Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Matius Dave Rouw

NIM : 2140050115

TUGAS EK

1. Hidup kita tidak pernah terlepas dari pengambilan keputusan, sebutkan dasar

Saudara/I dalam pengambilan keputusan?

2. Ceritakan dalam tuliskan (300-500 kata) keputusan yang pernah Saudara/I buat yang

dampaknya masih kamu rasakan hingga saat ini baik keputusan tersebut berdampak

baik atau buruk dalam kehidupan mu.

Jawaban :

1. Dasar saya dalam pengambilan keputusan ialah ayat alkitab, yaitu Matius 6:34

2. Saya pernah atau bahkan seringkali mengambil keputusan. Dan kali ini saya akan

berbagi sedikit cerita mengenai keputusan pertama yang telah saya buat. Awal mula

saya mengambil keputusan terjadi disaat saya beranjak 16 tahun, dimana kondisi yang

terjadi sangat tidak bagus. Keputusan yang pertama kali saya buat terjadi pada masa –

masa SMA saya, Banyak sekali kejadian yang masih saya ingat pada kala itu dimana
kondisi ekonomi yang sangat berkecukupan bahkan kurang. Setiap kali saya pulang

kerumah selalu saja mendengar keributan antara ayah dan ibu saya. Dimana masing –

masing dari mereka saling mempertahankan ego mereka tanpa melihat dampak yang

terjadi pada anak – anak mereka. Terkadang anak – anaknya dijadikan pelampiasan

amarah dikala mereka tidak bisa menahan rasa kesal meraka terhadap pasangannya.

Pada saat itu saya cuma bisa patuh dan menghormati mereka karena posisi diriku

adalah anak mereka. Tetapi Saya seringkali membangkang dikarenakan adik – adik

saya menjadi korbannya. Saya bingung apa yang ada di pikiran mereka, Terkadang

saya berfikir kenapa mereka melahirkan Saya dan adik – adik kalau Cuma dijadikan

bahan sasaran amarah mereka. Hampir setiap hari aku selalu mendengarkan

kebisingan diantara mereka entah itu perkara soal kecil hingga perkara soal besar.

Lalu tibalah saat dimana keadaan menjadi amat sangat parah. Kondisi saat itu malam

hari tepatnya jam 12 malam, Dimana mereka bertengkar entah meributkan apa. Saya

yang awalnya tertidur pulas mulai terbangun dikarenakan suarang ribut mereka. Adik

– adik saya pun ikut terbangun dan terheran apa yang sedang terjadi pada malam itu.

Ternyata mereka bertengkar soal perkara uang, Memang benar apa yang orang bilang

bahwa uang itu Jahad dan kejam. Kami yang ada disitu hanya bisa menyaksikan

kejadian tersebut tanpa bisa berbuat. Adik saya mulai menangis karena takut akan

menjadi sasaran amarah mereka nanti, Saya pun mulai menangi mereka agar tidak

menangis mencoba untuk menghibur mereka dengan situasi yang terjadi. Disaat

puncak amarah mereka, salah satu dari mereka pergi entah kemana dan yang satu pun

pergi mengejarnya entah berapa lama dia pergi. Dengan situasi yang kosong dirumah

dan tidak ada satupun orang tua disana, Lalu saya memutuskan untuk ikut pergi

meninggalkan rumah tersebut Bersama adik – adik saya ke tempat salah satu saudara

saya, yaitu tante saya. Beliau Menerima kami dengan sangat baik beliau juga
menganggap kami seperti anaknya sendiri. Beliau menyayangi kami seperti layaknya

seorang anak pada umumnya. Hingga sekarang pun beliau masih seperti itu kepada

kami, Akhirnya kami pun bisa hidup dengan tenang dan penuh kasih sayang.

Semenjak saat itu saya tidak pernah menyesali keputusan yang waktu itu saya pernah

buat.

Anda mungkin juga menyukai