ModulKSP Fix All
ModulKSP Fix All
Berbasis
Kurikulum 2013
KIMIA
Untuk SMA/MA Kelas XI
Petunjuk Penggunaan
Cakupan materi pembelajaran pada buku ini disajikan secara sistematis,
komunikatif, dan integratif. Pada awal bab dilengkapi pendahuluan
pelajaran, bertujuan memberikan gambaran materi pembelajaran yangakan
dibahas, dan mengajarkan Anda konsep berpikir kontekstual dan logis
sekaligus merangsang cara berpikir lebih dalam. Selain itu, buku ini juga
ditata dengan format yang menarik dan didukung dengan foto dan ilustrasi
yang representatif. Bahasa digunakan sesuai dengan tingkat kematangan
emosional Anda sehingga Anda lebih mudah memahami konsep
materinya. Modul ini menjelaskan tentang bab Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan. Untuk lebih jelasnya perhatikan petunjuk untuk pembaca
berikut :
DAFTAR ISI
Identitas Penulis
Kata Pengantar ............................................................................................................... i
Petunjuk Penggunaan .................................................................................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii
Kompetensi Dasar ........................................................................................................ iv
Tujuan..........................................................................................................................iv
Peta Konsep ................................................................................................................. 1
Pendahuluan.................................................................................................................. 2
A. Kelarutan ........................................................................................................... 3
B. Hasil Kali Kelarutan .......................................................................................... 7
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Hasil Kali Kelarutan ......................... 10
D. Reaksi Pengendapan ..........................................................................................16
Ringkasan Materi .......................................................................................................... 20
Evaluasi ........................................................................................................................ 21
Daftar Pustaka............................................................................................................... 24
3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan
prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp).
4.14 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk memprediksi
terbentuknya endapan.
Belum Jenuh
Jenuh
Kelarutan
Terdiri dari
Lewat Jenuh
Tetapan Hasil
Kali Kelarutan
Kelarutan dan AxB y(s) ⮀ xA (aq) + yBx(aq)
y+
Hasil Kali s xs ys
Kelarutan Terdiri
Ksp = [Ay+]x[Bx-]y
dari = (xs)x(ys)y
= xxyys(x+y)
Hubungan
Hasil Kali
Kelarutan
Hasil Kali Jenis pelarut
Kelarutan Terdiri
dari
Pengaruh Ion
Reaksi Senama
Pengendapan
Terdapat
Kata Kunci :
Kelarutan
Hasil Kali
Kelarutan
A. KELARUTAN
10 g NaCl +
30 g NaCl
40 g NaCl
100 mL air Larut sempurna
(perbandingan reaksi koefisien reaksinya). Jika kelarutan AgCldinyatakan dengan Tentukan tetapan hasil
kali kelarutan Ag2CrO4
s, maka konsentrasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan s dan konsentrasi Cl-
pada suhu tersebut.
sama dengan s. Komunikasikan dengan
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq) teman kalian.
s s s
Dengan demikian, nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) AgCl dapat
dikaitkan dengan kelarutannya (s) sebagai berikut.
Ksp = [Ag+] [Cl-]
= (s) (s) = s2
Secara umum hubungan antara kelarutan (s) dengan tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp) untuk elektrolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut.
AxBy(s) Ay+(aq) + yBx-(aq)
x
\s xs ys
Ksp = [Ay+]x [Bx-]y
= (xs)x (ys)y
= xx yy s(x+y)
CONTOH
INGAT KEMBALI !
Diketahui Ksp CaF2= 3,2 . 10–11 - Satuan kemolaran
a. Tentukan kelarutan garam CaF2 dalam air! adalah molar dan
b. Tentukan konsentrasi ion Ca2+ dan F–pada keadaan jenuh! disimbolkan M.
c. Berapa massa garam CaF2 yang terlarut dalam 100 mL larutan?
- 1 mol L–1 Sama dengan 1
(MrCaF2= 78 )
M
Jawab:
1+2 3,2 .10 −11
a. s = √ 1122 = 2 . 10–4 mol.L –1
Jadi, kelarutan CaF2 dalam air adalah 2 . 10–4 mol.L–1
SEBERAPA JAUH
PEMAHAMAN KALIAN ?
C. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HARGA HASIL KALI
KELARUTAN
2. PENGARUH SUHU
Kelarutan zat padat dalam air akan semakin tinggi jika suhunya dinaikkan.
Hal ini disebabkan adanya kalor yang akan mengakibatkan semakin renggangnya
jarak antarmolekul pada zat padat tersebut. Merenggangnya jarak antarmolekul zat
padat mengakibatkan kekuatan gaya antarmolekul menjadi lemah sehingga mudah
terlepas oleh adanya pengaruh gaya tarik molekul air, sehingga zat padat lebih
mudah larut dalam air.
3. PENGARUH pH
- Pengaruh pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut
Sesuai dengan efek ion senama, suatu basa akan lebih sukar larut dalam
larutan yang bersifat basa dari pada dalam larutan netral. Basa Mg(OH)2
misalnya, bila dilarutkan dalam air akan terjadi reaksi sebagai berikut :
Mg(OH)2 (s) ↔ Mg2+ (aq) + 2OH-(aq)
Apabila pH diperkecil, maka konsentrasi OH- akan berkurang. Hal ini akan
mengakibatkan kesetimbangan bergeser kekanan, kelarutan bertambah.
- Pengaruh pH terhadap garam yang sukar larut
Perubahan pH hanya akan berpengaruh apabila garam sukar larut berasal
dari asam lemah atau garam yang terhidrolisis sebagian dari asam lemah dan
basa kuat. Kalsium karbonat (CaCO3) misalnya, garam ini sukar larut dalam
air, tetapi larut dalam larutan HCl. fakta ini dapat diterangkan sebagai berikut.
Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut:
CaCO3 (s) Ca2+ (aq) + CO 32- (aq)
Dalam larutan asam, ion CO 32- akan diikat oleh ion H+ membentuk HCO3-
atau H2CO3. H2CO3 selanjutnya akan terurai membentuk CO2 dan H2O. Hal ini
akan menggeser kesetimbangan (persamaan diatas) ke arah kanan. Dengan kata
lain, menyebabkan CaCO3 melarut.
4. PENGARUH ION SENAMA
Jika dalam larutan jenuh AgCl ditambahka beberapa tetes larutan NaCl,
pengendapan AgCl akan terjadi. Demikin juga jika ke dalam larutan AgCl
tersebut ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO3.
1. Larutan AgCl, semua AgCl terionisasi menjadi ion Ag+ dan Cl-
SEKILAS KIMIA !
CONTOH
SEBERAPA JAUH
PEMAHAMAN KALIAN ?
SEKILAS KIMIA !
Jika seseorang tidak membersihkan gigi dengan baik, maka sisa makanan
akan banyak terselip di gigi. Bakteri yang terdapat dalam mulut akan menguraikan
sisa- sisa makanan tersebut dalam suasana asam. Hal inilah yang akan
menyebabkan kerusakan pada email karena terjadinya demineralisasi email.
Untuk mencegahnya, kita dianjurkan untuk menyikat gigi secara teratur, terutama
sehabis makan. Adapun pasta gigi yang dianjurkan yaitu yang mengandung
senyawa Fluorida ( F-). Senyawa tersebut dapat mengubah senyawa hidroksiapatit
menjadi fluoroapatit. Senyawa fluoroapatit lebih sukar larut dalam suasana asam
sehingga dapat membantu menghindarkan gigi dari kerusakan. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
Nah, permasalahan yang telah kalian baca diatas sebenarnya berhubungan dengan
pengaruh pH terhadap kelarutan.
D. REAKSI PENGENDAPAN
Pengendapan Selektif
Campuran ion logam dalam larutan seringkali dipisahkan oleh pengendapan
selektif, yaitu menggunakan reagen berisi anion yang membentuk endapan hanya
dengan satu atau beberapa ion logam dalam campuran. Contohnya larutan yang berisi
ion Ba2+ dan ion Ag+. Jika NaCl ditambahkan dalam larutan tersebut, AgCl akan
mengendap sebagai endapan putih sedangkan BaCl2 larut, ion Ba2+ tetap dalam
larutan. Semakin kecil konsentrasi anion yang diperlukan untuk mengendapkan garam
maka endapan akan lebih mudah tebentuk. Jadi konsentrasi ion Cl- yang diperlukan
Suatu larutan berisi Cu+ 1.0 x 10-4 M dan Pb2+ 2 x 10-3 M. Jika larutan yang
mengandung ion I- ditambahkan dalam larutan tersebut, manakah yang akan
mengendap terlebih dahulu? PbI2 (Ksp = 1.4 x 10-8) atau CuI (Ksp = 5.3 x 10-12)?
Tentukan konsentrasi I- yang diperlukan untuk pengendapan masing-masing garam!
Jawab :
Untuk PbI2, Ksp = 1.4 x 10-8
[Pb2+] dalam larutan = 2 x 10-3
1.4 𝑥 10−8
[I -] 2 = 2 𝑥 10−3
[I-]2 = 7 x 10-6
[I-] = 2.6 x 10-3 M
Kelebihan I- dalam konsentrasi ini menyebabkan endapan PbI2 akan terbentuk.
Untuk CuI, Ksp = 5.3 x 10-12
[Cu+] dalam larutan = 1 x 10-4
5.3 𝑥 10−12
[I -] = 1 𝑥 10−4
[I-] = 5.3 x 10-8 M
Konsentrasi I- yang berlebih, 5.3 x 10-8 M akan menyebabkan terbentuknya endapan
CuI.
Jadi, jika I- ditambahkan dalam larutan campuran, CuI akan mengendap
terlebih dahulu karena [I-] yang diperlukan lebih sedikit dibanding dalam PbI2.
Sehingga Cu+ dapat dipisahkan dengan Pb2+ dengan menggunakan reagen ini.
SEBERAPA JAUH
PEMAHAMAN KALIAN ?
AKTIVITAS KIMIA
RANGKUMAN
1. Kelarutan merupakan jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam
sejumlah tertentu zat pelarut pada temperatur tertentu untuk membentuk
larutan jenuh.
2. Tetapan kesetimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang
sedikit larut disebut tetapan hasil kali kelarutan.
3. Terbentuk atau tidaknya endapan dari campuran larutan elektrolit bergantung
pada hasil kali konsentrasi ion-ionnya.
A+(aq) + B–(aq)⮀ AB(s)
[A+][B–] < Ksp, larutan belum jenuh, tak terjadi endapan.
[A+][B–] = Ksp, larutan tepat jenuh, tepat mulai terbentuk endapan. [A+][B–
] > Ksp, larutan lewat jenuh, endapan semakin banyak.