkan bagian positifnya tidak
dihantarkan.
Pengertian dan Fungsi Umum Dioda
• Dioda daya mempunyai spesifikasi yang sama dengan dioda biasa pada
umumnya, perbedaan yaitu dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan
tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun kecepatan
penyaklaran pada dioda daya relatif lebih rendah.
• Melihat karakteristik dioda daya yang mempunyai kapasitas daya yang lebih
tinggi dari dioda biasa, maka seringkali doda daya digunakan di dalam
rangkaian elektronika sebagai penyearah. Selain sebagai penyearah, dioda daya
juga seringkali digunakan sebagai freewheeling (bypass) pada regulator-
regulator penyakelaran,rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban
ke sumber, dan lain-lain.
Karakteristik Dioda
• IF (arus maju)
• VFD (tegangan maju) dan
• PIV.
adalah arus maju maksimal (dalam Ampere),
maksudnya batasan arus yang mengalir pada dioda ketika
dioda dalam fungsi menghantar. Batasan arus ini tidak boleh
dilampaui karena akan membuat dioda menjadi rusak.
Contoh penggunaan yang melampaui batas :
Contoh 2 :
Empat dioda dipakai sebagai penyearah gelombang penuh dari tegangan AC
listrik langsung 220V. Dioda-dioda dengan PIV berapakah yang bisa digunakan?
2Vmax = 2 x (220 x 1,41) = 620,4V.
Dioda-dioda yang bisa digunakan adalah yang mempunyai PIV di atas angka
620,4V, misalnya 1N4007. Dioda ini mempunyai PIV 1000V.
Berikut ini adalah sebagian data dioda
umum yang banyak terdapat di
dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
Fungsi Dioda
1. Dioda Termionik
Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang
merupakan susunan elektrode-elektrode di ruang hampa dalam sampul
gelas. Dioda termionik pertama bentuknya sangat mirip dengan bola
lampu pijar.
Dalam sebagian besar abad ke-20, diode katup termionik
digunakan dalam penggunaan isyarat analog, dan sebagai penyearah
pada pemacu daya. Saat ini, diode katup hanya digunakan pada
penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik, penguat audio kualitas
tinggi serta peralatan tegangan dan daya tinggi.
.
Jenis Jenis Dioda
2. Dioda Semikonduktor
4. Dioda CT +
Dioda CT + (Center Tap positif) adalah gabungan dua dioda dalam satu
packing di mana katoda dari keduanya digabungkan dan menjadi elektroda
sambungan untuk keluaran tegangan searah + (positif). Elektroda ini berada di
tengah-tengah di antara tiga elektroda, karena itu disebut CT +.
5. Dioda CT -
Dioda CT – (Center Tap negatif) adalah gabungan dua dioda dalam satu
packing di mana anoda dari keduanya digabungkan dan menjadi elektroda
sambungan untuk keluaran tegangan searah – (negatif).
Jenis Jenis Dioda
6. Dioda Bridge
Dioda bridge adalah empat dioda yang disusun dalam susunan “jembatan”
sedemikian rupa dalam satu packing, di mana terdapat empat elektroda
sambungan : Dua untuk sambungan input AC, satu untuk keluaran tegangan
searah + (positif) dan satu lagi untuk keluaran tegangan searah – (negatif).
Contoh dioda bridge : W005, SKB2, 04L5A dan lain-lain.
Jenis Jenis Dioda
Dioda bridge atau yang deikenal dengan dioda silicon yang dirangkaikan
menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Dioda
bridge digunakan sebagia penyearah pada power suplly.
Jembatan dioda adalah gabungan empat atau lebih dioda yang membentuk
sebuah jembatan konfigurasi yang menyediakan polaritas output dan polaritas
input ketika digunakan dalam aplikasi yang paling umum konversi dari arus bolak
balik. Fungsi atau bagian utama dari jembatan dioda adalah bahwa polaritas
outputnya berbeda dengan polaritas input.
Jenis Jenis Dioda
7. Dioda Zener
Dioda zener difungsikan dengan cara diberi tegangan
terbalik. Katodanya diberi tegangan positif. Efek dari pemberian tegangan terbalik
ini adalah stabilnya tegangan di antara katoda dan anodanya. Besarnya tegangan
stabil yang dihasilkan oleh diode zener bermacam-macam, tergantung
karakteristik dari tipe diode zener tersebut. Dioda zener banyak digunakan pada
rangkaian-rangkaian stabilisasi tegangan DC. Contoh diode zener : 1N748A
(3,9V), 1N823 (6,2V), 1N963 (12V) dan lain-lain.
Jenis Jenis Dioda
8. Dioda Veractor
Jenis Jenis Dioda
9. Dioda Photo
Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, yang
bekerja pada pada daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu
saja yang dapat melewatinya, dioda ini biasa dibuat dengan menggunakan bahan
dasar silikon dan geranium. Dioda cahaya saat ini banyak digunakan untuk alarm,
pita data berlubang yang berguna sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux
Meter) cahaya otomatis, saklar peka cahaya dan lain-lain. Contoh dioda photo :
BPX41, C30802, OAP12, dan lain-lain.
Jenis Jenis Dioda
13. LED
LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode. Ketika LED diberi
tegangan maju, arus yang mengalir padanya menyebabkan terjadinya emisi
cahaya. LED masih termasuk keluarga dioda, karena itu ia juga bisa digunakan
sebagai penyearah dari AC ke DC (dalam taraf rendah). Tetapi LED lebih
difungsikan sebagai penghasil cahaya daripada sebagai dioda penyearah. Setiap
LED mempunyai tegangan jatuh maju yang bervariasi dan tidak boleh
dilampaui. LED untuk indikator (warna merah, kuning, hijau) mempunyai
tegangan jatuh maju antara 1,2 sampai 1,7V. LED yang mengeluarkan cahaya
infra merah (LED untuk remote-control) mempunyai tegangan jatuh maju sekitar
3V.
Jenis Jenis Dioda
14 SCR.
SCR adalah singkatan dari Silicon Controlled Rectifier. SCR atau sering
disebut juga dengan thyristor adalah penyearah dari bahan silikon yang
mempunyai pintu kontrol yang disebut dengan “gate” (G).
Seberapa besar tegangan yang dihantarkan oleh SCR tergantung level
tegangan yang diberikan kepada gate. SCR sering digunakan pada rangkaian-
rangkaian konversi daya (inverter daya tinggi), pengisi baterai otomatis, bagian
akhir output vertikal pada rangkaian TV lama dan lain-lain.
Contoh SCR : BT109, FOR3G, TIC106, 2N1595 dan lain-lain.
Simbol Dioda
Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak
dari terminal negative batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi
ini potensial positif yang terhubung dengan katoda akan membuat electron
pada katoda tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi
pengosongan pada depletion layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada
bias mundur ini dioda bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat
tegangan yang jatuh pada dioda akan sama dengan tegangan supply.
pada umumnya dioda dibuat dari bahan semikonduktor Silicon (tegangan
maju 0,7 Volt) dan Germanium (tegangan maju 0,3 Volt).
Penamaan Dioda
Ada tiga penamaan mayoritas dioda, yaitu Jepang, Amerika dan Eropa.
a. Penamaan pada dioda Jepang dimulai dengan inisial angka 1 kemudian diikuti
huruf S lalu beberapa angka. Contoh : 1S5555. Angka 1 berarti dioda, huruf S
berarti semiconductor, dan angka-angka berikutnya adalah nomor seri dioda.
b. Penamaan dioda Amerika dimulai dengan angka 1 kemudian diikuti huruf N dan
lalu beberapa angka. Contoh : 1N4001. Angka 1 berarti dioda, huruf N berarti “No-
heating” yaitu bukan bagian tabung vakum yang selalu memerlukan pemanas,
dan angka-angka setelahnya adalah nomor seri dioda.
c. Penamaan dioda Eropa dimulai dengan dua huruf lalu diikuti beberapa angka.
Huruf pertama menggambarkan kode bahan pembuatannya : A berarti germanium
dan B berarti silikon. Huruf kedua menggambarkan fungsi dioda : A berarti dioda
sinyal kecil tegangan rendah, B berarti dioda veractor, Y berarti dioda untuk
tegangan tinggi. Contoh : AA119, BB121, BY157 dan lain-lain.
Contoh Penggunaan Dioda
+
Gambar Prinsip Kerja Penyearah
Setengah Gelombang
• Jika A positip ( + ), B negatip ( - ), maka
dioda konduksi 1 bekerja , sehingga arus akan
mengalir menuju RL dan kembali ke trafo.
_
• Saat A negatip ( - ), B positip ( + ), maka
dioda tidak konduksi/tidak bekerja sehingga
arus tidak mengalir.
• Kejadian ini berulang/muncul lagi terus-
menerus sehingga bentuk gelombangnya
dapat digambarkan sebagai berikut :
+ + +
_ _ _
A
D1
U1 IF1
B
Uin
U2
D2
+
C IF2
RL UL
+ +
titik A t D1 t
_ _
D2 konduksi
+ +
titik C t D2 t
_ _
D1 D2 D1 D2
Sehingga UL gabungan D1 dan D2 t
D4 D1
IL
Uin Uout
D3 D2
URL RL
B
D1,D3 konduksi
+ +
t D1,D3 ON t
_ _
D2,D4 konduksi
+ +
t D2,D4 ON t
_ _
D1 D2 D1 D2
Sehingga UL gabungan D1,D3,D2 dan D4 t
Gambar 15. gelombang sinus dan penyearahan gelombang penuh (sistem jembatan)
Contoh Penggunaan Dioda
Uin D1 C2 UL RL
B
_
Pengetesan 1.
Selektor AVO-meter diposisikan (misalnya) pada Ohm X10. Tuas
tester hitam ditaruh pada anoda (A) dan tuas tester merah ditaruh
pada katoda (K), maka hasilnya adalah jarum penunjuk AVO-meter
akan bergerak menunjukkan angka Ohm tertentu. Ini adalah kondisi
normal yang berarti bahwa dioda dalam keadaan baik. Namun apabila
dalam posisi tuas tester sedemikian jarum penunjuk tidak terlihat
bergerak, maka disimpulkan dioda tersebut telah rusak. Sambungan
PN di dalam dioda tersebut telah putus.
Menguji Dioda
Pengetesan 2.
Apabila pada pengetesan pertama dioda tampak baik, maka
dilakukan langkah pengetesan selanjutnya : Tuas tester hitam
ditaruh pada katoda dan tuas tester merah ditaruh pada anoda,
maka hasilnya adalah jarum penunjuk AVO-meter tidak bergerak. Ini
adalah kondisi normal, dioda dalam keadaan baik. Namun apabila
dalam posisi tuas tester sedemikian jarum penunjuk ternyata terlihat
bergerak, maka dapat dipastikan bahwa dioda tersebut telah
rusak. Dioda telah “bocor” sehingga tidak akan bisa dipergunakan
lagi.
Menguji Dioda
Mengukur Dioda dengan Multimeter Analog
1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
5. Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
6. Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada
Terminal Katoda (tanda gelang).
7. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
8. Jarum harus tidak bergerak.
**Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan
sudah rusak.
Mengukur Dioda dengan Multimeter Digital
Pada umumnya Multimeter Digital menyediakan pengukuran untuk Fungsi
Dioda, Jika tidak ada, maka kita juga dapat mengukur Dioda dengan Fungsi
Ohm pada Multimeter Digital.
Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan Multimeter Digital (Fungsi Dioda)
1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
5. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.42 V)
6. Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
7. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
8. Tidak terdapat nilai tegangan pada Display Multimeter.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah
Rusak.
Karakteristik Arus dan Tegangan
1.Forward Bias
Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda)
akan menghantarkan arus dan sebaliknya, Ketika kaki katoda disambungkan
dengan kutub negatif batere dan anoda disambungkan dengan kutub positif, maka
dikatakan bahwa dioda sedang dibias dengan tegangan maju. Bias maju ini
diperlihatkan pada gambar berikut.
2. Reverse Bias
Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif
=> anoda) tidak akan menghantarkan arus. Sebaliknya jika kaki katoda
disambungkan dengan kutub positif batere dan anoda disambungkan dengan kutub
negatif batere, maka kondisi ini disebut sebagai bias tegangan balik, seperti terlihat
dalam gambar berikut.
Dioda dengan bias tegangan mundur Ketika dioda dibias mundur, maka
tidak ada aliran arus listrik yang melewati dioda. Hal ini dikarenakan elekton bebas
yang ada pada tipe N tertarik oleh kutub positif batere dan demikian juga hole pada
tipe P berekombinasi dengan elektron dari batere, sehingga lapisan pengosongan
menjadi semakin lebar. Dengan semakin lebarnya lapisan pengosongan ini, maka
dioda tidak akan mengalirkan arus listrik. Ketika tegangan bias mundur terus
diperbesar, maka pada suatu harga tegangan tertentu dioda akan rusak, karena
adanya proses avalan yang menyebabkan dioda rusak secara fisik.
Aplikasi Dioda
Sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki, dioda zener dapat digunakan sebagai
penstabil ataupun pembagi tegangan . Salah satu contoh adalah ditunjukkan
gambar berikut :
16V 5V
l l
14V 4V
l RS l
12V 3V
+
Tegangan IRL
dari filter IZ
_
10V ZD RL 10V