Penggunaan elektron
Ikatan Kovalen
bersama
Polar Non
Polar
II. Ikatan Ionik
Terjadi karena adanya serah terima elektron
Tergantung pada Energi ionisasi (EI) dan Energi afinitas (EA)
Terjadi pada atom-atom dengan selisih keelektronegativan
yang besar
• Energi ionisasi (EI) bernilai (+) yaitu membutuhkan
energi untuk melepaskan elektron
• Dalam sistem periodik , dalam 1 perioda semakin ke
kanan Energi ionisasi (EI) semakin besar & dalam 1
golongan semakin ke atas energi ionisasi (EI) semakin
besar
Golongan (EI) ↗ ↗
Periode(EI) ↗ ↗
Afinitas elektron Potensial suatu atom untuk menerima
elektron menjadi anion
Diukur melalui besarnya energi yang diperlukan untuk
melepas elektron /mengembalikan anion menjadi atom netral
Periode(EA) ↗ ↗
Keelektronegativan kecenderungan atom untuk menarik elektron
menuju dirinya sendiri
• Elektronegativitas = ½ (EI + EA)
• Akseptor (menerima) elektron (EI↗ EA↗) bersifat
elektronegatif
• Donor (melepas) elektron (EI↙ EA↙) bersifat elektropositif
• Gas mulia memiliki EI↗ ↗ EA↗ ↗
Contoh
SnBr2 Sn2+ + 2Br- satu kation 2+; dua anion 1- Timah (II) bromida
KMnO4 K+ + MnO4- satu kation 1+; satu anion 1- Kalium permanganat
Kalium (I) permanganat
Fe(H2PO4)2 Fe2+ + 2H2PO4-
satu kation 2+; dua anion 1- Besi (II) dihidrogen fosfat
Rumus & nama beberapa Anion
• NO2- nitrit • SO32- sulfit
• SO42- sulfat
• NO3- nitrat
• HSO4- hidrogen sulfat
• ClO2- klorit • MnO4- permanganat
• ClO3- klorat • CrO72- dikromat
• ClO4- hiperklorat • CrO42- kromat
• • SiO44- silikat
CO32- karbonat
• HPO42- hidrogen
• HCO3- hidrogen phospat
karbonat • H2PO4- dihidrogen
phospat
• CO22- karbonit F- fluorida
• PO33- phospit Cl- klorida
I- Iodida
• PO43- phospat H- hidrida
• OH- hidroksida O2- oksida
O22- peroksida
• CN- sianida
• CNO- sianat
III. Ikatan Kovalen
• Terjadi bila 2 atom mempunyai nilai
elektronegativitas sama / mirip tidak terjadi
perpindahan electron
• Keduanya berbagi elektron untuk digunakan
bersama membentuk ikatan kovalen
menghasilkan molekul
• Terjadi pada unsur-unsur Golongan III sampai V
(terutama pada periode pertama)
kecenderungan kecil membentuk ion
• Diagram lewis ikatan kovalen sesuai dengan
hukum oktet (8 elektron)
“Elektron dalam senyawa kovalen
didistribusikan sedemikian rupa sehingga
setiap unsur golongan utama (kecuali H)
dikelilingi oleh 8 elektron”
• Jumlah pasangan elektron bersama dalam ikatan menentukan orde ikatan
tersebut
• Orde ikatan banyaknya ikatan rangkap yang terbentuk antar 2 molekul.
• Panjang Ikatan rangkap & ikatan rangkap tiga lebih pendek daripada
ikatan tunggal sehingga ikatan lebih kuat dan molekul lebih stabil
• Ikatan rangkap seringkali melibatkan unsur C, O, N & sedikit S
• Makin tinggi orde ikatan, maka ikatannya akan
semakin pendek. sebaliknya,
• Makin tinggi orde ikatan suatu ikatan
molekulnya, maka ikatan yang terjadi diantara
molekul akan semakin kuat.
Muatan Formal
Muatan pada atom dalam molekul yang semestinya jika elektron-
elektron dalam diagram lewis dibagi merata diantara atom yang
menggunakannya
Diagram lewis :
*
*
C O *
*
½ (∑ e dalam
C O *
*
Muatan
ikatan) formal
C 4 2 ½ (6) =3 -1
O 6 2 ½ (6) =3 +1
Contoh ke-2
Muatan formal masing-masing atom adalah N N N
Atom( No. Gol ∑ e- menyendiri ½ (∑ e dalam Muatan
ikatan) formal
Jumlah ketiga muatan formal = (-1) + (+1) + (-1) =-1 sama dengan muatan ion
poliatomik sebesar -1
Struktur Lewis ikatan kovalen senyawa hidrokarbon
IV. Ikatan Kovalen Polar
Ikatan yang memiliki campuran sifat kovalen dan ionik yang dicirikan
dengan perpindahan muatan secara parsial
Contoh H2O
Jawab
(a). ClO3+ SN = X + E = 3 + 0 = 3 trigonal planar
(b). SiH4 SN = X + E = 4 + 0 = 4 tetrahedral
SELESAI
SOAL