003&004 Sejarah Teknik Cetak Offset Haninwendho 2006411050 2020
003&004 Sejarah Teknik Cetak Offset Haninwendho 2006411050 2020
Tugas 3&4
Teknik Cetak Offset
Disusun oleh :
Haninwendho
(NIM : 2006411050)
Program Studi Teknik Industri Cetak Kemasan
Haninwendho,
(NIM : 2006411050)
2
PENDAHULUAN
Pada zaman serba modern seperti saat ini teknologi cetak sangat
mengalami perkembangan, sejarah mengenai teknik cetak semakin terlupakan
oleh penerus generasi muda. Mungkin saja disebabkan oleh pengaruh kemajuan
teknologi, sehingga para penerus generasi kita tidak mengetahui bagaimana teknik
cetak pertama kali ditemukan. Menurut saya secara pribadi, kita perlu mengetahui
bagaimana teknik cetak pertama kali ditemukan, karena tanpa mengetahui hal
tersebut maka tidak akan bisa tahu detail bagaimana sebuah produk cetak tercipta.
Beberapa hal yang sering saya dengar kenapa perlu belajar teknologi dari
masa lalu padahal saat ini sudah ada teknologi cetak yang sangat memudahkan
kita? Jawaban akan saya coba paparkan melalui penjelasan sejarah dalam makalah
yang saya tulis sendiri ini. Semoga apa yang saya paparkan dalam sejarah teknik
cetak sendiri dapat membuka wawasan bahawa tanpa adanya sejarah tidak akan
ada teknologi cetak seperti sekarang ini
Memang akan terjadi pedebatan antara teknologi cetak modern dan teknik
cetak konvensional yang akan dibahas dalam makalah ini, namun tujuan utama
dalam penulisan makalah ini adalah supaya sejarah tidak pernah kita lupakan
karena itulah yang membuat kita bisa berdiri tangguh sampai saat ini.
Perkembangan yang terjadi sangat membantu kinerja dan kebutuhan manusia, tapi
pernahkah saudara pembaca berfikir apakah manusia menjadi dimanjakan oleh
teknologi? dan membuat manusia itu sendiri menjadi pasif lalu mengandalkan
teknologi.
Semoga apa yang saya tulis ini dapat berguna bagi sesama kita dan dapat
membuka wawasan lebih mendalam lagi mengenai teknik cetak terutama Teknik
Cetak Offset melalui sejarah dan perkembangan nya hingga saat ini, akhir kata
saya ucapkan terima kasih,
3
DAFTAR ISI
Sejarah Teknik Cetak Offset...........................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
PENDAHULUAN.................................................................................................................3
Bab 1 “Johannes Gutenberg”.............................................................................................5
Masa muda.....................................................................................................................6
Penemuan percetakan...................................................................................................6
Pencetakan Alkitab.........................................................................................................7
Penemuan dan kontribusi lain.......................................................................................8
Kematian........................................................................................................................8
Bab 2. Cetak ofset..............................................................................................................9
Sejarah Cetak Offset.....................................................................................................10
Modern Offset Printing................................................................................................11
Keunggulan pencetakan offset dibandingkan dengan metode pencetakan lainnya
antara lain:...................................................................................................................12
Kekurangan dari pencetakan offset dibandingkan dengan metode pencetakan lainnya
meliputi:.......................................................................................................................12
Variasi proses...............................................................................................................13
Pelat Cetak...................................................................................................................14
Material Pelat Cetak....................................................................................................14
Computer-to-plate.......................................................................................................15
Sheet-fed offset............................................................................................................16
Perfecting Press............................................................................................................16
Duplikator offset..........................................................................................................16
Sistem Feeder...............................................................................................................17
Sistem pencetakan-tinta..............................................................................................17
Sistem pengantaran.....................................................................................................17
Slur...............................................................................................................................17
Web-fed offset.............................................................................................................18
Heatset web offset.......................................................................................................19
Coldset web offset.......................................................................................................19
Bab III . Penutup...............................................................................................................20
1. Kesimpulan...............................................................................................................20
2. Saran........................................................................................................................20
4
Bab IV. Daftar Pustaka......................................................................................................21
5
Masa muda
Gutenberg lahir di kota Mainz, Jerman, sebagai putra bungsu dari
pedagang kelas atas Friele Gensfleisch zur Laden, dari istri keduanya, Else
Wyrich. Menurut beberapa laporan Friele adalah seorang tukang emas untuk
uskup di Mainz, tetapi kemungkinan besar ia juga melakukan perdagangan kain
sebagai sumber penghasilannya.[1] Tahun kelahiran Gutenberg tidak diketahui
persis namun kemungkinan besar sekitar 1398.
Ia menerima latihan awal sebagai seorang tukang emas. Pada tahun 1411,
terjadi pemberontakan di Mainz, sehingga dia harus pindah ke Strasbourg dan
tinggal di sana selama 20 tahun. Di Strasbourg, dia menyambung hidupnya
dengan membuat barang yang terbuat logam. Gutenberg menghasilkan hiasan
kecil becermin untuk dijual kepada peziarah agama Kristen. Dia kemudiannya
pulang ke Mainz dan bekerja sebagai seorang tukang emas.
Penemuan percetakan
Ide Gutenberg yang terpenting tercetus ketika dia bekerja sebagai tukang
emas di Mainz. Dia mendapat ide untuk menghasilkan surat indulgensi dengan
membentuk kop huruf untuk mencetak surat indulgensia dengan banyak agar dia
mendapat banyak uang untuk membayar hutang-hutangnya ketika dia bekerja
sebagai tukang logam dahulu. Waktu itu, buku dan surat ditulis dengan tulisan
aksara latin dengan tangan dan mengandung banyak kesalahan ketika penyalinan,
selain itu kekurangannya ialah lambat.
Oleh karena itu, Gutenberg pertama kalinya membuat acuan huruf logam
dengan menggunakan timah hitam untuk membentuk tulisan aksara latin . Pada
mulanya, Gutenberg terpaksa membuat hampir 300 bentuk huruf untuk meniru
6
bentuk tulisan tangan yang berbentuk tegak-bersambung. Setelah itu, Gutenberg
membuatkan untuk mereka mesin cetak yang bergerak untuk mencetak. Mesin
cetak bergerak inilah sumbangan terbesar Gutenberg. Setelah menyempurnakan
mesin cetak bergeraknya, Gutenberg mencetak beribu-ribu surat indulgensi yang
disalah gunakan oleh Gereja Katolik. Penyalah-gunaan ini merupakan puncak
timbulnya bantahan daripada sebagian pihak seperti Martin Luther.
Pencetakan Alkitab
Pada tahun 1452, Gutenberg mendapatkan pinjaman uang dari Johann Fust
untuk memulakan proyek pencetakan Alkitab yang terkenal. Namun, Gutenberg
telah dipecat dari pengurusan percetakan Alkitab itu sebelum dia disiapkan
sepenuhnya disebabkan Gutenberg dituduh mencetak surat indulgensi, kalender
dan buku bacaan ringan sebagai pengisi waktu luang. Bagaimanapun Alkitab yang
dihasilkan masih dikenal sebagai Alkitab Gutenberg yang mengandung 42 baris
setiap halaman disiapkan yang pada 15 Agustus 1456 dan dianggap sebagai buku
bercetak tertua di dunia barat.
Dua ratus jilid salinan Alkitab Gutenberg telah dicetak, sebagian kecilnya
(lebih kurang 50) dicetak di atas kulit lembu muda. Alkitab Gutenberg yang
cantik dan mahal itu dijual dengan harga tiga tahun gaji seorang kuli biasa. Buku
itu dijual di Pameran Buku Frankfurt pada tahun 1456. Secara kasar, hampir
seperempat Bible Gutenberg masih terawat sampai sekarang.
7
digunakan terbuat dari campuran minyak, tembaga, dan timah hitam yang masih
bagus warnanya. Tinta itu adalah bentuknya lain daripada tinta untuk menulis
biasa karena tinta percetakan lebih pekat dan lebih lengket. Gutenberg juga telah
menyempurnakan campuran logam untuk membentuk cetakan huruf dengan
gabungan timah hitam, antimon dan timah yang masih baru digunakan hingga
abad ke 20.
Kematian
Pada tahun 1468 Gutenberg meninggal dan dimakamkan di gereja
Franciscan, Mainz
8
Bab 2. Cetak ofset
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perkembangan mesin cetak offset datang dalam dua versi: pada tahun
1875 oleh Robert Barclay dari Inggris untuk pencetakan di atas timah, dan pada
tahun 1904 oleh Ira Washington Rubel dari Amerika Serikat untuk dicetak di atas
kertas.
9
Sejarah Cetak Offset
Litografi pada awalnya dibuat untuk menjadi metode reproduksi karya
seni yang murah. Proses pencetakan ini terbatas untuk digunakan pada permukaan
yang rata dan berpori karena pelat cetak terbuat dari batu kapur. Nyatanya, kata
"litograf" secara historis berarti "gambar dari batu" atau "dicetak dari batu".
Mesin cetak litograf offset putar pertama dibuat di Inggris dan dipatenkan
pada tahun 1875 oleh Robert Barclay. Perkembangan ini menggabungkan
teknologi pencetakan transfer pertengahan abad ke-19 dan mesin cetak rotari
Richard March Hoe tahun 1843 — mesin cetak yang menggunakan silinder
logam, bukan batu pipih. Silinder offset ditutupi dengan karton yang dirawat
secara khusus yang memindahkan gambar cetakan dari batu ke permukaan logam.
Belakangan, penutup karton dari silinder offset diubah menjadi karet, yang masih
merupakan bahan yang paling umum digunakan.
10
Perusahaan Pers Otomatis Harris juga membuat pers serupa sekitar waktu yang
sama. Charles dan Albert Harris membuat model pers mereka "pada mesin press
surat berputar".
Litografi offset adalah salah satu cara paling umum untuk membuat bahan
cetakan. Beberapa aplikasi umumnya meliputi: surat kabar, majalah, brosur, alat
tulis, dan buku. Dibandingkan dengan metode pencetakan lainnya, pencetakan
offset paling cocok untuk secara ekonomis menghasilkan cetakan berkualitas
tinggi dalam jumlah besar dengan cara yang hanya memerlukan sedikit perawatan.
[8] Banyak mesin cetak offset modern menggunakan sistem komputer-ke-pelat
sebagai lawan dari aliran kerja komputer-ke-film yang lebih lama, yang
selanjutnya meningkatkan kualitasnya.
Ada dua jenis pencetakan offset: offset basah dan offset tanpa air.
Litografi offset basah menggunakan campuran fluida pembasahan (larutan
peredam) untuk mengatur perekatan tinta dan untuk melindungi area non-gambar.
Litografi offset tanpa air menggunakan metode berbeda di mana area non-gambar
pelat dilindungi melalui lapisan silikon anti tinta. Litografi offset tanpa air relatif
baru.
11
Keunggulan pencetakan offset dibandingkan
dengan metode pencetakan lainnya antara lain:
12
Setiap teknologi pencetakan memiliki tanda pengenalnya sendiri, dan
pencetakan offset tidak terkecuali. Dalam reproduksi teks, tepi jenis tajam dan
memiliki garis tepi yang jelas. Kertas yang mengelilingi titik tinta biasanya belum
tercetak. Titik halftone dapat berbentuk heksagonal meskipun terdapat metode
penyaringan yang berbeda.
Variasi proses
1. Blanket-ke-Blanket
2. Blanket-ke-baja
Metode pencetakan yang mirip dengan mesin cetak offset; hanya saja
tekanan pelat dan silindernya cukup presisi. Tekanan aktual antara silinder pelat
dan blanket optimal pada 0,005 ″; seperti pemerasan atau tekanan antara silinder
selimut dan media. Pengepres dari blanket ke baja dianggap pengepres satu warna.
Untuk mencetak sisi sebaliknya, jaring dibalik di antara unit-unit pencetakan
dengan menggunakan batang pemutar. Metode ini dapat digunakan untuk
mencetak formulir bisnis, surat komputer dan iklan surat langsung;
13
4. Offset tanpa kunci
Pelat Cetak
Material Pelat Cetak
Pelat yang digunakan dalam pencetakan offset tipis, fleksibel, dan
biasanya lebih besar dari ukuran kertas yang akan dicetak. Dua bahan
utama digunakan:
14
Computer-to-plate
Komputer-ke-pelat (CTP) adalah teknologi baru yang menggantikan
teknologi komputer-ke-film (CTF), dan memungkinkan pencitraan pelat logam
atau poliester tanpa menggunakan film. Dengan menghilangkan proses
pengupasan, pengomposisian, dan pembuatan pelat tradisional, CTP mengubah
industri pencetakan, yang menyebabkan berkurangnya waktu pracetak, biaya
tenaga kerja yang lebih rendah, dan kualitas cetak yang lebih baik.
15
Sheet-fed offset
Sheet-fed mengacu pada setiap lembar kertas atau gulungan yang
dimasukkan ke mesin press melalui batang pengisap yang mengangkat dan
menjatuhkan setiap lembar ke tempatnya. Sebuah mesin cetak litograf ("lito"
singkatnya) menggunakan prinsip litografi untuk mengaplikasikan tinta ke pelat
cetak, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Lito yang diberi makan lembaran
biasanya digunakan untuk pencetakan majalah jangka pendek, brosur, judul surat,
dan pencetakan komersial umum (pekerjaan). Pada sheet-fed offset, "pencetakan
dilakukan pada satu lembar kertas saat diumpankan ke pers satu per satu". Mesin
press sheet-fed menggunakan registrasi mekanis untuk menghubungkan setiap
lembaran satu sama lain untuk memastikan bahwa mereka direproduksi dengan
citra yang sama dalam posisi yang sama pada setiap lembaran yang melewati
press.
Perfecting Press
Mesin press yang menyempurnakan, juga dikenal sebagai mesin cetak
dupleks, adalah mesin cetak yang dapat mencetak di kedua sisi kertas pada saat
yang bersamaan. Mesin cetak offset web dan sheet-fed serupa karena banyak dari
mereka juga dapat mencetak pada kedua sisi kertas dalam satu langkah,
membuatnya lebih mudah dan lebih cepat untuk mencetak dupleks.
Duplikator offset
Duplikator offset adalah pengepres litograf offset kecil yang digunakan
untuk reproduksi salinan satu warna dan dua warna yang cepat dan berkualitas
baik dalam ukuran hingga 12 ″ kali 18 ″.
16
Sistem Feeder
Sistem Feeder bertanggung jawab untuk memastikan kertas mengalir
melalui press dengan benar. Di sinilah media diisikan dan kemudian sistem diatur
dengan benar ke spesifikasi media tertentu untuk press.
Model populer dibuat oleh A. B. Dick Company, Multilith, dan garis Chief
dan Davidson dibuat oleh A.T.F.-Davidson. Duplikator offset dibuat untuk
pekerjaan pencetakan cepat dan cepat; mencetak hingga 12.000 tayangan per jam.
Mereka dapat mencetak formulir bisnis, kop surat, label, buletin, kartu pos,
amplop, folder, laporan, dan literatur penjualan.
Sistem pencetakan-tinta
Unit Pencetakan terdiri dari banyak sistem berbeda. Sistem peredam
digunakan untuk menerapkan larutan peredam pada pelat dengan penggulung air.
Sistem tinta menggunakan rol untuk mengirimkan tinta ke pelat dan silinder
selimut untuk ditransfer ke media. Silinder pelat adalah tempat pelat yang berisi
semua pencitraan dipasang. Terakhir, selimut dan silinder cetak digunakan untuk
mentransfer gambar ke media yang berjalan melalui press.
Sistem pengantaran
Sistem pengiriman adalah tujuan akhir dalam proses pencetakan sementara
kertas dijalankan melalui press. Setelah kertas mencapai pengiriman, itu ditumpuk
agar tinta mengering dengan cara yang benar. Ini adalah langkah di mana
lembaran diperiksa untuk memastikannya memiliki kerapatan dan registrasi tinta
yang tepat.
Slur
Produksi atau dampak gambar ganda dalam pencetakan dikenal sebagai
slur.
17
Web-fed offset
Web-fed mengacu pada penggunaan gulungan (atau "jaring") kertas yang
dipasok ke mesin cetak. [21] Pencetakan web offset umumnya digunakan untuk
menjalankan lebih dari lima atau sepuluh ribu tayangan. Contoh umum
pencetakan web termasuk surat kabar, sisipan atau iklan koran, majalah, surat
langsung, katalog, dan buku. Pengepres yang menggunakan web dibagi menjadi
dua kelas umum: pengepresan web coldset (atau non-heatset) dan heatset offset,
perbedaannya terletak pada cara mengeringkan tinta. Pencetakan offset web
dingin mengering melalui penyerapan ke dalam kertas, sementara heatset
menggunakan lampu pengering atau pemanas untuk mengeringkan atau
"mengatur" tinta. Mesin pres heatset dapat mencetak pada kertas berpelapis (licin)
dan tak berpelapis, sedangkan alat pres dingin terbatas pada stok kertas tak
berpelapis, seperti kertas koran. Beberapa mesin cetak web coldset dapat
dilengkapi dengan pengering panas, atau lampu ultraviolet (untuk digunakan
dengan tinta UV-curing), sehingga memungkinkan mesin cetak surat kabar untuk
mencetak heatset halaman berwarna dan coldset halaman hitam putih.
18
Heatset web offset
Bagian dari pencetakan offset web ini menggunakan tinta yang
dikeringkan dengan penguapan dalam pengering yang biasanya ditempatkan tepat
setelah unit pencetakan; ini biasanya dilakukan pada kertas berpelapis, di mana
sebagian besar tinta tetap berada di permukaan, dan memberikan gambar cetak
kontras tinggi yang mengkilap setelah pengeringan. Karena kertas meninggalkan
pengering terlalu panas untuk pelipatan dan pemotongan yang biasanya
merupakan prosedur hilir, satu set "gulungan dingin" ditempatkan setelah
pengering menurunkan suhu kertas dan mengatur tinta. Kecepatan pengeringan
tinta adalah fungsi dari suhu pengering dan lamanya waktu kertas terkena suhu
ini. Jenis pencetakan ini biasanya digunakan untuk majalah, katalog, sisipan, dan
proses produksi volume sedang hingga tinggi lainnya, kualitas sedang hingga
tinggi.
19
Bab III . Penutup
1. Kesimpulan
Menurut hasil riset yang kami lakukan, minat generasi penerus untuk mengetahui
sejarah di Indonesia ini sangat minim sekali. Bahkan, tidak adanya fasilitas bagi
penduduk untuk mendapatkan literasi berbahasa Indonesia. Hal ini sangat di
sayangkan, karena di era digital seperti ini masih ada masyarakat yang kurang
minat pada sejarah. Padahal biasanya, orang yang jauh dari perkotaan akan lebih
senang membaca. Sebab dari membaca mereka mendapatkan informasi penting.
Setelah melihat kondisi seperti itu, kami memutuskan untuk memberikan waktu
membaca buku selama seminggu. Dalam waktu sehari mereka dianjurkan
membaca buku maksimal dua buku. Ternyata hasilnya, hari pertama dan kedua
sama sekali tidak ada yang berkunjung ke perpustakaan buatan kami. Pada hari
ketiga, mulailah ada yang mengunjungi perpustakaan walaupun belum banyak.
Hanya ada satu atau tiga anak saja. Setelah itu mereka mengajak teman lainnya
untuk mengunjungi perpustakaan. Puncaknya di hari keempat sudah banyak yang
mengunjungi dan berniat untuk meminjam sebuah buku. Hasil yang di luar
dugaan, dengan tumbuhnya minat baca ini akhirnya perpustakaan diperpanjang
untuk selamanya mereka ingin membaca.
2. Saran
Setelah berhasil meriset kondisi dan situasi di Indonesia tersebut, kami memiliki
saran untuk dibangunnya sarana membaca yang tidak hanya untuk anak-anak,
melainkan juga orang dewasa. Inilah yang dapat dikatakan sebagai “habis gelap
terbitlah terang”. Gelap yang dimaksudkan adalah kurangnya minat baca,
sedangkan terang di sini adalah mulai tumbuh minat membaca masyarakat di desa
Boa.
Untuk hal seperti ini seharusnya, tidak luput dari pandangan pemerintah. Sebab
ini ada sangkutannya dengan rakyat yang sangat berbahaya jika terus berlanjut.
Bagaimana negara akan maju, jika masyarakat atau rakyatnya tidak ada minat
membaca.
20
Bab IV. Daftar Pustaka
1. "offset printing (printing technique) - Encyclopædia Britannica".
Britannica.com. Retrieved 2013-11-24.
2. Meggs, Philip B. (1998). A History of Graphic Design (Third ed.). John
Wiley & Sons, Inc. pp. 146–150. ISBN 978-0-471-29198-5.
3. Carter, Rob, Ben Day, Philip Meggs. Typographic Design: Form and
Communication, Third Edition. (2002) John Wiley & Sons, Inc. p 11
4. Howard, Nicole (2005). The book: the life story of a technology.
Greenwood Publishing Group. pp. 140–148. ISBN 0-313-33028-X.
5. "Rubel Offset Lithographic Press". HistoryWired: A few of our favorite
things. Smithsonian Institution. Retrieved 30 Sep 2012.
6. "Short History of Offset Printing"
7. "Staley McBrayer, 92; Inventor of Offset Press for Newspaper Printing".
Associated Press. April 18, 2002. Retrieved October 19, 2017 – via Los
Angeles Times
8. Kipphan, Helmut (2001). Handbook of print media: technologies and
production methods (Illustrated ed.). Springer. p. 354. ISBN 3-540-67326-
1.
9. "Printing Process Explained - Lithography". Dynodan.com. Retrieved
2012-11-15
10. Johansson, Kaj; Lundberg, Peter; Ryberg, Robert (2007). A guide to
graphic print production (second ed.). Wiley. p. 353. ISBN 0-471-76138-
9.
11. Kipphan, Helmut (2001). Handbook of print media: technologies and
production methods (Illustrated ed.). Springer. pp. 130–144. ISBN 3-540-
67326-1.
12. Commercial Color Offset Printing – A Compendium of Commercial
Printing Terminology
13. Romano & Riordan[which?] 139–141
14. Kipphan 209
15. Bruno, Romano and Riordan[which?] 126
16. "What is Offset Printing"[which?]
21
17. Bruno, Romano and Riordan[which?] 137
18. DeJidas & Destree, 2005, p. 55-57
19. DeJidas & Destree, 2005, p. 143
20. AMAN-2008
21. Spectrum Printers
22. Kipphan, Helmut (2001). Handbook of print media: technologies
and production methods (Illustrated ed.). Springer. p. 137. ISBN 3-540-
67326-1.
23. Romano & Riordan[which?] 160
22