Elektrofilik Aromatik
Annisa Novalia_1906103040003_Unit 03
Daftar Isi
Substitusi aromatik elektrofilik adalah reaksi organik dimana sebuah atom, kebanyakan
hidrogen, yang terikat pada sistem aromatis diwakili dengan elektrofil. Suatu elektrofil
digambarkan sebagai (E+) yang akan bereaksi dengan cincin aromatik dengan menggantikan
satu atom hidrogen. (Riswiyanto, 2016: 144)
Menurut (Sitorus 2010) Dalam substitusi elektrofilik, substituen yang telah ada dalam
cincin mengarahkan elektrofilik yang akan masuk pada posisi-posisi tertentu dan juga
mempengaruhi laju reaksi substitusi.
Pada mekanisme reaksi substitusi elektrofilik senyawa aromatik, jika spesies penyerang
berupa ion positif (misalnya E+) , maka serangan pada senyawa aromatik (misalnya benzena)
akan menghasilkan karbokation yang tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
Langkah pertama pada gambar tersebut biasanya lambat atau penentu laju sebab langkah ini
memerlukan energi aktivasi yang banyak untuk merusak sistem aromatik. Langkah kedua
mempunyai energi aktivasi rendah dan biasanya lebih cepat karena pulihnya system aromatik.
(Hart, 2003:136)
Macam – Macam
Reaksi Substitusi
Elektrofilik Aromatik
(Sumber:Riswiyanto, 2010:144)
1. Reaksi Halogenasi
Halogen molekuler cukup reaktif untuk melakukan reaksi halogenasi aromatic yang aktif.
(Sumber : Carey dan Sundberg, 2003:800)
Reaksi halogenasi benzena terjadi apabila atom halogen seperti Cl, Br, dan I menggantikan 1
atom H pada benzena. Reagen yang digunakan dalam reaksi ini adalah gas Cl2, Br2, dan I2
dengan bantuan katalis berupa besi (III) halida. Reaksi benzena dengan brom (Br2) atau klor
(Cl2) dengan katalisator besi (III) halida akan menghasilkan halobenzena.
Halogenasi aromatik dicirikan oleh brominasi benzena. Katalis dalam brominasi aromatik
adalah FeBr3 (seringkali dibuat in situ dari Fe dan Br2). Peranan katalis adalah
menghasilkan elektrofil Br+. Ini dapat terjadi oleh reaksi langsung dan pembelahan ikatan
Br-Br. Lebih mungkin lagi, Br2 tidak sepenuhnya terbelah pada reaksi dengan katalis
FeBr3, melainkan sekedar terpolarisasikan. Untuk sederhananya, disini ditunjukkan Br+
sebagai elektrofilnya.
Reaksi halogenasi
Reaksi nitrasi adalah penggabungan satu atau lebih gugus nitro (-NO2) yang
terikat pada karbon sebagai senyawa nitroaromatik atau nitroparafin. Pada proses
reaksi subtitusi atom hidrogen, reaksi nitrasi juga bisa berlangsung dengan subtitusi
atom atau gugus lain seperti, halida, sulfonat dan asetil. Reaksi nitrasi pada benzene
terjadi apabila 1 atom H digantikan oleh gugus nitro (NO2) dengan reagen yaitu asam
nitrat (HNO3) pekat dan katalis asam sulfat (H2SO4) pekat. Reaksi ini akan
menghasilkan nitrobenzene dan air.
Tahap pertama dalam nitrasi adalah pembentukan elektrofil. Asam nitrat diberi proton
oleh asam sulfat pekat. Kemudian melepaskan air untuk membentuk suatu ion nitroniun
(+NO2) yang disebut elektrofil. (Fessenden dan Fessenden, : 2012: 216)
Tahap selanjutnya adalah reaksi benzena dengan ion nitronium dan memberikan sebuah
proton pada HSO4-. Penitroan aromatik terbanyak dilakukan dengan menggunakan
campuran asam nitrat dan asam sulfat pekat
Reaksi sulfonasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan asam sulfat (H2SO4)
dengan adanya pemanasan. Produk yang dihasilkan dalam reaksi sulfonasi adalah asam
benzena sulfonat dan air. Contoh reaksi sulfonasi, reaksi benzena dengan asam sulfat
berasap (campuran H2SO4 pekat dengan gas SO3 jenuh) menghasilkan asam benzenasulfonat.
Langkah 1:
Ketika asam sulfat dipanaskan. Sulfur trioksida (SO3) terbentuk dan diyakini sebagai
spesies elektrofilikyang menyerang cincin aromatik.
Sebuah proton hilang dari kabon hibridisasi sp3 dari intermediet untuk mengembalikan
aromatisitas cincin. Spesies yang ditunjukkan yang abstrak proton adalah ion hidrogen
sulfat yang dibentuk oleh ionisasi asam sulfat.
Reaksi ini tidak dapat diterapkan pada cincin aromatik yang telah memiliki gugus nitro atau
asam sulfonat, sebab gugus tersebut membentuk kompleks dengan katalis aluminium klorida
yang menyebabkan tidak aktifnya katalis. Masalah lain dalam alkilasi Friedel-Craft ialah
bahwa elektrofil yang menyerang itu dapat mengalami penataan-ulang oleh adanya geseran-1,2
dari H atau R. Penataan ulang yang ditunjukkan adalah dari alkil halida primer, yang tidak
mudah membentuk karbokation. Dalam kasus-kasus ini, reaksi berlangsung lewat kompleks
RX-AlCl3.
H3C
H
CH +
CH CH3
H3C
CH3
Reaksi asilasi Friedel-Crafts merupakan cara yang efektif untuk memsukkan gugus
asil ke dalam cincin benzena. Reaksi berlangsung jka senyawa aromatic direaksikan
dengan asil halide menggunakan katalis AlCl3 dan menghasikan aril keton.
Pada akhirnya atom klor bereaksi menjadi HCl dan katalis AlCl3 terbentuk kembali seperti
semula: