Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

KULIAH KERJA PROFESI


BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN SLEMAN

PEMETAAN KONVERSI LAHAN PERTANIAN MENJADI NON


PERTANIAN MENGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Disusun Oleh :
M.IQBAL ASSEGAF (133170008)

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTNIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Kegiatan Kuliah Kerja Profesi


Program Studi Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Bidang Kegiatan : Kuliah Kerja Profesi


Pelaksana : M.Iqbal Assegaf
NIM : 133170008
Tempat Praktik Kerja Lapangan : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sleman
Waktu : Bulan Desember s.d Januari 2023

Yogyakarta, Oktober 2022


Mengetahui,
Dosen Pembimbing Penyusun
Kuliah Kerja Profesi

Dr.Ir Misery Roeslan Afany,MP M.Iqbal assegaf


NIP. 19610621 1987703 1 013 NIM. 133170008

Ketua Jurusan Agroteknologi

Ir. Ellen Rosyelina Sasmita, MP.


NIP. 19621111 198803 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan proposal Kuliah Kerja
Profesi tepat pada waktunya.
Proposal magang ini ditulis sebagai salah satu syarat pelaksanaan kuliah kerja
profesi dan sebagai salah satu syarat dalam kurikulum Fakultas Pertanian Program
Studi Agroteknologi, yang mana pelaksanaan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan Penulis pada khususnya dan untuk Pembaca pada
umumnya. Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Ellen Rosyelina Sasmita, MP, selaku Ketua Jurusan Agroteknologi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
2. Dr.Ir Misery Roeslan Afany,MP selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu dalam penyusunan proposal Kuliah Kerja Profesi ini.
3. Kepala Badan Pertanahan Nasional, yang telah memberikan izin dalam
kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini.
4. Kepada orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa
dalam penulisan proposal ini.
5. Kepada rekan – rekan Ilmu Tanah 2017 yang telah membantu memberi
dukungan dalam proses penulisan ini.
6. Serta semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa proposal Kuliah Kerja Profesi ini tidak sempurna.
Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Yogyakarta, Oktober 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................`1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan.................................................................................................2
C. Manfaat Kegiatan...............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................4
A konversi lahan pertanian dan non pertanian ......................................................4
B. Tanah Pertanian dan Non-Pertanian...................................................................5
BAB III METODOLOGI..............................................................................................7
A. Tempat dan Waktu..............................................................................................7
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN..........................................................................8
BAB V PENUTUP........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rencana Kegiatan Kuliah Kerja Profesi..............................................10

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
bertujuan untuk mengenalkan kita pada dunia kerja yang sesungguhnya sesuai
dengan jurusan yang ditempuh selama perkuliahan. Dalam pelaksanaan mata
Kuliah Kerja Profesi ini, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang
telah dipelajari selama kuliah sekaligus memperoleh wawasan dan pengalaman
baru dari perusahaan atau instansi tempat dilaksanakannya Kuliah Kerja Profesi
dengan memanfaatkan waktu belajar di lapangan. Kegiatan Praktek Kerja Lapang
ini juga diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan berbagai pengalaman
sehingga nantinya mahasiswa tidak kebingungan lagi mengenai perbedaan antara
teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataannya di lapangan. Dan
mahasiswa mengetahui banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi nantinya
di dunia kerja.
Permasalahan konversi lahan menunjukkan ketersediaan sumber daya alam
(lahan dan air) yang potensial bagi pertanian semakin terbatas kegiatan konversi
lahan sawah cenderung menimbulkan penurunan produksi persatuanm lahan yang
semakin besar dari tahun ke tahun, sebaliknya pencetakan sawah cenderung
memberikan dampak peningkatan produksi lahan yang semakin kecil.
Kecendrungan demikian terjadi karena konversi lahan pertanian bergeser ke
daerah dengan teknologi usahatani yang cukup tinggi, sedangkan pencetakan
sawah semakin bergeser ke daerah dengan usahatani yang semakin rendah. Hal
ini menunjukkan terbatasnya sumber daya alam (lahan dan air) yang potensial
bagi pertanian.
Penggunaan tanah tentunya harus disesuaikan dengan keadaan dan sifat
daripada haknya, hingga bermanfaat baik bagi kesejahteraan dan kebahagiaan
yang mempunyai tanah maupun masyarakat sekitarnya dan negara, sesuai dengan

1
2

asas dalam Hukum Tanah Nasional yang secara normatif dituangkan dalam
ketentuan Pasal 6 UUPA, bahwa sewa hak atas tanah mempunyai fungsi sosial,
artinya bahwa hak atas tanah apapun yang ada pada seseorang tidak dapat
dibenarkan tanahnya akan dipergunakan atau tidak dipergunakan semata-mata
untuk kepentingan pribadinya apabila hal tersebut menimbulkan kerugian bagi
masyarakat.
Pemanfaaatan sisitem informasi geogarfis akan memudahkan pemangku
kebijakan untuk memiliki data yang akurat tentang luas lahan pertanian yang telah
dikonversi sehingga menjadi landasan pengambilan kebijakan sesuai amanat
Pasal 6 UUPA

B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan minat keahlian.
b. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara
teori yang telah diperoleh di kampus dan penerapannya di instansi /
lapangan.
c. Menambah pengetahuan praktis dengan melihat secara langsung
permasalahan-permasalahan di lapangan kerja serta bagaimana cara
penyelesaian

2. Tujuan Khusus
Mengetahui secara langsung Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis
Guna Pemetaan Alih Fungsi lahan Pertanian Menjadi Non Pertanian di Badan
Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Sleman
3

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini adalah mahasiswa memperoleh
wawasan dan pengalaman dalam menerapkan ilmu yang dipelajari selama
kegiatan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY sehingga dapat
digunakan sebagai bekal ketika terjun di dunia kerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konversi Lahan Tanah Pertanian dan Non-Pertanian


Lahan merupakan suatu bentang alam sebagai modal utama kegiatan,
sebagai tempat dimana seluruh makhluk hidup berada dan melangsungkan
kehidupannya dengan memanfaatkan lahan itu sendiri. Sedangkan pemanfaatan
lahan adalah suatu usaha memanfaatkan lahan dari waktu ke waktu untuk
memperoleh hasil (Soetarno, 2003)
Tanah pertanian adalah semua tanah perkebunan, tambak untuk perikanan,
tanah tempat penggembalaan ternak, tanah belukar bekas ladang dan hutan yang
menjadi tempat mata pencharian bagi yang berhak. . Tanah pertanian biasanya
digunakan untuk usaha bidang pertanian dalam arti mencakup persawahan, hutan,
perikanan, perkebunan, tegalan, padang, penggembalaan dan semua jenis
penggunaan lain yang lazim dikatakan sebagai usaha pertanian.
Alih fungsi lahan atau yang biasanya disebut sebagai konversi lahan adalah
perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula
(seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi masalah atau
dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi
lahan dapat juga diartikan sebagai perubahan untuk penggunaan lain yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar meliputi tuntutan untuk
mutu kehidupan yang lebih baik dan juga tuntutan keperluan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk yang jumlahnya kian hari kian bertambah. Artinya alih
fungsi lahan merupakan konsekuensi dari perkembangan suatu wilayah
( misbahul,2008)
Lahan pertanian yang biasanya dikonversi oleh petani adalah lahan sawah
yang subur tempat mereka menggantungkan hidupnya. Lahan sawah tersebut
berfungsi sebagai produk pertanian khususnya bahan pangan. Ketika petani

4
5

mengonversi lahan sawah miliknya maka mata pencaharian mereka akan


berubah dan ketersediaan bahan pangan rumah tangga mereka pun akan terancam.
Irawan (2005) menyatakan bahwa konversi lahan sawah di pulau jawa didorong
oleh kebutuhan lahan utuk pembangunan perumahan yang dapat dirangsang oleh
pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi, sedangkan diluar Jawa konversi lahan
sawah tersebut tertama disebabkan oleh kebutuhan lahan untuk pembangunan
sarana transportasi dan sarana publik lainnya dalam rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi, di samping kebutuhan lahan untuk pembangunan
perumahan.

B. Sistem Informasi Geografis (SIG)


Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem berbasis komputer
yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan
informasi spasial (keruangan).Yakni informasi yang mempunyai hubungan
geometric dalam arti bahwa informasi tersebut dapat dihitung, diukur, dan
disajikan dalam sistem koordinat, dengan data berupa data digital yang terdiri dari
data posisi (data spasial) dan data semantiknya (data atribut).SIG dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis suatu obyek dimana lokasi
geografis merupakan karakteristik yang penting, dan memerlukan analisis yang
kritis.Penanganan dan analisis data berdasarkan lokasi geografis merupakan kunci
utama SIG. Oleh karena itu data yang digunakan dan dianalisa dalam suatu SIG
berbentuk data peta (spasial) yang terhubung langsung dengan data tabular yang
mendefinisikan bentuk geometri data spasial. Misalnya apabila kita membuat
suatu theme atau layer tertentu, maka secara otomatis layer tersebut akan
memiliki data tabular yang berisi informasi tentang bentuk datanya (point, line
atau polygon) yang berada dalam layer tersebu
Subsistem SIG Subsistem yang dimiliki oleh SIG yaitu data input, data
output, data management, data manipulasi dan analisis. Menurut Prahasta (2002)
subsistem SIG tersebut dijelaskan dibawah ini:
6

1. Data Input: Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan


data spasial dan data atribut dari berbagai sumber. Data Input: Subsistem ini
bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data
atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output: Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh
atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy
seperti: tabel, grafik, peta dan lain-lain.
3. Data Management: Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah
dipanggil, dan diedit.
4. Data manipulasi dan analisis: Subsistem ini menentukan informasi-informasi
yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan
manipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan informasi yang
diharapkan
Data spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan memiliki
sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Sebagian besar data yang
akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang
berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar
referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari
data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (atribut). Data
atribut atau informasi non-spasial merupakan informasi suatu lokasi yang
memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengan lokasi tersebut, contohnya
jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya. Informasi atribut
seringkali digunakan pula untuk menyatakan kualitas dari lokasi (Muntikawati,
2020).
BAB III
METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu


Kegiatan Kuliah Kerja Profesi dilakukan di Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman. Kegiatan ini akan dilaksanakan
selama 5 minggu yang diharapkan dapat dimulai pada novmber sampai dengan
desember 2022 atau sesuai dengan persetujuan dan kebijakan dari Badan
Pertanahan Nasional (BPN).

B. Metode
Metode pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi yang dilakukan di Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman adalah sebagai
berikut :
1. Partisipasi aktif, dengan cara mengikuti dan melaksanakan semua kegiatan
yang berhubungan dengan kegiatan pemetaan alih fungsi lahan pertanian

2. Observasi, atau pengamatan kegiatan perencanaan konservasi tanah dan air


langsung di lapangan meliputi: lokasi, luas area, struktur organisasi, jumlah
tenaga kerja dan kegiatan perencanaan pemetaan alih fungsi lahan pertanian .

3. Diskusi dan wawancara merupakan bentuk pelaksanaan praktik kerja


langsung untuk memperoleh informasi, penjelasan, dan pemahaman dari
kegiatan yang dilakukan serta memperoleh keterangan dari pihak instansi
mengenai hal-hal yang ingin diketahui dan dibutuhkan berkaitan dengan
tujuan praktik baik secara langsung maupun tidak langsung.

4. Mencatat data primer dan sekunder dari sumber-sumber yang dapat di


pertanggung jawabkan dari kegiatan praktek lapangan.

5. Melakukan dokumentasi hasil praktek untuk laporan kerja kuliah profesi.


8
9

BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini diharapkan dapat dilaksanakan


selama satu bulan, efektif terhitung bulan Desember-Januari 2023 di Badan
Pertanahan Nasional.
Pelaksanaan kuliah kerja profesi ini dilakukan selama 1 bulan terhitung mulai
bulan November di kampus, bulan Desember dan januari di instansi. Adapun
Rencana Kegiatan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rencana Kegiatan
Waktu Kegiatan

No. Jenis Kegiatan November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan proposal
kuliah kerja profesi

2. Konsultasi dengan
dosen pembimbing
3. Pengiriman surat
pengantar kuliah
kerja profesi
4. Mengikuti kegiatan
yang dilaksanakan di
Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan DIY
5. Konsultasi dan
diskusi dengan
pembimbing
lapangan
6. Menyusun laporan
kuliah kerja profesi
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal permohonan kuliah kerja profesi ini sebagai salah satu
pertimbangan bagi pihak ATR/BPN Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman. Besar
harapan saya Kantor ATR/BPN Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, memberikan
kesempatan kepada saya untuk melaksanakan kuliah kerja profesi ini. Kesempatan
yang diberikan tentunya akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Atas perhatian dan
kesediannya akan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, saya mengucapkan
banyak terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, B. 2005. “Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya,
dan Faktor Determinan”. Bogor. Pusat Peneitian dan Pengembangan Sosial
Ekonomi Pertanian Bogor
Irwansyah, Edy. 2013. Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan
Pengembangan Aplikasi. Digibooks. Yogyakarta
Mishabul Munir, 2008, Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Terhadap Tingkat
Kesejahteraan Rumahtangga Petani, Skripsi, Sarjana Pertanian Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor, hlm. 38
Muntikawati, A. 2020. Basis Data Spasial. Universitas Negeri Surabaya
Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar Informasi
Goegrafis. Bandung: Informatika Bandung.
Soetarno, T (2003). Manejemen Ternak Perah. Hand Out Mata Kuliah Ternak Perah
Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Sugandi, Dede. 2009. Hand Out Sistem Informasi Geografi (SIG). UPI

Anda mungkin juga menyukai