Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EFEKTIVITAS KOMPRES EKSTRAK JAHE TERHADAP NYERI PADA


KELINCI PENDERITA CEDERA ACL (ANTERIOR CRUCATE
LIGAMENT)

BIDANG KEGIATAN

PKM RISET

Diusulkan oleh:

Muchammad Dwykiyan Abshor

NIM.22101101064

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG

2021
Daftar Isi
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................................4
1.5 Keutamaan Penelitian....................................................................................................5
1.6 Temuan yang ditargetkan..............................................................................................5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................5
2.1 Rimpang Jahe (Zingiber officinale).................................................................................5
2.2 Kandungan Aktif Jahe.....................................................................................................6
2.3 Jahe Sebagai Anti Inflamasi............................................................................................6
2.4 Anatomi anterior cruciate ligament (ACL)......................................................................6
2.5 Patofisiologi cedera anterior cruciate ligament (ACL)....................................................6
BAB 3. METODE PENELITIAN....................................................................................................7
3.1. Desain Penelitian...........................................................................................................7
3.2. Alat dan Bahan..............................................................................................................7
3.3 Prosedur Penelitian.......................................................................................................7
3.3.1 Pembuatan Ekstrak Jahe.........................................................................................7
3.3.2 Perlakuan Pada Kelinci............................................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN....................................................................................7
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................................7
4.2 Jadwal Kegiatan..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................7
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penyebab terjadinya cedera ACL berhubungan dengan olahraga, oleh karena itu
tingkat cedera ACL banyak dialami oleh atlet (Labella, 2014). Menurut Lyman S
(2009), cedera ACL terjadi dengan angka 30-78 kasus dari 100.000 orang. Grindem,
H. et al (2016:1) memperjelas bahwa setiap tahun di Amerika Serikat lebih dari
250.000 pasien didiagnosis menderita ACL. Risiko cedera ACL mulai mengalami
peningkatan yang sangat signifikan pada usia 12-13 tahun untuk anak perempuan dan
pada usia 14-15 tahun untuk anak laki-laki (Purwati, 2019).

Cedera ACL sering terjadi pada olah raga highimpact, seperti sepak bola, futsal,
tenis, badminton, bola basket dan olah raga bela diri (Shaharuddin, 2009). Jadi tidak
hanya atlet saja yang dapat mengalami cedera ini. Cedera ini umumnya terjadi saat
seseorang melakukan gerakan mendadak seperti gerakan zig-zag, perubahan
kecepatan mendadak, gerakan melompat secara tiba-tiba yang menyebabkan ACL
mengalami trauma secara langsung yang menyebabkan Robekan ACL lebih dari 50
% atau robekan total (Zein,2013). Penderita cedera ACL akan merasa lututnya sering
“goyang”, nyeri dan bengkak berulang sehingga kinerja berolahraganya menurun.

Pengobatan cedera ini berupa terapi non-operatif dan operatif. Riset ini berfokus
pada terapi non-operatif. Contoh modalitas dari terapi non operatif adalah
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) yang dapat digunakan untuk
mengurangi rasa sakit; meningkatkan aliran darah, ROM, dan kekuatan otot; melatih
kembali otot; memfasilitasi penyerapan obat antiinflamasi, analgesic, atau anestesi ke
daerah yang cedera; dan mempromosikan penyembuhan cedera (Anderson, 2009).

Adapun pengobatan non-operatif yang dijadikan bahan penelitian pada riset ini
adalah kompres dari ekstrak jahe yang diberikan sebagai modalitas terapi tambahan
selain TENS . Hal ini berdasarkan dari riset sebelumnya yang meneliti tentang
dampak ekstrak jahe terhadap penderita nyeri sendi pada lansia (Artritis Gout).
Pemberian kompres ekstrak jahe ini terbukti efektif dalam meredakan nyeri sendi
pada lansia (Anggraeni, S dan Ayudytha A, 2019).

Jahe yang digunakan sudah dalam bentuk ekstrak agar kandungan dari ekstrak
jahe yang berada di dalam rimpang jahe dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
pasien.Kompres ektrak jahe tidak memiliki efek samping bagi kesehatan, obat ini
juga mudah dikonsumsi, mudah terjangkau dalam segi ekonomi, dan juga tidak berat
dikonsumsi (Syarifatul, 2014). Jahe seringkali digunakan sebagai obat nyeri sendi
karena kandungan gingerol dan rasa hangat yang ditimbulkannya membuat pembuluh
darah terbuka dan memeperlancar sirkulasi darah (Puspaningtyas dan Utani, 2013).
Latar belakang ini yang mendasari peneliti untuk menggunakan kelinci dan kompres
ekstrak jahe sebagai bahan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh dan efektivitas pemberian kompres jahe ( Zingiber
officinale) terhadap derajat nyeri yang dialami kelinci penderita cedera ACL?

1.3 Tujuan Penelitian


Mengukur dan mengetahui efektivitas kompres ekstrak jahe (Zingiber officinale)
terhadap nyeri yang dialami kelinci penderita cedera ACL.

1.4 Manfaat Penelitian


Bagi Peneliti : Landasan pengembangan penelitian lanjutan potensi kompres ekstrak
jahe (Zingiber officinale) sebagai pereda nyeri pada penderita cedera ACL.
Bagi Institusi : Meningkatkan akreditasi Universitas dan Prodi Kedokteran melalui
peningkatan jumlah publikasi ilmiah.
Bagi Masyarakat : Memberikan landasan ilmiah pemanfaatan kompres ekstrak jahe
(Zingiber officinale) sebagai pereda nyeri pada penderita ACL
1.5 Keutamaan Penelitian
Membuktikan potensi kompres ekstrak jahe (Zingiber officinale) sebagai pereda
nyeri pada penderita cedera ACL.

1.6 Temuan yang ditargetkan


Temuan yang ditargetkan melalui kegiatan PKM-R yaitu ekstrak jahe
(Zingiber officinale) mengandung gingerol sebagai obat pereda nyeri pada penderita
ACL.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Rimpang Jahe (Zingiber officinale)
Jahe (Zingiber officinale) berasal dari Asia Tropik, yang tersebar dari India
sampai Cina. Tanaman ini termasuk dalam ordo Zingiberales, family Zingiberaceae,
dan genus Zingiber (Simpson, 2006).

Jahe merupakan tanaman berbatang semu,tinggi 30 cm sampai dengan 1 m,


tegak, tidak bercabang, tersusun ataslembaran pelepah daun, berbentuk bulat,
berwarna hijau pucat dan warnapangkal batang kemerahan. Akar jahe berbentuk
bulat, ramping, berserat,berwarna putih sampai coklat terang.Tanaman ini berbunga
majemuk berupamalai muncul di permukaan tanah, berbentuk tongkat atau bulat telur
yangsempit, dan sangat tajam (Wardana,2002).
2.2 Kandungan Aktif Jahe
Rimpang jahe memiliki kandungan senyawa aktif gingerol, limonene, a-
linolenic acid, b-sitossterol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenic acid, dan parsenol
(Heryana, 2009). Di dalam rimpang jahe merah terkandung zat gingerol, oleoresin,
dan minyak atsiri yang tinggi, sehingga lebih banyak digunakan sebagai bahan baku
obat (Lantera, 2002). Kandungan gingerol dan rasa hangat yang ditimbulkannya
membuat pembuluh darah terbuka dan memeperlancar sirkulasi darah (Puspaningtyas
dan Utani, 2013).

2.3 Kompres Ekstrak Jahe Sebagai Anti Inflamasi


Kompres hangat dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah sehingga
meningkatkan aliran darah. Dengan meningkatnya aliran darah maka suplai O2 ke
jaringan juga meningkat sehingga sel-sel mendapatkan nutrisi yang cukup.
Tercukupinya kebutuhan nutrisi sel akan merangsang ujung saraf perifer mengirm
stimulus ke otak untuk mengeluarkan hormone endorphin yang dapat menimbulkan
efek analgesik dan relaksasi otot sehingga proses inflamasi berkurang (Lemone &
Burke, 2001).

Senyawa kimia yang terkandung dalam rimpang jahe merah bermanfaat untuk
menghilangkan nyeri, antiinflamasi dan anti bakteri (Mahendra, 2005). Jahe dapat
menekan sintesis prostaglandin dengan menghambat siklooksigenase (COX) dan juga
dapat menekan biosintesa leukotrien dengan cara menghambat 5-lipooksigenase. Dan
juga senyawa gingerol dan shagaol yang terdapat pada jahe dapat berguna sebagai
antiinflamasi dengan cara menghambat secara spesifik COX-2 (Breemen, et al.,
2011).  

2.4 Anatomi anterior cruciate ligament (ACL)


Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah ligamen yang terdapat pada sendi
lutut. Anterior Cruciate Ligament (ACL) terdiri dari tiga pita bengkok: pita
anteromedial, medial, dan posterolateral. Secara umum, Anterior Cruciate Ligament
mencegah gerakan slide tulang tibia ke anterior terhadap tulang femur. Anterior
Cruciate Ligament bekerja bersama otot paha, terutama kelompok otot hamstring,
untuk menstabilkan sendi lutut (Prentice W., 2014).
2.5 Patofisiologi cedera anterior cruciate ligament (ACL)
Menurut Kiapour & Murray (2014), lebih dari 70% dari cedera ACL terjadi
secara non-kontak (tanpa sentuhan langsung ke sendi lutut). Cedera ini umumnya
terjadi saat seseorang melakukan gerakan mendadak seperti gerakan zig-zag,
perubahan kecepatan mendadak, gerakan melompat secara tiba-tiba yang
menyebabkan ACL mengalami trauma secara langsung. Robekan ACL lebih dari 50
% atau robekan total (Zein,2013). Meskipun sering terjadi rasa sakit, gerakan
terbatas, dan lutut terasa longgar, beberapa individu yang mengalami cedera ACL
hanya mengalami sedikit rasa sakit, pembengkakan, atau keterbatasan aktivitas
menahan beban (American Academy of Pediatrics, 2010:1).

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1. Desain Penelitian
Penelitian menggunakan desain penelitian laboratorium pada hewan coba kelinci
yang diberi perlakuan sama yaitu membuat ACL mengalami cedera untuk
mengetehaui pemberian kompres jahe (Zingiber officinale) terhadap derajat nyeri
yang dialami kelinci penderita cedera ACL.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah gunting bedah, pisau bedah, kandang kelinci. Adapun bahan
yang dibutuhkan adalah jahe kelinci berjumlah 30 ekor.
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pembuatan Ekstrak Jahe
3.3.2 Perlakuan Pada Kelinci

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai