Anda di halaman 1dari 23

PT.

EINS TREND
Garment Manufacture & Export-Import

LAPORAN AHLI K3 KIMIA DALAM


PROGRAM PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI PT. EINSTREND
Jl. Raya Sadang-Subang Kp. Kiara Dua RT 010/003 Desa Cikumpay
Kec. Campaka Kab. Purwakarta

CALON AHLI K3 KIMIA


Oleh:
Riski Maulana
Compliance Officer

PENYELENGGARA
GMK & KEMNAKERTRANS R.I
Jakarta, 11-23 April 2016
BAB. I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan dunia industri garment semakin lama semakin meningkat
begitu juga peningkatan keahlian dalam masyarakat global Asean dalam hal
keselamatan dan kesehatan kerja. Perubahan teknologi menuntut
pengembangan SDM yang harus disesuaikan dengan peralatan yang akan
digunakan untuk bekerja. Hal ini tentunya juga disertai dengan meningkatnya
potensi bahaya serta dampak bagi kesehatan maupun bagi lingkungan di
sekitarnya. Potensi bahaya serta dampak terhadap kesehatan ini diperlukan
pengendalian dan pengawasan agar tidak menimbulkan risiko kecelakaan.
Untuk itu, Depnakertrans melalui Per-04/MEN/1987 tentang P2K3 serta Tata
Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja, menunjuk ahli keselamatan kerja
dalam perusahaan untuk membantu melaksanakan dan menegakkan peraturan
dan perundangan K3 secara optimal di perusahaan tersebut. Sehingga nantinya
kegiatan di industri tersebut dapat berjalan dengan baik dan tenaga kerja bebas
dari rasa ketidaknyamanan dalam bekerja serta keselamatan dan kesehatannya
terjamin.
Pekerja yang ada di sebuah perusahaan tentunya bervariasi, baik dari
jumlah, kemampuan dan pengetahuan, serta jenis pekerjannya. Semua pekerja
dalam melaksanakan tugasnya selalu memiliki potensi bahaya yang bila tidak
ditanggulangi dengan baik dan benar dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap keselamatan dan kesehatannya yang pada akhirnya akan
memengaruhi produktifitas kerjanya.
Dalam suatu kegiatan industri, paparan dan resiko terhadap pekerja akan
bahaya yang ada di tempat kerja tersebut pasti selalu terjadi. Berbagai usaha
pencegahan dan penanggulangan terhadap kemungkinan resiko tersebut harus
senantiasa diupayakan. Salah satu bidang yang harus diupayakan adalah dalam
pengawasan lingkungan kerja dan kesehatan para pekerja. Seperti yang
diamanatkan dalam Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang faktor
lingkungan kerja pada pasal 3 ayat 1 serta untuk pengawasan kesehatan kerja
pada pasal 2, pasal 3, pasal 5, pasal 8, pasal 9, pasal 11, pasal 12, dan pasal 14.
Berdasarkan hal tersebut maka diwajibkan bagi seluruh perusahaan untuk
menerapkan atau mengimplementasikan SMK3 untuk menjamin keselamatan
dan kesehatan kerja karyawannya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini yaitu untuk:
a. Memenuhi persyaratan dalam Sertifikasi Calon Ahli K3 Kimia.
b. Melatih kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengontrol resiko bahan
kimia berbahaya ditempat kerja.
c. Untuk menentukan potensi bahaya di tempat kerja sesuai perundangan
yang berlaku.
d. Mengetahui persyaratan yang harus diterapkan di tempat kerja sesuai
dengan potensi bahaya yang dimiliki.
e. Penerapan program dan K3 untuk mengendalikan kerugian yang mungkin
timbul.
1.3 Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan dokumen ini antara lain :
a. Undang – undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang - undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4279)
c. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tmbahan Lembaran Negara
No. 4437)
d. Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital
Nasional
e. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
f. Peraturan Pemerintahan No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
g. Kepmenaker No. 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di tempat kerja.
h. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
No. Kep. 84/PPK/X/2012 Tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen
Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar
adalah Instalasi PT. Einstrend. Rincian isi dokumen ini sesuai dengan
ketentuan Pasal 19 ayat (1) dan (2) Kepmenaker No. 187/1999, antara lain
mencakup :
a. Identifikasi bahaya dan penilaian dan pengendalian risiko
b. Kegiatan teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan bahan kimia
serta pengoperasian dan pemeliharaan instalasi
c. Kegiatan pembinaan tenaga kerja di tempat kerja
d. Rencana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat
e. Prosedur kerja aman.
BAB II
PROGRAM PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI
PT. EINSTREND TAHUN 2016

2.1 Gambaran Umum


2.1.1 Profil Perusahaan
PT. Einstrend didirikan di Purwakarta, pada Tahun 2007. Pendirian PT.
Einstrend di tujukan untuk melayani permintaan produk pakaian jadi dari
beberapa brand customer terkemuka di seluruh dunia. Kapasitas produksi
untuk Knit dan Woven adalah 3.450.000 pcs/bulan dengan jumlah karyawan
sebanyak 6.550 orang.

Secara ringkas identitas perusahaan adalah sebagai berikut:

Nama Perusahaan : PT. Einstrend


Jenis Badan Hukum : Perseroan Terbatas (PT)
Alamat : Jl. Raya Sadang-Subang Kp. Kiara Dua RT
010/003 Desa Cikumpay Kec. Campaka Kab.
Purwakarta
Jenis Usaha : Garment (Produksi Pakaian Jadi)
Telepon : 0264 - 8221733
Faksimil : 0264 - 8221744
Penanggung Jawab : David Moon
Jabatan : Presiden Direktur

Infrastruktur utama PT. Einstrend meliputi:

• Factory I,II,III,V
• Fabric Warehouse
• Boiler
• Perkantoran
• Fire Fighting System
• Dormitory
2.1.2 Struktur Organisasi

President
Director

General WH Exim QA CMT


Manager Manager Manager Manager Manager
Safety
Committee

Ahli K3 Umum
Ahli K3 Kimia
HR GA Compliance Factory 1 Factory 2 Factory 3 Factory 5
Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager

Struktur Organisasi PT. Eins Trend

2.1.3 Daftar Riwayat Hidup Ahli K3 Kimia


Nama : Riski Maulana
Alamat : Jl. Anggrek No.36, Kec.Tarogong Kidul, Kab.
Garut 44151
Nomor Telepon : 0853 2263 2237
Email : riskimaulana.qq@gmail.com
Tempat Tanggal Lahir: Garut, 21 Januari 1994
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Pernikahan : Lajang
Agama : Islam
Pendidikan : Politeknik Negeri Bandung (2011-2014)
SMK Negeri 2 Garut (2008-2011)
Pengalaman : Ekspedisi NKRI Koridor Nusa Tenggara (Januari
– Juni 2015)
Compliance Staff (September 2015 – Sekarang)
2.2 Program Kerja Utama
2.2.1 Penyusunan dan Pengkajian Dokumen Instalasi Potensi Bahaya Besar/Menengah

Elemen
No. Jenis Kegiatan (Penyusunan/Pengkajian) Tanggal Ket
(a/b/c/d/e)*
PT. Einstrend telah melaksanakan identifikasi bahaya dan
pengendalian resiko dalam HSE Risk Assessment. Dalam
identifikasi tersebut dilakukan penilaian berdasarkan
tingkat kemungkinan terjadi (FR) dan tingkat keparahan Identifikasi Bahaya dan
(SR) di setiap potensi bahaya dan dilakukan pengendalian
1. Penilaian Pengendalian 29 Januari 2016
risikonya. HSE Risk Assessment ini akan dilaksanakan
Risiko
kembali apabila terdapat perubahan proses produksi
karena penambahan alat/mesin produksi, penggantian
bahan kimia yang digunakan, maupun renovasi instalasi
di PT. Einstrend.
Daftar Peralatan dan Instalasi di PT. Einstrend: Kegiatan Teknis, Seluruh
1. Boiler 4 Unit peralatan dan
Rancang Bangun,
Bahan Bakar : Kain Majun instalasi
Tekanan Kerja : 10 Kg/Cm2 Konstruksi, Pemilihan memiliki
2.
2. Boiler 6 Unit Bahan Kimia, serta akta ijin dan
Bahan Bakar : Solar Pengoperasian, dan diperiksa
Tekanan Kerja : 7 Kg/Cm2 berkala
Pemeliharaan Instalasi
3. Generator 5 Unit setahun
Jenis : 4 tak sekali
Frekuensi : 50 Hz
Daya : 0,61 dan 0,97 MW
4. Bejana Tekan 8 Unit
Jenis : Bejana Tetap
Tekanan kerja : 8,5 dan 9,5 Kg/Cm2
Kegiatan Teknis,
Rancang Bangun,
PT. Einstrend telah melaksanakan pemeriksaan instalasi Konstruksi, Pemilihan Dilaksanakan
3. pemadam kebakaran oleh Dinas Pemadam Kebakaran 25 April 2016 rutin 1 tahun
Bahan Kimia, serta
Kabupaten Purwakarta pada tanggal 25 April 2016. sekali
Pengoperasian, dan
Pemeliharaan Instalasi
Kegiatan Teknis,
PT. Einstrend memiliki prosedur pemeriksaan dan Rancang Bangun,
perawatan mesin dan alat dengan nomor dokumen Konstruksi, Pemilihan
4. EITRHSEP021. Dalam prosedur tersebut mengatur
Bahan Kimia, serta
tentang perawatan dan pemeriksaan untuk mesin
generator, boiler, compressor dan sistem kelistrikan. Pengoperasian, dan
Pemeliharaan Instalasi

Sistem manajemen pemeliharaan untuk boiler dilakukan Kegiatan Teknis,


5.
secara preventif, setiap sebulan sekali boiler dilakukan Rancang Bangun,
perawatan oleh pihak kontraktor. Setelah diperiksa, dari Konstruksi, Pemilihan
pihak kontraktor akan membuat laporan pemeriksaan Bahan Kimia, serta
mesin boiler. Sistem manajemen pemeliharaan rutin
Pengoperasian, dan
untuk genset dilaksanakan proses warming up seminggu
sekali. Pemeliharaan Instalasi
PT. Einstrend telah memiliki Ahli K3 Umum sesuai Kegiatan Pembinaan
dengan ketentuan perundangan yang berlaku a.n Hariman
6. Tenaga Kerja di Tempat
Amilin (No. Registrasi 23991/PK3/AJ/31/2015/P0) dan
Kerja
berperan sebagai Sekretaris P2K3 di PT. Einstrend
Program Pembinaan K3, pemberian pelatihan-pelatihan
untuk karyawan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016
Seluruh
antara lain:
program
1. Chemical Handling (28 Maret 2016)
Kegiatan Pembinaan pembinaan
2. Waste Handling (26 Februari 2016)
dan pelatihan
7. 3. Safety Machines (9 Februari 2016) Tenaga Kerja di Tempat 6 Bulan Sekali
K3
4. Alat Pelindung Diri (29 Januari 2016) Kerja
dilaksanakan
5. Pemadam Kebakaran dan Evakuasi (29 Maret
setiap 6
2016)
bulan sekali
6. P3K (29 Maret 2016)
7. Ergonomic (10 Februari 2016)
Di area spot cleaning telah dilengkapi dengan ventilasi
8. lokal (local exhaust) untuk mengurangi konsentrasi dari Prosedur Kerja Aman
uap bahan kimia yang ada.
Untuk setiap penyimpanan kemasan bahan kimia
Rencana dan Prosedur
dilengkapi dengan fasilitas secondary containment
9. sebagai pembatas tumpahan, selain itu juga dilengkapi Penanggulangan Keadaan
dengan informasi yang jelas mengenai jenis dan sifat Darurat
bahan kimia pada setiap kemasan bahan kimia.
Pada setiap kemasan atau tangki bahan kimia yang ada,
Rencana dan Prosedur
telah dilengkapi dengan label dan MSDS (Material Safety
10. Data Sheet) yang mudah dikenali dan dipastikan terdapat Penanggulangan Keadaan
16 bab/section. Serta juga telah tersedia perlengkapan Darurat
emergency eye wash dan APAR.
Untuk mencegah terjadinya kecelekaan atau penyakit
akibat kerja, PT. Einstrend telah menyusun beberapa
prosedur terkait dengan penanganan bahan kimia.
Prosedur-prosedur tersebut antara lain:
1. EITRHSEP001-Prosedur Pelaporan dan
Penyelidikan Insiden Kecelakaan Kerja dan
11. Penyakit Akibat Kerja Prosedur Kerja Aman
2. EITRHSEP002-Prosedur Kesiapsiagaan Tanggap
Darurat
3. EITRHSEP003-Prosedur Inspeksi Keselamatan
dan kesehatan Kerja
4. EITRHSEP004-Prosedur Alat Pelindung Diri
5. EITRHSEP005-Prosedur P3K Bahan Kimia
6. EITRHSEP006-Prosedur Penanganan dan
Penyimpanan Bahan Kimia
7. EITRHSEP007-Prosedur Pelaporan &
Penanggulangan Tumpahan Bahan Kimia
8. EITRHSEP010-Prosedur rencana Penanggulangan
Keadaan Bahaya (Pemberitahuan Kepada
Masyarakat Sekitar)
9. EITRHSEP018-Prosedur bekerja di tempat
terbatas
10. EITRHSEP020-Prosedur Tindakan dan Kondisi
Aman Saat Bekerja
*Sesuai pasal 19 ayat (1) dan (2) Kepmenaker No. 187/1999
2.2.2 Penyusunan, pengkajian dan pelaporan daftar nama bahan, dan
kuantitas bahan kimia sesuai formulir dalam lampiran II Kepmenaker
No. 187 / 1999, ringkasan proses produksi dan modifikasi instalasi yang
digunakan

Pada dasarnya, industri garment pakaian tidak banyak


menggunakan bahan-bahan kimia. Berdasarkan alur produksi, bahan
kimia yang digunakan antara lain aquades dan buffer solution
(Laboratorium QA), aseton, wd40, thinner, oli mesin, dan produk
pembersih noda lainnya (produksi), solar (bahan bakar boiler dan
genset), dan LPG (kantin dormitory).
Secara keseluruhan, proses produksi di industri garment atau
industri padat karya sangat sederhana. Dimulai dari kedatangan bahan
baku berupa kain dan accessories seperti button, zipper, brand label,
dan sebagainya. Bahan baku disimpan di fabric dan accessories
warehouse untuk dilakukan quality check dan relaxing fabric. Setelah
disimpan di warehouse, bahan baku ditransfer ke factory untuk proses
produksi, dimulai dari proses fabric cutting untuk memotong gelaran
kain sesuai pola atau style yang akan diproduksi. Kemudian dilakukan
proses (Quality Control) QC In-Line untuk kain hasil cutting sebelum
ditransfer ke bagian sewing. Setelah proses sewing dilakukan kembali
dilakukan proses (Quality Control) End-Line sebelum masuk sebagai
barang kategori finish good. Pada proses QC In-Line maupun End-Line
biasanya melibatkan bagian spot cleaning untuk memperbaiki kualitas
produk dikarenakan terdapat noda-noda atau kerusakan pada pakaian.
Proses pembersihan noda menggunakan bahan kimia aseton dan produk
pembersih lainnya seperti dry solve atau pull out. Pada area finishing,
dilakukan proses ironing. Setelah itu dilakukan proses folding dan
tagging yaitu proses pemberian brand label dan harga sebelum akhirnya
masuk proses packaging (pengemasan) untuk setiap 1 pcs barang jadi
(pakaian) atau proses polybag dan dikemas kembali dalam proses
carton packing untuk dimasukkan kedalam karton. Setelah seluruh
barang telah dikemas, selanjutnya barang disimpan di area finish good
untuk diekspor ke Negara tujuan. Secara singkat rangkaian proses
produksi dapat dilihat pada diagram berikut:

FLOWCHART OF WORKING PROCESS

1) QUALITY CHECK SYSTEM


1) INSPECT CUTTED FABRIC IN WAREHOUSE 2) RELAXING FABRIC
2) INSPECT PRINTED FABRIC 3) PREPARING MATERIAL
3) INSPECT EMBRIDERIED CARD & SWATCH CARD

CUTTING PREPARATION OF
ACCESSORIES

IN-LINE QC
MECHANIC SEWING
SYSTEM

END-LINE QC
SYSTEM

IRON

FINISHING QC MENDING &


SYSTEM STAIN REMOVER
METAL METAL
DETECTOR DETECTOR
FOLDING &
TAGGING

POLYBAG

CARTON
PACKING

EXPORT
2.2.3 Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia

Lokasi
Bahan Hasil Tanggal
No (jumlah Pelaksana
Kimia Pemeriksaan** Pelaksanaan
sampel)
Pengukuran
LPKL
Udara 2 (Produksi
PDAM
Ambien: dan Januari
1. < NAB Tirtawening
NO2 Halaman 2016
Kota
SO2 Pabrik)
Bandung
CO
Pengukuran
Emisi
Udara:
Opasitas
LPKL
Partikel
PDAM
NH3 Agustus
2. 10 (Boiler) < NAB Tirtawening
Cl2 2015
Kota
HCl
Bandung
HF
NO2
SO2
H2S
Limbah
Domestik: LPKL
pH PDAM
3. BOD 4 < NAB April 2016 Tirtawening
TSS Kota
Minyak dan Bandung
Lemak
Kualitas Air
Bersih:
Aluminium
Besi
Flurida
LPKL
Kesadahan
PDAM
Klorida Januari
4. 1 < NAB Tirtawening
Mangan 2016
Kota
Nitrat
Bandung
Nitrit
pH
Sulfat
Nilai
Permanganat
**diisi > NAB atau ≤ NAB sesuai aturan dalam Permenaker No. 13/2011

2.2.4 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Potensi Bahaya Besar/Menengah

Saat ini, PT. Einstrend belum melaksanakan pemeriksaan dan pengujian


instalasi untuk menentukan instalasi atau peralatan yang berada di PT.
Einstrend termasuk memiliki potensi bahaya besar atau menengah.
2.2.5 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Untuk pemeriksaan kesehatan pada karyawan telah dilakukan secara periodik, baik untuk pemeriksaan kesehatan awal dan
pemeriksaaan kesehatan rutin dan khusus. Untuk pemeriksaan kesehatan rutin telah dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali
bagi karyawan pada area tertentu seperti spot cleaning, dan utility. Sedangkan untuk karyawan yang lain dilakukan 1 (satu)
tahun sekali. Sebelum mulai bekerja, untuk setiap karyawan juga telah dilakukan pemeriksaan kesehatan awal.
Jenis
Jumlah Tenaga Kerja Tanggal
No Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Penyelenggara
yang diperiksa Pelaksanaan
Kesehatan
3.768 dalam kategori sehat, 542 dalam
4.310 dari 4.517
kategori mengalami gangguan kesehatan
Karyawan yang bekerja
dengan rincian sbb:
diatas 1 tahun. 207 orang
1. Hipertensi: 288 orang Agustus Klinik PT.
1. Berkala yang tidak MCU
2. Caries Dentis: 111 orang 2015 Einstrend
dikarenakan ada yang
3. ISPA: 44 orang
sudah keluar, cuti, dan
4. Dyspepsia: 24 orang
alasan lain.
5. Tonsilitis: 17 orang
43 orang dalam keadaan sehat dan 4
orang mengalami gangguan kesehatan
47 karyawan dari bagian
dengan rincian sbb: September Klinik PT.
2. Khusus GA utility dan spot
1. TB paru: 1 orang 2015 Einstrend
cleaning
2. Viral infection: 1 orang
3. Suspec DM: 1 orang
4. ISK: 1 orang
Setiap calon karyawan Hasil pemeriksaan kesehatan awal
yang melamar diwajibkan antara lain:
Dilaksanakan
untuk melaksanakan 1. Sehat (tidak didapat kelainan)
sebelum
pemeriksaan kesehatan boleh bekerja tanpa syarat.
pelamar
awal sebelum diterima 2. Menderita Sakit (ada kelainan)
3. Awal diterima
bekerja di PT. Einstrend boleh bekerja pada bagian kerja
bekerja di
dengan teknis tertentu atau ditolak untuk
PT.
pemeriksaan kesehatan bekerja (permanen atau
Einstrend
berupa pemeriksaan fisik sementara menunggu proses
dan rontgen thorax. pengobatan).
2.3 Program Kerja Penunjang
2.3.1 Pembinaan Di Bidang K3 Kimia
Jenis Pembinaan Peran Tanggal
Penyelen
No (judul seminar/ (Panitia/Pembi Lokasi Pelaksana
ggara
diklat/training dll) cara/Peserta) an
Pelatihan
PT. 28 Maret PT.
1. Penanganan Bahan Panitia/Peserta
Einstrend 2016 Einstrend
Kimia

2.3.2 Pemberdayaan Profesi dalam Asosiasi atau Organisasi yang terkait


Peran
Nama Periode
No (Ketua/Wakil/ Lokasi Ket
Organisasi Kepengurusan
Anggota)
N/A
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa PT.
Einstrend sebagai tempat kerja yang menggunakan, menyimpan dan memakai
bahan kimia, Maka menurut Kepmenaker 187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja, instansi ini harus
melaksanakan pengendalian potensi bahaya kimia yang ada. Beberapa
kewajiban pengendalian potensi bahaya yang ada, telah dilakukan. Namun
masih juga terdapat beberapa kewajiban yang belum dilaksanakan.
Sejak mulai beroperasi pada tahun 2007, PT. Einstrend belum pernah
dilakukan pemeriksaan dan pengujian dari pihak pengawas, Disnaker setempat
maupun oleh pihak luar (PJK3). Sehingga secara resmi oleh Disnaker
setempat, Perusahaan ini belum ditetapkan kategori potensi bahaya yang
dimilikinya. Namun secara internal secara berkala telah dilakukan
pemeriksaan instalasi, pengujian faktor kimia yang mencakup kualitas udara
ambien area produksi dan halaman pabrik dan limbah cair domestik, juga
pemeriksaan kesehatan rutin dan khusus.
Untuk pengujian faktor kimia di lingkungan kerja dilaksanakan secara
rutin namun hanya dilakukan di area produksi spot cleaning dan halaman
pabrik untuk pengukuran kualitas udara ambient. Pengujian ini juga dilakukan
oleh pihak lab ekseternal yaitu LPKL PDAM Tirtawening Kota Bandung.
Program pemeriksaan kesehatan karyawan dilaksanakan secara rutin 1
(satu) tahun sekali dan pemeriksaan kesehatan khusus dilaksanakan setiap 6
(bulan) sekali untuk bagian spot cleaning dan GA utility khususnya yang
lingkup pekerjaannya berhubungan dengan bahan-bahan kimia. Proses
pemeriksaan kesehatan dilaksanakan oleh klinik PT. Einstrend yang dikepalai
oleh dr.Leli Purnamawati M.Kes dengan nomor sertifikat Hiperkes
17.097/DH-I/07.
3.2 Rekomendasi
Dari pembahasan dan kesimpulan di atas maka kami memberikan
rekomendasi antara lain:
Perlunya penerapan secara menyeluruh terhadap ketentuan yang disyaratkan
oleh Kepmenaker 187/Men/1999 sebagai tempat kerja dengan potensi bahaya
besar atau menengah untuk mengurangi resiko yang ada.
Sebagai tempat kerja maka penerapan keselamatan dan kesehatan kerja perlu
diperhatikan lagi dan dilakukan evaluasi secara terus‐menerus, seperti sistem
tanggap darurat, penanganan bahan kimia, tata letak peralatan, pemasangan
tanda evakuasi, dan lain‐lain untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
Perlunya mendapatkan sertifikasi petugas K3 Kimia bagi karyawan yang
bekerja di area spot cleaning, mekanik, maupun GA Utility bagian gudang
penyimpanan kimia.
Fungsi dan peran dari para anggota P2K3 yang sudah ada perlu diarahkan dan
dilatih secara rutin supaya menjadi pelopor gerakan dan budaya K3 di area
kerjanya masing-masing.
LAMPIRAN
LAMPIRAN II KEPMENAKER 187/1999

SIFAT BAHAN KIMIA KLASIFIKASI


BERDASARKAN
Titik Daerah Mudah Kuantitas
Toksisitas Oksidator Mudah Meledak
No Nama Bahan Nyala Terbakar Bahan Ket.
NAB
°C Batas Batas LD 50 H F S (Estimasi)
LD 50 (mulut) LD 50 (kulit) ppm
Terendah Tertinggi (pernafasan) Ya Tidak Ya Tidak
mg/kg BB mg/kg BB
% (LFL) % (UFL) mg/kg BB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Acetone -18.1 2.5 13 1800 20000 76 1780 - √ - √ 2 3 0 0.8 m3
2 Thinner >38 0.5 9.5 - - - - - √ - √ 1 2 0 96 Liter
3 White Oil N/A 0.6 9.5 - - - - - √ - √ 0 1 0 0.2 m3
4 Solar 60 1.3 6 - - - 500 - √ - √ 1 2 1 25 m3
5 WD-40 49 0.6 8 5000 - - - - √ - √ - - - 3 Kg
6 Dry Solvee -104.4 - - 5000 3000 - 1000 - √ - √ 1 3 0 29 Liter
7 Rust Go N/A - - - - 5100 3 - √ - √ - - - 18 Liter
Fusing
8 Machine -104.4 - - - - 2710 25 - √ - √ 1 2 0 5 Kg
Cleaner
Asam
N/A - - 900 - 1108 5 - - 560 ml
9 Klorida √ √ 3 0 1
6 tabung 25
LPG -104 2.1 9.5 - 658 1000 - -
10 - √ √ 1 4 0 Kg
Buffer
N/A - - 2660 10000 - 6 - - 2 0 0 3000 ml
11 Solution √ √

Anda mungkin juga menyukai