Anda di halaman 1dari 12

WORSHEET PRAKTIKUM PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

DASAR (KI406)

ANALISIS KATION

Nama: Fannisa Hafidhia Suryana


NIM: 2007769

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021

Worksheet P.D.K.A. Analisis Kation| 1


WORKSHEETS PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR (KI 406)
SEMESTER GENAP 2020-2021

JUDUL PERCOBAAN : Praktikum Analisis Kation

HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN : Jumat, 17 September 2021

TUJUAN PERCOBAAN : a. Mampu mempelajari beberapa sifat dan pola reaktivitas yang terjadi
pada pemisahan dan identifikasi kation-kation tertentu dalam suatu
larutan.

b. Dapat membuat skema pemisahan kation-kation

c. Mampu melakukan pemisahan kation-kation secara kualitatif.

A. PRINSIP DASAR PERCOBAAN


Kation merupakan ion yang bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih electron. Kation dikelompokkan
dalam beberapa golonganyang tujuannya untuk menganalisis kualitatif sistematik. Kation digolongkan dengan
berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa reagnesia (Yusuf, 2019). Reagensia golongan yang dipakai untuk
klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan
atau tidak. Jadi boleh dikatakan, bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut (Hamdani, 2012). Kelima golongan kation dan ciri khas golongan-
golongan ini adalah sebagai berikut:

 Golongan I : kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
 Golongan II : kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hydrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer.
 Golongan III : kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hydrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana
netral atau amoniak.
 Golongan IV : kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, III. Kation-kation ini membentuk
endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.
 Golongan V : kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensiareagensia golongan sebelumnya,
merupakan golongan kation yang terakhir
Analisis kation memerlukan pendekatan yang sistematis, umumnya dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan
dan identifikasi (pemastian). Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari larutannya.
Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung
uji yang lain. Larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok
kation baru. Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation tersebut
dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil, demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan
uji spesifik untuk satu kation. Identifikasi (pemastian) kation dalam suatu cuplikan dapat diketahui dengan melakukan
uji menggunakan pereaksi-pereaksi yang spesifik, meskipun agak sulit mendapatkan pereaksi yang spesifik untuk setiap
kation. Oleh karena itu umumnya dilakukan terlebih dahulu penggolongan kation. Sebelum dilakukan pengendapan
golongan dan reaksi identifikasi kation dengan cara basah cuplikan padat harus dilarutkan dahulu. Supaya mendapatkan
larutan cuplikan yang baik, zat yang akan dianalisis dihomogenkan dahulu sebelum dilarutkan. Sebagai pelarut dapat
dicoba dahulu secara berturut-turut mulai dari air, HCl encer, HCl pekat, HNO3 encer, HNO3 pekat, air raja (HCl : HNO3
= 3 : 1). Mula-mula dicoba dalam keadaan dingin lalu dalam keadaan panas. Bila pelarutnya HCl pekat larutan harus
diuapkan sampai sebagaian besar HCl habis. Bila larutan HNO3 atau air raja, maka semua asam harus dihilangkan dengan
cara menguapkan larutan sampai hampir kering, kemudian ditambahkan sedikit HCl, diuapkan lagi sampai volumenya
sedikit lalu encerkan dengan air.

W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a t(Sahirman,
i o n | 2 2014)
B. ALAT-ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
ALAT
Tabung reaksi beserta rak, sentrifuse dan tabungnya, botol semprot, pipet tetes, dan gelas kimia.

BAHAN
Larutan garam nitrat 0,2 M yang mengandung Zn +2, Ca+2, Al+3, Cu+2, dan Co+2
Larutan : HNO3 3 M dan 6 M, Na3PO4 0,3 M, NH3 3 M dan 6 M, K3Fe(CN)60,2 M, NaOH 6 M, dan akuades

C. PROSEDUR PERCOBAAN
Siapkan masing-masing larutan uji kation dengan konsentrasi 0,2 M yang berasal dari garam nitrat untuk kation
Zn2+,Cu2+, dan Al3+ kecuali Ca dan Co2+ dari garam kloridanya. Untuk setiap kation masing-masing sediakan empat
buah tabung reakasi, amatilah apa yang terjadi setelah penambahan pereaksi.

No. KEGIATAN EKSPERIMEN REAKSI KIMIA PENGAMATAN


1. UJI KATION Ca2+ Tabung reaksi I
Larutan yang mengandung
1. Tabung reaksi-1 tambahkan dua tetes NH3
3M dan tujuh tetes larutan Na3PO4 0,3M.
Ca(NO)3 0,2 M tidak berwarna dan
2. tidak berbau.
3. Tabung reaksi-2 tambahkan satu tetes Larutan ammonia tidak memiliki
larutan HNO3 3M dan tujuh tetes larutan warna dan tidak berbau.
K4Fe(CN)6 0,2M. Larutan natrium fosfat tidak
4. Tabung reaksi I berwarna dan tidak berbau.
5. Tabung reaksi-3 tambahkan satu tetes 3Ca2+(Aq) + 2PO43-(Aq) 
larutan NaOH 6M dan tambahkan lagi  + NH3 3M 2 tetes tidak terjadi
Ca3(PO4)2(s) terbentuk endapan
sepuluh tetes larutan NaOH 6M. Jika perubahan
putih
endapan sulit terbentuk, lakukan  + Na3PO4 0,3M 7 tetes terbentuk
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan
sepuluh tetes larutan NH3 6M.
endapan berwarna putih.
Tabung reaksi II
6. Ca2+(Aq) + 2K+(Aq) + [Fe(CN)6]4-
7. Tabung reaksi-4 tambahkan satu tetes Tabung reaksi II
(Aq) (kuning)  K2Ca[Fe(CN)2](s)
larutan NaOH 6M (tanpa dikocok) dan Larutan yang mengandung kation
tambahkan lagi sepuluh tetes larutan NaOH (endapan putih)
Ca(NO)3 0,2M tidak berwarna dan
6M. Jika endapan sulit terbentuk, lakukan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan
tidak berbau.
Tabung reaksi III
Larutan HNO3 tidak berwarna dan
2 tetes larutan HNO3 3M. Ca2+(Aq) + 2OH-(Aq)  Ca(OH)2(s)
tidak berbau.
(endapan putih)
Larutan K4 Fe(CN)6 berwarna
kuning dan tidak berbau.
Tabung reaksi IV
Ca2+(Aq) + 2OH-(Aq)  Ca(OH)2(s)  + larutan HNO3 3M 1 tetes tidak
ada perubahan warna atau fasa.
(endapan putih)
 + Larutan K4Fe(CN)6 0,2M 7
tetes terbentuk endapan kuning
seulas.

Tabung reaksi III


Larutan yang mengandung kation
Ca(NO)3 0,2M tidak berwarna dan
tidak berbau.
Larutan NaOH tidak berwarna dan
tidak berbau.

Worksheet P.D.K.A. Analisis Kation| 3


 + larutan NaOH 6M 10 tetes
terbentuk endapan putih.

Tabung reaksi IV
Larutan yang mengandung kation
Ca(NO)3 0,2M tidak berwarna dan
tidak berbau.
Larutan NaOH 6M tidak berwarna
dan tidak berbau.
 + NaOH 6M 1 tetes terbentuk
endapan berwarna putih
 + NaOH 6M 10 tetes terbentuk
endapan yang lebih banyak dari
tabung 3

2. UJI KATION Cu2+ Tabung reaksi I


Larutan CuNO3 0,2 M berwarna
1. Tabung reaksi-1 tambahkan empat tetes
larutan NH3 3M dan tujuh tetes larutan
biru dan tidak berbau
Na3PO4 0,3M. Larutan ammonia tidak memiliki
2. warna dan tidak berbau.
3. Tabung reaksi-2 tambahkan satu tetes Larutan natrium fosfat tidak
larutan HNO3 3M dan tujuh tetes larutan berwarna dan tidak berbau.
K4Fe(CN)6 0,2M.
4. Tabung reaksi I  + NH3 3M 4 tetes larutan
5.
2+
Tabung reaksi-3 tambahkan satu tetes 3Cu (Aq) + 2PO43+(Aq)  berubah menjadi berwarna biru
larutan NaOH 6M dan tambahkan lagi Cu3(PO4)2(s) (endapan biru)  + Na3PO4 0,3M 7 tetes terbentuk
sepuluh tetes larutan NaOH 6M. Jika endapan berwarna biru
endapan sulit terbentuk, lakukan
Tabung reaksi II
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan
sepuluh tetes larutan NH3 6M. Cu2+(Aq) + 2K+(Aq) + Tabung reaksi II
6.
4+
[Fe(CN)6] (Aq) (kuning)  Larutan CuNO3 0,2 M berwarna
7. Tabung reaksi-4 tambahkan satu tetes K2Cu[Fe(CN)6](s) (endapan coklat biru dan tidak berbau
larutan NaOH 6M (tanpa dikocok) dan kemerahan) Larutan HNO3 tidak berwarna dan
tambahkan lagi sepuluh tetes larutan NaOH
6M. Jika endapan sulit terbentuk, lakukan
tidak berbau.
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan Tabung reaksi III Larutan K4 Fe(CN)6 berwarna
lima belas tetes larutan HNO3 3M. Cu2+(Aq) + 2OH-(Aq)  Cu(OH)2(s) kuning dan tidak berbau.
(endapan putih)  + HNO3 3M 4 tetes warna
larutan yang berwarna biru
Tabung reaksi IV sedikit memudar.
Cu2+(Aq) + 2OH-(Aq)  Cu(OH)2(s)  + Larutan K4Fe(CN)6 0,2M 7
(endapan putih) tetes terbentuk endapan
berwarna coklat kemerahan

Tabung reaksi III


Larutan CuNO3 0,2 M berwarna
biru dan tidak berbau
Larutan NaOH tidak berwarna dan
tidak berbau.

Worksheet P.D.K.A. Analisis Kation| 4


 + NaOH 6M 1 tetes terbentuk
endapan berwarna putih tidak
berwarna dan tidak berbau.
 + NaOH 6M 10 tetes terbentuk
lebih banyak endapan berwarna
putih tidak berwarna dan tidak
berbau

Tabung reaksi IV
Larutan CuNO3 0,2 M berwarna
biru dan tidak berbau
Larutan NaOH tidak berwarna dan
tidak berbau.
 + NaOH 6M 1 tetes terbentuk
endapan berwarna putih
 + NaOH 6M 10 tetes terbentuk
lebih banyak endapan berwarna
putih.
3. UJI KATION Al3+ Tabung reaksi I
Larutan Al2(NO3)3 0,2 M tidak
1. Tabung reaksi-1 tambahkan satu tetes
larutan NH3 3M dan tujuh tetes larutan
berwarna dan tidak berbau.
Na3PO4 0,3M. Larutan ammonia tidak memiliki
2. warna dan tidak berbau.
3. Tabung reaksi-2 tambahkan satu tetes Larutan natrium fosfat tidak
larutan asam nitrat 3M dan tujuh tetes berwarna dan tidak berbau.
larutan K4Fe(CN)6 0,2M. Tabung reaksi I  + NH3 3M 4 tetes terbentuk
4. Al3+(Aq) + PO43+(Aq)  Al(PO4)(s)
5. Tabung reaksi-3 tambahkan satu tetes endapan berwarna putih tidak
(endapan putih)
larutan NaOH 6M dan tambahkan lagi berwarna dan tidak berbau
sepuluh tetes larutan NaOH 6M. Jika  + Na3PO4 0,3M 7 tetes terbentuk
endapan sulit terbentuk, lakukan Tabung reaksi II
endapan berwarna putih tidak
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan Al3+(Aq) + [Fe(CN)6]4- (kuning) 
sepuluh tetes larutan NH3 6M. berwarna dan tidak berbau
Al[Fe(CN)6] (endapan kuning
6.
7. Tabung reaksi-4 tambahkan satu tetes
seulas)
Tabung reaksi II
larutan NaOH 6M (tanpa dikocok) dan Larutan Al2(NO3)3 0,2 M tidak
tambahkan lagi sepuluh tetes larutan NaOH Tabung reaksi III
berwarna dan tidak berbau.
6M. Jika endapan sulit terbentuk, lakukan Al3+(Aq) + 3OH-(Aq) Al(OH)3(s)
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan Larutan HNO3 tidak berwarna dan
(endapan putih)
lima belas tetes larutan HNO3 3M. tidak berbau.
Larutan K4 Fe(CN)6 berwarna
Tabung reaksi IV
kuning dan tidak berbau.
Al3+(Aq) + 3OH-(Aq) Al(OH)3(s)
 + HNO3 3M 4 tetes tidak terjadi
(endapan putih)
perubahan
 + Larutan K4Fe(CN)6 0,2M 7
tetes terbentuk endapan
berwarna kuning seulas

Tabung reaksi III


Larutan Al2(NO3)3 0,2 M tidak
berwarna dan tidak berbau.

Worksheet P.D.K.A. Analisis Kation| 5


Larutan NaOH tidak berwarna dan
tidak berbau.
 + NaOH 6M 1 tetes terbentuk
endapan berwarna putih tidak
berwarna dan tidak berbau
 + NaOH 6M 10 tetes endapan
menjadi larut dalam larutan
tidak berwarna dan tidak berbau

Tabung reaksi IV
Larutan Al2(NO3)3 0,2 M tidak
berwarna dan tidak berbau.
Larutan NaOH tidak berwarna dan
tidak berbau.
 + NaOH 6M 1 tetes terbentuk
endapan berwarna putih tidak
berwarna dan tidak berbau
 + NaOH 6M 10 tetes endapan
menjadi larut dalam larutan
tidak berwarna dan tidak berbau.
4. UJI KATION Co+2. Tabung reaksi I
Larutan CoNO2 0,2 M berwarna
1. Tabung reaksi-1 tambahkan delapan tetes
larutan NH3 3M dan tujuh tetes larutan
merah muda dan tidak berbau.
natrium fosfat 0,3M. Larutan ammonia tidak memiliki
2. warna dan tidak berbau.
3. Tabung reaksi-2 tambahkan dua tetes Tabung reaksi I Larutan natrium fosfat tidak
larutan HNO3 3M dan tujuh tetes larutan
K4Fe(CN)6 0,2M.
3Co2+(Aq) + 2PO43-(Aq)  berwarna dan tidak berbau.
4. Co3(PO4)2(s) (endapan biru)  + NH3 3M 4 tetes terbentuk
5. Tabung reaksi-3 tambahkan satu tetes endapan berwarna biru
larutan NaOH 6M dan tambahkan lagi Tabung reaksi II  + Na3PO4 0,3M 7 tetes terbentuk
sepuluh tetes larutan NaOH 6M. Jika Co2+(Aq) + 2K+(Aq) + [Fe(CN)6]4-(Aq) endapan berwarna biru
endapan sulit terbentuk, lakukan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan
(kuning)  KCo[Fe(CN)6](s) keunguan
sepuluh tetes larutan NH3 6M. (endapan hijau)
6. Tabung reaksi II
7. Tabung reaksi-4 tambahkan satu tetes Tabung reaksi III Larutan CoNO2 0,2 M berwarna
larutan NaOH 6M (tanpa dikocok) dan Co (Aq) + 2OH (Aq)  Co(OH)(s) merah muda dan tidak berbau.
2+ -
tambahkan lagi sepuluh tetes larutan NaOH
6M. Jika endapan sulit terbentuk, lakukan
(endapan warna merah muda) Larutan HNO3 tidak berwarna dan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan tidak berbau.
lima belas tetes larutan HNO3 3M. Tabung reaksi IV Larutan K4 Fe(CN)6 berwarna
Co2+(Aq) + 2OH-(Aq)  Co(OH)(s) kuning dan tidak berbau.
(endapan warna merah muda)  + HNO3 3M 4 tetes tidak terjadi
perubahan.
 K4 Fe(CN)6 0,2M 7 tetes
terbentuk endapan hijau tidak
berbau

Tabung reaksi III


Larutan CoNO2 0,2 M berwarna
merah muda dan tidak berbau.

Worksheet P.D.K.A. Analisis Kation| 6


Larutan NaOH tidak berwarna dan
tidak berbau.
 + NaOH 6M 1 tetes terbentuk
endapan biru dan larutan
berwarna merah muda tidak
berbau
 + NaOH 6M 10 tetes endapan
menjadi warna merah muda dan
larutan tidak berwarna tidak
berbau

Tabung reaksi IV
Larutan CoNO2 0,2 M berwarna
merah muda dan tidak berbau.
Larutan NaOH tidak berwarna dan
tidak berbau.
 + NaOH 6M 1 tetes terbentuk
endapan biru dan larutan
berwarna merah muda tidak
berbau
 + NaOH 6M 10 tetes endapan
menjadi warna merah muda dan
larutan tidak berwarna tidak
berbau

5. UJI KATION Zn2+ Tabung reaksi I


Larutan ZnNO3 sedikit keruh dan
1. Tabung reaksi-1 tambahkan dua tetes
larutan NH3 3M dantujuh tetes larutan
tidak berbau.
Tabung reaksi I Larutan ammonia tidak memiliki
Na3PO4 0,3M.
3Zn2+(Aq) + 2PO43-(Aq)  warna dan tidak berbau.
2. Tabung reaksi-2 tambahkan dua tetes Zn3(PO4)2(s) (endapan putih) Larutan natrium fosfat tidak
larutan HNO3 3M dan tujuh tetes larutan berwarna dan tidak berbau.
K4Fe(CN)6 0,2M. Tabung reaksi II
3.  + NH3 3M 2 tetes terbentuk
Zn2+(Aq) + 2K+(Aq) + [Fe(CN)6]4-(Aq)
4. Tabung reaksi-3 tambahkan tiga tetes endapan putih
(kuning)  KZn[Fe(CN)6](s)
larutan NaOH 6M (tanpa dikocok) dan  + Na3PO4 0,3M 7 tetes terbentuk
tambahkan lagi dua tetes larutan NaOH 6M endapan putih
endapan putih tidak berbau
lalu kocok. Jika endapan sulit terbentuk,
lakukan sentrifugasi dan dekantasi serta Tabung reaksi III
Tabung reaksi II
tambahkan sepuluh tetes larutan NH3 6M. Zn2+(Aq) + 2OH-(Aq)  Zn(OH)2(Aq)
Larutan ZnNO3 sedikit keruh dan
(endapan putih)
5. Tabung reaksi-4 tambahkan tiga tetes tidak berbau.
larutan NaOH 6M (tanpa dikocok) dan Larutan HNO3 tidak berwarna dan
tambahkan lagi dua tetes larutan NaOH 6M Tabung reaksi IV
tidak berbau.
lalu kocok. Jika endapan sulit terbentuk, Zn2+(Aq) + 2OH-(Aq)  Zn(OH)2(Aq)
lakukan sentrifugasi dan dekantasi. Larutan K4 Fe(CN)6 berwarna
(endapan putih)
Kemudian pada larutan tersebut tambahkan kuning dan tidak berbau.
sepuluh tetes larutan HNO3 6M.  + HNO3 3M 2 tetes larutan tidak
berwarna dan tidak berbau.

Worksheet P.D.K.A. Analisis Kation| 7


 K4 Fe(CN)6 0,2M 7 tetes
terbentuk endapan putih dan
tidak berbau.

Tabung reaksi III


Larutan ZnNO3 sedikit keruh dan
tidak berbau.
Larutan NaOH tidak berwarna dan
tidak berbau.
 + NaOH 6M 1 tetes terbentuk
endapan putih
 + NaOH 6M 10 tetes endapan
menjadi larut dan larutan tidak
berwarna tidak berbau

Tabung reaksi IV
Larutan ZnNO3 sedikit keruh dan
tidak berbau.
Larutan NaOH tidak berwarna dan
tidak berbau.
 + NaOH 6M 1 tetes terbentuk
endapan putih
 + NaOH 6M 10 tetes endapan
menjadi larut dan larutan tidak
berwarna tidak berbau

TABEL PENGAMATAN
Kation
Pereaksi 2+ 2+
Ca Cu Al3+ Co2+ Zn2+
Endapan Endapan Endapan Endapan
Endapan
putih dan putih dan biru putih dan
biru dan
larutan larutan keunguan larutan
larutan
NH3+Na3PO4 tidak tidak dan larutan tidak
biru muda
berwarna berwarna tidak berwarna
tidak
tidak tidak berwarna tidak
berbau
berbau berbau tidak berbau berbau
Endapan
cokelat
Endapan
kemeraha
Larutan Endapan putih dan
Larutan n dan
kuning hijau dan larutan
HNO3+ kuning larutan
seulas larutan tidak tidak
K4 Fe(CN)6 seulas tidak cokelat
tidak berwarna berwarna
berbau kemerahaa
berbau tidak berbau tidak
n seulas
berbau
tidak
berbau

Worksheet P.D.K.A. Analisis Kation| 8


Endapan
Endapan Endapan Larutan Larutan
merah muda
putih dan hijau dan tidak tidak
dan larutan
NaOH larutan larutan berwarna berwarna
tidak
keruh tidak biru tidak tidak tidak
berwarna
berbau berbau berbau berbau
tidak berbau
Endapan
Endapan
Endapan hijau dan Larutan Larutan
merah muda
putih dan larutan tidak tidak
NaOH (tidak dan larutan
larutan berwarna berwarna berwarna
dikocok) tidak
keruh tidak biru seulas tidak tidak
berwarna
berbau tidak berbau berbau
tidak berbau
berbau

D. PEMBAHASAN DAN DISKUSI


Pada praktikum ini dilakukan uji kation Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+, Co2+. Dengan
melakukan uji kation ini dilakukan analisis kation, yang mana pada analisis ini kation-kation
akan dikelompokkan berdasarkan golongan-golongannya. Penggolongan kation tersebut
dapat dilihat bagaimana perubahan sifat fisis yang terjadi selala proses berlangsung.
Pada uji kation Ca2+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 terbentuk endapan putih dan
larutan tidak berwarna tidak berbau. Namun saat ditambahkan HNO3 dan K4Fe(CN)6
membentuk larutan kuning seulas tidak berbau dan tidak membentuk endapan, hal ini
dikarenakan faktor kesalahan salah satunya kesalahan konsentrasi pada pereaksi yang
digunakan yang menyebabkan terbentuknya senyawa kompleks. Saat penambahan NaOH
terbentuk endapan putih dan larutan keruh tidak berbau, begitu pula sama hal nya saat
penambahan NaOH yang tidak dikocok, namun endapan pada tabung 4 (tidak dikocok) lebih
banyak dibandingkan tabung 3. Hal ini diakibatkan karena proses pengocokan NaOH
menyebabkan lebih banyak zat yang dilarutkan karena NaOH sendiri berperan sebagai
pelarut.
Pada pengujian kation Cu2+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 terbentuk endapan biru
dan larutan biru muda tidak berbau. Namun saat ditambahkan HNO3 dan K4Fe(CN)6
membentuk endapan cokelat kemerahan dan larutan cokelat kemerahaan seulas tidak
berbau. Saat penambahan NaOH terbentuk endapan hijau dan larutan biru tidak berbau
berbeda dengan penambahan NaOH yang tidak dikocok membentuk endapan hijau dan
larutan berwarna biru seulas tidak berbau. Pada saat penambahan NaOH 1 tetes endapan
yang dibentuk berwarna biru namun saat ditambahkan secara berlebih membuat endapan

Worksheet P.D.K.A. Analisis Kation| 9


menjadi warna hijau, karena NaOH berlebih dapat membuat pudar warna endapan dan
melarutkan endapan itu sendiri karena NaOH sendiri berperan sebagai pelarut.
Pada pengujian kation Al3+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 membentuk Endapan
putih dan larutan tidak berwarna tidak berbau. Namun saat ditambahkan HNO3 dan
K4 Fe(CN)6 membentuk larutan kuning seulas tidak berbau. Pada saat penambahan NaOH
1tetes terbentuk endapan putih namun saat ditambahkan 10 tetes lagi endapannya menjadi
larut. Hal ini disebabkan karena konsentrasi NaOH yang semakin besar dan mampu
melarutkan endapan tersebut.
Pada uji kation Co2+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 membentuk endapan biru
keunguan dan larutan tidak berwarna tidak berbau. Namun saat ditambahkan HNO3 dan
K4 Fe(CN)6 membentuk endapan hijau dan larutan tidak berwarna tidak berbau. Pada saat
penambahan NaOH terbentuk endapan merah muda dan larutan tidak berwarna tidak berbau
sama halnya dengan saat penambahan NaOH yang tidak dilakukan pengocokan. Namun
hasil larutan pada tabung 3 lebih keruh dibandingkan pada tabung 4 karena pada saat
pengocokan lebih banyak zat yang larut dan membuat warna larutan lebih pekat.
Pada uji kation Zn2+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 membentuk endapan putih dan
larutan tidak berwarna tidak berbau. Sama halnya saat ditambahkan HNO3 dan K4 Fe(CN)6
membentuk endapan putih dan larutan tidak berwarna tidak berbau. Pada saat penambahan
NaOH 3 tetes endapan yang dibentuk berwarna putih namun saat ditambahkan lagi 2 tetes
endapannya pun menjadi larut. Hal ini disebabkan karena konsentrasi NaOH yang semakin
besar dan mampu melarutkan endapan tersebut. Hasil uji pada praktikum analisis kation
larutan garam nitrat yang mengandung kation Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+, Co2+ ini merupakan
golongan III.

E. REFERENSI
Hamdani, S. (2012). Panduan Praktikum Kimia Analisis. Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia,
7. https://www.stfi.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Diktat-Praktikum-Kimia-
Analisis.pdf
Sahirman. (2014). Analisis Kimia Dasar II. Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents.
Yusuf, Y. (2019). Belajar Mudah Kimia Analisis. EduCenter Indonesia.
http://repository.uhamka.ac.id/1185/1/BUKU AJAR KIMIA ANALISIS.pdf

Oktaviani, N. S. (2019). Analisis kualitatif kation Zn 2+, Ca 2+, Cu 2+, Al 2+, Co 2+.
Universits Pendidikan Indonesia.
W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a t i o n | 10
G. POST LAB
1. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Ca2+, kemukakan
bagaimana anda meyakinkan bahwa larutan tersebut mengandung kation Ca2+.
Jawab: Apabila larutan kalsium nitrat ditambahkan larutan yang mengandung ion
Fe(CN)64- akan membentuk larutan warna kuning sedangkan apabila ditambahkan
larutan yang mengandung PO43- akan membentuk endapan warna putih.

2. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Zn2+ dan/atau Al3+,
kemukakan bagaimana anda menentukan jika kedua ion tersebut tidak ada, atau hanya
satu dari kedua ion tersebut yang ada atau kedua ion tersebut ada dalam larutan.
Jawab: Jika larutan tidak mengandung keduanya saat ditambahkan PO 43- tidak akan
membentuk endapan putih. Jika hanya mengandung salah satu , saat ditambahkan PO43-
akan membentuk endapan warna putih. Zn2+ akan larut sendikit dan Al3+ endapannya
akan larut jika ditambah NaOH berlebih. Jika mengandung keduanya saat ditambahkan
PO43- akan membentuk endapan warna putih dan jika ditambah NaOH tidak berlebih
akan membentuk endapan putih
3. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Cu 2+ dan/atau Co2+,
kemukakan bagaimana anda menentukan jika kedua ion tersebut tidak ada atau hanya
ada salah satu.
Jawab: Jika larutan tidak mengandung kation Cu2+ dan/atau Co2+ apabila ditambahkan
NaOH tidak akan menghasilkan reaksi apapun.
Jika hanya mengandung ion Cu2+ saat ditambahkan NaOH endapan tidak larut. Jika
hanya mengandung ion Co 2+ saat ditambahkan NaOH endapan akan larut dan berubah
menjadi coklat kemerahan.
Jika mengandung keduanya ketika ditambahkan NaOH akan membentuk endapan biru.
4. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+
dan/ atau Co2+, kemukakan bagaimana anda membenarkan atau menyangkal bahwa
suatu larutan mengandung tiap kation tersebut. Anda dapat merancang suatu skema
analisis seperti ditunjukkan pada contoh berikut:

W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a t i o n | 11
Larutan Sampel
Zn2+, Ca2+, Cu2+,
Al3+, Co2+

endapan Larutan
Ca , Cu2+, Co2+
2+
Zn2+, Al3+
Dicuci 2x dengan aquades ditambahkan HNO3 sampai asam
ditambahkan 10 tetes NH3 6 M ditambahkan 7 tetes K4Fe(CN)6
dikocok, disentrifugasi, didekantasi

Endapan
Ion Co2+ Larutan Ca2+, Zn2+ (putih) Larutan Al3+
Cu2+
Dicuci 2x dengan aquades (kuning)
ditambahkan HNO3 sampai asam
ditambahkan 10 tetes NH3
ditambahkan 7 tetes K4Fe(CN)6
6M
dikocok, disentrifugasi,
Endapan Warna Endapan
Endapan merah kecoklatan Warna putih
Co2+berwarna
coklat

W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a t i o n | 12

Anda mungkin juga menyukai