Anda di halaman 1dari 2

BERKARYA SENI RUPA

DUA DIMENSI
Kegiatan berkarya seni rupa dua dimensi merupakan salah satu kegiatan berkarya yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran seni rupa di sekolah dasar. Beberapa contoh yang
diberikan dalam sub unit 2 ini dapat saudara praktekkan dan saudara implementasikan dalam
pembelajaran seni di sekolah dasar. Perlu diperhatikan bahwa materi yang disampaikan pada
sub unit 2 ini merupakan bagian dari unit 7 tentang berkarya seni rupa. Dengan demikian
saudara diharapkan melakukan kegiatan praktek untuk menguasai materi sub unit 2 ini
dengan baik. Penguasaan atau keterampilan praktek tidak dapata dihapalkan tetapi harus
betul-betul dilaksanakan agar pengalaman berkarya seni ini dapat dipahami dengan benar.
Beberapa kegiatan berkarya seni rupa dua dimensi di bawah ini merupakan materi berkarya
seni rupa yang dipilih berdasarkan kesesuaiannya untuk diprekatekkan dalam pembelajaran
seni rupa di sekolah dasar.

MENGGAMBAR

1. Menggambar Bentuk

Menggambar bentuk adalah kegiatan menggambar dengan meniru kemiripan bentuk benda
model yang disimpan di depan penggambar. Bagi anak SD kemiripan tidak selalu harus
seperti memotret, tetapi yang penting adalah bagaimana anak-anak bisa mengekspresikan
ide/gagasan tentang bentuk benda yang diamatinya itu. Mungkin terjadi penyimpangan
bentuk yang tidak sesuai dengan model yang digambarnya itu bukan suatu kesalahan.
Dianjurkan guru sebelum menentukan kebijakan dalam mengkritisi atau menilai gambar
buatan anak sebaiknya mempelajari dahulu perkembangan gambar anak dari berbagai
jenjang usia.
Pemilihan objek yang akan digambar harus terprogram secara sistematis: pertama, benda
yang digambar harus memiliki daya tarik bagi siswa, bentuknya dimulai dari bentuk yang
sederhana seperti benda geometris sampai benda yang bentuknya yang kompleks seperti
rumah, sepeda, mobil dsb. Bahan dan alat yang diperlukan: kertas gambar, benda/model yang
akan digambar, pinsil hitam/pinsil warna/ballpoint/spidol, dsb.
Prosedur pengerjaan:
Tempatkan benda/model yang akan digambar di tengah anak-anak yang akan menggambar,
sehingga memungkinkan setiap siswa melihat model dengan jelas atau tidak terhalang. Anak-
anak menggambar benda dengan mencontoh langsung benda yang dijadikan modelnya sesuai
posisi mereka. Penyelesaian akhir gambar bisa hanya hitam putih, hanya dengan pinsil saja,
dengan ballpoint, atau mungkin dengan pinsil warna. Anjurkan anak untuk sering melihat
objek gambar dan mengamatinya secara seksama, dan selalu dibimbing oleh guru.

2. Gambar Ilustrasi
Peran gambar ilustrasi ialah untuk menjelaskan sesuatu, artinya dengan dibantu atau
dilengkapi gambar ilustrasi memudahkan seseorang untuk menafsirkan konsep tertentu.
Ilustrasi berasal dari bahasa Latin “illustra te”, yang berarti menerangi atau menghias. Kata
yang bersumber dari bahasa Latin ini dapat pula berarti penghias atau pendukung dalam
membantu proses pemahaman terhadap suatu objek. Dalam Seni Rupa, gambar ilustrasi dapat
berarti gambar yang menghias dan membantu pemahaman terhadap sesuatu. Kata ilustrasi
dapat pula dipakai dalam seni Musik atau Seni Drama, yang berarti musik yang menghiasi
atau membantu pemahaman terhadap sesuatu. (Soegiarty, Tity, 2005). Menggambar ilustrasi
adalah kegiatan menggambar dengan tujuan untuk melengkapi suatu cerita, teks, atau sebagai
penjelasan visual dari suatu bagian tulisan, atau ada pula karya ilustrasi berdiri sendiri tanpa
disertai tulisan. Tulisan yang dimaksudkan bisa berupa cerita fiksi ataupun non fiksi
(pelajaran, ilmu pengetahuan). Bahan dan alat yang diperlukan: kertas gambar, pinsil hitam,
pinsil berwarna, spidol warna, tinta, cat air, kuas cat air.

Anda mungkin juga menyukai