Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

E-COMMERCE

E-COMMERCE SCURITY

Dosen Pengampu : M. Muhajir Aminy, SEI. ME

Kelompok III

Khairul Mizan : 170501179

Husniawati : 170501186

M. Iswahyudi : 170501189

Siti Ayuni :

Zain Pribadi Muslim :

Husni Diana Sari :

Raudatul Jannah : 170501330

Kelas F/VI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat dan nikmat Allah SWT yang tidak terhingga sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tidak lupa
pila kita haturkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW karena atas berkat perjuangan
beliau kita dapat merasakan indahnya nikmat iman dan islam seperti pada masa sekarang ini.

Berbagai Informasi telah di baca dan beberapa informasi tambahan berupa wawancara telah
dilakukan untuk dapat mewujudkan makalah ini dengan judul E-Commerce Scurity Penulis
mengetahui bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna jadi diharapkan adanya kritik yang
membangun agar menjadi tambahan dan juga motivasi dalam membuat makalah selanjutnya.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi referensi dan tambahan ilmu bagi
mahasiswa dan mahasiswi yang lain.

Mataram, 12 Maret 2020

Penyusun

Kelompok III
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Commerce Scurity


Era digital telah mengubah banyak hal, mulai dari aspek komunikasi, ekonomi sampai
aktifitas jual-beli. Perdagangan di zaman sekarang tidak berpusat pada pasar,swalayan, plaza,
mall ataupun tempat-tempat perbelanjaan lainnya.Orang mulai nyaman menggunakan e-
commerce (perdagangan elektronik) karena kemudahannya.Dengan belanja online, manusia
tidak lagi harus pergi ke pusat perbelanjaan. Sekarang tinggal klik segala transaksi selesai dan
barang sampai di depan pintu rumah.

Secara sederhana, e-commerce atau elektronik commerce dapat diartikan sebagai aktivitas
jual/beli dengan memanfaatkan jaringan komunikasi elektronik atau internet. Baik penjual
maupun pembeli, keduanya harus terhubung dengan internet untuk melakukan transaksi.

Sedangkan keamanan merupakan suatu yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan atau
komputer yang menjembatani penjualan secara online. Dalam dunia bisnis, terutama dalam
penjualan online harus memiliki keamanan yang bertujuan untuk tidak terjadi kesalahan
dalam bertransaksi dan masuk ke situs web lainnya bagi suatu perusahaan yang menjalankan
bisnis online tersebut.

Menurut John D. Howard dalam bukunya ‘An Analysis of ScurityIncidents on the Internet ‘
menyatakan bahwa, “ Keamanan komputer adalah tindakan pencegahan dari serangan pengguna
komputer atau pengakses jaringan yang tidak bertanggung jawab “. 1

Menurut jenisnya keamanan komputer dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Keamanan eksternal

Berkaitan dengan fasilitas komputer dari penyusup dan bencana seperti kebakaran dan bencana
alam

2. Keamanan interface

Berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum pemakai diizinkan mengakses data atau program.

3. Keamanan internal

1
Nurliani Hani,Safarina Fauzia,dkk.Buku Seri Praktikum E-Commerce:Universitas Gunadarma.Hal:26-30
Berkaitan dengan beragam kendali yang dibagun pada perangkat keras dan perangkat lunak
yang menjamin operasi yang handal dan tidak terganggu untuk menjaga integritas data.

B. Pilar Keamanan Sistem E-Commerce

Kemamanan(skurity) dan sebaliknya. Padahal keamanan bukan sekedar rahasia tapi mempunyai
arti lebih luas dari itu. Wilsin (1997) berargumen bahwa keamanan e-comerce meliputi empat hal
yaitu: authenticity, integrity, non-repudition dan confidentiality. Pendapat ini juga didukung oleh
Ratnasingham (1998) yang menambahkan beberapa paktor sebagai pesyaratan dasar yang di butuhkan
untuk keamanan e-comerce yaitu:2

1. Authorization
Orang yang melakukan transaksi adalah betul-betul orang yang berwenang
2. Authentication
Transaksi yang dilakukan meamang asli bukannya fiktif. Salah satu cara untuk memastikan
keaslian transaksi di e-commerce adalah dengan tanda tangan digital. Dalam praktiknya ada trade-off
antara keamanan (untuk menjaga keaslian) dengan kenyamanan. Prosedur yang yang terlalu dekat
atau terlalu panjang selain mahal juga akan mengakibatkan ketidaknyamanan. Sedangkan kemudahan
untuk mendapat kenyamanan akan mengakibatkan melemahnya tingkat keamanan (Coffe, 1998).
Weber (1999, hal. 399)memberikan dua contoh mengenai tanda tangan digital ini yaitu:public-key
Approaches dan Arbitrated Schemes. Pendekatan pertam hanya melibatka dua pihak, yaitu pengirim
dan penerima dokumen dan transaksi.Jadi kedua pihak mengandalkan cryptosystems, baik private-key
atau public-key.Sedangkan yang pendekatan kedua melibatkan pihak ketiga yang akan melakukan
verifikasi terhadap dokumen maupum pengirim. Pihak ketiga inilah yang nantinya akan mengirim ke
penerima dokumen secara digital juga.
3. Integrity
Transaksi yang diterima memang sesuai dengan apa yang diinginkan atau dikirimkan oleh
pemesan tampa adanya perubahan baik selama dalam tranmisi atau pengolahan
4. Comfidentiality
Jaminan bahwa data hanya bisa diakses pihak yang berkepentingan saja.
5. Availability
Jaminan ketersediaan akses yang resmi jasa atau imformasi
6. Non-repudiation
Mekanisme untuk menyelesaikan masalah yang timbul jika ada salah satu pihak yang menyangkal
telah melakukan suatu transaksi atau komunikasi
7. Privacy

Didi Achjari, “Potensi Manfaat Dan Problem E-Commerce”, dalam Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, Vol. 15,
2

No. 3, 01 Maret 2020, hlm 388-395.


Informasi atau data semua pihak yang melakukan transaksi tidak boleh dibuka untuk umum atau
disebarluaskan kepada pihak yang tidak berkepentingan
C. Ada beberapa keamanan yang di lakukan oleh e-commerce diantaranya :
a. Keamanan Saluran Komunikasi

Sistem keamanan komunikasi merupakan perlindungan terhadap informasi ketika dikirim dari
sebuah sistem ke sistem lainnya, terutama informasi yang sangat sensitif seperti detail credit card

b. Keamanan Bagi Client dan Server Computers ( SSL )

Scure Socker Layer ( SSL ) merupakan suatu protokol yang membuat sebuah pipa pelindung
antara browser cardholder dengan merchant, sehi-ngga pembajak atau penyerang tidak dapat
menyadap atau membajak informasi yang mengalir pada pipa tersebut. Untuk menjamin
keamanaannya diperlukan lembaga resmi yang mengeluarkan digital certificate. Ada beberapa
lembaga seperti ini, di antaranya adalah verisign Thawte.

c. Mengamankan Transaksi

Keamanan transaksional, bahwa pihak ke tiga dapat berkedok sebagai user / cardholder yang
mengirimkan order palsu, bahwa pengirim yang benar ternyata tidak dibayar atau merchan telah
menerima pembayaran tetapi tidak mengirimkan barang secara benar, hal ini dapat diatasidengan
adanya gerbang pembayaran.

Berikut adalah bagaimana mengamankan transaksi pada bisnis e-commerce :

 Bagi dengan kehati-hatian

Tidak harus berbagi lebih dari yang diperlukan, terutama informasi pribadi yang sangat sensitif
seperti jaminan sosial, nomor kartu kredit atau debit. Penjual menciptakan bentuk-bentuk checkout
online dengan kolom untuk rincian untuk mengumpulkan data pelanggan. Lewati pertanyaan yang
tidak ditandai dengan tanda bintang dan akan secara signifikan meningkatkan anonimitas belanja.

 Verifikasi semua URL

Mem-verifikasi URL sangat penting dalam memecahkan legitimasi setiap situs yang ditemukan
melalui iklan dan hyperlink. Setiap link yang disajikan dalam email, komentar media sosial atau iklan
dapat membawa anda ke situs web palsu.. untuk membuat keadaan menjadi lebih buruk , situs penipu
sering hampir tidak bisa dibedakan dari situs yang sah. Terlepas dari bagaimana datang ke sebuah
website atau bagaimana website tersebut bersih, periksa URL dari website tersebut. Tidak perlu
memahami semua bagian dari itu, tapi jika nama domain root (bagian setelah “www” ) tidak sesuai
dengan konten situs, kemungkinan harus membeli tempat lain.
 Gunakan metode pembayaran yang terpisah

Dari rekening bank meskipun kartu kredit dan kartu debit dapat digunakan sebagai metode
pembayaran didalam toko. Penggunaan kartu kredit yang paling baik digunakan untuk metode
pembayaran online. Ketika anda membayar melalui kartu kredit, pembayaran secara teknis berasal
dari perusahaan kartu kredit sebagai pinjaman,bukan pembayaran moneter dipotong langsung dari
rekening bank.

 Hanya memiliki satu identitas online

Memiliki satu alamat email atau akun sosial media dan sudah memiliki identitas online. Tidak
peduli seberapa hati-hati berada dalam lingkup e-commerce, cara terbaik untuk melindungi diri
sendiri adalah memantau identitas online yang aktif.

D. Macam-macam ancaman
Macam-macam ancaman yang terjadi dalam sistem e-commerce adalah : 3
1. Syistem Penetration, yaitu seorang yang tidak berhak dapat mengakses sistem komputer dan
dapat melakukan segalanya
2. Authorization Violation, yaitu penyalah gunaan wewenang yang dimiliki oleh seseoranng
yanng berhak
3. Planting, yaitu melakukan penyerangan secara berencana, misalnya memasukan Trojan Horse
dan melakukan penyerangan dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya
4. Communications Monitoring, yaitu melakukan monitoring semua informasi rahasia
5. Communications Tampering, yaitu mengubah pesan ditengah jalan oleh penyerang di dalam
proses transimisi data dan mengganti sistem server dengan sistem server yang palsu
6. Denial of Service, yaitu menolak layanan terhadap client yang berhak
7. Repudation yaitu menolak aktivitas transaksi karena suatu hal yang disengaja atau kesalahan
teknis
E. Solusi dari kekurangan sistem e-commerce secara umum:

Solusi dari berbagai masalah yang telah ditemukan untuk meningkatkan keamanan sistem e-
commerce yang digunakan saat ini adalah :

1. Menggunakan sistem otentikasi sederhana berbaris hashing yang ditanamkan ke dalam sistem
e-commerce untuk melakukan otentikasi pengesahan dari pelanggan
2. Menggunakan sistem enkripsi simetri RC6 hanya untuk mengamankan isi data transaksi
sedangkan untuk kunci enkripsi RC6-nya diamankan dengan menggunakan RSA baik dari sisi
server maupun dari sisi client
3
I Gusti Ngurah Indra Saputra, “Pengembangan Sistem Keamanan untuk E-Commerce”,Mervati Vol 5, No. 9
Maret 2020, hal:21
DAFTAR PUSTAKA
Nurliani Hani,Safarina Fauzia,dkk.Buku Seri Praktikum E-Commerce:Universitas Gunadarma.Hal:26-
30
Didi Achjari, “Potensi Manfaat Dan Problem E-Commerce”, dalam Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Islam, Vol. 15, No. 3, 7 Maret 2020, hlm 388-395.
I Gusti Ngurah Indra Saputra, “Pengembangan Sistem Keamanan untuk E-Commerce”,Mervati Vol 5,
No. 9 Maret 2020, hal:21

Anda mungkin juga menyukai