Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS REGRESI

A. Pengertian
Analisis regresi adalah analisis statistik yang digunakan untuk meramalkan
(memprediksikan) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi dapat
dianalisis karena didasarkan kepada adanya hubungan fungsional atau hubungan sebab
akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Pada dasarnya analisis regresi dan analisis korelasi keduanya mempunyai
hubungan yang sangat kuat dan mempunyai keterkaitan. Setiap uji regresi
membutuhkan uji korelasi terlebih dahulu, tetapi uji korelasi belum tentu
membutuhkan uji regresi atau diteruskan kepada uji regresi. Uji korelasi yang tidak
dilanjutkan dengan uji regresi adalah uji korelasi yang kedua variabelnya tidak
mempunyai hubungan fungsional dan sebab akibat.

B. Jenis-jenis Analisis Regresi


1) Analisis Regresi Sederhana
2) Analisis Regresi Ganda (Multiregresi)

C. Contoh Judul Penelitian


1) Pengaruh Keterampilan Mengajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
2) Pengaruh Penguasaan Kelas dan Keterampilan Mengajar Terhadap Kedisiplinan
Siswa Mengikuti Proses Pembelajaran

D. Rumus
⏞= +
dimana:
Y = (baca Y Payung), subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

1
Untuk dapat menentukan nilai persamaan Y tersebut, diperlukan penghitungan nilai a
dan nilai b, dengan rumus:
n ∑ XY − (∑ X . ∑ Y)
b=
n ∑ X − (∑ X)

∑ Y − b(∑ X)
a=
n

E. Langkah-Langkah Analisis Regresi Sederhana (XY)


1. Membuat Hipotesis Pernyataan dan Hipotesis Statistik untuk Ho dan Ha
a. Hipotesis Pernyataan
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y
Há: Terdapat pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y
b. Hipotesis Statistik
H0: r = 0
Ha: r ≠ 0

2. Membuat Tabel Kerja/Pembantu Untuk Menghitung Angka Statistik yang


dibutuhkan, dengan format sebagai berikut:
Skor X Skor Y X2 Y2 XY

ΣX ΣY ΣX2 ΣY2 ΣXY

3. Menghitung nilai persamaan regresi dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:


a. Menghitung nilai b, dengan rumus:
b. Menghitung nilai a, dengan rumus:
c. Menghitung nilai Y, dengan rumus:

4. Membuat garis persamaan regresi, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:


a. Menghitung rata-rata X, dengan rumus:
∑X
X=
n
b. Menghitung rata-rata Y, dengan rumus:
∑Y
Y=
n
c. Membuat “Diagram Pencar” dengan menempatkan nilai-nilai skor X dan Y
d. Membuat “Garis Persamaan Regresi” pada “Diagram Pencar”, dengan
ketentuan:

2
⏞= +

5. Menguji Signifikansi dengan uji F, dengan langkah-langkah sebagai berikut:


a. Menghitung Jumlah Kuadrat:
1) Jumlah Kuadrat Total (JKtot)
JKtot = ∑Y2
2) Jumlah Kuadrat Regresi a (JKreg(a))
∑Y
JK ( ) =
N
3) Jumlah Kuadrat Regresi b/a (JKreg(b/a))
∑X∑Y
JK ( / ) = b XY −
n
4) Jumlah Kuadrat Residu (JKres)
JK = Y − JK ( ) − JK ( / )

b. Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat


1) Jumlah Rerata Kuadrat Regresi a (RJKreg(a))
JK ( )
RJK ( ) =
1
2) Jumlah Rerata Kuadrat Regresi b/a (RJKreg(b/a))
JK ( / )
RJK ( / ) =
1
3) Jumlah Rerata Kuadrat Residu (RJKres)
JK
RJK =
n−2

c. Uji signifikansi untuk mencari nilai Fhitung dengan rumus:


RJK ( / )
F =
RJK

d. Menentukan derajat kebebasan (dk) setiap sumber variasi


dkreg(a) = 1
dkreg(b/a) = k (jumlah variabel independen)
dkres = n – k – 1

3
e. Mencari nilai Ftabel dengan taraf signifikansi α (0.05 atau 0.1), dengan
ketentuan: F(α); [pembilang, penyebut]
dbpembilang = dkreg(b/a)
dbpenyebut = dkres

f. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria pengujian sebagai


berikut:
 Jika Fhitung < Ftabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak signifikan;
 Jika Fhitung > Ftabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya signifikan;

6. Uji Keberartian Koefesien Regresi Linier Sederhana melaui Uji t, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menentukan Standar Deviasi nilai b (sb), melalui tahapan sebagai berikut:
JK
S =
n−2

S .
Sb =
(∑ X)
∑X −
n

b. Uji keberartian dengan Uji t


b
t =
sb

c. Mencari nilai ttabel dengan ketentuan taraf signifikansi α dan dk = n – 2


d. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
 Jika thitung < ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak berarti;
 Jika thitung > ttabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya berarti;

7. Menghitung nilai kualitas hubungan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:


a. Menghitung nilai koefesien korelasi (rhitung)
n(∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)
r=
{N(∑ X ) − (∑ X) }{N(∑ Y ) − (∑ Y) }

b. Menafsirkan kriteria hubungan


c. Mencari nilai rtabel dengan taraf signifikansi α dan db = n – 2
d. Membandingkan nilai rhitung dengan rtabel dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
 Jika rhitung < rtabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak ada hubungan;

4
 Jika rhitung > rtabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya ada hubungan;
e. Menghitung Koefesien Determinasi (KD)
KD = r2 x 100%
f. Membuat keputusan dengan menyatakan besarnya prosentase pengaruh.

Contoh Latihan:
Seorang peneliti melakukan penelitian untuk mencari Pengeruh Prestasi Kognitif
Mata Mata Pelajaran PAI (data rasio dengan metode Tes) terhadap Sikap Relijius
Siswa di Rumah (data interval dengan metode angket). Penelitian dilakukan pada 30
siswa di sebuah sekolah yang dipilih secara random dengan margin error 0.05. Data
yang didapat adalah:
Skor Tes
80 75 60 80 85 65 65 55 80 95 85 80 70 65 55
95 65 70 70 75 80 75 90 60 70 65 75 80 90 70
Skor Angket Sikap
91 87 85 86 80 75 77 65 87 94 94 90 90 69 78
94 93 89 82 81 84 76 90 68 85 80 86 89 89 83

Jika berdasarkan uji validitas kedua instrumen dinyatakan valid dan reliabel, serta
diasumsikan bahwa kedua variabel data berdistribusi normal dan uji linieritasnya
menunjukkan kelinieran, lakukan analisis analisis regresi!

Jawab
1. Membuat Hipotesis Pernyataan dan Hipotesis Statistik untuk Ho dan Ha
a. Hipotesis Pernyataan
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y
Há: Terdapat pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y
b. Hipotesis Statistik
H0: r = 0
Ha: r ≠ 0

2. Membuat Tabel Kerja/Pembantu Untuk Menghitung Angka Statistik yang


dibutuhkan, dengan format sebagai berikut:
Responden X Y X2 Y2 XY
R01 80 91 6400 8281 7280
R02 75 87 5625 7569 6525
R03 60 85 3600 7225 5100
R04 80 86 6400 7396 6880
R05 85 80 7225 6400 6800
R06 65 75 4225 5625 4875
R07 65 77 4225 5929 5005

5
Responden X Y X2 Y2 XY
R08 55 65 3025 4225 3575
R09 80 87 6400 7569 6960
R10 95 94 9025 8836 8930
R11 85 94 7225 8836 7990
R12 80 90 6400 8100 7200
R13 70 90 4900 8100 6300
R14 65 69 4225 4761 4485
R15 55 78 3025 6084 4290
R16 95 94 9025 8836 8930
R17 65 93 4225 8649 6045
R18 70 89 4900 7921 6230
R19 70 82 4900 6724 5740
R20 75 81 5625 6561 6075
R21 80 84 6400 7056 6720
R22 75 76 5625 5776 5700
R23 90 90 8100 8100 8100
R24 60 68 3600 4624 4080
R25 70 85 4900 7225 5950
R26 65 80 4225 6400 5200
R27 75 86 5625 7396 6450
R28 80 89 6400 7921 7120
R29 90 89 8100 7921 8010
R30 70 83 4900 6889 5810
∑ 2225 2517 168475 212935 188355
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai-nilai dari:
N = 30 ∑Y2 = 212935
∑X = 2225 ∑XY = 188355
∑Y = 2517 (∑X)2 = 4950625
∑X2 = 168475 (∑Y)2 = 6335289

3. Menghitung nilai persamaan regresi dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:


a. Menghitung nilai b, dengan rumus:
n ∑ XY − (∑ X . ∑ Y)
b=
n ∑ X − (∑ X)
30(188355) − (2225)(2517)
b=
30(168475) − (2225)
5650650 − 5600325
b=
5054250 − 4950625
50325
b= = 0.486
103625

6
b. Menghitung nilai a, dengan rumus:
∑ Y − b(∑ X)
a=
n
2517 − 0.486(2225)
a=
30
2517 − 1080.561
a=
30
1436.439
a= = 47.881
30
c. Menentukan garis persamaan regresi Y, dengan rumus:
⏞= . + .

4. Membuat garis persamaan regresi, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:


a. Menghitung rata-rata X, dengan rumus:
∑ X 2225
X= = = 74.167
n 30
b. Menghitung rata-rata Y, dengan rumus:
∑ Y 2517
Y= = = 83.900
n 30
c. Membuat “Diagram Pencar” dengan menempatkan nilai-nilai skor X dan Y
d. Membuat “Garis Persamaan Regresi” pada “Diagram Pencar”
⏞= . + .
100

90

80
X
70
Sikap Relijius

60

50 α
40

30
a
20

10

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Y
Nilai Mapel PAI

7
5. Menguji Signifikansi dengan uji F, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung Jumlah Kuadrat:
1) Jumlah Kuadrat Total (JKtot)
JK = Y =
2) Jumlah Kuadrat Regresi a (JKreg(a))
∑Y 212935
JK ( ) = = = .
N 30
3) Jumlah Kuadrat Regresi b/a (JKreg(b/a))
∑X∑Y
JK ( / ) = b XY −
n
(2225)(2517)
JK ( / ) = 0.486 188355 −
30
5600325
JK ( / ) = 0.486 188355 −
30
JK ( / ) = 0.486(188355 − 186677.50)
JK ( / ) = 0.486(1677.50) = .

4) Jumlah Kuadrat Residu (JKres)


JK = Y − JK ( ) − JK ( / )

JK = 212935 − 7097.83 − 815.265 = .

b. Menentukan derajat kebebasan (dk) setiap sumber variasi


dkreg(a) = 1
dkreg(b/a) = k (jumlah variabel independen) = 1
dkres = n – k – 1 (30-1-1=28)

c. Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat


1) Jumlah Rerata Kuadrat Regresi a (RJKreg(a))
JK ( ) 7097.83
RJK ( ) = = = .
1 1

2) Jumlah Rerata Kuadrat Regresi b/a (RJKreg(b/a))


JK ( / ) 815.265
RJK ( / ) = = = .
1 1
3) Jumlah Rerata Kuadrat Residu (RJKres)
JK 205021.905 205021.905
RJK = = = = .
n−2 30 − 2 28

d. Uji signifikansi untuk mencari nilai Fhitung dengan rumus:

8
RJK ( / )
F =
RJK
815.265
F = = 0.111
7322.211

e. Mencari nilai Ftabel dengan taraf signifikansi α (0.05 atau 0.1), dengan
ketentuan: F(α); [pembilang, penyebut]
dbpembilang = dkreg(b/a)
dbpenyebut = dkres
Berdasarkan tabel F dengan dbpembilang=1, dbpenyebut=28, adalah 4.20
f. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
 Jika Fhitung < Ftabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak signifikan;
 Jika Fhitung > Ftabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya signifikan;
Maka, Fhitung (0.111) < Ftabel (4.20), sehingga Ho diterima artinya pengaruh
tidak bersifat signifikan.

6. Uji Keberartian Koefesien Regresi Linier Sederhana melaui Uji t, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menentukan Standar Deviasi nilai b (sb), melalui tahapan sebagai berikut:
JK 205021.905
S . = = = .
n−2 28

S .
Sb =
(∑ X)
∑X −
n
7322.211
Sb =
4950625
168475 − 30
7322.211
Sb =
168475 − 165020.83

7322.211
Sb =
3454.17
Sb = √2.12 = 1.456

b. Uji keberartian dengan Uji t


b
t =
sb

9
0.486
t = = .
1.456

c. Mencari nilai ttabel dengan ketentuan taraf signifikansi α dan dk = n – 2


Berdasarkan tabel t, diperoleh nilai sebesar 1.701
d. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
 Jika thitung < ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak berarti;
 Jika thitung > ttabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya berarti;
Diketahui thitung (0.334)<ttabel (1.701), maka Ho diterima artinya pengaruh tidak
berarti.

F. Analisis Regresi Ganda (Multiregresi)


1. Pengertian
Regresi ganda digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan dua atau lebih
variabel independen dengan satu variabel dependen dan dapat pula digunakan
untuk memprediksi harga variabel dependen jika harga-harga variabel independen
diketahui.
2. Persyaratan-Persyaratan
a. Sampel harus diambil secara random dari populasi yang berdistribusi normal
b. Sampel harus berdistribusi normal (diatasi dengan mengambil sampel banyak
atau dengan uji liliefors)
c. Data variabel terikat (Y) harus merupakan gejala interval atau rasio. Sedangkan
data variabel bebas (X) tidak harus interval atau rasio, tetapi juga untuk data
yang berskala lebih rendah (dalam hal ini variabel bebas diubah dengan sistem
coding (pemberian tanda tertentu)
d. Adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, baik secara
teoretis maupun secara perhitungan dengan uji signifikan.
e. Persamaan regresi yang terbentuk harus linier.
3. Desain Penelitian

X1
X1
X2

4. Rumus Persamaan Regresi



Y =a+b X +b X

5. Langkah-langkah Analisis Regresi Ganda


a. Membuat Hipotesis Ho dan Ha dalam bentuk Pernyataan dan Statistik
1) Hipotesis Pernyataan

10
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dan X2
terhadap variabel Y
Ho: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dan X2 terhadap
variabel Y
2) Hipotesis Statistik
Ho: R = 0
Ha: R ≠ 0
b. Membuat Tabel penolong untuk menghitung angka statistik, dengan format
sebagai berikut:
X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1Y X2Y X1X2

ΣX1 ΣX2 ΣY ΣX12 ΣX22 ΣY2 ΣX1Y ΣX2Y ΣX1X2

c. Menghitung nilai-nilai n, a, b1 dan b2 dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:


1) Menentukan n = jumlah sampel
2) Menghitung skor deviasi ukuran sebagai berikut:
 Skor deviasi X1
(∑ X )
X = X −
n
 Skor deviasi X2
(∑ X )
X = X −
n

 Skor deviasi Y
(∑ Y)
Y = Y −
n
 Skor deviasi X1Y
(∑ X )(∑ Y)
X Y= X Y−
n
 Skor deviasi X2Y
(∑ X )(∑ Y)
X Y= X Y−
n
 Skor deviasi X1X2
(∑ X )(∑ X )
X Y = X Y−
n

3) Menghitung nilai koefesien regresi X1 (b1), X2 (b2) dan nilai konstanda


regresi ganda dengan rumus-rumus sebagai berikut:
 Nilai koefesien regresi X1 (b1)
∑ X (∑ X Y) − (∑ X X )(∑ X Y)
b =
∑X ∑X − (∑ X X )

11
 Nilai koefesien regresi X2 (b2), dengan rumus:
∑ X (∑ X Y) − (∑ X X )(∑ X Y)
b =
∑X ∑X − (∑ X X )

 Nilai konstanta regresi ganda (a), dengan rumus:


∑Y ∑X ∑X
a= −b −b
n n n

4) Menentukan persamaan umum regresi ganda dengan rumus sebagai


berikut:

Y =a+b X +b X

5) Uji Signifikansi dengan tahapan sebagai berikut:


a) Menentukan Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg) Y atas X1 dan X2
JKreg = b1.ΣX1Y + b2.ΣX2Y
b) Menentukan Jumlah Kuadrat Residu/Sisa (JKres)
JKres = ΣY2 - JKreg
c) Menentukan derajat kebebasan (dk) sumber varian sebagai berikut:
 dkreg = 1
 dkres = n – k – 1 (k adalah banyaknya variabel predictor)
d) Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) sumber varian sebagai
berikut:
 Jumlah Rerata Kuadrat Regresi (RJKreg) Y atas X1 dan X2
JK
RJK =
dk
 Jumlah Rerata Kuadrat Residu/Sisa (RJKres)
JK
RJK =
dk
e) Menentukan harga Fhitung dengan rumus sebagai berikut:
JK
k
F =
JK
n−k−1
f) Mencari nilai Ftabel dengan ketentuan:
 dkpembilang = k (banyaknya variabel predictor)
 dkpenyebut = n – k – 1
g) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria pengujian:
 Jika Fhitung < Ftabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak
signifikan
 Jika Fhitung > Ftabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya signifikan

6) Uji Keberartian Pengaruh setiap variabel, dengan tahapan sebagai berikut:


a) Menentukan Standar Deviasi Y atas X1 dan X2, dengan rumus:

12
JK
S ( =
n − k 1
)

b) Menentukan Koefesien Korelasi X1 dengan X2, dengan rumus:


∑X X
r =
∑X ∑X
c) Menentukan Standar Deviasi Koefesien Regresi X1 (b1), dengan rumus:
S ( )
Sb =
∑X 1−r
d) Menentukan Standar Deviasi Koefesien Regresi X2 (b2), dengan rumus:
S ( )
Sb =
∑X 1−r
e) Menentukan Nilai thitung X1, dengan rumus:
b
t =
Sb
f) Menentukan Nilai thitung X2, dengan rumus:
b
t =
Sb
g) Mencari nilai ttabel dari thitung X1 dan thitung X2 dengan ketentuan:
 Taraf signifikansi = α
 dk = n – k – 1
h) Membandingkan nilai thitung X1 dan X2 dengan ttabel untuk X1 dan X2
dengan ketentuan:
 Jika thitung < ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak berarti.
 Jika thitung < ttabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya berarti.

7) Uji Korelasi Ganda, untuk mencari besarnya kualitas hubungan


antarvariabel dengan tahapan sebagai berikut:
a) Menghitung Nilai Korelasi Ganda (R(x1.x2)y, dengan rumus:
b .∑X Y +b .∑X Y
R( ) =
∑Y
b) Menghitung Nilai Determinan Koefesien Ganda, dengan rumus:
KP = R2 x 100%
c) Menguji signifikansi*) Koefesien Korelasi Ganda melalui Uji Fhitung,
dengan rumus:
R (n − k − 1)
F =
k(1 − R )
d) Mencari nilai Ftabel dengan ketentuan:
 dbpembilang = k (banyaknya variabel predictor)
 dbpenyebut = n – k – 1

13
e) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria pengujian
sebagai berikut:
 Jika Fhitung < Ftabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak
signifikan
 Jika Fhitung > Ftabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya signifikan
f) Menyimpulkan

Wallahu A’lam

14
ANALISIS KOMPARASI

A. Pengertian
Penelitian komparasi merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih kelompok subjek penelitian. Analisis
komparasi merupakan alat bantu dalam penelitian yang berfungsi untuk menentukan
apakah terdapat perbedaan nilai variabel dependent antara dua atau lebih kelompok
sampel penelitian.
Dalam pelaksanaannya, penelitian komparasi hendaknya tidak cukup hanya
menjawab ada atau tidak ada perbedaan. Jika hasil analisis komparasi menunjukkan
adanya perbedaan frekuensi suatu variabel, peneliti perlu juga menjawab pertanyaan
mengapa terdapat perbedaan tersebut. Dengan demikian penelitian dapat
mengidentifikasi adanya hubungan sebab-akibat.

B. Macam-macam Teknik Analisis Komparasi


Ada tiga teknik analisis komparasi yang sering digunkana dalam penelitian,
terutama dalam ilmu-ilmu social, yaitu:
1. Chi Square
2. ‘t’ test
3. Analisa Varians (Anava)

C. Analisis Komparasi Teknik Chi Square


1. Pengertian dan Rumus Umum
Chi Square adalah teknik statistic yang dapat digunakan untuk mengetahui
adanya perbedaan signifikan frekuensi observasi antara dua kelompok sampel atau
lebih. Rumus umum untuk Chi Square adalah:
∑(f − f )
X =
f
dimana:
X2 = Chi Square
fo = Frekuensi Observasi
ft = Frekuensi yang diharapkan (Frekuensi Teoretik)

2. Contoh Judul Penelitian


“Perbandingan Jenis Kelamin dalam Kecepatan Membaca”

3. Langkah-langkah
1. Menampilkan data dalam bentuk kelompok dan kategori dengan menggunakan
tabel pembantu, seperti berikut:
Kategori
Jumlah
Kelompok Katg. 1 Kat. 2 Kat. 3
Kelp. A A B C (TB1)
Kelp. B D E F (TB2)
Jumlah (TK1) (TK2) (TK3) (n)

15
2. Menghitung nilai Chi Square (X2) dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membuat tabel kerja untuk mencari Nilai Chi Square, sebagai berikut
( − )
Klp. fo ft (fo – ft) (fo – ft)2
A
Klp. 1 B
C
D
Klp. 2 E
F
Jumlah Σfo Σft - - (X2)

2) Dengan perpedoman pada tabel pertama, menghitung nilai frekuensi


teoretik (ft) dengan rumus:
()
() = ()

3) Mencari nilai X2tabel dengan ketentuan:


 Taraf Signifikansi = α
 db = [b-1][k-1]; (b=jumlah baris; k=jumlah kolom) tabel 1.

4) Mengkonfirmasikan nilai X2hitung dengan X2tabel dengan kriteria pengujian:


 Jika X2hitung < X2tabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan
tidak signifikan.
 Jika X2hitung > X2tabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya perbedaan
signifikan.

5) Membuat pernyataan simpulan

Contoh Latihan:
Seorang peneliti ingin membandingkan motivasi mahasiswa dari 2 jurusan: PAI dan
HES, masing-masing 20 mahasiswa. Dari hasil pengumpulan angket diperoleh hasil
sebagai berikut:
Kategori/Prodi PAI HES
Karier 10 6
Keilmuan 8 13
Mengisi Waktu 2 1

Jawab:
1. Menampilkan data dalam bentuk kelompok dan kategori dengan menggunakan
tabel pembantu, seperti berikut:

16
Kategori
Jumlah
Kelompok Karier Ilmu Isi Waktu
PAI A=10 B=8 C=2 (TB1)=20
HES D=6 E=13 F=1 (TB2)=20
Jumlah (TK1)=16 (TK2)=21 (TK3)=3 (n)=40
2. Menghitung nilai Chi Square (X2) dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membuat tabel kerja untuk mencari Nilai Chi Square, sebagai berikut
( − )
Klp. fo ft (fo – ft) (fo – ft)2
10 8 2 4 0.50
Klp. 1 8 10.5 -2.5 6.25 0.60
2 1.5 0.5 0.25 0.17
6 8 -2 4 0.50
Klp. 2 13 10.5 2.5 6.25 0.60
1 1.5 -0.5 0.25 0.17
Jumlah Σfo=40 Σft=40 - - 2.52

2) Dengan perpedoman pada tabel pertama, menghitung nilai frekuensi teoretik


(ft) dengan rumus:
TB( )
ft ( ) = xTK ( )
N
maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:
PAI HES
TB( ) 20 TB( ) 20
ft ( ) = xTK ( ) = x16 = 8 ft ( ) = xTK ( ) = x16 = 8
N 40 N 40
TB( ) 20 TB( ) 20
ft ( ) = xTK ( ) = x21 = 10.5 ft ( ) = xTK ( ) = x21 = 10.5
N 40 N 40
TB( ) 20 TB( ) 20
ft ( ) = xTK ( ) = x3 = 1.5 ft ( ) = xTK ( ) = x3 = 1.5
N 40 N 40

3) Mencari nilai X2tabel dengan ketentuan:


 Taraf Signifikansi = α (0.05)
 db = [b-1][k-1]; (b=jumlah baris (2-1=1); k=jumlah kolom(3-1=2) tabel 1.
db = 1x2 = 2
Maka diperoleh nilai x2 sebesar: 5.99

4) Mengkonfirmasikan nilai X2hitung dengan X2tabel dengan kriteria pengujian:


 Jika X2hitung < X2tabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan tidak
signifikan.
 Jika X2hitung > X2tabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya perbedaan
signifikan.
Diketahui X2hitung (2.52) <X2tabel (5.99), maka Ho diterima artinya tidak ada
perbedaan

17
5) Membuat pernyataan simpulan
Tidak terdapat perbedaan motivasi mahasiswa prodi PAI dengan HES dalam
mengambil kuliah.

D. Analisis Komparasi Teknik Uji ‘t’ (Stundent Test)


Uji ‘t’ adalah teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui
untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan signifikan pada dua mean sampel
atau kelompok.
Membandingkan dua mean sampel atau kelompok sampel dengan uji ‘t’ dibagi
kepada dua jenis, yaitu:
a. Membandingkan dua mean dari satu kelompok sampel (berpasangan).
Misalnya membandingkan nilai pretest dengan post-test, membandingkan nilai
siswa dengan metode A dan metode B.
b. Membandingkan dua mean dari dua kelompok sampel (tidak berpasangan)
Misalnya membandingkan nilai Siswa SMA dengan MA, membandingkan nilai
kelompok experiment dan kelompok kontrol; membandingkan kinerja guru PNS
dengan Honorer, membandingkan kecepatan membaca laki-laki dengan
perempuan.

1. Uji ‘t’ Dua Mean dari Satu Sampel/Kelompok (Berpasangan)


a. Rumus uji ‘t’
1) Rumus 1
MD
t=
SE
2) Rumus 2
M
t=
∑X
n(n − 1)

b. Langkah-langkah (Rumus 1)
1) Menentukan Hipotesis Ho dan Há dalam bentuk pernyataan dan statistik;
a. Hipotesis Pernyataan
 Ho: tidak ada perbedaan signifikan antara sampel/kelompok 1
dengan sampel/kelompok 2;
 Ho: terdapat perbedaan signifikan antara sampel/kelompok 1
dengan sampel/kelompok 2;
b. Hipotesis Statistik
 Ho: μ1 = μ2
 Há: μ1 ≠ μ2

18
2) Membuat Tabel Kerja Pembantu
Dt. Awal Dt. Akhir D D2

ΣD ΣD2

3) Berdasarkan kepada tabel:


 Menghitung nilai Mean Deviasi, dengan rumus:
∑D
MD =
N
 Menghitung nilai Standar Deviasi
∑D ∑D
SD = −
N N
 Menghitung Standar Error Mean Deviasi
SD
SE =
√n − 1

4) Menghitung nilai thitung dengan rumus 1:


MD
t=
SE

5) Mencari nilai ttabel dengan ketentuan:


 Taraf Signifikan = α
 Menentukan d.b. = n – 1
 Mencari nilai ttabel
6) Membandingkan nilai koefesien thitung dengan ttabel dengan kriteria
pengujian:
 Jika thitung < ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan tidak
signifikan.
 Jika thitung > ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan tidak
signifikan.
7) Membuat pernyataan simpulan

c. Langkah-langkah (Rumus 2)
1. Menentukan Hipotesis Ho dan Há dalam bentuk pernyataan dan statistik;
a. Hipotesis Pernyataan
 Ho: tidak ada perbedaan signifikan antara sampel/kelompok 1
dengan sampel/kelompok 2;
 Ho: terdapat perbedaan signifikan antara sampel/kelompok 1
dengan sampel/kelompok 2;
b. Hipotesis Statistik
 Ho: μ1 = μ2

19
 Há: μ1 ≠ μ2

2. Membuat Tabel Kerja Pembantu, dengan format:


Xd
Dt. Awal Dt. Akhir di Xd2
(di – Md)

Σd - ΣXd2

3. Berdasarkan kepada tabel:


 Menentukan nilai di dengan cara menghitung selisih angka “Data Awal”
dengan “Data Akhir” (Nilai data Harus Positif)
 Menentukan Mean di (Md) dengan rumus:
∑d
Md =
n
 Menentukan nilai Xd dengan cara rumus: [di – Md]
 Mengkuadratkan nilai Xd

4. Menghitung nilai thitung dengan rumus 2:


M
t=
∑X
n(n − 1)

5. Mencari nilai ttabel dengan ketentuan:


 Taraf Signifikan = α
 Menentukan d.b. = n – 1
 Mencari nilai ttabel
6. Membandingkan nilai koefesien thitung dengan ttabel dengan kriteria
pengujian:
 Jika thitung < ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan tidak
signifikan.
 Jika thitung > ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan tidak
signifikan.
7. Membuat pernyataan simpulan

Contoh Latihan:
Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan skor yang diperoleh oleh mahasiswa
pada pelatihan statistik dengan mengacu kepada pretest dan postest.
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pretes 66 70 64 50 54 61 40 50 43 49 55 51 53 64 69 66 53 44 49 50
Postes 73 79 75 73 70 77 78 79 69 69 70 77 72 73 74 76 75 78 77 70

20
Jawab:
Langkah-langkah (Rumus 1)
1. Menentukan Hipotesis Ho dan Há dalam bentuk pernyataan dan statistik;
a. Hipotesis Pernyataan
 Ho: tidak ada perbedaan signifikan antara sampel/kelompok 1 dengan
sampel/kelompok 2;
 Ho: terdapat perbedaan signifikan antara sampel/kelompok 1 dengan
sampel/kelompok 2;
b. Hipotesis Statistik
 Ho: μ1 = μ2
 Há: μ1 ≠ μ2

2. Membuat Tabel Kerja Pembantu


Dt. Awal Dt. Akhir D D2
66 73 -7 49
70 79 -9 81
64 75 -11 121
50 73 -23 529
54 70 -16 256
61 77 -16 256
40 78 -38 1444
50 79 -29 841
43 69 -26 676
49 69 -20 400
55 70 -15 225
51 77 -26 676
53 72 -19 361
64 73 -9 81
69 74 -5 25
66 76 -10 100
53 75 -22 484
44 78 -34 1156
49 77 -28 784
50 70 -20 400
-383 8945

3. Berdasarkan kepada tabel:


 Menghitung nilai Mean Deviasi, dengan rumus:
∑ D −383
MD = = = −19.50
N 20
 Menghitung nilai Standar Deviasi

21
∑D ∑D
SD = −
N N

8945 −19.50
SD = −
20 20
SD = 447.25 − (−0.975)
SD = √447.25 − 0.950
SD = √446.30 = 21.126

 Menghitung Standar Error Mean Deviasi


SD
SE =
√n − 1
21.126
SE =
√20 − 1
21.126
SE = = 4.847
4.359

4. Menghitung nilai thitung dengan rumus 1:


MD
t=
SE
19.50
t= = 4.023
4.847

5. Mencari nilai ttabel dengan ketentuan:


 Taraf Signifikan = α (0.05)
 Menentukan d.b. = n – 1 (20-1=19)
 Mencari nilai ttabel
Maka diperoleh nilai ttabel sebesar 1.729

6. Membandingkan nilai koefesien thitung dengan ttabel dengan kriteria pengujian:


 Jika thitung < ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan tidak
signifikan.
 Jika thitung > ttabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya perbedaan tidak
signifikan.
Diketahui thitung (4.023) > ttabel (1.729), maka Ho ditolak artinta terdapat
perbedaan yang signifikan.

7. Membuat pernyataan simpulan


Terdapat perbedaan antara nilai postes terhadap nilai pretes yang positif dan
signifikan.

22
2. Uji ‘t’ Dua Mean dari Dua Sampel/Kelompok (Tidak Berpasangan)
a. Rumus Uji ‘t’
M −M
t=
SE

b. Langkah-langkah
1. Membuat hipotesis Ho dan Ha dalam penyataan dan statistik
a. Hipotesis Pernyatan
 Ho: Tidak ada perbedaan signifikan kelompok 1 dengan kelompok 2
 Ha: Terdapat perbedaan signifikan kelompok 1 dengan kelompok 2
b. Hipotesis Statistik
 Ho: μ1 = μ2
 Ho: μ1 ≠ μ2

2. Membuat Tabel Pembantu Statistik dengan format:


X1 X2 X1-M1 X2-M2 (X1-M1)2 (X2-M2)2

ΣX1 ΣX2 0 0 Σx12 Σx22

3. Dengan berdasarkan kepada tabel:


a. Mencari Nilai Mean dari Kelompok 1 dan Kelompok 2
∑X ∑X
M = M =
n n

b. Mencari Nilai Standar Deviasi dari Kelompok 1 dan Kelompok 2


∑(X − M ) ∑(X − M )
SD = SD =
n n

c. Mencari Standar Error Mean Kelompok 1 dan Kelompok 2


SD SD
SE = SE =
n −1 n −1

d. Mencari Standar Error Perbedaan Antara M1 dan M2


SE = SE − SE

4. Menghitung Harga ‘t’


M −M
t=
SE

23
5. Mencari Nilai ttabel dengan ketentuan:
 Taraf signifikan = α
 d.b. = [N – 2]

6. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan kategori pengujian:


 Jika thitung < ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan tidak
signifikan.
 Jika thitung > ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan tidak
signifikan.

7. Membuat Pernyataan Simpulan

Contoh Latihan:
Seorang peneliti melakukan perbandingan gaya mengajar guru-guru PAI yang
mengajar di Madrasah Aliyah Negeri dengan di Madrasah Aliyah Swasta. Responden
dari MAN sebanyak 10 orang dan dari MAS sebanyak 17. Hasil yang diperoleh sebagai
berikut:
Guru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
MAN 83 84 80 88 85 83 84 86 85 83
MAS 70 79 85 88 79 90 85 73 84 87 88 76 89 84 80 80 81

Jawab:
1. Membuat hipotesis Ho dan Ha dalam penyataan dan statistik
a. Hipotesis Pernyatan
 Ho: Tidak ada perbedaan signifikan kelompok 1 dengan kelompok 2
 Ha: Terdapat perbedaan signifikan kelompok 1 dengan kelompok 2
b. Hipotesis Statistik
 Ho: μ1 = μ2
 Ho: μ1 ≠ μ2

2. Membuat Tabel Pembantu Statistik dengan format:


X1 X2 X1-M1 X2-M2 (X1-M1)2 (X2-M2)2
83 70 -1.10 -12.24 1.21 149.70
84 79 -0.10 -3.24 0.01 10.47
80 85 -4.10 2.76 16.81 7.64
88 88 3.90 5.76 15.21 33.23
85 79 0.90 -3.24 0.81 10.47
83 90 -1.10 7.76 1.21 60.29
84 85 -0.10 2.76 0.01 7.64
86 73 1.90 -9.24 3.61 85.29

24
85 84 0.90 1.76 0.81 3.11
83 87 -1.10 4.76 1.21 22.70
88 5.76 33.23
76 -6.24 38.88
89 6.76 45.76
84 1.76 3.11
80 -2.24 5.00
80 -2.24 5.00
81 -1.24 1.53
841 1398 40.90 523.06

3. Dengan berdasarkan kepada tabel:


a. Mencari Nilai Mean dari Kelompok 1 dan Kelompok 2
∑X ∑X
M = M =
n n
841 1398
M = = 84.10 M = = 82.24
10 17

b. Mencari Nilai Standar Deviasi dari Kelompok 1 dan Kelompok 2


∑(X − M ) ∑(X − M )
SD = SD =
n n

40.90 523.06
SD = SD =
10 17
SD = √4.09 = . SD = √30.77 = 5.55

c. Mencari Standar Error Mean Kelompok 1 dan Kelompok 2


SD SD
SE = SE =
n −1 n −1
2.02 5.55
SE = SE =
√10 − 1 √17 − 1
2.02 5.55
SE = = . SE = = .
3 4

d. Mencari Standar Error Perbedaan Antara M1 dan M2


SE = SE − SE

SE = 0.67 − 1.39
SE = √0.45 − 1.92
SE = √−1.47 = 1.21

25
4. Menghitung Harga ‘t’
M −M
t=
SE
84.10 − 82.24
t=
1.21
1.86
t= = .
1.21

5. Mencari Nilai ttabel dengan ketentuan:


 Taraf signifikan = α (0.05)
 d.b. = [N – 2]= (10+17-2=25)
Maka diketahui nilai ttabel sebesar: 1.708

6. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan kategori pengujian:


 Jika thitung < ttabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan tidak
signifikan.
 Jika thitung > ttabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya perbedaan signifikan.
Diketahui thitung (1.54) < ttabel (1.708), maka Ho diterima artinya perbedaan tidak
signifikan.

7. Membuat Pernyataan Simpulan


Berdasarkan perhitungan, maka perbedaan gaya mengajar guru PAI di MAN
dengan di MAS bersifat tidak signifikan.

E. Analisis Varians (Anava)


1. Pengertian
Analisis varians (Anava) adalah teknik statistik yang dapat digunakan untuk
membandingkan kualitas tiga kelompok sampel atau lebih. Misalnya mengetahui
perbedaan tingkat pengalaman agama antara nelayan, petani dan karyawan industri.
2. Macam-macam Analisis Varians
a. Anava Satu Arah
Disebut juga anava satu jalur (anava one way), dipergunakan untuk
menganalisis masalah yang terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel
independen dan satu variabel dependen. Variabel independen sedikitnya terdiri
dari tiga klasifikasi (kategori) dan variabel dependen harus merupakan variabel
interval atau rasio dengan persyaratan berdistribusi normal (atau setidaknya
diasumsikan berdistribusi normal).
b. Anava Dua Arah
Dikenal juga dengan nama anava dua jalur (anava two way) yang dipergunakan
untuk mengenalisis masalah yang terdiri dari dua variabel independen dimana
masing-masing variabel bebas dibagi ke dalam beberapa kelompok. Misalnya
peneliti melakukan dua strategi pembelajaran (inkuiri dan ekspositori) dengan

26
karakteristik peserta didik dengan kemampuan awal (kemampuan tinggi dan
kemampuan rendah), sehingga gambaran kelompok datanya adalah 2 x 2. Jika
penelitia menggunakan tiga metode, maka gambaran kelompok data penelitian
digambarakan 3 x 2.

3. Anava Satu Arah (One Way Anava)


a. Persyaratan Asumsi
Asumsi yang berlaku dalam analisis varian satu arah (Irianto, 2004) adalah:
1) Kenormalan
 Setiap sampel berasal dari distribusi normal, sehingga distribusi sampel
dalam kelompok pun hendaknya normal;
 Masalah ini dapat diatasi dengan memperbanyak sampel dalam
kelompok, karena jika sampel semakin banyak akan mendekati normal.
2) Kesamaan Varians
 Masing-masing kelompok hendaknya berasal dari populasi yang
mempunyai varians yang sama.
 Sampel yang sama pada tiap kelompok, variansi dapat diabaikan. Jika
banyaknya sampel masing-masing kelompok tidak sama, maka
kesamaan variansi populasi sangat diperlukan.
 Langkah penyelamatan pada kasus terjadinya tingkat variansi yang
tidak sama dan jumlah sampel yang berbeda adalah dengan melakukan
transformasi, misalnya dengan mentransformasikan dengan logaritma.
3) Pengamatan Bebas
 Sampel diambil secara acak (random). Asumsi ini adalah mutlak harus
dilakukan.
b. Contoh Judul Penelitian
“Perbandingan Prestasi Belajar Siswa dari Keluarga Nelayan, Keluarga Petani
dan Keluarga Karyawan Industri.”
c. Hipotesis Yang diajukan
1) Hipotesis Pernyataan
 Ho: tidak terdapat perbedaan antara kelompok 1, kelompok 2, dan
kelompok 3
 Ha: terdapat perbedaan antara kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok
3.
2) Hipotesis Statistik
 Ho: μ1 = μ2 = μ3
 Ha: salah satu μ tidak sama
d. Langkah-langkah
1) Membuat Hipotesis Ho dan Ha dalam bentuk pernyataan dan statistik;
2) Membuat Tabel Kerja, dengan format sebagai berikut:

27
K1 K2 K3 Total
X1 X12 X2 X22 X3 X32 (X)

ΣX1 ΣX2 ΣX3 ΣX


ΣX12 ΣX22 ΣX32 ΣX2
n1 n2 n3 N

3) Berdasarkan Kepada Tabel Kerja:


a) Menghitung Jumlah Kuadrat Total (DKtotal), dengan rumus:
(∑ X)
DK = X −
N
b) Menghitung Jumlah Kuadrat Antara (DKant), dengan rumus:
(∑ X ) (∑ X ) (∑ X ) (∑ X)
DK = + + −
n n n N
c) Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam (DKdlm), dengan rumus:
DK = DK − DK
d) Menghitung Mean Kuadrat Antara Kelompok (MKant), dengan rumus:
DK
MK =
db
dimana: dbant = m – 1 (m: jumlah kelompok)
e) Menghitung Mean Kuadrat Dalam (MKdlm), dengan rumus:
=
dimana: dbdlm = N – 1 (N: banyaknya sampel)

4) Menhitung nilai Fhitung, dengan rumus:


=

5) Mencari nilai Ftabel dengan taraf signifikansi = α


6) Membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel, dengan kategori pengujian:
 Jika Fhitung < Ftabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya perbedaan
tidak signifikan.
 Jika Fhitung < Ftabel  Ho ditolak, Ha diterima. Artinya perbedaan
signifikan.

7) Membuat Pernyataan Simpulan

4. Anava Dua Arah (Two Ways Anava)

28
1. Persyaratan Asumsi
Asumsi yang berlaku dalam analisis varian dua arah (Irianto, 2004):
a. Setiap skor dalam kelompok sel harus berdistribusi normal. Asumsi ini
dapat diabaikan, jika jumlah sampel banyak.
b. Variasi skor dalam kelompok sel harus homogeny atau sama;
c. Skor yang ada bebas dari dari pengaruh variabel yang tidak diteliti. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan sampel acak (random) yang sudah
diklasifikan sesuai dengan sel yang ada. Selain itu perlu dilakukan kontrol
atas terjadinya prembesan pengaruh faktor lain maupun antarkelompok itu
sendiri.
2. Contoh Judul Penelitian
“Penerapan Metode Pembelajaran Model Inkuiri dan Ekspositori Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kelompok Siswa Dengan Kemampuan
Awal Tinggi dan Kemampuan Awal Rendah”
3. Hipotesis Yang Diajukan
a. Ho: μA1 = μA2
Ha: μA1 ≠ μA1
Artinya:
Ho: “tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran inkuiri dengan strategi pembelajaran
ekspositori”
Ha: “terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran inkuiri dengan strategi pembelajaran ekspositori”
b. Ho: μB1 = μB2
Ha: μB1 ≠ μB1
Artinya:
Ho: “tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok siswa
kemampuan awal tinggi dengan siswa kemampuan awal rendah”
Ha: “terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok siswa
kemampuan awal tinggi dengan siswa kemampuan awal rendah”
c. Ho: A >< B = 0
Ha: A >< B ≠ 0
Artinya:
Ho: “tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan
awal dalam mempengaruhi hasil belajar siswa”
Ha: “tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan
awal dalam mempengaruhi hasil belajar siswa”
4. Langkah-langkah Analisis
a. Membuat Hipotesis Ho dan Ha, dalam bentuk Pernyataan dan Statistik;
b. Membuat Tabel Persiapan, dengan contoh format:
Inkuiri Ekspositori

29
KA Tinggi KA Rendah KA Tinggi KA Rendah
X1 X12 X2 X22 X3 X32 X4 X42

n1 - n2 - n3 - n4 -
ΣX1 ΣX12 ΣX2 ΣX22 ΣX3 ΣX32 ΣX4 ΣX42

c. Membuat Tabel Pembantu Statistik, dengan format:


Model Pembelajaran
Total
Inkuiri Ekspositori
n1 = n3 = N =
Kemampuan

Antarbaris (ab)
Tinggi ΣX1 = ΣX3 = ΣX =
ΣX12 = ΣX32 = ΣX2
Awal

=
n2 = n4 = n =
Rendah ΣX2 = ΣX4 = ΣX =
ΣX22 = ΣX42 = ΣX2 =
n = n = nt =
Total ΣX = ΣX = ΣXt =
2 2
ΣX = ΣX = ΣXt2 =

Antarkolom (ak)

d. Berdasarkan Tabel Pembantu Statistik, dilakukan penghitungan:


1) Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKtot), dengan rumus:
(∑ X )
JK = X
N
2) Menghitung Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (JKant-klp), dengan
rumus:
∑X (∑ X )
JK = −
n n
3) Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKdlm-k), dengan
rumus:
JK = JK − JK
4) Menghitung Jumlah Kuadrat Antarbaris (JKab), dengan rumus:
∑X ( ) (∑ X )
JK = −
n( ) n
5) Menghitung Jumalh Kuadrat Anarkolom (JKak), dengan rumus:

30
∑X ( ) (∑ X )
JK = −
n( ) n
6) Menghitung Kuadrat Interaksi (JKint), dengan rumus:
JK = JK − JK − JK

e. Menghitung derajat kebebasan (dk)


1) dk antarkelompok (dkant-klp), dengan rumus:
dkant-klp = banyaknya kelompok – 1
2) dk dalam kelompok (dkdlm-klp), dengan rumus:
dkdlm-klp = nt – banyaknya kelompok
3) dk antarbaris (dkab), dengan rumus:
dkab = banyaknya baris – 1
4) dk antarkolom (dkak), dengan rumus:
dkak = banyaknya kolom – 1
5) dk interaksi (dkint), dengan rumus:
dkint = dkab x dkak

f. Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK)


1) RJK antarkelompok (RJKant-klp), dengan rumus:
JK
RJK =
dk
2) RJK dalam kelompok (RJKdlm-klp), dengan rumus:
JK
RJK =
dk
3) RJK antarbaris (RJKab), dengan rumus:
JK
RJK =
dk
4) RJK antarkolom (RJKak), dengan rumus:
JK
RJK =
dk
5) RJK interaksi (RJKint), dengan rumus:
JK
RJK =
dk
g. Menentukan Fhitung, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Fhitung antarbaris (Fhit(ab)), dengan rumus:
RJK
F ( )=
RJK
2) Fhitung antarkolom (Fhit(ak)), dengan rumus:

31
RJK
F ( ) =
RJK
3) Fhitung interaksi (Fhit(int)), dengan rumus:
RJK
F ( )=
RJK

h. Mencari Ftabel (ab, ak dan int) dengan ketentuan:


1) Fhitung antarbaris (Fhit(ab)), dengan rumus:
F ( ) = F(∝) ;
2) Fhitung antarkolom (Fhit(ak)), dengan rumus:
F ( ) = F(∝) ;
3) Fhitung interaksi (Fhit(int)), dengan rumus:
F ( ) = F(∝) ;

Cara mencari Ftabel


 Taraf signifikansi = α (0.05 atau 0.1)
 Dk pembilang = (dkak, dkab, dan dkint)
 Dk Penyebut = dkdlm-klp

i. Membuat Tabel Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2, sebagai berikut:


Sumber Variasi dk JK RJK Fhitung Ftabel
Str. Pembelajaran dkab
Kemamp. Awal dkak
Interaksi dkint
Galat (dalam Klp) dkdlm-klp
Total

j. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria pengujian:


 Jika Fhitung < Ftabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak signifikan.
 Jika Fhitung > Ftabel  Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak signifikan.

k. Membuat Pernyatan Simpulan

32

Anda mungkin juga menyukai