Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

KULIAH KERJA PROFESI

TEKNIK BUDIDAYA SELADA (Lactuca Sativa L.)


DI PT KEPURUN PAWANA INDONESIA, JAWA TENGAH

Oleh:
Adji Putra Kurniawan
134190145

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Kegiatan Kuliah Kerja Profesi


Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Bidang Kegiatan : Kuliah Kerja Profesi


Pelaksana : Adji Putra Kurniawan
NIM : 134190145
Tempat Praktik Kerja Lapangan : PT Kepurun Pawana Indonesia, Jawa Tengah
Waktu : Bulan Januari 2022 s.d Februari 2022

Yogyakarta, November 2021

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pengusul


Kuliah Kerja Profesi

Ir. Darban Haryanto, M. P. Adji Putra Kurniawan


NIP 19640224 199403 1 001 NIM 134190145

Ketua Jurusan Agroteknologi

Ir. Ellen Rosyelina Sasmita, M. P.


NIP 19621111 198803 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Kuliah
Kerja Profesi di PT Kepurun Pawana Indonesia tepat pada waktunya. Proposal
magang ini ditulis sebagai salah satu syarat pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi di
PT Kepurun Pawana Indonesia dan sebagai salah satu syarat dalam kurikulum
Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi. Pelaksanaan magang bertujuan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Ellen Rosyelina Sasmita, M. P., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
2. Ir. Darban Haryanto M. P., selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu dalam penyusunan proposal Kuliah Kerja Profesi ini.
3. Kepala PT Kepurun Pawana Indonesia, yang telah memberikan izin
dalam kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini.
4. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta
doa dalam penulisan proposal ini.
5. Rekan-rekan Agroteknologi 2019 yang telah membantu memberi
dukungan dalam proses penulisan proposal ini.
6. Semua pihak yang telah mendukung penyelesaian proposal ini.
Penulis menyadari bahwa proposal Kuliah Kerja Profesi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak.

Yogyakarta, November 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................3
1.3 Manfaat..............................................................................................4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................5
2.1 Tanaman Selada................................................................................5
2.1.1 Taksonomi Selada.............................................................................6
2.1.2 Morfologi Selada...............................................................................6
2.1.3 Pengelompokan Selada.....................................................................7
2.1.3 Syarat Tumbuh.................................................................................8
2.1.4 Manfaat Selada..................................................................................9
2.2 Budidaya Organik.............................................................................9
2.2.1 Pupuk Kandang..............................................................................10
2.2.2 Pupuk Organik Cair.......................................................................11
BAB III. METODE PELAKSANAAN.........................................................12
3.1 Waktu dan Tempat.........................................................................12
3.2 Metode Pelaksanaan.......................................................................12
BAB IV. RENCANA KEGIATAN................................................................13
4.1 Identifikasi Masalah.......................................................................13
4.2 Uraian Kegiatan..............................................................................13
4.3 Jadwal Kegiatan..............................................................................13
BAB V. PENUTUP........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Kepurun Pawana Indonesia adalah badan usaha (perseroan)
swasta nasional, afiliasi Yayasan Pendidikan & Kesejahteraan PT PLN
(PERSERO) yang berdiri pada tanggal 28 Oktober 1997, merupakan salah
satu badan usaha swasta nasional yang bergerak di bidang pendidikan dan
pelatihan pertanian, perternakan, dan pengolahan. PT Kepurun Pawana
Indonesia beralamat di Desa kepurun, Kecamatan Manisrenggo, Klaten,
Jawa Tengah. Didirikannya PT Kepurun Pawana Indonesia didasarkan
pada pemikiran dan kenyataan potensi alam dan sumber daya manusia di
tanah air yang begitu besar bagi usaha pertanian, peternakan, dan
perikanan, akan tetapi belum dikelola secara optimal sehingga PT Kepurun
Pawana Indonesia ada untuk mengelola serta mengembangkan secara
optimal potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia
melalui usaha-usaha pertanian, peternakan, dan perikanan yang mengacu
pada sistem manajemen pertanian yang baik dan benar.
Praktik Kuliah Kerja Profesi (KKP) di PT Kepurun Pawana
Indonesia dilakukan untuk mengetahui, memahami, dan menambah
wawasan serta pengalaman mahasiswa dalam melakukan pekerjaan sesuai
keahlian yang dimiliki terutama pada bidang pertanian. Dilakukannya
praktik Kuliah Kerja Profesi (KKP) di PT Kepurun Pawana Indonesia akan
meningkatkan pengalaman dan ketrampilan kerja pada bidang budidaya
tanaman dalam suatu perusahaan. Kuliah Kerja Profesi (KKP) di PT
Kepurun Pawana Indonesia diharapkan akan menambah keahlian kerja
mahasiswa dalam bidang pertanian dimana dalam bekerja tidak semudah
teori-teori yang dipelajari dalam perkuliahan.
Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berasal
dari daerah beriklim sedang. Menurut sejarahnya, selada telah
dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu. Tanaman selada berasal dari

1
2

kawasan Amerika. Hal ini dibuktikan oleh Christoper Columbus pada


tahun 1493 yang menemukan tanaman selada di daerah Hemisphere
bagian barat dan Bahamas (Rukmana, 1994). Selada merupakan salah satu
komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang
cukup baik karena potensi yang dimiliki antara lain mempunyai
kandungan air tinggi tetapi karbohidrat dan protein rendah, dapat
memperbaiki organ dalam, melancarkan metabolisme, dan mencegah kulit
menjadi kering. Hal tersebut menunjukkan selada memiliki peranan yang
sangat penting dalam menunjang kesehatan masyarakat untuk dikonsumsi
sehari-hari (Haryanto et al., 1995).
Tanah sebagai media tumbuh tanaman memiliki fungsi menyediakan
air, udara, dan unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman, namun
demikian kemampuan tanah menyediakan unsur hara sangat terbatas
karena tanah yang secara terus menerus ditanami pasti akan berkurang
kesuburannya akibat ketersediaan unsur haranya semakin menipis.
Berkurangnya kandungan unsur hara tersebut disebabkan oleh beberapa
hal, diantaranya terserap oleh tanaman yang selanjutnya terbawa keluar
ketika tanaman dipanen, diikat di dalam tanah dalam bentuk senyawa yang
sukar diserap akar tanaman misalnya fosfat dan kalium, hanyut terbawa air
terutaman saat hujan lebat, serta pencucian terbawa air yang terserap ke
lapisan tanah bagian bawah. Pemakaian tanah secara terus menerus secara
intensif tanpa penambahan unsur hara mengakibatkan merosotnya
produktivitas tanah, menurunkan hasil panenan dan rusaknya sifat fisik,
kimiawi serta biologi tanah tersebut (Hasibuan, 2006)
Petani umumnya membudidayakan tanaman selada menggunakan
pupuk anorganik dengan dosis yang cukup tinggi. Hal ini akan merugikan
jika penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dan dalam jangka
waktu panjang karena dapat menimbulkan pencemaran bahan kimia bagi
lingkungan dan menurunkan kualitas sayuran. Sistem pertanian dengan
mengembangkan pertanian organik lebih ramah lingkungan dan
menghasilkan sayuran yang sehat bebas bahan kimia, tetapi ketersediaan
3

pupuk organik bagi tanaman lebih lambat dibandingkan pupuk anorganik


(Duaja et al., 2012). Tanah yang diberi pupuk kandang mempunyai
struktur yang baik dan kecukupan bahan organik, tanah yang seperti ini
mempunyai kemampuan mengikat air lebih besar dari pada tanah yang
kandungan bahan organik rendah (Sutanto, 2006). Pupuk organik adalah
pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang
berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa,
dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk menyuplai bahan
organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Peraturan
Menteri Pertanian, 2006). Pupuk organik juga merupakan bahan pembenah
tanah yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya dan cukup
mempunyai kemampuan mengikat air lebih besar dari pada tanah yang
kandungan bahan organiknya rendah (Sutanto, 2002).
Penggunaan pupuk kandang saja masih kurang dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi tanaman, oleh karena itu perlu dilakukan penambahan
nutrisi menggunakan pupuk organik cair (POC). Keuntungan
menggunakan POC adalah dapat menyediakan hara makro dan mikro,
tidak merusak struktur tanah walaupun sering digunakan, memiliki sifat
higrokopis (mudah larut) sehingga bisa langsung digunakan dengan tidak
membutuhkan interval waktu yang lama untuk diserap oleh tanaman
(Pranata, 2010).

1.2 Tujuan
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi merupakan kegiatan kuliah lapangan
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UPN “Veteran”
Yogyakarta. Kuliah Kerja Profesi dilakukan pada institusi pemerintah atau
swasta bidang pertanian yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa
program studi Agroteknologi. Kegiatan ini memiliki tujuan:
1. Tujuan umum dari kegiatan Kuliah Kerja Profesi, sebagai berikut:
a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
4

b. Memperoleh pengalaman dan keterampilan kerja dalam budidaya


tanaman pada suatu perusahaan.
c. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan teori
dan penerapannya di lapangan secara langsung.
2. Tujuan khusus dari kegiatan Kuliah Kerja Profesi, sebagai berikut:
a. Mengetahui cara budidaya tanaman selada di PT Kepurun Pawana
Indonesia, Jawa Tengah.
b. Mengetahui cara budidaya tanaman selada secara organik.

1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi di PT Kepurun
Pawana Indonesia, Jawa Tengah yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Salah satu syarat untuk memenuhi Sistem Kredit Semester (SKS).
b. Memperoleh gambaran tentang PT Kepurun Pawana Indonesia dari
segi kegiatan di lapangan meliputi proses penanaman, perawatan,
sampai panen tanaman selada.
c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung, sehingga dapat
digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjun di dunia
kerja.
d. Mengetahui hasil produksi budidaya tanaman selada secara organik
di PT Kepurun Pawana Indonesia, Jawa Tengah.
2. Manfaat bagi pembaca
a. Menambah pengetahuan tentang cara budidaya dan perawatan
tanaman selada di PT Kepurun Pawana Indonesia, Jawa Tengah.
b. Sebagai sumber informasi untuk pengembangan teknik budidaya
tanaman selada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Selada


Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman hortikultura
yang memiliki prospek dan nilai jual yang cukup tinggi. Permintaan selada
di pasar dunia meningkat seperti ekspor selada tahun 2012 sebesar 2.792
ton dan impor selada tahun 2012 yaitu 145 ton (Badan Pusat Statistik,
2012). Varietas tanaman selada yakni, selada kepala (Lactuca sativa var.
capitata L.), selada rapuh (Lactuca sativa var. longifolia L.), selada daun
(Lactuca sativa var. crispa L.) dan selada batang (Lactuca sativa var.
asparagina L.). Tanaman selada yang banyak dibudidayakan yakni jenis
selada daun keriting (Lactuca sativa var. crispa L.) dengan ciri-ciri daun
berwarna hijau dan daunnya keriting mulai dari ujung sampai tepi daun
(Aini dkk., 2010).
Selada merupakan sayuran daun yang berasal dari daerah (negara)
beriklim sedang. Menurut sejarahnya, tanaman ini telah dibudidayakan
sejak 2500 tahun yang lalu. Tanaman selada berasal dari kawasan
Amerika. Hal ini dibuktikan oleh Christoper Columbus pada tahun 1493
yang menemukan tanaman selada di daerah Hemisphere bagian barat dan
Bahamas (Rukmana, 1994).
Selada merupakan jenis sayur yang digemari oleh masyarakat
Indonesia. Konsumennya mulai dari kalangan masyarakat kelas bawah
hingga kalangan masyarakat kelas atas. Selada sering dikonsumsi mentah
sebagai lalap lauk makan yang nikmat ditemani sambal. Masakan asing
seperti salad menggunakan selada untuk campuran, begitu juga hamburger,
hot dog, dan beberapa jenis masakan lainnya. Hal tersebut menunjukkan
dari aspek sosial bahwa masyarakat Indonesia mudah menerima kehadiran
selada untuk konsumsi sehari-hari (Haryanto et al., 1995).

5
6

2.1.1 Taksonomi Selada


Dalam ilmu tumbuhan, tanaman selada diklasifikasikan sebagai
berikut :
Divisi : Spermatophyte
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Lactuca
Spesies : Lactuca sativa L. (Haryanto et al., 1995)

2.1.2 Morfologi Selada


Menurut Haryanto et al. (1995) secara morfologi, organ – organ
penting yang terdapat pada tanaman selada adalah sebagai berikut:
a. Daun
Daun tanaman selada memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang
beragam, bergantung pada varietasnya. Misalnya, jenis selada yang
membentuk krop memiliki bentuk daun bulat atau atau lonjong degan
ukuran daun lebar atau besar, daunnya ada yang berwarna hijau tua,
hijau terang, dan ada yang berwarna hijau agak gelap, sedangkan jenis
selada yang tidak membentuk krop, daunnya berbentuk bulat panjang,
berukuran besar, bagian tepi daun bergerigi (keriting), dan daunnya
ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan merah. Daun selada
memiliki tangkai daun lebar dan tulang – tulang daun menyirip.
Tangkai daun bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah
apabila dimakan, serta memiliki rasa agak manis. Daun selada
umumnya memiliki ukuran panjang 20 cm – 25 cm dan lebar 15 cm
atau lebih.
b. Batang
7

Tanaman selada memiliki batang sejati. Pada tanaman selada


yang membentuk krop, batangnya sangat pendek dan hampir tidak
terlihat dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah,
sedangan selada yang tidak membentuk krop (selada daun dan selada
batang) memiliki batang yang lebih panjang dan terlihat. Batang
bersifat tegap, kokoh, dan kuat dengan ukuran diameter berkisar
antara 5,6 cm – 7 cm (selada batang), 2 cm – 3 cm (selada daun), serta
2 cm – 3 cm (selada kepala).
c. Akar
Tanaman selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut.
Akar serabut menempel pada baying, tumbuh menyebar ke semua
arah pada kedalaman 20 cm – 50 cm atau bahkan lebih, sedangkan
pada akar tunggang dengan tumbuh lurus ke pusat bumi. Perakaran
tanaman selada dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada
tanah yang subur, gembur, mudah menyerap air, dan kedalaman tanah
(solum tanah) cukup dalam
d. Biji
Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, agak keras,
berwarna coklat, tua, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 4 mm
dan lebar 1 mm. Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping
dua, dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman
(perkembangbiakan).
e. Bunga
Bunga tanaman selada berwarna kuning, tumbuh lebat dalam satu
rangkaian. Bunga memiliki tangkai bunga yang panjang sampai data
mencapai 80 cm atau lebih. Tanaman selada yang ditanam di daerah
yang beriklim sedang (subtropik) mudah atau cepat berbuah.

2.1.3 Pengelompokan Selada


Haryanto et al. (1995), menyatakan tanaman selada yang umum
dibudidayakan dapat dikelompokkan menjadi 4 macam tipe yaitu:
8

a. Selada kepala atau selada telur


Selada jenis ini mempunyai krop bulat dengan daun saling
merapat menyerupai telur. Daunnya ada yang berwarna hijau terang
dan ada juga berwarna agak gelap. Batangnya sangat pendek dan
hampir tidak terlihat. Selada ini rasanya lunak dan renyah.
b. Selada rapuh
Selada rapuh mempunyai krop yang lonjong dengan pertumbuhan
yang meninggi cenderung menyerupai petsai. Daunnya lebih tegak
dibandingkan dengan selada umum lainnya yang daunnya menjuntai
kebawah. Ukurannya besar dan warnanya hijau tua agak gelap. Jenis
selada ini tergolong lambat pertumbuhannya.
c. Selada daun
Nama internasional untuk jenis ini adalah leaf lettuce atau cutting
lettuce. Selada ini helaian daunnya lepas dan tepiannya berombak atau
bergerigi serta berwarna hijau atau merah. Ciri khas lainnya tidak
membentuk krop. Selada daun umumnya genjah dan toleran terhadap
kondisi dingin. Apabila daunnya dipanen dengan cara satu persatu
atau tidak dicabut sekaligus, maka pemanenan tanaman akan dapat
dilakukan beberapa kali, namun pada umumnya selada ini dipanen
sekaligus (seluruh tanamannya dipanen) sama seperti jenis selada
lainnya
d. Selada batang
Selada batang mempunyai daun yang berukuran besar. Selada ini
mendapat julukan selada batang karena daunnya berlepasan tidak
dapat membentuk krop. Varietas jenis ini yang terkenal adalah celtuse.
Jenis selada ini dibilang hampir semuanya introduksi dari luar negeri
karena benihnya kebanyakan masih impor.

2.1.4 Syarat Tumbuh


Tanaman Selada menyukai tanah yang subur, banyak mengandung
humus, mengandung pasir atau lumpur, pH tanah yang diinginkan antara
9

5-6,5. Daerah yang sesuai untuk penanaman selada berada pada ketinggian
500-2.000 m di atas permukaan laut (dpl) (Pracaya, 2004). Suhu optimum
bagi pertumbuhan selada adalah 15- 250C (Aini dkk, 2010). Waktu tanam
terbaik adalah pada akhir musim hujan, walaupun demikian dapat pula
ditanam pada musim kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang
cukup (Supriati dan Herliana, 2010). Hasil selada yang cukup tinggi dan
berkualitas baik dapat diperoleh dengan memperhatikan syarat tumbuh
yang ideal, serta pemeliharaan yang baik, diantaranya suplai unsur hara.
Tanaman harus terus menerus mendapatkan unsur hara yang cukup selama
pertumbuhannya.

2.1.5 Manfaat Selada


Manfaat selada antara lain dapat melancarkan metabolisme,
mencegah panas dalam, menjaga kesehatan rambut, mencegah kulit
menjadi kering dan dapat mengobati insomia. Kandungan gizi yang
terdapat pada selada adalah serat, provitamin A (karotenoid), kalium dan
kalsium (Supriati dan Herlina, 2014). Menurut Cahyono (2005), tanaman
selada mengandung antioksidan, potassium, vitamin C dan vitamin E.
Selada dapat membantu pembentukan sel darah putih dan sel darah merah
dalam susunan sumsum tulang, mengurangi resiko kanker dan tumor,
mengatasi penyakit katarak, membantu kerja pencernaan dan kesehatan
organ-organ di sekitar hati, mencegah kulit menjadi kering, serta
menghilangkan gangguan anemia.

2.2 Budidaya Organik


Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian
memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.
Sistem pertanian di Indonesia hingga saat ini masih bersifat konvensional.
Menurut Gliesman (2007), dampak negatif dari penerapan sistem pertanian
konvensional yaitu dapat menyebabkan degradasi dan penurunan
kesuburan tanah, mengurangi kelembaban tanah, merusak ekosistem yang
10

berada di lingkungan sekitarnya, menyebabkan erosi, hingga masalah


serius yang berdampak pada gangguan kesehatan para konsumen akibat
penggunaan pestisida.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani dampak
yang ditimbulkan dari penerapan sistem pertanian konvensional tersebut
yaitu dengan mengubahnya menjadi sistem pertanian berkelanjutan.
Praktek pertanian berkelanjutan mencakup penggunaan nutrisi organik dan
biologis, rotasi tanaman, pengelolaan hama terpadu, dan peningkatan
keberagaman biologis. Pertanian organik merupakan suatu bagian integral
dari pertanian berkelanjutan dengan penggunaan bahan organik alami
(Mayrowani, 2012). Pertanian organik bertujuan untuk: 1) menghasilkan
produk yang berkualitas dengan kuantitas memadai, 2) membudidayakan
tanaman secara alami, 3) mendorong dan meningkatkan siklus hidup
biologis dalam ekosistem pertanian, 4) meningkatkan kesuburan tanah
untuk jangka panjang, 5) menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang
diakibatkan dari penerapan teknik pertanian, 6) memelihara dan
meningkatkan keragaman genetik, dan 7) mempertimbangkan dampak
sosial dan ekologis (Fuady, 2011).

2.2.1 Pupuk Kandang


Pupuk kandang atau disebut pukan didefinisikan sebagai semua
produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk
menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam
memelihara ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada ayam, jerami
pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur menjadi
satu kesatuan dan disebut sebagai pupuk kandang. Pupuk kandang
merupakan salah satu pupuk organik yang memiliki kandangan hara yang
dapat mendukung kesuburan tanah dan pertumbuhan mikroorganisme
dalam tanah. Penambahan pupuk kandang selain dapat menambah
tersedianya unsur hara, juga dapat mendukung pertumbuhan
mikroorganisme serta mampu memperbaiki struktur tanah (Maydewi,
11

2007). Pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah.
Pupuk kandang menyediakan unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium,
kalsium, dan belerang) serta unsur mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan
molibdenium) (Maydewi, 2007 ; Nasahi, 2010).

2.2.2 Pupuk Organik Cair


Pupuk organik cair adalah jenis pupuk berbentuk cair, mudah larut
pada tanah dan membawa unsur-unsur penting untuk pertumbuhan
tanaman. Pupuk organik cair selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan
oleh para petani dan kebanyakan masih tergantung pada penggunaan
pupuk kimia. Pupuk organik cair dapat berasal dari pupuk kandang, jerami
padi, azolla, daun lamtoro, sekam padi, belotong, limbah agroindustri
(seperti limbah pengolahan minyak sawit). Secara garis besar keuntungan
diperoleh dari pemanfaatan pupuk organik cair adalah perbaikan (a) sifat
fisik tanah, (b) sifat kimia tanah, (c) sifat biologi tanah, dan (d) kondisi
sosial (Bunyamin, 2008).
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan Kuliah Kerja Profesi dilaksanakan di PT Kepurun Pawana
Indonesia yang beralamat di Dusun 1, Kepurun, Manisrenggo, Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah 55142. PT Kepurun Pawana Indonesia adalah badan
usaha (perseroan) swasta nasional, afiliasi Yayasan Pendidikan &
Kesejahteraan PT PLN (PERSERO) yang berdiri pada tanggal 28 Oktober
1997, merupakan salah satu badan usaha swasta nasional yang bergerak di
bidang pendidikan dan pelatihan pertanian, perternakan, dan pengolahan.
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini akan dilakukan pada bulan Januari 2022
sampai dengan bulan Februari 2022.

3.2 Metode Pelaksanaan


1. Observasi dan pengenalan kondisi lapangan.
Observasi dan pengenalan kondisi lapangan PT Kepurun
Pawana Indonesia dilaksanakan di lapangan PT Kepurun Pawana
Indonesia melalui pengenalan umum lapangan. Kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui keadaan umum di lapangan PT
Kepurun Pawana Indonesia dari macam-macam komoditas yang
dihasilkan.
2. Diskusi langsung dengan pembimbing berakitan dengan ruang lingkup
dunia kerja PT Kepurun Pawana Indonesia, Jawa Tengah.
3. Melakukan praktik langsung kaitannya dengan budidaya tanaman
selada.
4. Melakukan pengamatan.
5. Mencatat data dan informasi mengenai keseluruhan budidaya selada
yang telah dilakukan.

12
13
BAB IV
RENCANA KEGIATAN

4.1 Identifikasi Masalah


Kegiatan Kuliah Kerja profesi tentu memiliki berbagai tantangan di
dalamnya. Dalam kegiatan Kuliah Kerja Profesi yang diikuti terdapat
beberapa masalah yang akan dihadapi dari budidaya tanaman selada. Oleh
karena itu identifikasi masalah di lapangan dan identifikasi secara
preventif terhadap lapangan dengan praduga akan dilakukan oleh peserta.

4.2 Uraian Kegiatan


Kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini mempersiapkan mahasiswa untuk
menghadapi dan mengenal dunia kerja yang tidak sesederhana teori yang
dipelajari selama kuliah. Dengan berbagai kualifikasi yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka sedikit banyaknya keterampilan dan ilmu-
ilmu yang didapat selama perkuliahan akan diterapkan pada kegiatan saya
dalam masa magang di PT Kepurun Pawana Indonesia. Gambaran umum
rencana kegiatan yang akan saya lakukan selama masa magang di tempat
tersebut adalah terlibat langsung ke lapangan untuk mengikuti seluruh
kegiatan budidaya tanaman selada dan ikut serta mengamati, menganalisa,
serta mengumpulkan data-data yang bisa dijadikan bahan sebagai tolak
ukur perkembangan kegiatan perusahaan.

4.3 Jadwal Kegiatan


Berikut adalah rencana kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
yang akan dilaksanakan di PT Kepurun Pawana Indonesia pada bulan
Januari 2021 sampai dengan bulan Februari 2022.

14
15

Rencana Kegiatan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi


Waktu Pelaksanaan
No. Jenis Kegiatan November Desember Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Penyusunan
1. proposal
Kuliah Kerja
Porfesi
Konsultasi
2. dengan dosen
pembimbing
Pengiriman
3. surat
pengantar
Kuliah Kerja
Profesi
Mengikuti
4. kegiatan
Kuliah Kerja
Profesi
Konsultasi dan
5. diskusi dengan
pembimbing
lapangan
Menyusun
6. laporan Kuliah
Kerja Profesi
Konsultasi
dengan dosen
7. pembimbing
ujian dan
revisi laporan
Kuliah Kerja
Prosfesi
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal permohonan Kuliah Kerja Profesi ini sebagai


salah satu pertimbangan bagi pihak PT Kepurun Pawana Indonesia,
Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah. Besar harapan saya agar pihak PT
Kepurun Pawana Indonesia berkenan memberikan kesempatan kepada
saya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Profesi. Kesempatan yang
diberikan tentunya akan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran untuk
kedepannya. Atas perhatian dan kesediannya dalam membimbing serta
dukungan dari berbagai pihak, saya ucapkan terima kasih.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aini, R., S. Yaya dan M. Hana. 2010. Penerapan Bio Nutrien KPD pada Tanaman
Selada Keriting (Lactuca sativa Var. crispa). Jurnal Sains dan Teknologi
Kimia. 1(1): 73-79.

Bunyamin, H.R. 2008. Potensi Kompos dan Pupuk Kandang untuk Produksi Padi
Organik di Tanah Inceptisol. Akta Agroasia. 11(1): 13-18.

Cahyono, B. 2005. Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani Selada. Aneka
Ilmu, Semarang.

Duaja, M.D. 2012. Pengaruh bahan dan dosis kompos cair terhadap pertumbuhan
selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Agroekoteknologi. 1 (1): 37-45.

Fuady, I. 2011. Hubungan Perilaku Komunikasi Dengan Praktek Budidaya


Pertanian Organik. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Gliessman, S.R. 2007. The Ecological Sustainable Food System. University of


California, Santa Cruz.

Haryanto, E. Tina, S, dan Estu, R. 1995. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya.
Jakarta. 117 hlm.

Hasibuan, B. E. 2006. Pupuk dan Pemupukan. USU. Press, Medan. Hal : 149-141.

Maydewi, Ari. (2007). Pengaruh Jenis Pupulk Kandang dan Jarak Tanam terhadap
Pertumbuhan Gulma Hasil Jagung Manis. Agritrop. 26 (4) : 153- 159
ISN : 0215 8620.

Mayrowani, H. 2012. Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Bogor:


Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Nasahi, C. M. S. (2010). Peran Mikroba dalam Pertanian Organik. Jurusan hama


dan Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Bandung.

Peraturan Mentri Pertanian No.2/Pert/HK.060/2/2006. 2006. Pupuk Organik dan


Pembenah Tanah. Analisis Kebijakan Pertanian. Vol 4 (3) : 240-255.

Pracaya. 2004. Bertanam Sayur Organik di Kebun, Pot dan Polibag. Penebar
Swadaya. Jakarta. 112 hal.

17
Pranata. 2010. Meningkatkan hasil panen dengan pupuk organik. Agro Media
Pustaka. Jakarta.
Rukmana, R.1994. Bertanam Selada dan Andewi. Kanisius. Yogyakarta. 43 hal.
Supriati, Y. dan E. Herlina. 2010. Bertanam Lima Belas Sayuran dalam Pot.
Penebar Swadaya. Bogor. 156 hal.

Supriati, Y. dan E. Herlina. 2014. 15 Sayuran Organik Dalam Pot. Penebar


Swadaya. Jakarta. 148 hal.

Sutanto, R. 2006. Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta

18

Anda mungkin juga menyukai