Anda di halaman 1dari 42

Strategi Menghadapi

KemenkeuTepercaya

Pengadaan di Akhir Tahun

Jakarta, 1 Desember 2021

1
BIODATA
N a m a : Daviq Suparwanto, S.T., MT.
Unit Kerja : Biro Manajemen BMN dan Pengadaan Kementerian Keuangan/
UKPBJ Kemenkeu
Jabatan : Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Muda
Lainnya : - TOT Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Dasar 2013
- Probity Adviser LKPP
Riwayat Pendidikan : - Teknik Sipil dan Lingkungan (S1) Universitas Gadjah Mada
(UGM)
- Teknik Sipil - Manajemen Konstruksi (S2) Universitas Indonesia
(UI)
HP : 081382187838
E-mail : daviq.s@kemenkeu.go.id, daviq.s09@gmail.com
2
Tahapan Pelaksanaan Kontrak
PENANDATANGANAN
KONTRAK
PENGUKURAN DAN
SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN
MULAI KERJA BERSAMA (MUTUAL
PEMBAYARAN
UANG MUKA CHECK 0)
RAPAT PERSIAPAN PRESTASI SERAH TERIMA PENGAKHIRAN
PENANDATANGANAN AKHIR/FHO PEKERJAAN
PEKERJAAN
KONTRAK TANGGAL SERAH TERIMA
PENYERAHAN PERTAMA/PHO
LOKASI KERJA MULAI MOBILISASI
SPPBJ PCM KERJA BERAKHIRNYA
KONTRAK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

o RMPK
o Perubahan o Keterlambatan Pelaksanaan o Perhitungan Prestasi 100%
o RKK
o Kontrak Pekerjaan dan Kontrak o Pembayaran Denda
o Sub Kontrak Kristis o Jaminan
14 hari kerja 7 hari kerja o Penyesuaian Harga o Pembayaran Prestasi
Keadaan Kahar o Peristiwa Kompensasi

30 hari kerja

Masa Masa
persiapan persiapan Masa Masa Pengakhiran
Penandatanganan Pelaksanaan Pelaksanaan Pemeliharaan Kontrak
kontrak kontrak

Titik kritis perlu dicermati di dalam setiap tahapan pelaksanaan kontrak 3


Pengendalian Kontrak Kerja
Konstruksi

 Dalam pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi perlu memperhatikan ketentuan peraturan


perundangan tentang Pengadaan Barang/Jasa dan terkait Jasa Konstruksi.
 Para pelaku kontrak mewaspadai titik-titik kritis dalam pelaksanaan kontrak untuk menghindari
terjadinya permasalahan dalam kontrak yang dapat berujung pada sengketa, output yang tidak
maksimal, dan/atau kegagalan pelaksanaan kontrak.

4
Pengendalian Kontrak Kerja
Konstruksi

 Pengadaan jasa konstruksi salah satu pengadaan yang harus disikapi sangat serius apalagi jika
memiliki batas kontrak akhir tahun.
 Segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam pengadaan konstruksi. Misalkan saja, cuaca yang
buruk, bahan material yang habis, hingga tukang pekerja yang tiba-tiba mogok atau libur tanpa
pemberitahuan, penyedia tidak punya modal, dll.

5
Pengendalian Kontrak

Kontrak Jangan Sampai Terlambat

Hindari Pemberian Kesempatan

Pengendalian Kontrak Perlu dan Penting

6
Menghadapi Kontrak
Konstruksi di Akhir Tahun

 Perkirakan pekerjaan agar selesai lebih cepat.


 Minta pengawasan yang ketat dari konsultan pengawas/MK.
 Terus berkoordinasi secara intens dengan pihak kontraktor
 Koordinasi dengan inspektorat

7
Kegagalan dalam
P e l a k s a n a a n K o n t ra k

1. Semakin
banyak pihak
yang terlibat

2. Setiap “Setiap kontrak memiliki masalah


pihak
4. Sebab- dalam pelaksanaan kontrak”
berpotensi
sebab saling
terkait menjadi
sebab
Penyebab masalah

3. Masalah-
masalah
saling terkait

8
Identifikasi Jenis Permasalahan Kontrak Tergantung
Pada Tahapan dan Monitoring Pelaksanaan Kontrak

Administrasi untuk
Tenaga Kerja Proses kerja
pelaksanaan kontrak

Organisasi
Peralatan Tahapan kerja

Ketepatan
penggunaan sumber
Bahan Anggaran
daya atas metode
kerja

Lingkungan
Keuangan
pekerjaan,

9
Penyelesaian Kegagalan Kualitas Pekerjaan

1. Barang/jasa harus memenuhi spesifikasi teknis dalam kontrak.


2. Barang/jasa di bawah persyaratan tidak diterima.
3. Hasil pekerjaan jasa konstruksi yang tidak sesuai dengan
persyaratan teknis harus ditolak, dibongkar dan dibuat baru.
4. Kualitas personel manajerial tidak memadai harus diganti
dengan yang memiliki klasifikasi & kualifikasi sama atau lebih
baik

10
Penyelesaian Biaya Proyek Yang Membengkak

1. Kecenderungan biaya yang membengkak sudah


dapat diketahui sejak awal.

2. Perbedaan volume rencana dengan volume


realisasi harus sudah diantisipasi sebagai penyebab
membesarnya biaya proyek.

3. Kontrak jenis lumpsum, membesarnya biaya proyek


menjadi tanggungan penyedia barang/jasa.

4. Kontrak harga satuan, PPK mengkompensasi


membesarnya biaya di suatu pekerjaan dengan
mengurangi volume atau biaya di pekerjaan lainnya

11
Penanganan Kegagalan Jadwal

Setiap keterlambatan bagian/komponen kontrak dikompensasi dengan percepatan


pelaksanaan bagian atau komponen kontrak tersebut.

Percepatan berupa penambahan tenaga kerja, penambahan bahan/material,


penambahan alat, penambahan jam kerja atau perubahan metoda kerja.

Percepatan pekerjaan harus memperhatikan metoda kerja yang dapat dipertanggung-


jawabkan dan kualitas pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan kontrak

12
Akibat Ketidakmampuan Penyedia

1. Ketidakmampuan penyedia dalam memperbaiki cacat


pelaksanaan harus menjadi tanggung jawab penyedia.
2. Selama pelaksanaan kontrak, penyedia harus mengganti
yang cacat dengan yang sesuai ketentuan dalam kontrak.

13
Penyelesaian Kontrak Krisis

“Kontrak kritis adalah kondisi pelaksanaan kontrak


yang berdampak langsung pada kegagalan
pelaksanaan kontrak secara keseluruhan. Kegagalan
tersebut akan berdampak pada tidak dihasilkannya
output dari suatu pekerjaan yang harus dihasilkan
sebagaimana ketentuan dalam kontrak”

14
Pelaksanaan yang Memiliki Jalur Kritis .

Metoda jalur kritis (CPM) digunakan dalam diagram


pelaksanaan proyek/ program yang disebut Program
Evaluation and Review Technique (PERT).

1. Jalur Kritis: jalur pelaksanaan terpanjang yang tidak bisa dipersingkat.


2. Masing-masing bagian pada jalur kritis tidak bisa dipersingkat,
3. Durasi pelaksanaan proyek paling cepat adalah sejumlah hari dari bagian-bagian
pekerjaan dalam jalur kritis.
4. Dalam jalur kritis,urutan pelaksanaan, waktu dan durasi pelaksanaannya sudah pasti.
5. Suatu tahapan dalam jalur kritis memiliki ketergantungan yang ketat terhadap tahapan
sebelumnya. Bagian pekerjaan suatu tahapan dapat dan hanya dapat dilaksanakan
bilamana pekerjaan pada tahapan sebelumnya selesai.
6. Bagian pekerjaan pada jalur kritis memiliki karakter waktu kapan paling cepat dimulai
sama dengan kapan paling lambat dimulai. Demikian juga bagian pekerjaan ini memiliki
karakter waktu kapan paling lambat harus selesai

15
Pelaksanaan yang Memiliki Jalur Kritis .

16
Analisa Jalur Kritis

Waktu untuk melaksanakan satu bagian


pekerjaan kritis berdasarkan jumlah Pada banyak pekerjaan, sumber-sumber
sumber daya (tenaga, alat dan bahan) daya tersebut masih memungkinkan
yang tertentu atau sudah pasti jumlah untuk ditambah untuk mempercepat
dan kapasitasnya serta dengan metoda penyelesaian bagian pekerjaan tersebut.
kerja tertentu.

Pemenuhan target dari tiap bagian yang


Target waktu pekerjaan di jalur kritis
terlambat dapat dilakukan dengan
dapat dipenuhi sebagaimana rencana
penambahan sumber daya atau
jadwal semula.
perubahan metoda kerja .

17
Progres Jauh Menyimpang dari Kurva S

• Kurva S untuk mengukur rencana dan aktual progres.


• Kurva S digunakan karena banyak komponen pekerjaan yang harus
dilakukan dalam satuan jadwal .
• Progres dalam satu satuan waktu dijumlahkan.
• Progres dari satuan waktu diakumulasikan dengan sebelumnya.
• Angka-angka progres dituangkan dalam diagram membentuk kurva S.
a. progres di awal pelaksanaan lambat
b. progres pertengan pekerjaan tingg
c. progres pekerjaan tahap akhir lambat.

18
Progres Jauh Menyimpang dari Kurva S

19
Penanganan permasalahan berdasar kurva S

• Kurva S alat memantau kinerja


penyedia dan tolak ukur
penyimpangan yang dianggap kritis.
• PPK dan penyedia menyepakati
indikator terjadinya penyimpangan
yang dianggap kritis
• Penyimpangan dianggap kritis
bilamana terjadi penyimpangan
besar dalam suatu tahapan.
• Penyimpangan ini akan
mengakibatkan kegagalan
pelaksanaan kontrak
• Penyedia mempercepat
pelaksanaan agar progres
mendekati target yang disepakati

20
Penanganan Kontrak
Kritis Periode I Rencana Fisik
• Selisih keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan
Pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak dengan rencana lebih besar
dari 10%

• Selisih keterlambatan
Periode II Rencana Fisik realisasi fisik pelaksanaan
Pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak dengan rencana lebih besar
dari 5%

• Selisih keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan
Periode III Rencana Fisik
dengan rencana kurang dari
Pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak
5% dan akan melampaui
tahun anggaran

21
PENANGANAN
KONTRAK KRITIS

22
TINDAK LANJUT

Dengan adanya penanganan kontrak kritis ini dapat


memberikan gambaran apakah penyedia “mampu
menyelesaikan pekerjaan” atau “tidak mampu” bila diberi
kesempatan menyelesaikan pekerjaan dengan sanksi denda.
Sehingga dapat dijadikan pertimbangan oleh PPK dalam
memutuskan apakah penyedia diberi kesempatan melanjutkan
dengan saksi denda atau diputus kontrak sepihak.

23
Pekerjaan yang Tidak Terselesaikan Sampai Dengan
Berakhirnya Masa Pelaksanaan Kontrak

Masa pelaksanaan pekerjaan sudah selesai TETAPI


pekerjaan belum selesai

1) Penyedia dinilai tidak dapat


menyelesaikan pekerjaan;
2) Pekerjaan yang harus segera BAIK
Tdk baik PPK
dipenuhi dan tidak dapat
ditunda; atau menilai
3) Penyedia menyatakan tidak PUTUS
sanggup menyelesaikan Penyedia sanggup
KONTRAK
pekerjaan.

Pemberian
 Sisa uang muka dilunasi Kesempatan
 Jaminan Pelaksanaan dicairkan
 Daftar hitam 1 tahun
24
Perpanjangan Waktu & Pemberian Kesempatan

Perpanjangan Waktu Pemberian Kesempatan


Perpanjangan Waktu Kontrak Pemberian kesempatan
adalah perubahan kontrak penyelesaian pekerjaan adalah
yang berupa perpanjangan pemberian kesempatan dari PPK
waktu pelaksanaan kontrak kepada penyedia untuk
karena adanya perubahan
kondisi lapangan, force menyelesaikan pekerjaan akibat
majeure, dan/atau peristiwa terjadinya keterlambatan
kompensasi yang menuntut penyelesaian pekerjaan karena
perpanjangan waktu kesalahan penyedia barang/jasa
pelaksanaan pekerjaan

25
Perpanjangan Waktu & Pemberian Kesempatan

Uraian Perpanjangan Waktu Pemberian Kesempatan


Penyebab Bukan kesalahan penyedia : Kesalahan Penyedia
• Perubahan kondisi lapangan
• Peristiwa kompensasi
• Keadaan kahar
Pengenaan Sanksi Tidak dikenakan denda keterlambatan Dikenakan denda keterlambatan

Masa Pekerjaan Mengubah masa pelaksanaan pekerjaan Tidak mengubah masa pelaksanaan pekerjaan

Lamanya waktu  Perubahan pekerjaan; waktu yang diperlukan untuk  Tidak melewati TA; diberikan maksimal 50
menyelesaikan pekerjaan. hari kalender dan dapat diberikan
 Keadaan kahar; diberikan paling lama sama dengan kesempatan kedua
jangka waktu terhenti pelakasanaan kontrak  Melewati TA; diberikan maksimal 90 hari
 Peristiwa kompensasi; diberikan paling lama sama dengan kalender
jangka waktu terhenti/terlambatnya
Perubahan kontrak Dilakukan perubahan kontrak Dilakukan perubahan kontrak

Jaminan Pelaksanaan Diperbaharui nilai dan masa berlaku Diperbaharui nilai dan masa berlaku
Waktu pelaksanaan Dilakukan sebelum masa pelaksanaan kontrak berakhir Dilakukan sebelum masa pelaksanaan kontrak
berakhir 26
Prosedur Pemberian Kesempatan

Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan


Kontrak berakhir, namun PPK menilai bahwa:

Bermanfaat bila Penyedia mampu


Pekerjaan lebih efisien
penyedia diberi menyelesaikan
untuk dilanjutkan
kesempatan, dan pekerjaan

Maka PPK memberikan kesempatan Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan

27
Pemberian Kesempatan (Per
LKPP 12/2021)

28
Analisa PPK/Ahli/Tim/Konsultan

 Catatan prestasi yang terjadi secara harian/mingguan/bulanan


 Capaian yang diharapkan
 Kemampuan menambah alat, tenaga, modal, metode, dll
 Batasan anggaran / melampaui tahun anggaran
 Perubahan waktu dan biaya untuk kontrak perencanaan / kontrak pengawasan / MK
 Keadaan cuaca dan gangguan lainnya
 Kebutuhan waktu yang diperlukan
 Perpanjangan jaminan pelaksanaan
 Perkiraan besaran denda keterlambatan

29
Prosedur Pemberian Kesempatan

 Pemberian kesempatan yang tidak melampaui tahun anggaran:


 Tidak boleh direncanakan sebelum penandatanganan kontrak
 Analisa PPK menyimpulkan bahwa lebih efisien dan bermanfaat apabila penyedia diberi kesempatan
menyelesaikan pekerjaan
 Penyedia dinilai dan membuat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan apabila diberi kesempatan

30
Keputusan KPA Melanjutkan / Menghentikan Pekerjaan

penelitian PPK, penyedia barang/jasa akan mampu


menyelesaikan sisa pekerjaan jika diberi kesempatan Memuat:
Terdapat sisa tambahan waktu s.d 90 hari kalender
Pekerjaan di akhir  kesanggupan
menyelesaikan sisa
tahun anggaran pekerjaan
penyedia barang/jasa sanggup menyelesaikan sisa  Waktu paling lama
pekerjaan paling lambat 90 hari kalender 90 hari kalender
(dinyatakan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan)  bersedia dikenakan
Pertimbangan denda
KPA keterlambatan
diperkirakan dapat dialokasikan dalam DIPA Tahun  Pernyataan tidak
Anggaran Berikutnya melalui revisi anggaran menuntut denda/
bunga apabila
KPA
terlambat membayar
memutuskan
KPA dapat melakukan konsultasi dengan Aparat
Pekerjaan Pekerjaan Pengawasan Intern Pemerintah
dilanjutkan tidak
(addendu dilanjutkan
m kontrak) (pemutusan
kontrak)
KPA bertanggung jawab secara formal dan material atas
keputusan melanjutkan atau tidak melanjutkan pekerjaan.
31
Perubahan Kontrak Pemberian
Kesempatan

 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dimuat dalam adendum/perubahan kontrak yang di dalamnya
mengatur:
 Waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan
 Pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia
 Perpanjangan Jaminan Pelaksanaan
 Sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa pekerjaan yang akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya, apabila pemberian kesempatan
melampaui Tahun Anggaran.

32
Jaminan Pelaksanaan

Dalam hal waktu penyelesaian sisa pekerjaan yang tercantum dalam surat kesanggupan mengakibatkan denda
lebih dari 5% (lima perseratus), penyedia barang/jasa menambah nilai jaminan pelaksanaan sehingga menjadi
sebesar 1/1000 dikalikan jumlah hari kesanggupan penyelesaian pekerjaan dikalikan nilai kontrak, atau paling
banyak sebesar 9% (sembilan perseratus) dari nilai kontrak

33
Hindari Pemberian Kesempatan

 Konsultan perencana?
 Konsultan pengawas?
 Tahun depan anggaran?
 SK dan honor tim?
 Perpanjangan jaminan pelaksanaan?
 LSM/ apeha
 Denda keterlambatan?

34
Denda Keterlambatan
Sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia karena terjadinya cidera janji / wanprestasi
yang tercantum dalam kontrak yaitu terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan
No Penyebab Besaran Kriteria
1 Penyedia terlambat 1 0/00 (satu permil) per hari dari harga • bagian pekerjaan yang tidak
menyelesaikan pekerjaan bagian kontrak yang tercantum dalam tergantung satu sama lain; dan
sesuai dengan kontrak kontrak (sebelum PPN) • bagian pekerjaan yang fungsinya tidak
terkait satu sama lain dalam
pencapaian kinerja pekerjaan
1 0/00 (satu permil) per hari dari harga • bagian pekerjaan yang tergantung satu
kontrak (sebelum PPN) sama lain; dan
• bagian pekerjaan yang fungsinya
terkait satu sama lain dalam
pencapaian kinerja pekerjaan
2 Penyedia terlambat atas 1 0/00 (satu permil) per hari -
perbaikan cacat mutu keterlambatan perbaikan dari nilai
biaya perbaikan pekerjaan yang
ditemukan cacat mutu
35
Denda Keterlambatan
 Ditentukan dalam rancangan kontrak
 Direviu
 Ditetapkan dikontrak
 Tidak boleh diubah
 Denda dari nilai kontrak yang dipilih
 Nilai kontrak?
 Denda dari bagian kontrak ditentukan bagian mana
 Denda dari sisa kontrak?
 Denda maksimal 5%
 Denda dari pekerjaan parsial
 Denda diatur lain?
 Denda disetor atau dipotong

36
Pemutusan Kontrak

Rencana Persiapan Pemutusan


Pemutusan Pemutusan Kontrak
Kontrak Kontrak

• Identifikasi dasar • Mengakhiri pekerjaan • Melakukan


pemutusan kontrak • Mengalihkan hak dan pemutusan kontrak
• Pemberitahuan menyerahkan hasil secara tertulis
rencana pemutusan pekerjaan
kontrak • Menyerahkan semua
fasilitas dari PPK
• Diadakan pemeriksaan
dan pengukuran
P e m u t u s a n k o n t ra k a k i b a t k e s a l a h a n p e n y e d i a
b e r d a s a r k a n k e t e n t u a n d a l a m k o n t ra k

1. Akibat ketidak sanggupan penyedia untuk melaksanakan kontrak.


2. Harus dinilai obyektif oleh PPK sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
3. Ketentuan dalam kontrak tentang peringatan kepada penyedia harus
dilaksanakan oleh PPK dalam bentuk terbitnya surat-surat peringatan
atas kegagalan pelaksanaan kontrak.
4. Jumlah peringatan dan prosedur peringatan yang tercantum dalam
kontrak juga harus dipenuhi.

38
P ro s e d u r P e m u t u s a n Kontrak

1. Berdasarkan ketentuan dalam kontrak,


2. Ada upaya menghindarkan kegagalan pelaksanaan kontrak.
3. Kumpulan tindakan dan dokumentasi dalam upaya
menyelamatkan pelaksanaan kontrak menjadi dasar bagi
tindakan pemutusan kontrak.
4. Berita-berita acara pelaksanaan kontrak menjadi dasar
bagi terpenuhinya ketentuan pemutusan kontrak dalam
kontrak yang disepakati.
5. Surat peringatan, surat perintah perbaikan, berita acara
hasil tindak lanjut atas surat-surat peringatan menjadi
bukti untuk pemutusan kontrak.

39
Pemutusan Kontrak

Pelaksanaan Menetapkan Melaporkan


Pemutusan
Pembayaran Sanksi Kontrak

• PPK melakukan • Membayar hasil • PPK melaporkan


pemutusan kontrak pekerjaan yang pemutuan kontrak
secara tertulis dilaksanakan kepada KPA

40
Ti n d a k lanjut s e t e l a h p e m u t u s a n k o n t ra k
Untuk pemutusan kontrak yang dilakukan oleh PPK

Memberi hukuman kepada penyedia.


Dalam bentuk pencairan jaminan pelaksanaan, mencairkan jaminan
uang muka dan mengembalikan sebagian yang menjadi hak penyedia
barang/jasa dan memasukkan kedalam daftar hitam penyedia

Menangani pekerjaan yang ditinggalkan oleh penyedia.


Pekerjaan yang ditinggalkan harus dievaluasi. Status kepemilikan aset
yang ditinggalkan oleh penyedia harus jelas.

Melanjutkan pekerjaan yang ditinggalkan penyedia.


PPK wajib melanjutkan pekerjaan yang ditinggalkan penyedia bila
pekerjaan tersebut dianggap layak untuk dilanjutkan

41
Terima kasih

Biro Manajemen BMN dan Pengadaan

Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan

Jl. Wahidin Raya 1, Gedung Djuanda 2

Jakarta Pusat
42

Anda mungkin juga menyukai