Anda di halaman 1dari 9

1.

Penyuluh Pertanian adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian yang
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara
penuh oleh pejabat yang berwenang.
2. Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha
agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan
hidup.
3. Penyuluh Pertanian Terampil adalah Penyuluh Pertanian yang mempunyai kualifikasi
teknis atau penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan
penguasaan pengetahuan teknis di bidang penyuluhan pertanian.
4. Penyuluh Pertanian Ahli adalah Penyuluh Pertanian yang mempunyai kualifikasi
profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan
pengetahuan, metodologi, dan teknis analisis di bidang penyuluhan pertanian.
5. DUPAK adalah Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit yang harus diisi oleh pejabat
fungsional Penyuluh Pertanian dan diketahui oleh pejabat pengusul.
6. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-
butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional Penyuluh Pertanian dalam
rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
7. Pejabat Pengusul adalah Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit
Penyuluh Pertanian.
8. Pejabat Penetap Angka Kredit adalah Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
Penyuluh Pertanian.
9. Tim Penilai Pusat adalah Tim yang dibentuk oleh Sekretaris Jenderal Departemen
Pertanian untuk membantu Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian dan pejabat Eselon
II yang membidangi penyuluhan dalam menetapkan PAK bagi Penyuluh Pertanian
Pusat/Daerah pada jenjang jabatan tertentu.
10. Tim Penilai Provinsi adalah Tim yang dibentuk oleh Sekretaris Daerah Provinsi untuk
membantu Sekretaris Daerah Provinsi dalam menetapkan PAK bagi Penyuluh Pertanian
Daerah Provinsi.
11. Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah Tim yang dibentuk oleh Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota untuk membantu Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dalam
menetapkan PAK bagi Penyuluh Pertanian Daerah Kabupaten/Kota.
12. Sekretariat Tim Penilai adalah Sekretariat yang dibentuk untuk membantu Tim Penilai
Pusat, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya dalam
melakukan penilaian angka kredit Penyuluh Pertanian.
13. Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan di bidang penyuluhan pertanian adalah pendidikan
dan pelatihan fungsional yang diberikan kepada penyuluh pertanian guna pelaksanaan
tugas Penyuluh Pertanian.
a. Pendidikan formal di bidang non pertanian, angka kreditnya diperhitungkan sebagai
unsur penunjang penyuluhan pertanian
b. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) di bidang pertanian adalah surat
tamat pendidikan dan pelatihan yang diperoleh Penyuluh Pertanian setelah lulus
mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional.
14. Programa Penyuluhan Pertanian adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis
untuk memberikan arah dan pedoman pelaksanaan penyuluhan serta sebagai alat
pengendali pencapaian tujuan penyuluhan pertanian.
15. Rencana Kerja Penyuluh Pertanian adalah jadwal kegiatan yang disusun oleh Penyuluh
Pertanian Terampil dan Penyuluh Pertanian Ahli berdasarkan programa penyuluhan
pertanian setempat, yang mencantumkan hal-hal yang perlu disiapkan dalam berinteraksi
dengan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.
16. Materi Penyuluhan Pertanian adalah bahan dan alat bantu penyuluhan yang disusun oleh
Penyuluh Pertanian dalam rangka pelaksanaan penyuluhan pertanian.
17. Kartu Kilat (Flash Cards) adalah sejumlah kartu lepasan yang berisikan gambar, foto
atau ilustrasi yang disajikan satu per satu menurut urutannya.
18. Bahan Tayangan (transparansi dan powerpoint) adalah materi penyuluhan berupa
lembaran yang digunakan pada OHP/LCD Projector, berisi tentang informasi di bidang
pertanian yang dibuat secara manual atau menggunakan komputer.
19. Seri Photo adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian photo-photo yang
disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu cerita/proses kegiatan di bidang
pertanian.
20. Folder adalah lembaran kertas lepas yang dilipat dua/tiga lipatan yang berisi pesan
penyuluhan pertanian dalam bentuk tulisan dan gambar (foto/ilustrasi)
21. Leaflet/Liptan lembaran kertas lepas yang tidak dilipat dua/tiga lipatan yang berisi pesan
penyuluhan pertanian dalam bentuk tulisan dan gambar
22. Selebaran adalah sehelai kertas yang bisa dilipat, bergambar dengan kata-kata atau tidak
bergambar yang mengandung pesan-pesan pembangunan pertanian.
23. Poster adalah lembaran kertas yang berisikan pesan penyuluhan pertanian dalam bentuk
gambar dan tulisan sebagai salah satu media yang populer dan berguna untuk
komunikasi visual, dengan sedikit kata yang jelas artinya, tepat pesannya, dan dapat
dengan mudah dibaca dan dilihat.
24. Flip Chart/Peta Singkap adalah lembaran-lembaran kertas yang berisi gambar dan tulisan
yang disusun secara berurutan, bagian atasnya disatukan dengan spiral sehingga mudah
disingkap.
25. Brosur/Bukleet adalah buku dengan jumlah 8 - 20 halaman yang berisi uraian tentang
suatu topik gagasan atau konsep pembangunan pertanian, yang disajikan dalam bentuk
tulisan yang dilengkapi gambar, foto, tabel dan ilustrasi lainnya.
26. Naskah Radio/TV/Seni Budaya/Pertunjukan adalah materi penyuluhan pertanian berupa
suatu tulisan/naskah/skenario yang akan dibacakan/diperagakan/ tayangkan dalam siaran
radio/TV/Seni Budaya/pertunjukan.
27. Sound Slide adalah seri slide (film positif), merupakan kumpulan slide materi
penyuluhan pertanian yang berurutan menjadi suatu cerita, kegiatan atau kejadian,
disertai dengan komentar (suara) dan atau tulisan/teks dalam rekaman, yang
pembuataannya diprogram dengan komputer, dan diputar melalui beberapa slide
projector.
28. Film/Video/VCD/DVD adalah rangkaian cerita yang berisi materi penyuluhan pertanian
dibuat dalam pita film dan diputar dengan proyektor film, atau pada pita video catridge
yang diputar pada video player/VCD/DVD player.
29. Pameran adalah kegiatan untuk memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh,
barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada
suatu tempat tertentu, dalam rangka promosi.
30. Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs yang biasanya terangkum dalam
domain atau sub domain yang terdapat dalam world wide web (www) di internet.
31. Kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani/kelompoktani/massal adalah metode
penyuluhan pertanian langsung dengan mendatangi usahatani
petani/kelompoktani/masyarakat pertanian dalam membantu mengidentifikasi dan atau
pemecahan permasalahan usahatani serta sosialisasi program pembangunan pertanian.
32. Uji coba lapang paket teknologi spesifikasi lokasi (kaji terap) adalah percobaan
teknologi pertanian yang dilaksanakan oleh petani, sebagai tindak lanjut dari hasil
pengkajian/pengujian teknologi anjuran, teknologi hasil galian petani atau dari berbagai
sumber teknologi lainnya, untuk mendapatkan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan/lokasi petani.
33. Pengkajian/pengujian teknologi anjuran adalah kegiatan pengembangan penelitian
sebelum dilakukan uji coba lapang (kaji terap) dari suatu teknologi hasil penelitian yang
dilakukan dilahan percontohan.
34. Demonstrasi cara adalah kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara
penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani.
35. Demonstrasi hasil adalah kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang hasil
penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani atau
teknologi lainnya yang sudah spesifik lokasi.
36. Demonstrasi Plot yaitu demonstrasi yang dilaksanakan oleh perorangan.
37. Demonstrasi Farm yaitu demonstrasi yang dilaksanakan oleh kelompoktani.
38. Demonstrasi Area yaitu demonstrasi yang dilaksanakan oleh gabungan kelompoktani.
39. Temu Lapang adalah kegiatan pertemuan antara peneliti, penyuluh dan para petani
untuk saling tukar menukar teknologi/informasi sehingga didapatkan teknologi yang
akan dikembangkan sesuai potensi wilayah.
40. Temu Teknis antar Wilayah/fungsi disebut juga Temu Tugas adalah kegiatan pertemuan
berkala antar Penyuluh Pertanian, atau antara Penyuluh Pertanian, peneliti dan aparat
pengaturan dan pelayanan untuk meningkatkan pelayanan kepada petani dalam
mengembangkan usahataninya.
41. Temu wicara adalah kegiatan pertemuan antara petani dengan pemerintah, untuk
bertukar informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan pertanian,
serta partisipasi dan peran serta petani dalam pembangunan pertanian.
42. Temu Karya adalah kegiatan pertemuan antar petani, untuk bertukar pikiran dan
pengalaman, saling belajar, saling mengajarkan keterampilan dan pengetahuan untuk
diterapkan oleh petani.
43. Temu Usaha adalah kegiatan pertemuan antar petani dengan pengusaha dibidang
pertanian dalam rangka promosi, transaksi, perluasan pasar dan kemitraan.
44. Widya Wisata adalah kegiatan perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompoktani
dan penyuluh pertanian untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam
keadaan yang sesungguhnya.
45. Widya karya/karya wisata adalah kegiatan perjalanan bersama yang dilakukan oleh
kelompoktani dan penyuluh pertanian untuk mempraktekkan hasil suatu pengajaran atau
melakukan suatu karya bermanfaat di tempat yang dituju.
46. Mimbar Sarasehan adalah kegiatan pertemuan sebagai forum konsultasi antara
kelompoktani dengan pihak pemerintah/Pemerintah Daerah yang diselenggarakan
secara periodik dan berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan dan
menyepakati pemecahan berbagai permasalahan pembangunan pertanian.
47. Kursus Tani adalah kegiatan proses belajar mengajar yang khusus diperuntukkan bagi
petani dan keluarganya, yang diselenggarakan secara sistematis dan teratur, dan dalam
jangka waktu tertentu.
48. Sekolah Lapangan adalah kegiatan proses belajar mengajar dengan partisipasi aktif,
mencari dan menemukan fakta sendiri, menganalisa dan mendiskusikan diantara
anggota kelompoktani sendiri, serta mengambil keputusan bersama bagaimana tindakan
selanjutnya, dengan prinsip belajar berdasarkan pengalaman pada usahataninya yang
dipandu oleh petani sendiri dan Penyuluh Pertanian.
49. Kaji tindak adalah pengkajian masalah penyuluhan pertanian dengan melakukan
kegiatan identifikasi masalah, penyusunan rencana kegiatan, serta melaksanakan tindak
lanjut pemecahan masalahnya.
50. Perlombaan adalah kegiatan lomba usahatani untuk menumbuhkan persaingan diantara
para petani/kelompoktani dalam mengejar suatu prestasi yang diinginkan.
51. Pengembangan Profesi adalah kegiatan pengembangan diri Penyuluh Pertanian melalui
pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan peningkatan mutu dan
profesionalisme Penyuluh Pertanian agar menghasilkan karya yang bermanfaat bagi
pembangunan pertanian.
52. Pengembangan Swadaya dan Swakarya Petani adalah kegiatan yang dilakukan
Penyuluh Pertanian untuk menumbuhkan, mengarahkan dan mengembangkan
kemampuan para petani agar dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi secara
mandiri.
53. Karya Tulis Ilmiah adalah tulisan pokok pikiran, pengembangan dan hasil
kajian/penelitian yang disusun oleh perorangan atau kelompok, yang membahas suatu
pokok bahasan ilmiah dengan menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi,
tinjauan pustaka, diskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran
pemecahannya.
54. Karya Tulis/Karya Ilmiah Hasil Pengkajian adalah tulisan hasil kajian/penelitian atau
pengembangannya yang disusun oleh perorangan atau kelompok, yang membahas suatu
pokok bahasan ilmiah dengan menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi,
tinjauan pustaka, diskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran
pemecahannya.
55. Karya Tulis/Karya Ilmiah Hasil Gagasan Sendiri adalah tulisan hasil pokok pikiran,
yang disusun oleh perorangan atau kelompok, yang membahas suatu pokok bahasan
ilmiah dengan menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan pustaka,
diskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran pemecahannya.
56. Karya Tulis Ilmiah Populer adalah tulisan hasil penelitian/pengembangan/ pokok yang
ditulis secara padat, dengan kalimat yang mudah dimengerti, dipahami, menarik untuk
dibaca dan umumnya untuk konsumsi masyarakat umum.
57. ISSN singkatan dari International Standart Serial Number (karya tulis ilmiah yang di
muat dalam terbitan yang berseri dan dipublikasikan dalam majalah, bulettin, journal,
tabloid, dll).
58. ISBN singkatan dari International Standart Book Number (karya tulis ilmiah yang di
muat dalam bentuk buku tidak berseri dan dipublikasikan).
59. Tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri (makalah) adalah suatu karya tulis
yang disusun oleh seseorang atau kelompok yang membahas suatu pokok persoalan
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-obyektif dibidang pertanian.
60. Pertemuan Ilmiah adalah pertemuan yang dilaksanakan untuk membahas suatu masalah
yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
61. Saduran adalah naskah yang disusun berdasarkan tulisan orang lain yang telah diubah
dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlaku tanpa menghilangkan atau
merubah gagasan asli.
62. Terjemahan adalah naskah yang berasal dari tulisan orang lain yang dialihbahasakan.
63. Penulis Utama adalah seseorang yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang
rancangan penulisan karya tulis ilmiah, pembuat pokok-pokok tulisan, pembuat outline,
penyusunan konsep serta pembuata n konsep akhir dari tulisan tersebut.
64. Penulis Pembantu adalah seseorang yang memberikan bantuan kepada penulis utama
dalam hal mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data, serta menyempurnakan
konsep.
65. Konsultasi di bidang pertanian adalah kegiatan memberikan saran, pendapat, dan
rekomendasi di bidang pertanian kepada institusi atau perorangan yang hasilnya dalam
bentuk tulisan bersifat konsep.
66. Seminar adalah pertemuan ilmiah untuk membahas/memecahkan masalah tertentu di
bidang pembangunan pertanian guna memperoleh kesimpulan.
67. Lokakarya adalah pertemuan untuk membahas masalah di bidang pembangunan
pertanian guna memperoleh hasil yang perlu ditindak lanjuti.
68. Tanda Jasa/Penghargaan adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah dan
Pemerintah Daerah, Negara Asing atau organisasi ilmiah nasional/regional/internasional
yang diakui oleh masyarakat ilmiah.
69. Penyuluh Pertanian Teladan adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada penyuluh
pertanian oleh pemerintah dan pemerintah daerah atas prestasi kerja di bidang
penyuluhan pertanian yang diperoleh melalui proses seleksi (penilaian) dari setiap
tingkatan pemerintahan yang diselenggarakan oleh lembaga penyuluhan pertanian
pemerintah.
70. Organisasi Profesi adalah organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
disiplin ilmu pengetahuan di bidang pertanian dan etika profesi di bidang penyuluhan
pertanian.

ALSINTAN

1. Alat dan atau mesin pertanian yang selanjutnya disebut alsintan adalah peralatan yang
dioperasikan dengan motor penggerak maupun tanpa motor penggerak untuk kegiatan
budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan termasuk kegiatan
panen dan pasca panen.
2. Pengadaan adalah kegiatan penyediaan alat dan atau mesin pertanian, baik berasal dari
produksi dalam negeri maupun pemasukan dari luar neger.
3. Peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran
alat dan atau mesin pertanian di dalam negeri baik untuk diperdagangkan maupun
tidak.
4. Penggunaan adalah pemanfaatan alat dan atau mesin pertanian dalam setiap kegiatan
atau serangkaian kegiatan di sektor pertanian yang meliputi sub sektor tanaman pangan,
perkebunan, peternakan dan hortikultura.
5. Layak pakai adalah kondisi atau keadaan alat dan atau mesin pertanian yang sesuai
standar dan spesifik lokasi sehingga dapat memperoleh kinerja yang optimal.
6. Standar adalh spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan
metode yang disusun berdasarkan konsesnsus semua pihak terkait dengan
memperhatikan syarat-syaratkesehatan, keamanan, keselamatan, lingkungan hidup,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya.
7. Pengawasan alat dan atau mesin pertanian adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengawasi peredaran dan penggunaan alat dan atau mesin pertanian.
8. Petugas pengawas Alat dan atau Mesin Pertanian adalah petugas yang menangani alat
dan atau mesin pertanian, yang selanjutnya disebut Petugas Pengawasan di
Kabupaten/Kota yang melaksanakan pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan
alat dan atau mesin pertanian.
9. Spesifik Lokasi adalah kondisi pada setiap tempat yang mempunyai karakteristik yang
berbeda baik topografi lahan, jenis tanah, iklim maupun sistem budidaya tanamannya,
sehingga jenis alat dan atau mesin pertanian yang digunakan sesuai dengan kondisi
setempat.

IRIGASI
1. Nagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat dalam daerah yang terdiri dari beberapa
suku yang bergabung dalam satu nagari yang mempunyai wilayah yang tertentu batas-
batasnya.
2. Wali Nagari/kepala Desa adalah seluruh Wali Nagari/Kepala desa di Kabupaten
Sijunjung.
3. Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas ataupun di bawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang
dimanfaatkan didarat.
4. Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
5. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan
tanah.
6. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/ atau buatan yang terdapat pada,
diatas,ataupun dibawah permukaan tanah.
7. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air
dibawah tanah, irigasi pompa dan irigasi perikanan.
8. Irigasi pompa adalah irigasi yang sumber airnya berasal dari air permukaan yang
dinaikan dengan menggunakan pompa beserta pelengkapnya.
9. Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan
pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia.
10. Irigasi nagari/desa (JIDES) adalah irigasi yang pembangunan, operasi dan pemeliharaan
jaringannya dan rehabilitasi dilaksankan oleh petani pemakai air dibawah koordinasi
pemerintah daerah.
11. Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) adalah jaringan irigasi yang berfungsi
sebagai prasarana pelayanan air irigasi di tingkat usaha tani/petak tersier yang terdiri
atas saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter
serta bangunan pelengkapnya.
12. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari suatu jaringan irigasi.
13. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkap yang merupakan
satu kesatuan dan diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan
dan pembuangan air irigasi.
14. Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi
sadap dan bangunan pelengkapnya.
15. Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan
sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap dan bangunan
pelengkapnya.
16. Jaringan irigasi nagari/desa adalah jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh
masyarakat nagari/desa.
17. Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana
pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran
kwarter dan pembuangan, boks tersier, boks kwarter, serta bangunan pelengkapnya.
18. Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang air nya berasal dari tanah,mulai
dari sumur dan instansi pompa sampai dengan saluran irigasi air tanah termasuk
bangunan dibawahnya.
19. Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan
pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia, yang terkait satu sama lain untuk
mewujudkan pengelolaan air yang efisien dan adil.
20. Saluran primer (saluran induk) adalah saluran yang membawa air dari bangunan utama
(bendung) sampai ke bangunan bagi terakhir.
21. Saluran sekunder adalah saluran yang membawa air dari bangunan bagi pada saluran
primer sampai ke bangunan bagi atau sadap terakhir.
22. Saluran tersier adalah saluran yang berfungsi mengairi satu petak tersier yang
mengambil air dari saluran sekunder atau saluran primer.
23. Saluran kwarter adalah saluran yang berfungsi mengairi sawah langsung.
24. Masyarakat petani adalah kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian
baik yang telah bergabung dalam organisasi P3A maupun petani lainnya yang belum
bergabung dalam organisasi P3A.
25. Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air persatuan waktu yang dialokasikan
dari sutu sumber air untuk suatu yand didasarkan waktu,jumlah, dan mutu sesuai
dengan kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan lain.
26. Pembagian air irigasi adalah kegiatan membagi air dibangunan bagi dalam jaringan
primer dan/atau sekunder.
27. Pemberian air irigasi adalah penyaluran alokasi air dengan jumlah tertentu dari jaringan
utama ke jaringan sekunder kepetak tersier dan kwarter.
28. Penggunaan air irigasi adalah kegiatan memanfaatan air dari petak tersier untuk
mengairi lahan pertanian pada saat yang diperlukan.
29. Pengaturan air irigasi adalah kegiatan yang meliputi pembagian, pemberian,
penggunaan pembuangan air irigasi.
30. Pembuangan/drainase adalah pengaliran kelebihan air irigasi yang sudah tidak
dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi tertentu.
31. Petani pemakai air adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat secara
langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi yang termasuk irigasi pompa yang
meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, penggarap penyekap, pemilik kolam ikan
yang mendapat air dari irigasi, nagari/desa dan perangkat nagari/desa lainnya yang
memperoleh sawah atau tanah kas nagari/desa, badan usaha yang mengusahakan sawah
dan kolam yang memperoleh air irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.
32. Perkumpulan Petani Pemakai Air yang selanjutnya disebut dengan P3A adalah
kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu
daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani secara demokratis, termasuk
kelembagaan pengelola irigasi.
33. Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air yang selanjutnya disingkat GP3A adalah gabungan
beberapa kelembagaan P3A yang bersepakat bekerjasama memanfaatkan air irigasi dan jaringan
irigasi pada daerah layanan blok sekunder, gabungan beberapa blok sekunder, atau satu daerah
irigasi yang bertujuan untuk mempermudah pola koordinasi dan penyelenggaraan irigasi
sekunder serta memperkuat posisi tawar petani pada usaha pertaniannya
34. Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air yang selanjutnya disingkat IP3A merupakan
kumpulan beberapa GP3A pada daerah layanan blok primer, gabungan beberapa blok
primer atau satu daerah irigasi yang bertujuan untuk mempermudah pola koordinasi dan
penyelenggaraan irigasi primer serta memperkuat posisi tawar petani pada usaha
pertaniannya.
35. Komisi irigasi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara pemerintah daerah,
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) tingkat daerah irigasi, pemakai air irigasi
lainnya dan unsur masyarakat yang berkepentingan dalam pengelolaan irigasi yaitu
lembaga swadaya masyarakat, wakil perguruan tinggi.
36. Hak Guna Air untuk Irigasi adalah hak untuk memperoleh dan memakai air dari sumber
air untuk kepentingan pertanian.
37. Pengembangan Jaringan irigasi adalah pembangunan jaringan irigasi baru dan atau
peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada.
38. Pembangunan Jaringan Irigasi adalah seluruh kegiatan penyediaan jaringan irigasi
diwilayah tertentu yang belum ada jaringan irigasinya.
39. Peningkatan Jaringan Irigasi adalah kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan
irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan
irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahaan kondisi lingkungan
daerah irigasi.
40. Pengelolaan Jaringan Irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi, pemeliharaan,
rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi.
41. Operasi Jaringan Irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya
termasuk kegiatan membuka-menutup pintu air, menyusun rencana tata tanam,
menyusun system golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi
pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau dan mengevaluasi.
42. Pemeliharaan Jaringan Irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi
agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan
mempertahankan kelestariannya.
43. Rehabilitasi Pemeliharaan Jaringan Irigasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi
guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula.
44. Profil Sosial Ekonomi, Teknik, dan Kelembagaan yang selanjutnya disebut PSETK
adalah analisis dan gambaran keadaan sosial ekonomi, teknis, dan kelembagaan yang
terdapat pada satu atau sebagian daerah irigasi dalam kurun waktu tertentu.
45. Rencana Tata Tanam adalah operasi sistem irigasi untuk pertanaman padi yang
diusulkan oleh P3A melalui GP3A/IP3A kepada pengelola jaringan untuk pembagian
kebutuhan air.
46. Komisi Irigasi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi berada di tingkat
kabupaten/kota dan provinsi, yang mewadahi koordinasi dan komunikasi antara wakil
pemerintah (baik kabupaten/kota maupun provinsi), wakil Perkumpulan Petani Pemakai
Air tingkat daerah irigasi dan wakil pengguna jaringan irigasi (baik di kabupaten/kota
maupun provinsi).
47. Kelompok Pendamping Lapangan yang selanjutnya disebut KPL adalah tenaga dari
Pemerintah atau pemerintah daerah yang bertugas di lapangan yang terdiri atas unsur
pertanian dan unsur lain dari kecamatan/desa yang mempunyai tugas pokok
memfasilitasi pembinaan dan pemberdayaan P3A.

48. Izin Pengambilan Air Irigasi adalah izin yang diberikan pejabat yang berwewenang
kepada pemegang hak guna air
49. Rencana Pola dan Tata Tanaman adalah rencana yang meliputi jenis tanaman, jadwal
tanam, luas tanam dan kebutuhan air irigasi dalam suatu daerah irigasi.
50. Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A adalah untuk membentuk dan berkembangnya
P3A/GP3A/IP3A secara demokratis yang mempunyai kewewenangan secara otonom
dibidang teknis, keuangan, manajerial, administrasi dan organisasi secara mandiri serta
mempunyai kemampuan mengelola air dan jaringan irigisi.
51. Kerjasama Penguatan P3A adalah kerjasama pemerintah pusat, daerah, kecamatan,
nagari/desa, badan usaha dan lembaga sosial dengan P3A/GP3A/IP3A dalam
pengelolaan irigasi.
52. Garis Sempadan adalah batas pengamanan bagi saluran dan/atau bangunan irigasi
dengan jarak tertentu sepanjang saluran dan sekeliling bangunan.
53. Daerah Sempadan adalah kawasan sepanjang saluran dan sekeliling bangunan irigasi
diluar jaringan irigasi yang dibatasi oleh garis sepadan untuk mengamankan jaringan
irigasi.
54. Angka Kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan dan selanjutnya disebut dengan
AKNOP adalah angka hasil perhitungan biaya operasi dan pemeliharan yang didasarkan
atas kebutuhan nyata dilapangan yang diperoleh dari hasil penelusuran jaringan irigasi
dan musyawarah.
55. Penyidik adalah Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat atau Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas dan wewenang khusus oleh undang-undang untuk
melalukan penyidikan.
56. Pengelolaan asset irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk perencanaan
pemeliharaan dan inventrisasi sistem irigasi guna mencapai tingkat pelayanan yang
ditetapkan dan berkelanjutan bagi pengguna dengan pembiayaan pengelolaan seefisien
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai