Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Pestisida merupakan senyawa kimia yang terdiri dari zat atau campuran zat-zat kimia tertentu
untuk memusnahkan atau mengendalikan hama. Pestisida sering digunakan oleh petani agar
lahan pesawahannya bebas dari hama dan gulma. Hama sendiri merupakan suatu organisme
perusak tanaman baik hewan maupun tumbuhan, yang dapat menyebabkan tanaman yang
diganggunya akan mengalami kerusakan. Biasanya hama yang sering muncul yaitu tikus,
ulat, dan burung. Sehingga, penggunaan pestisida oleh para petani gencar dilakukan secara
berlebihan yang pada akhirnya menimbulkan masalah baru yakni dampak buruk
berkepanjangan bagi manusia maupun ekosistem di sekitarnya. Contoh dampak buruk dari
penggunaan pestisida yaitu keracunan yang menimbulkan diare, iritasi kulit, pusing, kejang-
kejang, hingga dapat mengakibatkan kematian (Lastri Nurmianti 2020).

Setiap tahun terdapat 25 juta pekerja pertanian yang mengalami keracunan pestisida yang
tidak disengaja (Utami 2010). Namun, dampak negatif ini tidak menyurutkan petani untuk
mengurangi penggunaan senyawa kimia berbahaya ini. Salah satu cara agar penggunaan
pestisida ini tidak lagi digunakan yaitu dengan mengganti pestisida dengan pestisida alami
yang berasal dari senyawa kimia tumbuhan yang ada pada buah bintaro (Kartimi 2015).

Buah bintaro telah digunakan sebagai bahan yang cukup efektif untuk dijadikan pestisida
alami sebagai pembasmi hama karena mengandung racun carberrin yang dapat mematikan
hama (Zailani, Sutjipto, and Prastowo 2012). Keberadaan tanaman bintaro di Indonesia
sendiri cukup tersebar luas khususnya di habitat aslinya yakni daerah pantai dan hutan bakau.
Sehingga, perlu adanya penekanan dan sosialisasi kepada para pekerja tani di Indonesia agar
bisa mengganti penggunaan pestisida berbahan senyawa kimia berbahaya dengan pestisida
alami dari bintaro untuk membasmi hama dan gulma.
Kartimi. 2015. “Pemanfaatan Buah Bintaro Sebagai Biopestisida Dalam Penanggulangan
Hama Pada Tanaman Padi Di Kawasan Pesisir Desa Bandengan Kabupaten Cirebon.”
Peran Biologi Dan Pendidikan Biologi Dalam Menyiapkan Generasi Unggul Dan
Berdaya Saing Global, 101–11.

Lastri Nurmianti, Sri Rahayu Gusmarwani. 2020. “PENENTUAN LETHAL DOSE 50%
(LD50) PESTISIDA NABATI DARI CAMPURAN BUAH BINTARO, SEREH,
BAWANG PUTIH, LENGKUAS” 57 (3): 497–98.

Utami, Sri. 2010. “TERHADAP HAMA Eurema Spp . PADA SKALA LABORATORIUM
Activities of Bintaro ( Cerbera Odollam Gaertn .) Insecticide on Eurema Spp . Pest in
Laboratory Scale.” Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 7 (4): 211–20.

Zailani, Habbie Fachrur, Sutjipto, and Sigit Prastowo. 2012. “UJI EFEKTIVITAS
RODENTISIDA NABATI EKSTRAK BUAH BINTARO ( Cerbera Manghas Boiteau ,
PIERRE L .) TERHADAP HAMA TIKUS.” Berkala Ilmiah Pertanian x: 1–5.

Anda mungkin juga menyukai