Makalah Tanaman Semangka Tanpa Biji
Makalah Tanaman Semangka Tanpa Biji
MAKALAH
(Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura)
Disusun Oleh:
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah
Budidaya Tanaman Hortikultura. Dengan disusunnya makalah ini, semoga
pembaca dapat menambah pengetahuannya serta mampu memahami secara
mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan bahasan yang dikaji dalam
makalah ini sebagai wawasan penalaran para pembaca.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Deskripsi Tanaman Semangka...........................................................................3
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Semangka.........................................................3
2.1.2 Syarat Tumbuh...........................................................................................4
2.2 Perakitan Semangka Tanpa Biji..........................................................................5
2.3 Teknik Budidaya Semangka...............................................................................7
2.3.1 Pembibitan..................................................................................................7
2.3.2 Pengolahan Media Tanam..........................................................................9
2.3.3 Teknik Penanaman...................................................................................11
2.3.4 Pemeliharaan Tanaman.............................................................................13
2.3.5 Hama dan Penyakit...................................................................................16
2.3.6 Panen........................................................................................................17
BAB III PENUTUP.........................................................................................................21
3.1 Kesimpulan......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
kandungan airnya yang banyak, kulitnya yang keras dapat berwarna hijau
pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua tergantung varietasnya.
Daging buahnya yang berair berwarna kuning atau merah (Prajnanta, 2003).
saja. Agar dapat tumbuh dengan baik dan cepat, tanaman semangka
membutuhkan iklim yang kering, panas dan tersedia cukup air. Iklim yang
telah banyak dikembangkan dengan kualitas buah dan hasil jauh lebih baik
berbiji, salah satunya yaitu banyak disukai oleh konsumen karena mudah
1
dikonsumsi dan menguntungkan petani karena nilai ekonominya lebih
tinggi.
1.2 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
berasal dari Afrika dan saat ini telah menyebar ke seluruh dunia, baik di
semangka termasuk cepat sekali. Rasa buahnya manis segar, berair banyak,
seperti pilin . permukaan tanaman (batang dan daunnya) tertutup bulu halus
dan tajam. Batang semangka bulat panjang, umurnya pendek, yakni mulai
berbunga pada umur 20-30 hari setelah biji ditanam, ada juga yang
berbunga pada umur 45-60 hari tergantung varietas, dan umumnya tanaman
semangka akan mati setelah berumur 4 bulan. Oleh karena itu, banyak orang
buah semangka tidak pernah disayur atau dilalap, tetapi hanya disajikan
3
mengandung air, rasanya manis segar. Buah semangka dapat berbiji banyak
mempunyai bakal buah yang bulat dibawah mahkotanya, dan bunga jantan
beberapa hal dengam melalui seleksi yang lama, terdapat pula tanaman
merah atau kuning. Tanaman semangka mempunyai akar tunggang dan akar
tinggi 0-1.000 m dpl. Daerah yang berkapur dan mengandung banyak bahan
organik (subur) dengan iklim yang relatif kering lebih disenangi. Namun, di
daerah yang beriklim basah pun tanaman semangka dapat hidup dan berbuah
baik, asalkan daerah itu tidak berkabut dan air tanah tidak menggenang
(mengandung pasir).
4
Derajat keasaman tanah optimum antara pH 5,5-6,5. Meskipun
mendapat sinar matahari penuh. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan
Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan
geluh berpasir.
tertua jantan semangka diploid. Oleh karena itu semangka ini disebut juga
ditemukan oleh Prof. Dr. Hitoshi Kihara. Untuk memperoleh tertua yang
5
(semangka seedless) yang mempunyai daya vitaliuta rendah. Jika suhu
pun akan lambat. Oleh karena itu, perkecambahan benih semangka triploid
85% dengan bentuk kotiledon yang lebih kecil dari pada semangka
dan betina yang lengkap, tetapi bakal biji dan benang sarinya mandul,
maka biji tidak akan berbentuk. Meskipun demikian, biji kosong yang
sebagai berikut:
6
ditanam kembali dan bunganya diserbuki dengan bunga semangka
diploid.
2.3.1 Pembibitan
1. Persyaratan Benih
mempunyai kulit biji yang sangat keras dan jenis Haploid (berbiji).
2. Penyiapan Benih
7
- Perenggangan bibit biji semangka terlebih dahulu supaya untuk
- Perendaman biji dalam suatu satuan obat yang diramu dari bahan-
bahan: 1 liter air hangat suhu 20-25 derajat C; 1 sendok teh hormon
menit, diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi dan
4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
5. Pemindahan Bibit
8
kompos/humus, 1 bagian pupuk kandang yang sudah matang.
Setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai,
1. Persiapan
2. Pembukaan Lahan
tersebut.
3. Pembentukan Bedengan
9
tergantung tebal tipis dan tinggi bedengan (tinggi bedengan
minimum 20 cm).
4. Pengapuran
5. Pemupukan
pupuk ZA, TSP dan KCl); (b) Pupuk Mikro yang terdiri dari
10
seperti Mikroflex, Microsil dll. Penggunaannya, dicampur 1%
6. Lain-lain
pertumbuhannya.
11
lembar. Sambil menunggu bibit cukup besar dilakukan
3. Cara Penanaman
12
- Tanam dengan tanah posisi kantong dan masukkan ke lubang
2. Penyiangan
13
utama dan cabang primer agar semua daun pada tiap cabang
3. Pembubunan
4. Perempalan
5. Pemupukan
14
- Pupuk daun diberikan pada saat 7, 14, 21, 28 dan 35 hari
setelah tanam;
kekurangan air.
Selain pupuk daun, insktisida dan fungisida, ada obat lain yaitu
15
menggunakan mesin bertenaga diesel bila luas lahan ribuan
8. Pemeliharaan Lain
16
menjaga pematang selalu bersih, mendirikan pagar yang
tanah, ulat perusak daun, tungau, kutu putih dan lalat buah. Contoh
bercak daun, antraknose, busuk semai, busuk buah dan karat daun.
2.3.6 Panen
cirinya: setelah terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai
B. Cara Panen
pada saat cuaca cerah dan tidak berawan sehingga buah dalam kondisi
C. Periode Panen
17
tua, ke-dua semuanya sisanya dipetik semuanya sekaligus. Ke-tiga
setelah daun-daun sudah mulai kering karena buah sudah tidak dapat
D. Prakiraan Produksi
buah setiap pohon (1 buah pada cabang pohon dan 2 buah pada batang
E. Pasca Panen
1. Pengumpulan
masak.
18
- Kelas C: berat < 2 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
3. Penyimpanan
respirasi.
pengangkutan.
dapat dihindari.
19
- Dibubuhi label pada peti kemas terutama tentang mutu dan berat
buah.
5. Penanganan Lain
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
22