Terima kasih.... Ulasan ini saya dedikasikan pada kawan-kawan saya yang diuji Allah
dengan penyakit kanker…. Baik yang sudah tiada, yang masih berjuang dengan kemoterapi,
dan yang alhamdulillah survive dari kanker. Juga untuk semua penderita kanker di bumi
Sukowati khususnya dan dimanapun suara kami dapat didengar.… Semoga bisa
menginsipirasi untuk tidak takut dengan kemoterapi… Bagaimanapun ikhtiar yang benar
adalah wajib, hasilnya hanya kepadaNyalah kita berserah diri…
Berbicara tentang kemoterapi, tentu tidak lepas dari masalah penyakit kanker. Dan
berbicara tentang kanker, tak dipungkiri banyak orang merasa ngeri dan takut. Yah, tidak
heran karena kanker termasuk salah satu penyakit yang cukup mematikan. Namun
demikian, banyak pula orang-orang yang berhasil sembuh dari kanker (survivor kanker) dan
bisa menjalani kehidupan dengan normal kembali. Salah satu pendukung kesembuhan
pasien kanker adalah pengobatan yang tepat, di mana salah satu terapi utama kanker
adalah kemoterapi. Banyak orang takut menjalani kemoterapi karena mendengar cerita
tentang macam-macam efek sampingnya, padahal dengan menunda kemoterapi
perkembangan kankernya akan terus berjalan. Ulasan saya ini akan mengupas tentang apa
itu kemoterapi, pentingnya untuk pengatasan kanker, efek samping dan cara
pengatasannya.
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan abnormal dari sel-sel jaringan tubuh yang
berubah menjadi sel kanker akibat terjadinya mutasi. Dalam perkembangannya, sel-sel
kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya yang disebut metastase, sehingga dapat
menyebabkan kematian.
Karena sel rambut juga merupakan sel yang aktif membelah, maka ia
juga menjadi sasaran obat kemoterapi. Selama pengobatan, rambut bisa saja menipis atau
rontok sama sekali, bergantung pada obat anti-kanker apa yang di berikan. Alis, bulu mata
dan rambut di bagian tubuh lain juga bisa rontok. Rambut akan tumbuh kembali begitu
pengobatan berakhir. Rambut yang baru saja tumbuh sesudah kemoterapi selesai, biasanya
mempunyai tekstur dan warna yang lain dari rambut sebelum kemoterapi.Selama
pengobatan, jika rambut tidak rontok sama sekali dan hanya menipis, gunakan shampoo
yang lembut, sisir yang halus dan atur pengering rambut yang digunakan pada panas yang
paling rendah. Beberapa perempuan memilih untuk memotong pendek rambutnya
menjelang kemoterapi, agar supaya merasa lebih baik dengan merasa mengontrol keadaan
yang dihadapi. Jika memillih memakai rambut palsu (wig), kebih baik disiapkan sebelum
rangkaian kemoterapi dimulai, sehingga warna dan style wig bisa disesuaikan dengan
rambut asli.
Orang yang sedang menjalani kemoterapi mudah terkena infeksi karena kemoterapi
mengakibatkan turunnya jumlah sel darah putih (neutrophil) dalam darah yang merupakan
“pasukan” pelawan bakteri/kuman. Penurunan jumlah sel darah putih ini
(disebut neutropenia) umumnya terjadi pada minggu kedua setelah kemo dan dapat dilihat
dengan pemeriksaan darah. Karena itu sebaiknya hindarkan berdekatan dengan orang yang
dengan sakit menular. Lebih sering mencuci tangan dengan sabun bisa mencegah infeksi.
Jika terluka, segera bersihkan luka dengan air bersih/anti septik.
Jika anda mengalami tanda-tanda infeksi setelah kemoterapi seperti demam tinggi, sariawan
berat, radang di mulut, batuk dan sesak, radang sinus, dll, segera sampaikan ke dokter. Jika
neutropenia Anda cukup berat (neutrophil kurang dari 500 cell/ml) mungkin anda perlu
dirawat di RS dan mendapatkan pengobatan khusus seperti pemberian obat
golongan granulocyte colony-stimulating factors (G-CSF) seperti filgrastim untuk
meningkatkan kembali jumlah neutrophil Anda. Sebelum kemoterapi berikutnya, dokter
Anda akan/harus selalu minta Anda melakukan uji/tes darah di laboratorium, untuk
memastikan jumlah neutrophil anda cukup tinggi sehingga aman untuk menerima
kemoterapi.
Waaah.... banyak juga yaa efek sampingnya? Trus gimana donk baiknya sikap kita yang
kena kanker?
Memang jika dilihat sepintas tampak menakutkan yaaa.... tapi sebenarnya efek samping di
atas tidak terjadi pada semua orang, artinya ada yang hanya lemas, ada yang sembelit, ada
yang sariawan... Ada juga yang alhamdulillah baik-baik saja. Mungkin ada pengaruhnya juga
dengan usia, ketahanan tubuh dan lainnya.
Penundaan menjalani kemoterapi hanya akan menyebabkan sel-sel kanker tumbuh semakin
banyak dan ketika akan dikemo sudah masuk dalam stadium lanjut yang akan mengurangi
keberhasilan kemoterapi. Sebaliknya semakin awal dilakukan kemoterapi, maka tingkat
keberhasilan penyembuhan semakin besar.
Terapi lain seperti peningkatan system imun, radioterapi dan lain-lain juga bisa dilakukan
secara bersamaan sesuai dengan petunjuk dokter. Memang pada akhirnya hanya kepada
Tuhan yang Maha Kuasa kita serahkan hasil kesembuhannya, tetapi ikhtiar yang benar
adalah suatu kewajiban manusia.
Demikian....
semoga bermanfaat dan terima kasih.