Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No.

1, April 2015 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SIBLING RIVALRY
PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH
Novi Wandari*, Sulastri**, Mashaurani Yamin**
*Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang **Dosen
Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Sibling rivalry pada anak-anak prasekolah merupakan kecemburuan anak-anak prasekolah terhadap
saudara-saudara mereka. Oleh karena itu pengetahuan orang tua sangat penting dalam mengatasi reaksi
sibling rivalry. Berdasarkan studi pendahuluan penelitian yang dilakukan diperoleh sejumlah orang tua
yang berhasil diwawancarai 5 orang dari 8 orang tua mengatakan mengalami sibling rivalry. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orang tua tentang sibling rivalry
pada anak usia prasekolah di TK Al-Huda Branti Raya II. Desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif. Populasi penelitian ini adalah orang tua anak usia prasekolah (usia 3-5 tahun) di TK Al-Huda
Branti Raya II dengan populasi sebanyak 58 orang tua. Teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah teknik purposif dan memperoleh jumlah responden sebanyak 49 orang. Dalam penelitian ini
peneliti mengumpulkan data menggunakan lembar pertanyaan instrumen tes, dan penelitian menggunakan
analisis univariat (pesentase). Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebanyak 22 orang (44,9%)
berpengetahuan kurang baik, 15 orang (30,6%) cukup baik, dan 12 orang (24,5%) baik. Dengan gambaran
tingkat pengetahuan yang diketahui orang tua tentang sibling rivalry pada anak prasekolah usia-(usia 3-5
tahun) di TK Al-Huda Branti Raya II, maka orang tua diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan
untuk mengatasi sibling rivalry melalui bimbingan disediakan oleh klinik
lokal atau media informasi lainnya. keluarga baru (bayi) dalam keluarga
dapat menimbulkan situasi krisis
Kata Kunci: Pengetahuan, Sibling Rivalry terutama pada saudara-saudara
kandungnya, sehingga perlu di
LATAR BELAKANG antisipasi (Marmi, 2011).
Pada tahun 2006 telah dilakukan
Keluarga merupakan pusat paling penelitian mengenai gambaran sibling
penting dalam kehidupan bermasyarakat rivalry pada anak usia prasekolah yang
dan memiliki fungsi memberikan dilakukan oleh Anna Yulia di Tangerang di
perawatan fisik, perhatian, emosional dapatkan hasil 73,91 % sibling rivalry
dan membentuk kepribadian anak. terjadi pada anak usia prasekolah, dan
Sistem keluarga merupakan konteks 26.09 % terdapat pada anak yang usia
belajar yang utama bagi perilaku dan sekolah (Rahmawaty, 2012).
perasaan individu, yang bisa juga Sementara hasil penelitian yang lain
dijadikan sebagai “guru utama” yang dilakukan oleh Yuliati (2007), yang
dapat menginterpretasikan dunia dan meneliti tentang hubungan tingkat
masyarakat bagi anak. pengetahuan ibu dengan reaksi sibling
Dalam hal kasih sayang kadang rivalry pada anak usia prasekolah di TK
kala anak memiliki kecemburuan Mranggen I Srumbung Magelang
terhadap saudara seperkandungannya dinyatakan bahwa 43,6 % pengetahuan ibu
yang dalam dunia kesehatan khususnya masih sangat kurang dan 65 % dari anak
di keperawatan anak dan kebidanan prasekolah mengalami reaksi sibling
disebut dengan sibling rivalry. rivalry, hasil lain dari penelitian ini
Sibling rivalry adalah persaingan menunjukkan bahwa ada hubungan yang
antar saudara kandung dalam signifikan antara tingkat pengetahuan ibu
memperebutkan kasih sayang dan
perhatian orang tua. Kehadiran anggota

[7]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
dengan terjadinya reaksi sibling rivalry anak tersebut tidak dikenali orang tua
pada anak usia prasekolah. sebagai tanda-tanda dari sibling rivalry,
Berdasarkan hasil wawancara kemudian sekitar 30% nya atau 2 dari 5
mengenai presentase anak yang harus orang tua mengatakan perubahan perilaku
ditunggu oleh orang tuanya di TK Al-Huda tersebut merupakan reaksi biasa yang
didapatkan sebanyak 60% (35 orang dari dialami anak-anak seusianya.
58) orang tua yang menunggu anaknya. Dengan demikian, diperlukan
Dan di TK lain yaitu di TK Ekadyasa hanya serangkaian gambaran pengetahuan ibu
ada 40% (33 orang dari 83 orang) orang tua tentang sibling rivalry pada anak usia
yang terlihat menunggu anaknya hal ini prasekolah agar hal ini tidak terjadi. Dari
disebabkan karena letak TK Ekadyasa yang data-data yang di uraikan diatas dapat
berada dikomplek perumahan Bandara disimpulkan bahwa sebagian besar anak di
Radin Inten II sehingga anak-anak TK TK Al-huda ini mengalami sibling rivalry.
tersebut presentasi diantar dan dijemput Oleh sebab itu maka peniliti tertarik untuk
oleh orang tuanya lebih sedikit dibanding mengetahui gambaran pengetahuan orang
TK Al-Huda yang letaknya berada di dekat tua terhadap sibling rivalry pada anak usia
pasar induk Branti Raya sehingga orang tua prasekolah di TK Al-huda branti raya.
khawatir apabila membiarkan anak- Dari latar belakang di atas maka
anaknya berangkat dan pulang sendiri. rumusan masalah penelitian adalah
Kemudian didapat juga data dimana bagaimanakah gambaran pengetahuan
presentasi murid TK Al-Huda yang orang tua tentang sibling rivalry pada anak
memiliki adik kandung dan jaraknya usia pra sekolah (3-5 tahun) Di TK AlHuda
berdekatan yaitu bekisar antara 2-3 tahun Branti Raya Tahun 2014.
sebanyak 50% (29 dari 58 orang) lebih
banyak di bandingkan dengan TK lain yaitu METODE
TK Ekadyasa yang hanya memiliki
presentase murid yang mempunyai adik Jenis penelitian ini merupakan jenis
kandung dengan jarak yang berdekatan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
sebanyak 30% (24 orang dari 83 orang). mengetahui gambaran pengetahuan orang
Berdasarkan presurvey yang tua tentang sibling rivalry di TK Al-Huda
dilakukan peneliti tanggal 24 Februari 2014 Branti Raya Tahun 2014.
di TK Al-Huda Branti Raya di jumpai 8 Populasi dalam penelitian ini adalah
orang tua dan dilakukan wawancara tentang seluruh orang tua dari siswa/siswi TK
sibling rivalry, dari hasil wawancara AlHuda Branti Raya berjumlah 58 orang.
tersebut diperoleh informasi bahwa 65% Teknik yang digunakan dalam pengambilan
atau sekitar 5 dari 8 ibu yang diwawancara sampel adalah teknik purposif dan
mengatakan ibu seringkali mendapati anak memperoleh jumlah
suka mengompol dirumah, bertindak lebih responden sebanyak 49 orang
agresif terhadap adiknya, merebut mainan Penelitian dilaksanakan pada tanggal
adiknya, seringkali didapati bertengkar 20 juni tahun 2014. Lokasi yang dipilih
dengan teman-teman di sekolahnya, bahkan untuk tempat penelitian adalah TK AlHuda
sampai memukul, mencakar, mendorong, Branti Raya.
mencubit, dan kadang menunjukkan Teknik pengumpulan data pada
perilaku berontak atau marah-marah tanpa penelitian ini menggunakan lembar
sebab, merajuk serta kadang menangis pertanyaan, data diambil dari responden
tanpa alasan yang jelas. yang sebelumnya dimintai persetujuan.
Tanda-tanda ini tampak semenjak Responden ditempatkan dalam sebuah
adanya kelahiran anggota baru dalam ruangan tertutup (ruang kelas) yang di
keluarga. Sebagian dari orang tua yang dalamnya hanya terdapat satu orang
anaknya mengalami sibling rivalry tersebut responden dan satu orang peneliti. Sebelum
sekitar 35% atau sejumlah 3 dari 5 orang instrument test dibagikan terlebih dahulu
tua mengatakan bahwa perubahan perilaku responden diberikan penjelasan singkat

[8]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
mengenai sibling rivalry. Kemudian setelah Pengetahuan hanya dapat menjawab
mendapat penjelasan lembar kuisioner pertanyaan apa sesuatu itu. Dengan
dibagikan dan diisi oleh responden. Setelah demikian pengetahuan merupakan hasil
selesai diisi, lembar kuesioner langsung proses dari usaha manusia untuk tahu.
dikembalikan kepada peneliti pada hari itu Berdasarkan hasil penelitian dapat
juga. diketahui bahwa responden yang
Data-data hasil penelitian diolah berpengetahuan baik adalah sejumlah 12
melalui proses editing, coding, entrying, orang responden (24,5%). Berdasarkan data
dan cleaning, yang kemudian dianalisis yang didapatkan dari lembar kuisioner
menggunakan analisa univariat mayoritas responden dalam kategori baik
(persentase). ini memiliki pendidikan yang cukup tinggi
dengan persentase 83,4% atau sejumlah 10
HASIL orang dari 12 orang responden yang
dikategorikan dalam pengetahuan baik.
Berdasarkan hasil pengolahan data Dari 10 orang tersebut, 8 orang (80%)
dan analisis data dari kuesioner yang memiliki pendidikan SMA, dan 2 orang
dibagikan didapatkan hasil sebagai berikut: (20%) lainnya memiliki pendidikan sarjana.
Menurut mubarak pendidikan merupakan
Tabel 1: Distribusi Frekuensi Responden salah satu faktor penting yang
Berdasarkan Pengetahuan Orang mempengaruhi pengetahuan seseorang.
tua Semakin tinggi pendidikan, semakin mudah
pula seseorang memperoleh informasi dan
Pengetahuan f % sebaliknya. Menurut asumsi peneliti hal ini
Baik 12 24,5 juga dipengaruhi oleh usia, sebagaimana
Cukup 15 30,6 yang telah disebutkan sebelumnya
berdasarkan teori Mubarak bahwa dengan
Kurang 22 44,9
bertambahnya umur seseorang akan terjadi
Total 49 100
perubahan pada aspek fisik dan psikologis
(mental). Pada aspek psikologis atau
Berdasarkan tabel 1
mental, taraf berfikir seseorang semakin
diketahui bahwa pengetahuan responden
matang dan dewasa. Hasil penelitian
sebagian besar dalam kategori
menunjukkan bahwa mayoritas responden
kurang yaitu sebanyak 22 orang
sejumlah 34 responden (69,39) masuk
(44,9%).
dalam kategori dewasa awal (18-35 tahun).
Menurut Wawan dan Dewi dalam
PEMBAHASAN
Angelita (2013), menyatakan bahwa
semakin cukup umur/usia, tingkat
Berdasarkan hasil penelitian
kematangan dan kekuatan seseorang akan
diketahui pengetahuan orangtua tentang
lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
sibling rivalry dari 58 responden yang
Tetapi apabila umur sudah terlalu senja
diteliti, mayoritas responden memiliki
maka daya tangkap dan motivasi untuk
pengetahuan kurang baik sebanyak 22
mencari ilmu pengetahuan yang baru akan
responden (44,9%), yang memiliki
semakin berkurang. Oleh sebab itu sangat
pengetahuan cukup baik sebanyak 15
memungkinkan kematangan berfikir
responden (30,6%). Dan sisanya yaitu
responden masih cukup baik dilihat dari
sebanyak 12 responden (24,5%) memiliki
usia responden yang mayoritas <40 tahun.
pengetahuan dalam kategori kurang baik.
Diperoleh hasil sejumlah 15
Menurut Notoatmodjo Pengetahuan
responden (30,6%) memiliki pengetahuan
(knowledge) adalah hasil tahu dari manusia,
cukup terhadap sibling rivalry. Menurut
yang sekedar menjawab pertanyaan “what”
asumsi peneliti hal ini dikarenakan
, misalnya apa air, apa manusia, apa alam,
orangtua hanya sekedar tahu tetapi tidak
dan sebagainya.
memahami tentang sibling rivalry. Dan ibu

[9]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
juga tidak menyadari apa yang terjadi bila akan menghambat perkembangan sikap
sibling rivalry tidak diatasi sejak awal. orang tersebut terhadap penerimaan
Selain itu hasil yang diperoleh dari informasi dan nilai-nilai yang baru
kuisioner adalah sebagian besar orangtua diperkenalkan.
yang memiliki pengetahuan cukup ini Dengan demikian hal ini sejalan
adalah sebagai ibu rumah tangga, yaitu dengan hasil penelitian yang dilakukan
sejumlah 13 responden (86,7%) dari 15 peniliti yang menghasilkan 63,7% atau
responden. Sehingga hal ini berpengaruh sejumlah 14 orang responden dari 22 orang
terhadap tingkat pengetahuan responden, responden memiliki pendidikan rendah.
seperti yang telah disebutkan pada bab Selain pendidikan, pekerjaan juga berperan
sebelumnya pengetahuan juga dipengaruhi cukup penting dalam menentukan tingkat
oleh pekerjaan. Ibu rumah tangga selalu pengetahuan seseorang. Mubarak
disibukkan dengan kegiatannya mengurus menyatakan bahwa lingkungan pekerjaan
rumah seperti memasak, membersihkan dapat membuat seseorang memperoleh
rumah, dan terkadang ibu merasa sangat pengalaman dan pengetahuan, baik secara
lelah dengan pekerjaan rumahnya, sehingga langsung maupun tidak langsung.
setelah anak mereka pulang sekolah ibu Didapatkan hasil 39 orang responden
sedang tertidur atau sedang istirahat (80%) adalah ibu rumah tangga atau tidak
menonton TV. Mubarak menyatakan bekerja. Oleh sebab itu hal ini
bahwa lingkungan pekerjaan dapat menyebabkan pengetahuan responden
membuat seseorang memperoleh sebagian besar adalah kurang.
pengalaman dan pengetahuan, baik secara Pengetahuan juga dapat dipengaruhi
langsung maupun tidak langsung. oleh ketertarikan seseorang terhadap
Meskipun diketahui dalam hasil penelitian pengetahuan tersebut. Meski sebagian besar
sejumlah 73,4% atau 11 orang responden responden memiliki pendidikan yang
dari 15 orang responden memiliki tingkat tinggi, dan masih berumur cukup muda
pendidikan yang cukup tinggi. Sehingga namun apabila reponden tidak tertarik dan
dapat disimpulkan bahwa meskipun tidak menganggap penting tentang
pendidikan seseorang tinggi bukan berarti pengetahuan tersebut (sibling rivalry pada
pengetahuan seseorang tersebut sudah baik, anak usia prasekolah) maka responden
sebab hal ini juga dipengaruhi oleh faktor tidak akan berusaha mencari informasi,
pekerjaan. sehingga seperti yang dapat dilihat pada
Diperoleh hasil sebanyak 22 tabel 4.4 sebanyak 44,9% atau sejumlah 22
responden (44,9%) memiliki pengetahuan orang memiliki pengetahuan kurang
yang kurang baik terhadap sibling rivalry. tentang sibling rivalry.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
analisa data, sebagian besar atau sebanyak KESIMPULAN
14 orang responden (63,7%) dari 22
responden memiliki pendidikan rendah Berdasarkan data-data yang telah
yaitu SD dan SMP. Sedangkan sisanya disajikan dalam pembahasan pada bab
adalah sebanyak 8 orang (36,3%) memiliki sebelumnya tentang gambaran pengetahuan
pendidikan cukup tinggi yaitu SMA dan orang tua terhadap sibling rivalry di TK Al-
perguruan tinggi. Huda Branti Raya II tahun 2014, dapat
Menurut Mubarak dkk, pendidikan disimpulkan bahwa dari 49 responden,
berarti bimbingan yang diberikan seseorang sebagian besar responden atau sejumlah 22
kepada oranglain agar dapat memahami responden (44,9%) dari total responden
sesuatu hal. Semakin tinggi pendidikan memiliki pengetahuan kurang baik terhadap
seseorang, semakin mudah pula sibling rivalry, sedangkan yang
mendapatkan informasi, dan pada akhirnya berpengetahuan cukup sebanyak 15
pengetahuan yang dimiliki akan semakin responden (30,6%), sementara sisanya
banyak. Sebaliknya, jika seseorang sebanyak 12 responden (24,5%) memiliki
memiliki pendidikan yang rendah, maka pengetahuan yang baik.

[10]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
Berdasarkan kesimpulan keluarga terutama orangtua tentang sibling
tersebut maka Diharapkan pihak sekolah rivalry pada anak prasekolah sehingga
dapat bekerja sama dengan puskesmas dapat mengaplikasikan kedalam kehidupan
setempat untuk memberikan penyuluhan sehari-hari.
kesehatan baik kepada staf pengajar dan

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk, 2007. Promosi


Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka
Cipta.
.

Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Ilmu


Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Promosi
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

[11]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357

[12]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357
[8]

Anda mungkin juga menyukai