Anda di halaman 1dari 4

Menurut Basri (2014; 138-139) menjelaskan bahwa supervisor tenaga kependidikan

bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan


pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Secara
khusus supervisor memiliki tugas membantu guru untuk meningkatkan kemampuan
keguruannya, yaitu sebagai berikut:
a. Bantuan kepada guru untuk lebih memahami dan menghayati tujuan–tujuan pendidikan
atau standar kompetensi dasar sehingga pencapaian tujuan pendidikan berjalan dengan
baik.
b. Membantu guru untuk lebih memahami kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah
yang dihadapi peserta didik.
c. Membantu guru dalam menerapkan kepemimpinan efektif dalam rangka meningkatkan
profesional guru.
d. Membantu guru meningkatkan kemampuan penilaiannya di dalam kelas.
e. Membantu guru dalam mendesain program pembelajaran.
f. Membantu guru meningkatkan kompetensi, baik kompetensi kepribadian, pedagogis,
maupun professional dan sosial.
g. Mendorong guru untuk meningkatkan jabatan kariernya.
Pada dasarnya tugas Kepala Sekolah itu sangat luas dan kompleks (Marno dan
Supriyanto, 2013; 36). Salah satunya sebagai seorang pemimpin dan supervisor, Kepala
Sekolah adalah pimpinan yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab dalam
pengembangan dan pembinaan pendidikan, yang berkaitan dengan proses belajar mengajar
dan kurikulum dengan semua pelaksanaannya.
Kepala Sekolah sebagai supervisor harus mampu menguasai dan melaksanakan
tugasnya dengan baik. Kepala Sekolah bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan
sekolah, mengatur proses belajar mengajar, mengatur hal-hal yang menyangkut kesiswaan,
personalia, sarana, dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran ketatausahaan,
keuangan serta mengatur hubungan dengan masyarakat. Selain itu, Kepala Sekolah juga
mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam
lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Satu hal yang harus diperhatikan bahwa Kepala
Sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya seluruh kegiatan
penyelenggaraan tersebut, tetapi juga bertanggung jawab terhadap keadaan lingkungan
sekolah (Basri, 2014; 139). Untuk mendapatkan keberhasilan serta pendidikan maka
dibutuhkan adanya supervisi. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT, dalam al-
Qur’an surat al-Ahzab (33) ayat 21:

ٗ ِ‫ُوا ٱهَّلل َ َو ۡٱليَ ۡو َم ٱأۡل ٓ ِخ َر َو َذ َك َر ٱهَّلل َ َكث‬


‫يرا‬ ْ ‫َة لِّ َمن َكانَ يَ ۡرج‬ٞ ‫ُول ٱهَّلل ِ أُ ۡس َوةٌ َح َسن‬
ِ ‫لَّقَ ۡد َكانَ لَ ُكمۡ فِي َرس‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.”

Berdasarkan firman Allah SWT, di atas bahwa kepemimpinan itu sudah diajarkan
oleh Rasulullah adalah suri tauladan yang baik untuk menjadi seorang pemimpin yang baik
pula. Seorang pemimpin harus memperlakukan bawahan atau rakyatnya pun dengan cara
bagaimana pemimpin tersebut memperlakukan dirinya sendiri.
Menurut Basri (2014; 139) juga menjelaskan bahwa Kepala Sekolah sebagai
supervisor berkewajiban melakukan pengorganisasian seluruh kegiatan sekolah dan
administrasi sekolah dengan menghubungkan seluruh personel organisasi dengan tugas
yang dilakukan sehingga terjadi kesatuan, keselarasan, dan menghasilkan kebijaksanaan
dan keputusan yang tepat. Tindakan pengorganisasian meliputi: pengawasan, pemberian
nilai, pengarahan, dan bimbingan terhadap setiap personel organisasi. Pengorganisasian
organisasi sekolah merupakan wewenang dari Kepala Sekolah.
Menurut Basri (2014; 140-141) menyebutkan bahwa sebagai supervisor Kepala
Sekolah melakukan hal-hal berikut:
a. Menyusun rencana dan kebijakan bersama.
b. Melibatkan pertisipatif seluruh guru dan staf sekolah.
c. Membantu dan mendorong agar semua bawahannya dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi.
d. Memberikan contoh yang patut ditiru oleh bawahannya.
e. Melakukan pengambilan keputusan atas dasar musyawarah mufakat dengan seluruh
bawahannya.
f. Memerhatikan program kerja dan pelaksanaan program kerja yang sesuai dengan
kecakapan bawahannya.
g. Meningkatkan kreativitas dan idealisme bawahannya untuk kemajuan bersama.
h. Melakukan pembinaan personel dan kelompok kerja para guru.
i. Memberikan bantuan moral dan materil demi kemajuan guru dan seluruh karyawan.
Basri (2014; 141) juga menyebutkan kegiatan atau usaha-usaha yang dapat
dilakukan dalam rangka pelaksanaan supervisi oleh Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:
a. Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai sekolah lainnya,
dalam menjalankan tugas masing-masing dengan sebaik-baiknya
b. Mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan termasuk macam-macam media
instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar mengajar yang
baik
c. Bersama guru-guru mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode baru dalam
proses belajar mengaja yang lebih baik
d. Membina kerjasama yang baik dan harmonis antara guru, siswa, dan pegawai sekolah
lainnya
e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara
lain dengan mengadakan workshop, seminar, inservice-training, atau up-grading.
Tugas Kepala Sekolah sebagai supervisi pendidikan dapat diperinci sebagai berikut:
a. Mengendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat
perlengkapan dan penilaiannya agar berlangsung sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
b. Mengendalikan tenaga teknis sekolah agar terpenuhi persyaratan formal yang berlaku
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
c. Mengendalikan pengadaan, penggunaan, dan pemeliharaan sarana sekolah sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menjaga agar
kualitas dan kuantitas sarana sekolah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku
d. Mengembalikan tata usaha sekolah meliputi urusan kepegawaian, uruusan keuangan,
dan urusan perkantoran agar berjalan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
e. Mengendalikan hubungan kerjasama dengan masyarakat, antara lain dengan pemerintah
daerah, dunia usaha, dan lain-lain
f. Menilai proses dan hasil pelaksanaan kurikulum berdasarkan ketetapan dan waktu
g. Menilai pelaksanaan kerja tenaga teknis sekolah
h. Menilai pemanfaatan sarana sekolah
i. Menilai efisiensi dan keefektifan tata usaha sekolah
j. Menilai hubungan kerjasama dengan masyarakat, seperti pemerintah daerah, dunia
usaha, dan lain-lain
k. Melaksanakan program supervisi sekolah serta memberikan petunjuk perbaikan
terhadap penyimpangan dalam pengelolaan yang meliputi segi:
1) Proses dan hasil pelaksanaan kurikulum yang dicapai pada periode tertentu.
2) Kegiatan sekolah dibidang pengelolaan gedung dan bangunan, halaman, perabot, dan
sarana pendidikan lainnya.
3) Pengembangan personel sekolah, termasuk Kepala Sekolah, guru, dan tenaga tata
usaha yang mencakup segi disiplin, sikap dan tingkah laku, pembinaan karier,
peningkatan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan profesi masing-
masing.
4) Tata usaha sekolah termasuk urusan keuangan, urusan sarana, dan urusan
kepegawaian.
5) Hubungan sekolah dengan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan dan
masyarakat umumnya (Basri, 2014; 141-142).

Anda mungkin juga menyukai