Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
telah menganugerahkan nikmat iman dan Islam kepada kita, memberikan taufik
untuk teguh dan istiqamah di atasnya dan menggolongkan kita ke dalam umat
Muhammad ﷺ.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas Nabi kita yang mulia ,
Muhammad ﷺ, para keluarganya dan seluruh sahabatnya serta kaum
Muslimin yang berpegang teguh dengan sunnah Nabi Muhammad ﷺ
secara lahir dan batin dengan penuh ikhlas dan sabar, hingga hari kiamat.
Kami berwasiat kepada diri kami sendiri dan kepada saudara-saudara kami seiman,
agar senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan berusaha
keras untuk memelihara hak-hak kaum Muslimin, tidak melakukan kezhaliman
kepada mereka baik dengan perkataan maupun perbuatan.
Sebab segala bentuk pelanggaran hak sesama Muslim dan kezhaliman terhadap
harta, darah serta kehormatannya akan menjadi sumber kerugian seorang Muslim
pada kiamat. Semua itu bisa menyebabkan seorang Muslim bisa menjadi orang
yang bangkrut atau yang dikenal dengan sebutan muflis.
Hadits Tentang Muflis Bangkrut di Hari
Kiamat
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa
suatu kali Rasulullah ﷺbertanya kepada para sahabat,
“Sesungguhnya muflis (orang yang bangkrut) itu termasuk umatku yang akan
datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa, zakat, namun dia datang
(dengan dosa) mencaci orang ini, menuduh yang ini tanpa bukti (memfitnah),
memakan harta orang ini, mengalirkan darah yang ini, memukul orang itu.
Kemudian orang (yang dizhalimi) ini diberi kebaikan dari dia (pelaku
kezhaliman), orang yang itu (yang juga dizhalimi ) diberi kebaikan dari dia.
Apabila kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum dia menebus semua
kesalahannya, dosa-dosa orang-orang (yang dizhalimi) itu dibebankan kepadanya
dan kemudian dia dilempar ke dalam neraka.” [Hadits riwayat Muslim di dalam
Shahih Muslim no. 2581]
Siapa Muflis Menurut Nabi ﷺ
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Para sahabat akhirnya menjawab sesuai dengan parameter yang lazim ada dalam
kehidupan mereka saat itu, yaitu orang yang pailit, yang tidak lagi memiliki uang
maupun harta benda sama sekali.
Tidak pernah terbayang dalam benak para sahabat adanya kriteria lain tentang
orang yang bangkrut. Tidak pernah terlintas dalam pikiran para sahabat kala itu
adanya kebangkrutan di akhirat kelak.
Menurut Nabi ﷺ, yang namanya orang bangkrut atau muflis itu
adalah orang yang melakukan shalat, puasa, zakat dan pada hari kiamat diterima
amalannya, sehingga dia mendapat pahala. Namun ada masalah yang membelit
dirinya, yaitu dia juga melakukan berbagai tindak kezhaliman yang tidak ringan.
1. Ia mencaci maki, menghina, mengutuk saudara sesama Muslim. Kata َشتَ َم
artinya adalah perkataan yang sangat buruk.
2. Menuduh tanpa bukti atau di kalangan kita disebut dengan memfitnah.
Biasanya kata kerja qadzafa merupakan ucapan terkait masalah kehormatan
dan melemparkan tuduhan tanpa bukti kepada seseorang bahwa dia telah
melakukan zina atau perbuatan yang semakna dengan hal itu.
3. Memakan harta orang lain dengan cara yang tidak benar secara syar’i.
4. Menumpahkan darah orang lain tanpa alasan yang benar secara syar’i.
5. Memukul orang lain tanpa alasan yang benar secara syar’i.
Akibat dari kezhaliman tersebut, orang tadi harus menebus kesalahannya dengan
cara membayarnya dengan kebaikan-kebaikan yang dia miliki, karena tidak ada
lagi uang tebusan untuk membayar denda di akhirat.
Dan bila deposit kebaikannya sudah habis dan belum impas tebusan dosa-dosa
tersebut, maka mau tidak mau dia harus menampung transferan dosa dari orang
yang dia zhalimi sampai impas.
Akibatnya jelas, dia tidak lagi punya kebaikan dan bahkan daftar dosanya malah
bertambah banyak. Timbangan amalnya jelas berat sebelah di daun timbangan
keburukan, karena di daun timbangan kebaikannya sudah kosong melompong.
Akhirnya dia harus menebus semua dosanya dengan menjalani siksaan di Neraka.
Saat dia menyaksikan proses transfer keburukan orang yang dia zhalimi, sudah
terbayang dibenaknya, dia pasti celaka karena jelas akan dilemparkan ke dalam
neraka yang bahan bakarnya manusia dan bebatuan. Wal-‘iyadzu billah.
Semoga Allah melindungi kita semua dari termasuk ke dalam kelompok muflis ini.
[i]
Mari Berlindung Agar Tidak Menjadi Orang
Muflis
Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,
Lantas, bagaimana cara kita melindungi diri atau menyelamatkan diri kita dari
ancaman kebangkrutan pada hari kiamat? Secara sederhana jawabannya adalah
dengan menjauhi sebab-sebabnya.
Agar kita tidak mudah terjerumus ke dalam perilaku yang merugikan atau bisa
menzhalimi hak-hak orang lain dan selamat dari kebangkrutan di akhirat, ada
sejumlah hal yang harus dilakukan, yaitu:
Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada
manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka
itu mendapat siksa yang pedih. [Asy-Syura: 42]. Wassalaam.”
2. Terus menerus menghadirkan kesadaran akan hisab hari kiamat.
Hal ini akan melindungi seseorang dari melakukan kezhaliman terhadap orang lain
dan juga dari kebangkrutan atas izin Allah.
Sebagai misal, suatu hari ada seorang pria berbicara kepada Khalifah yang lurus,
Umar bin Abdul Azis rahimahullah sampai membuat beliau marah kepadanya.
Umar hendak memukulnya namun kemudian dia menahan dirinya.
فإن، قبل أن ي ُْؤ َخ َذ منه يو َم ال دينا َر وال ِدرْ هَ َم، فَ ْليَتَ َحلَّ ْله اليو َم،مال ٍ ْظلِ َمةٌ من ِعر
ٍ ض أو ْ َمن كانت أِل َ ِخيه عنده َم
ت عليه] (وهو ْ َت صاحبِه ف ُج ِعل ُ
ِ أ ِخ َذ من سيئا،ٌ وإن لم يكن له عمل،ظلِ َمتِه ْ أُ ِخ َذ منه بقَ ْد ِر َم،ٌكان له عم ٌل صالح
وأصله في البخاري،في صحيح الجامع
هّٰللا هّٰللا
ِ – َو ْليَ ْعفُوْ ا َو ْليَصْ فَحُوْ ۗا اَاَل تُ ِحبُّوْ نَ اَ ْن يَّ ْغفِ َر ُ لَ ُك ْم ۗ َو ُ َغفُوْ ٌر ر
َّح ْي ٌم
dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka
bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang. [An-Nuur: 22][ii]
َوتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم,ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم ِ َونَفَ َعنِ ْ¨ي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا,آن ْال َع ِظي ِْم
ِ ْك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر
َ بَا َر
ُ ْ َّ ْ ُ َ ْ ْ َ ُ َ ْ
ِ إِنهُ هُ َو ال َغفوْ ُر الر،ُ̈ أقوْ ُل قَوْ لِ ْي هَذا َوا ْستَغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولك ْم فَا ْستَغفِرُوْ ه.تِالَ َوتَهُ إِنهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم
َّح ْي َّ