Modul Presentasi Efektif
Modul Presentasi Efektif
07.01 PRESENTASI
EFEKTIF
TIM PENYUSUN :
Nurahmini, S.Sos, M.Pd
Puji syukur kepada Tuhan YME, bahan ajar PRESENTASI EFEKTIF ini telah selesai disusun.
Sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), upaya untuk terus meningkatkan kualitas
SDM di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) khususnya
menjadi salah satu tupoksi dari pusdiklat melalui pendidikan dan pelatihan. Tugas ini
penting mengingat kebutuhan akan SDM yang berkualitas menjadi semakin mendesak di
tengah berbagai kondisi cuaca global yang semakin tidak menentu. Kedepan diharapkan,
BMKG dengan SDM yang berkualitas dan handal, tidak saja mampu berperan di tingkat
lokal, tetapi juga di tingkat regional maupun global.
Masukan, kritik, dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan di masa yang akan datang,
sehingga modul-modul ini dapat terus up-to date dan seirama dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Semoga bahan ajar PRESENTASI EFEKTIF ini bermanfaat dan saya ucapkan terima kasih
dan penghargaan yang tinggi kepada tim penyusun atas kontribusi dan kerja samanya.
2 |P u s d i k l a t B M KG
BAB I
Pendahuluan
.3. Manfaat
Dari hasil belajar pada modul Presentasi Efektif ini peserta diharapkan mampu
memahami dan menerapkan bagaimana menyajikan berbagai presentasi individu
maupun presentasi kelompok, dengan mempersiapkan aneka ragam bentuk penyajian
yang berhubungan dengan bidang tugas masing-masing pada tingkat institusi, unit
kerja maupun kebutuhan individu sebagai Aparatur Negara yang kompeten dalam
tugas dan tanggungjawabnya.
3 |P u s d i k l a t B M KG
.4. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari modul ini Peserta diharapkan mampu menjelaskan
tentang pengertian serta teknik-teknik persiapan dan pelaksanaan presentasi lisan
yang efektif dalam forum diskusi kelompok, kelas, seminar dan konferensi.
4 |P u s d i k l a t B M KG
BAB II
DASAR-DASAR PRESENTASI
Indikator Keberhasilan Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
menjelaskan pengertian presentasi, komponen dasar presentasi
efektif, jenis presentasi lisan dalam dunia kerja,kegagalan umum
dalam presentasi, jenis penyaji yang cenderung bermasalah, dan
kriteria keberhasilan presentasi.
5 |P u s d i k l a t B M KG
Presentasi teks (Reading Presentation) adalah suatu bentuk penyajian lisan di
mana penyaji sepenuhnya menggunakan teks (membaca kata demi kata).
Contohnya dari bentuk penyajian ini adalah penyajian surat keterangan,
kertas kerja sama, hasil temuan atau penyajian mewakili pembicara yang
sebenarnya.
Jika anda HARUS mengunakan teknik presentasi ini, tulislah teks anda
dalam bahasa komunikatif. Selama penyajian, berikan perhatian kepada
semua pendengar, proyeksikan gaya ucapan dan laval bicara anda beri
contoh-contoh pendukung dan jagalah kecepatan berbicara, intonasi suara
anda jangan monoton.
6 |P u s d i k l a t B M KG
2.3. Presentasi = Komunikasi
Presentasi merupakan bentuk sebuah komunikasi. Komunikasi presentasi dilakukan
secara terpadu lewat suara dan bahasa tubuh. Agar sebuah pesan dalam komunikasi
dapat tersampaikan dengan baik, ada tiga komponen penting dalam komunikasi
presentasi, yaitu :
1. Pemberi Pesan (komunikator)
2. Media yang digunakan
3. Penerima Pesan (audiens)
Komponen diatas dapat tercapai jika komunikator menggunakan media yang tepat,
dengan cara penyampaian yang tepat, dan pada waktu yang tepat pula. Ini
meminimalkan kemungkinan terjadinya penyimpangan informasi yang disampaikan
oleh komunikator sehingga dapat diterima dengan baik oleh audiens. (penerima
pesan)
2.6. Rangkuman
Pemahaman dasar-dasar presentasi selalu dimulai dari pengertian presentasi yang
berarti komunikasi antara penyaji dengan pendengar dalam situasi teknis, saintifik
atau profesional; dan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan
ragam media presentasi.
Dalam pelaksanaannya, presentasi dikategorikan ke dalam 2 (dua) bagian besar
yaitu :
7 |P u s d i k l a t B M KG
1. Presentasi pretemporaneous, segala jenis penyajian yang dipersiapkan
sedemikian rupa tanpa menghiraukan kesesuaian isi sajian dengan kebutuhan
pendengar
2. presentasi extemporaneous, segala jenis penyajian yang disesuaikan dengan
tingkat penerimaan pendengar dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
pendengar. Presentasi pretemporaneous meliputi
presentasi dengan membaca teks dan presentasi hafalan. Sedang presentasi
extemporaneous meliputi presentasi spontan dan presentasi langsung dengan
menggunakan kartu.
8 |P u s d i k l a t B M KG
BAB III
PRESENTASI EFEKTIF
Indikator Keberhasilan Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
menjelaskan dan menguraikan prinsip presentasi dimulai dari
tahapan persiapan,pelaksanaan, dan evaluasi
Tahapan berikut ini menyajikan ilustrasi langkah presentasi lisan yang efektif mulai dari
tahap persiapan, pengenalan diri dan pengenalan pendengar sampai kepada tahap
penyajian lisan.
9 |P u s d i k l a t B M KG
Analisis pendengar secara khusus meliputi:
a) Bagaimana tanggapan mereka mengenai Anda sebagai penyaji. Apakah mereka
mengenal Anda secara pribadi atau sebaliknya? Bagaimana tingkat penerimaan
mereka kepada Anda sebagai pembicara dalam situasi ini?
b) Apa alasan mereka menghadiri presentasi Anda? Apakah memang benar untuk
memenuhi kebutuhan mereka, atau karena paksaan atasannya.
10 |P u s d i k l a t B M KG
Untuk menjamin keberhasilan suatu penyajian lisan, Anda harus dapat menjelaskan
isi penyajian secara rinci sesuai kebutuhan pendengar, menyajikan keterkaitan antara topik-
topik penyajian, menjabarkan isi dengan menggunakan teknik bervariasi seperti penyajian
masalah-solusi, sebab-akibat, kronologi, dan sebagainya. Semua kartu penyajian harus
diurutkan dengan tanda khusus supaya mudah Anda gunakan.
11 |P u s d i k l a t B M KG
Contoh Pembukaan Presentasi Lisan :
Selamat Pagi Ibu Bapak sekalian. Nama saya John Rosinsky. Adapun judul makalah yang akan
saya sajikan adalah Peningkatan Kualitas Pengawasan di Industri ABM.
Dalam sajian pagi ini, saya akan menyampaikan 4 bagian penting; pertama saya akan
menguraikan sekilas tentang sejarah pengawasan kualitas di Industri ABM, kemudian saya
akan membicarakan pola pengembangan dalam pengawasan kualitas di beberapa cabang
industri kami. Bagian ketiga akan berisi hasil yang dicapai dari pengawasan ini, dan di
bagian akhir saya akan sajikan arah dan masa depan dari pengawasan kualitas di industri
ABM. Di akhir penyajian saya akan berusaha menjawab semua pertanyaan dari para
pendengar.
Baiklah, saya akan mulai dengan sajian latar belakang pengawasan di......
Langkah e : Tahap Penutup Suatu Penyajian Lisan
Suatu presentasi lisan dikatakan lengkap apabila penyajian tersebut memiliki komponen,
PEMBUKAAN, PENJELASAN ISI, PENUTUP, dan TANYA JAWAB. Pokok pemikiran yang
perlu Anda perhatikan dalam menutup presentasi lisan adalah: Penutup sajian harus berisi
elemen yang paling strategis dan berisi rangkuman penyajian Anda. Penutup harus dapat
memperjelas inti penyajian dan bukannya menyajikan materi baru. Adapun alokasi waktu
yang biasanya diberikan kepada penutup dalam suatu seminar dan konferensi adalah
sekitar 5% dari seluruh waktu penyajian. Selama penyajian lisan Anda, inti sajian dapat
diulangi antara 3 sampai 10 kali untuk memperjelas isinya kepada pendengar.
12 |P u s d i k l a t B M KG
Langkah g : Tahap Penyajian Presentasi Lisan
Tahapan ini dibagi atas tiga bagian besar yang meliputi kegiatan yang perlu diperhatikan
sebelum penyajian berlangsung, selama penyajian dan kegiatan sesudah penyajian
selesai.
13 |P u s d i k l a t B M KG
menurut Anda perlu lebih ditingkatkan di masa mendatang; perihal baru yang
terlupakan atau yang Anda dapatkan dari penyajian itu. Hasil evaluasi dan
masukan ini akan bermanfaat apabila Anda diminta menyajikan inti sajian yang
sama di masa mendatang.
Dari uraian di atas; berikut ini dirangkum urutan perihal yang perlu diperhatikan
oleh pembicara yang meliputi:
1. Ucapkan terimakasih kepada orang yang memperkenalkan Anda.
2. Ucapkan terimakasih kepada pendengar atas kesempatan penyajian Anda dan
atas kerjasama yang baik dan koperatif selama penyajian.
3. Jangan mengunyah permen karet atau merokok sewaktu penyajian.
4. Jangan basahi bibir Anda dengan lidah atau bersuara dari celah gigi.
5. Nomorilah kartu penyajian Anda atau hand out Anda.
6. Rapikan pakaian dan penampilan Anda sebelum penyajian, bukan selama
penyajian.
7. Jangan terlalu banyak menggunakan "Pet Phrases" seperti, "You know", "O.K"., "all
right", "Terrific", "ahh...", "dan". Variasikan.
8. Jangan lupa, pendengar terdiri dari individu yang menginginkan Anda berhasil.
Mereka bukan musuh kila. Mereka berada dipihak kita.
9. Jangan gunakan "lelucon" yang tidak berhubungan dengan penyajian Anda.
10. Jangan berteriak kepada pendengar. Gunakan microphone seperlunya.
11. Waktu penyajian jangan lewat. Lebih baik penyajian dipersingkat dari
pada diperpanjang.
12. Jangan gunakan kata yang artinya kurang jelas atau Anda tidak dapat
mengucapkannya
13. Jangan bermain dengan koin, perhiasan, kancing atau alat lainnya selama
penyajian.
14. Usahakan kalimat Anda singkat, jelas dan mudah dimengerti pendengar.
15. Jangan bersandar ke podium selama penyajian.
16. Jagalah "Eye contact - perhatian". berikan perhatian yang merata kepada
semua pendengar.
17. Tukarlah posisi bicara Anda untuk mengatasi kebosanan pendengar.
18. Variasikan intonasi dan kecepatan suara Anda. Kadang kala cepat, lambat
atau sedang.
19. Lafal pengucapan kata harus jelas, diperlambat.
20. Ulangi penekanan "Key Words - katakunci" selama penyajian.
14 |P u s d i k l a t B M KG
4 - 6 menit terakhir adalah bagian penutup atau rangkuman penyajian.
Pendengar biasanya konsentrasi kembali untuk memberikan rasa hormat kepada
penyaji, dan karena penyajian akan selesai.
3.6. Rangkuman
Dalam perencanaan dan pelaksanaan penyajian lisan, terdapat 7 tahapan penyajian
yang mencakup: Pengumpulan bahan sajian; Penentuan dan pemilihan inti presentasi;
Penentuan dan pengembangan alat bantu; Pengembangan pembukaan penyajian;
Pengembangan penutup penyajian; dan Latihan Presentasi Sedang langkah ketujuh
meliputi tanggung jawab dan perihal yang perlu
diperhatikan oleh penyaji sebelum penyajian, sewaktu penyajian dan sesudah
penyajian lisan selesai.
Selain ketujuh langkah di atas, penyaji juga perlu memperhatikan 2 aspek utama
lainnya selama persiapan dan selama penyajian berlangsung yang meliputi: Analisa
pendengar dan situasi penyajian lisan, dan Analisa penyaji dan tujuan penyajian
lisan.
15 |P u s d i k l a t B M KG
BAB IV
ALAT BANTU PRESENTASI
Indikator Keberhasilan Setelah membaca Bab ini, para peserta Diklat diharapkan mampu
menjelaskan dan menguraikan konsep dan peran alat bantu
presentasi, jenis-jenis alat bantu presentasi, persyaratan alat bantu
presentasi yang efektif, dan strategi pemilihan, pengembangan dan
penggunaan alat bantu efektif
16 |P u s d i k l a t B M KG
2. Ilustrasi, Diagram, dan Peta: Alat bantu jenis ini digunakan untuk menunjukan alur
pergerakan, gambaran umum atau impressi menyajikan mekanisme lengkap suatu
kegiatan. Bahan ini sangat berguna untuk mempengaruhi sikap dan emosi
pendengar melalui berbagai teknik efek dari film yang ditonton.
3. Video dan Film: sering digunakan untuk menyajikan peristiwa secara utuh atau
sebagian. Alat bantu ini sangat berguna untuk menyampaikan sesuatu secara
gamblang sesuai apa adanya atau sesuai keinginan pembuat film.
4. Slides, transparansi: Sering digunakan menggambarkan ilustrasi, prinsip, urutan
kejadian yang dikembangkan melalui foto-foto.
5. Contoh Barang atau spesimen : bahan berikut ini digunakan untuk menunjukan
bentuk obyek barang yang sebenarnya.
6. Model atau replika: Alat bantu dalam ukuran kecil ini menunjukan suatu operasi
tanpa harus menggunakan materi yang sebenarnya, membuat gambaran
pekerjaan besar dalam replika kecil dan hasil akhir suatu kegiatan proyek dalam
dimensi yang di perbesar untuk dapat menguraikan mekanisme kerjanya.
7. Handout, modul: Alat bantu ini biasanya digunakan oleh peserta sebagai sumber
bacaan dalam melakukan tugas tertentu sesuai permintaan.
8. Manual, Pamphlets, Bulletin: Jenis alat bantu ini digunakan untuk menyajikan
informasi standar, petunjuk dan bahan referensi awal suatu kegiatan.
9. Cartoon, Poster dan Tanda Khusus: Jenis alat bantu ini digunakan untuk menarik
perhatian dan meningkatkan minat pendengar terhadap bidang sajian.
10. Foto, Textbook atau Ilustrasi majalah: Jenis alat bantu ini biasanya digunakan
sebagai bahan diskusi untuk mengambarkan situasi yang sebenarnya, bahan
ilustrasi kepada topik khusus dalam presentasi dan kegiatan khusus.
11. Studi Kasus: Jenis alat bantu ini biasanya digunakan secara bersamaan dan saling
berhubungan dengan topik sajian dengan mengikuti prinsip khusus, latihan dan
prosedur yang dijelaskan diinterprestasikan dan diformulasi oleh kelompok
tersebut.
12. Demonstrasi/Peragaan: Alat bantu ini digunakan untuk menunjukkan bagaimana
cara pelaksanaan metode khusus atau prosedur suatu kegiatan.
17 |P u s d i k l a t B M KG
3. biaya yang lebih murah, baik saat pembelian, pengembangan dan
pemeliharaan.
4. kesesuaian bahan dengan metode penyajian.
5. kesesuaian media dengan karateristik peserta penyajian.
6. pertimbangan praktis, dari segi tempat fasilitas yang ada, keamanan
penggunaan, daya tahan dan kemudahan memperbaiki.
7. ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya.
18 |P u s d i k l a t B M KG
4.5. Rangkuman
Alat bantu penyajian adalah alat yang membantu penyaji memperjelas isi suatu
penyajian. Penggunaan alat bantu penyajian adalah untuk menarik perhatian
pendengar, meningkatkan daya tarik pendengar terhadap penyajian, dan membantu
pendengar untuk mengerti hubungan antara topik, fakta dan objek sajian.
Setiap inti sajian yang tertuang dalam alat bantu penyajian harus dijelaskan
dan disajikan menarik kepada pendengar. Oleh karena itu gunakan variasi alat
bantu seperti: Perbandingan, statistik, dan alat lainya yang sesuai dengan tujuan
penyajian, dan mendukung ide utama sajian Anda.
19 |P u s d i k l a t B M KG
BAB V
TEKNIK MENJAWAB PERTANYAAN
Indikator Keberhasilan Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
memahami dan menjelaskan mengapa pendengar bertanya,
menguraikan strategi persiapan dan pelaksanaan sesi tanya
jawab, teknik menjawab pertanyaan dalam presentasi, dan
teknik mengatasi demam panggung dalam suatu penyajian
Dalam presentasi lisan, komponen tanya jawab sering digunakan untuk mengukur
kesuksesan suatu penyajian. Kualitas dan kuantitas pertanyaan dapat menggambarkan
sejauh mana pendengar mengikuti dan mengerti isi penyajian
5.1. Mengapa Pendengar Bertanya?
Biasanya para pendengar bertanya karena mereka menghendaki klarifikasi atas
satu bagian penyajian Anda. Mereka tidak dapat melihat aplikasi isi penyajian
dengan kebutuhan mereka, atau mereka tidak setuju dengan satu bidang
penyajian Anda dan mencoba memperluas cakupan pembahasan suatu topik tertentu.
20 |P u s d i k l a t B M KG
kembali kepada penanya; setelah itu teruskan kepada pertanyaan lainnya.
5.5. Rangkuman
Pendengar bertanya karena menginginkan penjelasan isi sajian, tidak melihat aplikasi
isi penyajian terhadap kebutuhan mereka, tidak setuju dengan bidang penyajian,
atau mencoba memperluas cakupan pembahasan topik tertentu. Sesi Tanya jawab
biasanya dilaksanakan diakhir penyajian atau selama penyajian berlangsung.
Penyaji harus mengontrol pertanyaan dan jawaban terhadap pertanyaan. Penyaji
harus mendengarkan pertanyaan dengan seksama untuk mengetahui isi dan emosi
pertanyaan. Kalau ada pertanyaan yang kurang jelas, penyaji dapat mengulangi
atau merangkum pertanyaan, namun harus meminta persetujuan penanya apakah
rangkuman tersebut telah benar. Sewaktu mempersiapkan penyajian, antisipasi
pertanyaan yang mungkin timbul saat presentasi. Setiap pertanyaan harus Anda
simak secara lengkap; Jangan dipotong. Jawaban terhadap pertanyaan harus
singkat dan jelas. Jika ada penanya yang mengotot dan ingin berdebat, tawarkan
untuk diskusi setelah selesai penyajian Anda.
Jangan terpancing berdebat atau terperangkap kepada pertanyaan yang
tidak berhubungan dengan penyajian Anda. Kalau Anda tidak tahu jawaban
terhadap pertanyaan, beritahu penanya bahwa Anda tidak mempunyai jawaban
yang lengkap saat ini, namun tawarkan solusi bahwa Anda akan mencari
jawabannya dan akan kembali kepada penanya. Hal ini jauh lebih baik daripada
mengarang jawaban dan ternyata salah.
21 |P u s d i k l a t B M KG
Demam panggung adalah faktor psikologis yang selalu menghantui penyaji baru
atau penyaji yang belum berpengalaman. Mereka selalu melihat dari sudut
kekurangan atau pandangan yang menganggap bahwa pendengar akan selalu
melihat aspek kelemahan penyajian. Sebenarnya para pendengar adalah bagian
dari presentasi yang bersama-sama mengharapkan keberhasilan penyajian. Rasa
demam panggung biasanya disebabkan persiapan yang kurang memadai.
Persiapkan penyajian Anda dengan seksama. Untuk mengatasi demam panggung
Anda dapat menggunakan teknik “Inhale’ – tarik nafas panjang. “hold”. Tahan
sementara, dan “exhale” , buanglah nafas Anda. Gunakan teknik ini selama 2-3 kali
sewaktu persiapan sebelum penyajian. Cara lain, Anda boleh minum air putih dingin
untuk menurunkan tekanan psikologis Anda. Cara lain adalah katakan juga kepada
diri sendiri bahwa Anda adalah pemimpin dan pengguna waktu selama presentasi
lisan berlangsung.
22 |P u s d i k l a t B M KG
BAB VI
KOMUNIKASI NON VERBAL
Indikator Keberhasilan Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
menjelaskan pengertian komunikasi non-verbal, ragam
komunikasi non-verbal, dan jenis komunikasi non-verbal penyaji
23 |P u s d i k l a t B M KG
5. Frustration Gestures - bunyi jari, napas tersengal, menggaruk bagian belakang
leher. Gerakan ini menunjukkan tingkat frustasi pendengar kepada penyaji,
mungkin karena apa yang di sajikan bertentangan dengan yang dia ketahui,
kurang akurat, dan tidak dapat menerima isi sajian penyaji.
6. Nervous Gestures - bunyi kerongkongan, bersiul, meremas tangan. Gerakan ini
menunjukkan rasa grogi, mungkin karena merasa rendah diri, kurang menguasai
permasalahan, dan berada di tempat dan posisi yang tidak / kurang sesuai.
7. Boredom Gestures - tapping kaki, genderang meja atau kursi, bermain dengan
pen, tangan menyangga kepala. Gerakan ini menunjukkan tingkat kebosanan
pendengar akan isi sajian. Hal yang didengar tidak menarik, tidak ada hal
baru, telah menguasai isi sajian penyaji dan menganggap sia-sia berada di
ruangan.
6.3. Rangkuman
Komunikasi non-verbal adalah semua gerakan bermakna sebagai bagian dari proses
komunikasi antara dua pihak dengan menggunakan kode bahasa isyarat, gerak
diluar bahasa lisan dan tulisan. Kesuksesan penyajian ditentukan oleh kemampuan
bahasa verbal penyaji (7%), vokal dan lafal pengucapan penyaji (38%), dan
ekspresi serta gerak tubuh penyaji (55%). Jadi 93% kesuksesan presentasi lisan
bukan ditentukan oleh kemampuan bahasa yang digunakan penyaji, tetapi oleh
komunikasi gerak (non-verbal elements) yang terjadi selama penyajian (Menrabhian).
Ragam bahasa gerak tubuh pendengar yang terdapat dalam penyajian lisan dan
perlu mendapat perhatian penyaji mencakup:
a. Rejection Gestures;
b. Cooperation Gestures;
c. Interruption Gestures;
d. Confidence Gestures;
e. Frustation Gestures;
f. Nervous Gestures;
g. Boredom Gestures;
Gerak tubuh penyaji yang baik dalam suatu presentasi lisan adalah gerakan tubuh
yang normal berkali-kali normal, natural dan jangan mengulangi gerak yang sama
berkali-kali. Gerak tubuh, tangan dan mimik serta raut wajah harus divariasikan.
Gunakanlah gerak tubuh Anda yang natural, jangan dibuat-buat dan jangan meniru
gaya orang lain karena ini dapat berdampak fatal terhadap penyajian Anda.
24 |P u s d i k l a t B M KG
BAB VII
PENERAPAN PRESENTASI EFEKTIF
Indikator Keberhasilan Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
menjelaskan strategi persiapan dan menerapkan presentasi
efektif dalam Kelompok.
25 |P u s d i k l a t B M KG
BAB VIII
PENUTUP
8.1. Kesimpulan
Keberhasilan suatu institusi, organisasi, kelompok bahkan individu tidak hanya
ditentukan oleh tingkat kematangan intelektual dan kompetensinya, tetapi juga dari
kemampuan berkoordinasi, berkolaborasi dan membangun jejaring kerja. Semua hal
itu dapat tercipta apabila semua orang kompeten dan terampil berkomunikasi, dan
berpresentasi, baik dalam situasi formal, informal dan dalam kehidupan sehari-hari.
26 |P u s d i k l a t B M KG
DAFTAR PUSTAKA
1. Andrews, James R. (1979), Essentials of Public Communications, John Wiley & Sons,
Inc., Canada.
3. Doolittle, Robert J. (1984), Professional Speaking, A Concise Guide, Scott, Foresman and
Company, Glenview, Illinois, USA.
4. Dunckel, Jackqueline and Parnham, Elizabeth (1984), The Business Guide toEffective
Speaking, Making Presentations, Using Audio Visuals and Dealing with the
Media,International Suf-Wunsel Press Ltd., North Vancouver, BC.
6. Fitzpatrick, Anthony (1979), English for International Conferences, Materials for Language
Practice, Pergamon Press Ltd., Oxford.
7. Gelb, Michael (1988), Present Yourself The Simple Way to Give Powerful and Effective
Presentations, Guild Publishing, London.
8. Lembaga Administrasi Negara (2008), Teknik Komunikasi dan Presentasi Yang Efektif –
LAN Jakarta
11. Turner, Stuart (1988), The Public Speaker's Bible, The Definite Guide to Speaking
in Public, Biddies Limited, Guild Publishing, Surrey, London.
12. Zimmer, Marc (1987), Effective Presentations, Sphere Reference, Sphere Books Limited,
Suffolk.
27 |P u s d i k l a t B M KG