Disusun Oleh:
Rekan Kerja:
Nur M Abdullah 065117184
Andi Nurjaman 065117204
Rizky Septiyadi 065117208
Asisten Prektikum
Desi Tri
Desi A
Noorlela
Fahira
LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Mempelajari penggunaan Hukum-hukum Newton
2. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan
3. Menentukan momen inersia roda/katrol
Hukum II Newton
“Setiap benda yang dikenai gaya maka akan mengalami percepatanyang
besarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding tebalik
dengan besarnya massa benda.”
∑F = m a
Keterangan :
a = percepatan benda (m/s2)
m = massa benda (kg)
F = Gaya (N)
Kesimpulan dari persamaan diatas yaitu arah percepatan benda sama dengan
arah gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya percepatan sebanding dengan
gayanya. Jadi bila gayanya konstan, maka percepatan yang timbul juga akan konstan
Bila pada benda bekerja gaya, maka benda akan mengalami percepatan, sebaliknya
bila kenyataan dari pengamatan benda mengalami percepatan maka tentu akan ada
gaya yang menyebabkannya.
Persamaan gerak untuk percepatan yang tetap
Hukum III Newton
Keterangan :
F = gaya (N)
Suatu pasangan gaya disebut aksi-reaksi apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. sama besar
2. berlawanan arah
3. bekerja pada satu garis kerja gaya yang sama
4. tidak saling meniadakan
5. bekerja pada benda yang berbeda
Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus.
Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang
waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat
dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
yang dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan.
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam
gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.
Keterangan:
= jarak tempuh (m )
= kecepatan (m/s)
= waktu (s)
Vt = v0 + at
Vt2 = v02 + 2 a s
S = v 0 t + a t2
Keterangan:
V0= kecepatan awal (m/s) s = jarak yang ditempuh (m)
vt= kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Gerak Rotasi
Gerak melingkar atau gerak rotasi merupakan gerak melingkar suatu benda
pada porosnya pada suatu lintasan melingkar. Bila sebuah benda mengalami gerak
rotasi melalui porosnya, ternyata pada gerak ini akan berlaku persamaan gerak yang
ekivalen dengan persamaan gerak linier. Momen inersia merupakan representasi dari
tingkat kelembaman benda yang bergerak rotasi. Semakin besar momen inersia suatu
benda, semakin malas dia berputar dari keadaan diam, dan semakin malas pula ia
untuk mengubah kecepatan sudutnya ketika sedang berputar. Sebagai contoh, dalam
ukuran yang sama sebuah silinder yang terbuat dari sebuah besi memiliki momen
inersia yang lebih besar daripada silinder kayu. Hal ini bisa diperkirakan karena
terasa lebih berat lagi bagi kita untuk memutar silinder besi dibandingkan dengan
memutar silinder kayu.
Dengan memanfaatkan pengertian momen gaya, kita dapat mengadaptasi
Hukum II Newton untuk diterapkan pada gerak rotasi. Bentuk persamaan Hukum II
Newton adalah:
Dengan menganalogikan gaya dengan momen gaya, massa dengan momen
inersia, dan percepatan dengan percepatan sudut, akan kita temukan hasil adaptasi
dari Hukum II Newton dalam gerak rotasi sebagai berikut:
Keterangan:
= momen gaya (Nm)
= momen inersia (Kg m2)
= percepatan sudut (rad/s2)
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
B. BAHAN
1. Kepingan
a. Massa 2 gr
b. Massa 4 gr
c. Massa 6 gr
BAB III
METODE PERCOBAAN
GLBB
1. Nilai s
s adalah jarak, jarak ini ditentukan terlebih dahulu oleh dosen pembimbing.
2. Nilai t
t adalah waktu, waktu yang diperlukan pada saat bandul untuk digerak kan melalui
jarak yang telah ditentukan. Waktu ini didapatkan dari stopwatch.
3. Nilai a
a adalah nilai percepatan, percepatan yang dilakukan saat bandul bergerak melalui
jarak tersebut. Rumus percepatan adalah :
Perhitungan
Massa keping 2 gr
a1 = = 5,31 a2 = =5,31
Massa keping 4 gr
a1 = = 17,12 a2 = = 13,60
Massa keping 6 gr
a1 = = 18,72 a2 = = 15,79
=
= 12,55
4. Nilai I
I adalah momen inersia, rumus dari momen inersia itu sendiri adalah
I = ( - 2M + m ) . R2
Keterangan
I = moment inersia
m = massa keping (gr)
g =grafitasi bumi (980 cm/s2)
a = percepatan (cm/s2)
2m = massa bandul (gr)
R = jari-jari katrol (cm)
Massa keping 2 gr
I1 = ( - 206,5 + 2 ) 6,482 I1 = ( - 206,5 + 2 ) 6,482
I1 = 160,61 . 41,99 I1 = 203,26 . 41.99
I1 = 6744,01 I1 = 8534,88
Massa keping 4 gr
I1 = ( - 206,5 + 4 ) 6,482 I1 = ( - 206,5 + 4 ) 6,482
I1 = 18,47. 41,99 I1 = 77,73 . 41.99
I1 = 775,56 I1 = 3264,30
Massa keping 6 gr
I1 = ( - 206,5 + 6 ) 6,482 I1 = ( - 206,5 + 6 ) 6,482
I1 = 101,60 . 41,99 I1 = 159,88 . 41.99
I1 = 4266,29 I1 = 6713,67
=
= 5049,79
5. Nilai v
V adalah nilai kecepatan, kecepatan saat bandul melalui jarak yang di tentukan.
Rumus kecepatan adalah
v=a.t
Massa keping 2 gr
V1 = 5,31 . 3,07 = 16,30 V2 = 4,76 . 3,55 = 16,89
Massa keping 4 gr
V1 = 17,12 . 1,71 = 29,27 V2 = 13,60 . 2,1 = 28,56
Massa keping 6 gr
V1 = 18,72 . 1,64 = 30,70 V2 = 15,79 . 1,95 = 30,79
=
= 25,42
GLB
1. Nilai s
S adalah jarak, nilai ini ditentukan terlebih dahulu oleh dosen.
2. Nilai t
t adalah waktu, waktu yang diperlukan bandul untuk melalui jarak yang ditentukan.
t didapatkan dari stopwatch.
3. Nilai v
v adalah nilai kecepatan, kecepatan bandul saat melalui jarak tersebut. Rumus
kecepatan adalah
Massa keping 2 gr
V1 = = 12,01 V2 = = 13,33
Massa keping 4 gr
V1 = = 25 V2 = = 27,77
Massa keping 6 gr
V1 = = 33,70 V2 = = 34,40
=
= 30,96
Nilai
Rumus dari adalah
=
GLBB
1. Nilai s
=
=
=
= 1,118034
2. Nilai t
=
=
=
= 0,316
3. Nilai a
=
=
=
= 2,473
4. Nilai I
=
=
=
= 1,194,229333
5. Nilai v
=
=
=
= 2,812
GLB
1. Nilai s
=
=
=
= 1,118034
2. Nilai t
=
=
=
= 0,2645
3. Nilai v
=
=
=
= 3,97
BAB VI
KESIMPULAN
Melalui pesawat atwood kita dapat mengetahui nilai kecepatan, percepatan
dan momen inersia dari suatu benda. Nilai kecepatan diperoleh dari percobaan
mengenai gerak lurus beraturan sedangkan niali percepatan diperoleh dari nilai gerak
lurus berubah beraturan. Nilai momen Inersia diperoleh dari persamaan sehingga
Selain itu dari percobaan pesawat Atwood ini, dapat di ambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pesawat Atwood merupakan alat yang dapat dijadikan sebagai aplikasi atau sebagai
alat yang dapat membantu dalam membuktikan Hukum-hukum Newton ataupun
gejala-gejala lainnya.
2. Setiap benda mempunyai perbedaan dalam menempuh jalur dari pesawat
Atwood ini yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan benda dalam menempuh pesawat
Atwood itu disebakan oleh faktor internal dan faktor eksternal yang sangat biasa
terjadi dalam melakukan percobaan yang butuh ketelitian.
TUGAS AKHIR
1) Tentukan besar kecepatan gerak beraturan tersebut secara hitungan dan grafik?
2) Apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketelitian alat?
3) Tentukan besaran kecepatan gerak berubah beraturan tersebut secara hitungan dan
grafik?
4) Dari hasil ini apakah Hukun Newton benar-benar berlaku?
5) Bandingkanlah harga kecepatan yang didapat dengan menggunakan beban tambahan
yang berbeda
6) Tentukan momen inersia katrol bila diambil percepatan gravitasi setempat = 9,83
m/det.
JAWABAN
Massa keping 2 gr
a1 = = 5,31 a2 = =5,31
Massa keping 4 gr
a1 = = 17,12 a2 = = 13,60
Massa keping 6 gr
a1 = = 18,72 a2 = = 15,79
=
= 12,55
6
Massa keping 2 gr
I1 = ( - 206,5 + 2 ) 6,482 I1 = ( - 206,5 + 2 ) 6,482
I1 = 160,61 . 41,99 I1 = 203,26 . 41.99
I1 = 6744,01 I1 = 8534,88
Massa keping 4 gr
I1 = ( - 206,5 + 4 ) 6,482 I1 = ( - 206,5 + 4 ) 6,482
I1 = 18,47. 41,99 I1 = 77,73 . 41.99
I1 = 775,56 I1 = 3264,30
Massa keping 6 gr
I1 = ( - 206,5 + 6 ) 6,482 I1 = ( - 206,5 + 6 ) 6,482
I1 = 101,60 . 41,99 I1 = 159,88 . 41.99
I1 = 4266,29 I1 = 6713,67
=
= 5049,79
DAFTAR PUSTAKA