Anda di halaman 1dari 7

OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK: PERSPEKTIF DAVID OSBORNE

DAN TED GAEBLER

Jamiluddin
Abstak : dalam tulisan ini penulis mengulas tentang teori yang digagas oleh David
Osborne dan Ted Gaebler dalam bukunya Reinventing Gevernment untuk dijadikan
sebagai solusi alternatif dalam melakukan optimalisasi pelayanan publik birokrasi
dunia peradilan. Teori ini sudah terbukti mampu menjadi solusi atas buruknya
pelayanan publik yang terjadi di pemerintahan Amerika sehingga timbul krisis
kepercayaan terhadap pemerintah di penghujung tahun 1980-an.
Adapun 10 prinsip tersebut adalah (1) pemerintahan katalis, (2) pemerintahan milik
rakyat, (3) pemerintahan yang kompetitif, (4) pemerintahan yang digerakkan oleh
misi, (5) pemerintahan yang berorientasi pada hasil, (6) pemerintahan berorientasi
pelanggan, (7) pemerintahan wirausaha, (8) pemerintahan antisipatif, (9)
pemerintahan desentralisasi, (10) pemerintahan berorientasi pasar. 10 prinsip tersebut
bertujuan untuk menciptakan organisasi pelayanan publik yang smaller
(kecil,efisien), faster (kinerjanya cepat, efektif) cheaper (operasionalnya murah) dan
kompetitif. Dengan demikian, pelayanan publik oleh birokrasi kita bisa menjadi lebih
optimal dan akuntabel.

PENDAHULUAN dengan biaya tinggi kepada penyelenggara untuk


Pelayanan publik di Indonesia masih mendapatkan kepastian dan kualitas pelayanan.
sangat rendah. Demikian salah satu kesimpulan Dan ketiga, rendahnya tingkat kepuasan
Bank Dunia yang dilaporkan dalam World masyarakat terhadap pelayanan publik. Ini
Development Report 2004 dan hasil penelitian merukapan konsekuensi logis dari adanya
Governance and Desentralization Survey (GDS) diskriminasi pelayanan dan ketidakpastian tadi.
2002.
Memang melakukan optimalisasi pelayanan
Buruknya pelayanan publik memang publik yang dilakukan oleh birokrasi
bukan hal baru, fakta di lapangan masih banyak pemerintahan bukanlah pekerjaan mudah seperti
menunjukkan hal ini. GDS 2002 menemukan halnya membalikkan telapak tangan mengingat
tiga masalah penting yang banyak terjadi di pembaharuan tersebut menyangkut berbagai
lapangan dalam penyelenggaraan pelayanan aspek yang telah membudaya dalam lingkaran
publik, yaitu pertama besarnya diskriminasi birokrasi pemerintahan kita. Di antara beberapa
pelayanan. Penyelenggaraan pelayanan masih aspek tersebut adalah kultur birokrasi yang tidak
amat dipengaruhi oleh hubungan per-konco-an, kondusif yang telah lama mewarnai pola piker
kesamaan afiliasi politik, etnis, dan agama. birokrat sejak era colonial dahulu. Prosedur dan
Fenomena semacam ini tetap marak walaupun etika pelayanan yang berkembang dalam
telah diberlakukan UU No. 28 Tahun 1999 birokrasi kita sangat jauh dari nilai-nilai dan
tentang Penyelenggaraan Negara yang dari KKN praktik yang menghargai warga bangsa sebagai
yang secara tegas menyatakan keharusan adanya warga Negara yang berdaulat. Prosedur
kesamaan pelayanan, bukannya diskriminasi. pelayanan, misalnya, tidak dibuat untuk
Kedua, tidak adanya kepastian biaya dan waktu mempermudah pelayanan, tetapi lebih untuk
pelayanan. Ketidakpastian ini sering menjadi melakukan kontrol terhadap perilaku warga
penyebab munculnya KKN, sebab para sehingga prosedurnya berbelit-belit dan rumit.
pengguna jasa cenderung memilih menyogok Tidak hanya itu, mulai masa orde baru hingga
kini, eksistensi PNS (ambtennar) merupakan telah lama berkembang dalam studi administrasi
jabatan terhormat yang begitu dihargai tinggi publik. Sejak beberapa decade lalu, polemik
dan diidolakan publik, khususnya Jawa, sudah terjadi dikalangan para pakar mengenai
sehingga filosofi PNS sebagai pelayan publik cara untuk mewujudkan pemerintahan yang
(public servant) dalam arti riil menghadapi bersih dan efisien, tanggap dan akuntabel.
kendala untuk direalisasikan. Hal ini terbukti Masing-masing pakar memaparkan teori dan
dengan sebutan pangreh raja (pemerintah atau membantah dan memperbaiki teori yang ada
Negara) dan pamong raja (pemelihara sebelumnya. Teori yang mapan menjadi
pemerintahan) untuk pemerintahan yang ada paradigma dan di “mitos” kan, kemudian muncul
pada masa tersebut yang menunjukkan bahwa teori baru untuk mendemistifikasi teori yang
mereka siap dilayani bukan siap untuk melayani. mapan tersebut.

Di samping itu, kendala infrastruktur Teori Reinventing Government yang


organisasi yang belum mendukung pola tergolong pada The New Public Management
pelayanan prima yang diidolakan. Hal ini merupakan demistifikasi atas The Old Public
terbukti dengan belum terbangunnya kaidah- Management. Dan sebenarnya sekarang telah
kaidah atau prosedur-prosedur baku pelayanan muncul demistifikasi atas The New Public
yang memihak publik serta standar kualitas Management dengan munculnya konsep The
minimal yang semestinya diketahui publik New Public Service.
selaku konsumenya di samping rincian tugas-
Para ilmuwan politik, misalnya telah
tugas organisasi pelayanan publik secara
komplit. Standar Opening Procedure (SOP) pada memperdebatkan kemungkinan mengembangkan
masing-masing service provider belum good governemnet dan representative
diidentifikasi dan disusun sehingga tujuan government, sejak awal abad 20an. Bahkan tidak
pelayanan masih menjadi pertanyaan besar. hanya itu, Woodrow Wilson pada tahun 1887
dalam The Study of Administration telah
Akibatnya, pada satu pihak penyedia pelayanan
mengemukakan konsep dikotomi politik dan
dapat bertindak semaunya tanpa merasa bersalah
administrasi untuk menciptakan pemerintahan
(guilty feeling) kepada masyarakat. Oleh karena
yang efisien. Selain Wilson, ada Max weber
itulah, dalam tulisan ini penulis ingin mengulas
tentang teori yang digagas oleh David Osborne (1922) denga teori The Ideal Type of
dan Ted Gaebler dalam bukunya Reinventing Bureucracy, Luther gullick (1937) dengan
Government untuk dijadikan sebagai solusi konsep POSDCORB , Frank J. Goodnow (1900)
alternative dalam melakukan optimalisasi dengan konsepnya yang tertuang dalam
pelayanan publik birokrasi dunia peradilan. makalhnya Poltics and Administration, Frederick
W. Taylor (1912) dengan konsepnya Scientific
Teori ini sudah terbukti mampu menjadi solusi
Management, Herbert A. Simon (1946) dengan
atas buruknya pelayanan publik yang terjadi di
konsepnya The Proverbs of Administration dan
Amerika sehingga timbul krisis kepercayaan
terhadap pemerintah di penghujung tahun 1980- masih banyak lagi yang ikut memberikan
an. kontribusi konsep dan teori dalam optimlisasi
pelayanan publik. Sedangakn gagasan
REINVENTING GOVERNMENT DAN Reinventing Government yang dicetuskan oleh
OPTIMALISASI PELAYANAN David Osborne dan Ted Gaebler (1992) adalah
gagasan mutakhir yang mengkritisi dan
Sebenarnya perdebatan mengenai memperbaiki konsep-konsep dan teori-teori
optimalisasi pelayanan publik oleh pemerintah
klasik tersebut untuk optimalisasi pelayan daripada disibukkan oleh hal-hal yang bersifat
publik. Gagasan Davis Osborne dan Ted Gaebler teknis pelayanan (mengayuh).
tentang Reinventing Government tertuang dalam
karyanya yang berjudul Reinventing Cara ini membiarkan pemerintah beroperasi
Government: How the Enterpreneurial Spirit is sebagai seorang pembeli yang terampil,
mendongkrak berbagi produsen dengan cara
Transforming the Public Sector yang
yang dapat mencapai sasaran kebijakannya.
dipublikasikan pada tahuun 1992 dan Banishing
Wakil-wakil pemerintah tetap sebagai produsen
Bureaucracy: The Five Strategies for
Reinventing Government, buku terakhir ini jasa dalam banyak hal, meskipun mereka sering
ditulis oleh David Osborne dan Peter Plastik harus bersaing dengan produsen swasta untuk
yang dipublikasikan pada tahun 1997. Gagasan memperoleh hak istimewa. Tetapi para produsen
ini muncul sebagai respon atas buruknya jasa publik ini terpisah dari organisasi
pelayanan publik yang terjadi di pemerintahan manajemen yang menentukan kebijakan. Upaya
mengarahkan membutuhkan orang yang mampu
Amerika sehingga timbul krisis kepercayaan
melihat seluruh visa dan mampu
terhadap pemerintah. Bahkan di penghujung
menyeimbangkan berbagai tuntutan yang saling
tahun 1980-an, majalah Time pada sampul
bersaing untuk mendapatkan sumber daya.
mukanya menanyakan: ‘”Sudah Matikah
Pemerintahan?”. Di awal tahun 1990-an, Upaya mengayuh membtuhkan orang yang
jawaban yang muncul bagi kebanyakan orang secara sungguh-sungguh memfokuskan pada
Amerika adalah “Ya”. satu misi dan melakukannya dengan baik.
Buruknya pelayanan publik ini dibuktikkan Kedua, pemerintahan milik rakyat:
dengan menurunya kualitas pendidikan, sekolah- member wewenang ketimbang melayani.
sekolah di negeri AS adalah yang terburuk di Artinya, birokrasi pemerintahan yang
antara negara-negara maju. Sistem pemeliharaan berkonsentrasi pada pelayanan menghasilkan
kesehatan tidak terkendali. Pengadilan dan ketergantungan dari rakyat. Hal ini bertentangan
rumah tahanan begitu sesak, sehingga banyak dengan kemerdekaan sosial ekonomi mereka.
narapidana menjadi bebas. Banyak kota dan Oleh karena itu, pendekatan pelayanan harus
Negara bagian yang dibanggakan pailit dengan diganti dengan menumbuhkan inisiatif dari
defisit multi-milyaran dolar sehingga ribuan mereka sendiri. pemberdayaan masyarakat,
pekerja diberhentikan dari kerja. kelompok-kelompok persaudaraan, organisasi
Gagasan-gagasan Osborne dan Gaebler sosial, untuk menjadi sumber dari penyelesaian
tentang Reinventing Government mencakup 10 masalah mereka sendiri. Pemberdayaan
prinsip untuk mewirausahakan birokrasi. semacam ini nantinya akan menciptakan iklim
partisipasi aktif rakyat untuk mengontrol
Adapun 10 prinsip tersebut adalah pertama,
pemerintah dan menumbuhkan kesadaran bahwa
pemerintahan katalis: mengarahkan ketimbang
pemerintah sebenarnya adalah milik rakyat.
mengayuh. Artiya, jika pemerintahan diibaratkan
sebagai perahu, maka peran pemerintah Ketika pemerintah mendorong kepemilikan dan
seharusnya sebagai pengemudi yang kontrol ke dalam masyarakat, tanggung
mengarahkan jalannya perahu, bukannya sebagai jawabnya belum berakhir. Pemerintah mungkin
pendayung yang mengayuh untuk membuat tidak lagi memproduksi jasa, tetapi masih
perahu bergerak. Pemerintah entrepreneurial bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
seharusnya lebih berkonsentrasi pada pembuatan kebutuhan-kebutuhan telah terpenuhi.
kebijakan-kebijakan strategis (mengarahkan)
Ketiga, pemerintahan yang kompetitif semangat yang tinggi ketimbang pemerintahan
menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian yang digerakkan oleh aturan.
pelayanan. Artinya, berusaha memberikan
seluruh pelayanan tidak hanya menyebabkan Kelima, pemerintah yang berorientasi
risorsis pemerintah menjadi habis terkuras, tetapi hasil, bukan masukan. Artinya, bila lembaga-
lembaga pemerintah dibiayai berdasarkan
juga menyebabkan pelayanan yang harus
masukan (income), maka sedikit sekali alasan
disediakan semakin berkembang melebihi
mereka untuk beusaha keras mendapatkan
kemampuan pemerintah (organisasi publik), hal
ini tentunya mengakibatkan buruknya kualitas kinerja yang lebih baik. Tetapi jika mereka
dan efektifitas pelayanan publik yang dilakukan dibiayai berdarkan hasil (outcome), mereka
mereka. Oleh karena itu, pemerintah harus menjadi obsesif pada prestasi. Sistem penggajian
mengembangkan kompetisi (persaingan) di dan pernghargaan, misalnya, seharusnya
antara masyarakat, swasta dan organisasi non didasarkan atas kualitas hasil kerja bukan pada
masa kerja, besar anggaan dan tingkat otoritas.
pemerintah yang lain dalam pelayanan publik.
Karena tidak mengukur hasil, pemerintahan-
Hasilnya diharapkan efisiensi yang lebih besar,
pemerintahan yang birokratis jarang sekali
tanggung jawab yang lebih besar dan
mencapai keberhasilan. Merek alebih banyak
terbentuknya lingkungan yang lebih inovatif.
mengeluarkan untuk pendidikan negeri, namun
Di antara keuntungan paling nyata dari nilai tes dan angka putus sekolah nyaris tidak
kompetisi adalah efisiensi yang lebih besar berubah. Mereka mengeluarkan lebih banyak
sehingga mendatangkan lebih banyak uang, untuk polisi dan penjara, namun angka kejahatan
kompetisi memaksa monopoli pemerintah (atau terus meningkat.
swasta) untuk merespon segala kebutuhan
pelanggannya, kompetisi mengharagai inovasi, Keenam, pemerintahan berorientasi
dan kompetisi membangkitkan rasa harga diri pelanggaran: memenuhi kebutuhan pelanggan,
bukan birokrasi, artinya pemerintah harus belajar
dan semangat juang pegawai negeri.
darisektor bisnis dimana, jika tidak focus dan
Keempat, pemerintah yang digerakkan oleh misi: perhatian pada opelanggan (customer). Maka
mengubah organisasi yang digerakkan oleh warga Negara tidak akan puas dengan pelayanan
peraturan. Artinya, pemerintahan yang yang ada atau tidak bahagia. Oleh karena itu,
dijalankan berdasarkan peraturan akan tidak pemerintah harus menempatkan rakyat sebagai
efektif dan kurang efisien, karena bekerjanya pelanggan yang harus diperhatikan
lamban dan bertele-tele. Oleh karena itu, kebutuhannya. Pemerintah harus mulai
pemerintahan harus digerakkan oleh misi mendengarkan secara cermat para pelangganya,
sebagai tujuan dasarnya sehingga akan berjalan melalui survey pelanggan, kelompok focus dan
lebih efektif dan efisien. Karena dengan berbagai metode yang lain. Trades pejabat
mendudukan misi organisasi sebagai tujuan, birokrasi selama ini seringkali berlaku kasar dan
biroktar pemerintah dapat mengembangkan angkuhketika melayani warga masyarakat yang
sistem anggaran dan peraturan sendiri yang datang ke instansinya. Tradisi ini harus diubah
memberikan keleluasaan kepada karyawannya dengan menghargai mereka sebagai warga
untuk misi organisasi tersebut. Diantara Negara yang berdaulat dan harus diberlakukan
keunggulan pemerintah yang digerakkan oleh dengan baik dan wajar. Di antara keunggulan
misi adalah lebih efisien, lebih efektif, lebih sistem berorientasi pada pelanggan adalah
inovatif, lebih fleksibel dan lebin mempunyai memaksa pemberi jasa untuk bertanggung jawab
kepada pelanggannya, mendepolitisasi keputusan penyakit; dan membuat peraturan bangunan,
terhadap pilihan pemberi jasa, merangsang untuk mencegah kebakaran.
lebih banyak inovasi, member kesempatan
kepada warga untuk memilih di antara bernagai Pola pencegahan (preventif) harus
macam pelayanan, tidak boros karena pasokan dikedepankan dari pada pengobatan mengingat
persoalan-persoalan publik saat ini semakin
disesuaikan dengan permintaan, mendorong
kompleks, jika tidak diubah (masih berorientasi
untuk menjadi pelanggan yang berkomitmen,
pada pengobatan) maka pemerintah akan
dan menciptakan peluang lebih besar bagi
keadilan. kehilangan kapasitasnya untuk memberikan
respon atas masalah-masalah public yang
Ketujuh, pemerintahan wirausaha: muncul.
menghasilkan ketimbang membelanjakan.
Artinya, sebenarnya pemerintah mengalami Kesembilan, pemerintahan desentralisasi:
masalah yang sama dengan sektor bisnis, yaitu dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja.
keterbatasan akan keuangan, tetapi mereka Artinya, pada saat teknologi masih primitif,
berbeda dalam respon yang diberikan. Daripada komunikasi antar berbagai lokasi masih lamban,
menaikkan pajak atau memotong program dan pekerja publik relatif belum terdidik, maka
sistem sentralisasi sangat diperlukan. Akan
publik, pemerintah wirausaha harus berinovasi
tetapi, sekarang abad informasi dan teknologi
bagaimana menjalankan program public dengan
sudah mengalami perkembangan pesat,
sumberdaya keuangan yang sedikit tersebut.
komunikasi antar daerah yang terpencil bisa
Dengan melembagakan konsep profit motif
dalam dubia public, sebagai contoh menetapkan mengalir seketika, banyak pegawai negeri yang
biaya untuk public service dan dana yang terdidik dan kondisi berubah dengan kecepatan
terkumpul digunakan untuk investasi membiayai yang luar biasa, maka pemerintahan
inovasi-inovasi di bidang pelayanan public yang desentralisasilah paling diperlukan. Tak ada
waktu lagi untuk menunggu informasi naik ke
lain. Dengan cara ini, pemerintah mampu
rantai komando dan keputusan untuk turun.
menciptakan nilai tambah dan menjamin hasil,
meski dalam situasi keuangan yang sulit. Dan dari prinsip yang kesepuluh adalah
pemerintahan berorientasi pasar: mendongkrak
Kedelapan, pemerintahan antisipatif:
perubahan melalui pasar. Artinya, dari pada
mencegah dari pada mengobati. Artinya,
beroperasi sebagai pemaok masal barang atau
pemerintahan tradisional yang birokratis
jasa tertentu, pemerintahan atau organisasi
memusatkan pada penyediaan jasa untuk
memerangi masalah. Misalnya, untuk publiklebih baik berfungsi sebagai fasilitator dan
mengahdapi sakit, mereka mendanai perawatan pialang dan menyemai pemodal pada pasar yang
kesehatan. Untuk menghadapi kejahatan, mereka telah ada atau yang baru tumbuh. Pemerintahan
mendanai lebih banyak polisi. Untuk memerangi entrepreneur merespon perubahan lingkungan
bukan dengan pendekatan tradisional lagi,
kebakaran, mereka membeli lebih banyak truk
seperti berusaha mengontrol lingkungan, tetapi
pemadam kebakaran. Pola pemerintahan
lebih kepada strategio yang inovatif untuk
semacam ini harus diubah dengan lebih banyak
membentuk lingkungan yang memungkinkan
memusatkan atau berkonsentrasi pada
pencegahan. Misalnya, membangun sistem air kekuasaan pasar berlaku. Pasar di luar kontrol
dan pembuangan air kotor, untuk mencegah dari hanya institusi politik, sehingga strategi
yang digunakan adalah membentuk lingkungan
sehingga pasaar dapat beroperasi dengan efisien
dan menjamin kualitas hidup dan kesempatan bukan pada birokrasi, menghasilkan ketimbang
ekonomi yang sama. membelanjakan, mencegah ketimbang
mengobati, desentralisasi dan pemerintah
Dalam rangka melakukan optimalisasi berorientasi pasar, seharusnya diterapkan oleh
pelayanan publik, 10 prinsip di atas seharusnya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan
dijalankan oleh pemerintah sekaligus, publik kepada masyarakat. Pelaksanaan 10
dikumpulkan semua menjadi satu dalam sistem prinsip Reinventing Government, tentu harus
pemerintahan, sehingga pelayanan publik yang disesuaikan dengan sosio-kultur kita, bisa
didlakukan bisa berjalan lebih optimal dan menjadi solusi alternatif untuk menghilangkan
maksimal. 10 prinsiptersebut bertujuanuntuk patologi-patologi birokrasi peradilan kita selama
menciptakan organisasi pelayanan publik yang ini.
smaller (kecil, efisien), faster (kinerjanya cepat,
efektif) cheaper (operasionalnya murah) dan DAFTAR PUSTAKA
kompetitif. Dengan demikian, pelayanan publik
oleh birokrasi kita bisa menjadi lebih optimal Agus Dwiyanto dan Bevaola Kusumasari
dan akuntabel. “Reformasi Pelayanan Publik: Apa yang
harus dilakukan? dalam Policy Brief, no.
KESIMPULAN II/PB/2003.

Patologi birokrasi, seperti pungli, Agus Dwiyanto, dkk., Reformasi Tata


korupsi, kolusi, nepotisme, diskriminasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah,
pelayanan, proseduralisme dan berbagai macam Yogyakarta: PSKK-UGM, 2003.
kegiatan yang tidak efektif dan efisien, telah Kompas, 23 September 2003.
mengakibatkanterpuruknya pelayanan publik
Davide Osborne dan Peter Plastrik, Memangkas
yang dilakukan pemerintahan kita. Buruknya
Birokrasi: Lima Strategi Menuju
pelayanan publik tidak hanya pada masa orde
Pemerintahan Wirausaha, terj. Abdul
baru yang sentralistik, tetapi juga masih
Rasyid dan Ramelan, Jakarta: PPM, 2000
menggurita pada masa sekarang sebagaimana
hasil penelitian dan penilaian Bank Dunia yang David Osborne dan Ted Gebler,
dilaporkan dalam World Development Report Mewirausahakan Birokrasi, terj, Abdul
2004 dan Governance and Desentralization Rasyid, Jakarta: Pustaka Binaman
Survey (GDS) 2002 di atas. Pressindo, 1996.
Reinventing Government yang digagas Janet V. Denhardt dan Robert B. Denhardt, The
oleh David Osborne dan Ted Gaebler New Public Service: serving, not
menemukan titik relevansinya dalam konteks steering, New York: ANSI, 2002.
optimalisasi pelayanan publik. 10 prinsip yang
terkandung di dalamnya, yakni pemerintah Jay M. Shafritz dan Albert C. Hyde, Classics of
seharunya lebih berfungsi mengarahkan Public Administration, USA: Harcourt
ketimbang mengayuh, member wewenang Brace & Company, 1978.
ketimbang melayani, menyuntikkan persaingan
John Stuart Mill, Utilitarianism, On Liberty,
(kompetisi) dalam pemberian pelayanan,
Consideration on Representative
digerakkan oleh misi bukan peraturan,
Government, Vermont: Everyman, 1993.
berorientasi pada hasil (outcome) bukan
masukan (income), berorientasi pada pelanggan
Inu KencanaSyafi’i, dkk., Ilmu Administrasi
Publik, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Miftah Thoha, ilmu Administrasi Negara,


Jakarta: Rajawali press, cet. Ke-VIII,
2003

Anda mungkin juga menyukai