Anda di halaman 1dari 3

Narasi sebuah Tanya

Yang berjudul penyesalan

2021 tepat pada tanggal 06 juli

Sebuah garis baru telah terbentang pada bujur kehidupan kami, yang hanya bertemu bangku saja
di kelasstiap harinya yang berisi cerita tentang problema yang ada di smesta, kin,i kami
menjemput semesta yang dulu hanya sebuah deskripsi di mata kuliah kami, kami yang
beranggotakan 10 orang, dengan beraneka ragam watak, karakter, dan sudut pandang yang
berbeda, telah di tugaskan mengabdi dan bersosaliasi di desa, iya desa yang menjadii tempatt
kami untuk KKN(kuliah kerja nyata), atau yang sering di pelesetkan oleh sebagian mahasiswa
sebagai kuliah kerja nyantai.

KKN sering menjadi sebuah pertanyaan yang harus di pecahkan, bahkan belum sempat untuk
memulainya sudah terasa pusing, namun ada kata pepatah tak kenal maka tak sayang, itulah
anggapan kami sebelum melakukan KKN, namun setelah kami memulai, semuanya jauh terasa
lebih rumit dan membingungkan.

Pada sudut cakrawala pada tanggal 06 juli, kami sepakat untuk merenggut semua sakit secara
bersama, dan mencuri bahagaia secara paksa, namun rencana hanyalah sebuah rencana, yang
akan dan pasti berubah setelah waktunya sampai, ada banyak problema yang kami hadapi dan
mental kami terus di uji, fikiran dan rasa kasih sayang pun kini mulai goyang,

Kegiatan akan kami ungkap tuntas dalam video ini selamat menyaksikan vido yang telah kami
beri judul penyesalan

Ia penyesalan

1. Sebuah pnyesalan yang terjadi pada kami adalah mengapa adanya pandemi, langkah
kami terbatasi dalam segala hal, akan teramat panjang jika kami membahasnya, lagi
pula kami sudah terlalu muak dan bosan dengan yang namanya corona, nyawa sekitar
kami di renggut, waktu kami di renggut, bahagia kami di renggut, dan akal oknum
koruptor makin terenggut, semoga saja adik-adik kami kelak dapat mendapatkan
auditorium yang baru, tidak seperti kami, yang dulu sempat di buatkan audit baru
katanya, namun pada akhirnya, uangnya di bawa kabur juga.
2. Penyesalan kedua yang kami rasakan tentan KKN ialah di mana kami terlalu dini untuk
mengambil sebuah keputusan, keputusan yang akan menjadi baik buruknya tentang
kegiatan kedepannya, yai itu mengenai tema KKN kami, kami mengambil kepuusan
begitu saja, anpa tau gambaran kedepannya bagimana jika kami mengambil tema ini.
Tema yang kami ambil adalah tentang pendidikan dan organisasi kepemudaan. Awalnya
kami tidak mengerti dan begitu perduli, seiring berjalannya waktu kami mulai
merasakan makna dari pendidikan dan organisasi kepemudaan, oh ya, berhubungan
kami memilih tema pendidikan, jadinya kami harus melakukan bantuin di sekolah yang
ada atau dekat dengan posko kami, awalnya kami berat, namun setelah sehari , dua
hari, dan sampai kini di penguhujung masa kami mengabdi, kami sama-sama telah
memetik arti sebuah pendidikan, dimana proses kertas putih mulai di isi oleh gores dan
coretan tinta, yang akan melekat abadi di setiap sanubari murid ataupun siswa/i, di
mana peran seorang pendidik berpengaruh pada muridnya, tak jauh beda dengan
mahwasiswa ter-nyata, dengan tenaga pendidik yang bergelar S1 S2 Magister, dan
bahkan master, belum tentu memiliki sifat seperti umar bakri yang benar benar
mengabdi di penjuru negeri kata iwan fals, aku ingat salah satu guru yang ku temui kala
aku masih di sekolah dasar, guru yang benar benar mengayomi dan mengabdi bagi
negeri, hanya itu yang ku ingat, sisanya hanya mencari gaji,, maaf jika salah, namun itu
yang kurasa benar benar salah, satu pertanyaanku, apakah masih ada yang mau
mengajar, jika tak di gaji, namun staitmen ku akan di banah dengan logika yang sudah
teramat maju, sampai tak lagi menyempatkan waktu untuk mundur kebelakang,
mengingat bagaimana mencerdaskan anpa ada gaji yang bahkan tak mampu untuk
membeli sesuap sarapan, dramatis, namun memang begitu. Oleh sebab itu aku
mersakan betul, setelah beberapa waktu mengajar di sekolahan yang kami bantu di
sekitar posko, bagaimana proses belajar mereka dan bagaimana proses gurunya
mengajar, ama berbeda, namun ada beberapa yang ku pandang cocok untuk di jadikan
motivasi bagi muridnya, mengapa begitu, karena hanya cukup berbincang sedikit saja,
aku sudah mampu menerka karakter sosoknya, yang kuat dan berpengaruh, namun tak
sedikit juga yang berkarakter bekerja di perusahaan, namun menjadi guru yang
mengabdi, yaitu dengan prinsip ambil gaji mu dan selesaikan tugasmu. Kami merasa
canggung pada awalnya, karena awal kami melakukan pengabdian di sekolah menengah
pertama, yaitu smp n 9 kebon Sembilan. Ialah awal penerimaan murid baru, ataupun
sering kita sebut dengan mos,(masa orientasi siswa).

Kami di berikan wewenang oleh kepala sekolah untuk mengambil alih kegiatan itu,
singkat saja, kami memberikan kegiatan baris berbaris, yang nota bene anak muridnya
sudah mulai lupa karena pandemi, ada juga pembelajaran ilmu agama, serta kerja sama
di antara para siswa dan siswi baru. Kami dangan rahmat tuhan yang maha esa dapat
menyelesaikannya denan baik dan lancer, hingga msuk pada hari berikutnya, kami
mulailah mengajar kekelas, walau belum terbiasa, kami harus memulainya, sebab kelak
kami akan menjadi guru bagi anak-anak kami, dan juga sebgai guru bagi diri sendiri atas
apa yang akan dan yang tela terjadi.
Hari demi hari telah kami lewati, dan seiring berjalannya waktu kami pun sadar, jika
pendidikan amatlah penting, dan para pendidik jauh lebih penting, dan kami sadar,
siswa yang gagal adalah awal dari guru yang gagal.
3. Penyesalan yang ketiga adalah
Sebuah penyesalan tentang ke adaan yang tak dapat kami taklukan dengan cepat dan
tepat, sehinga jalan kami agak sedikit lambat dan bahkan sampai banyak yang
terhambat.
Ada beberapa kali kami mengalami perseteruan, berawal dari sikap individual yang
berujung membuat kelompok, atau yang dapat di sebut sebagai social movement. Yang
berideologi berbeda, walau hal semacam ini sudah kami perediksi bakal terjadi namun
tak dapat pula di elakan, mungkin sudah menjadi garam dalam sebuah masakan di
tempat KKN, mungkin ini yang harus kami pecahkan, dan syukur kedewasaan mampu
membuatnya menjadi one social movement, yang berideologikan satu. Lucu memang
bila di fikir, dari urat yang tegang dan mata yang meoloto, mampu berkahri bibir yang
berkecak tawa dan mata yang mengais airmata yang jatuh akibat terlau teerpingkal-
pingkal, begitu saja seterusnya, aneh sih, namun yaa inila yang terjadi.

Sampai kami paa sebuah makna tantang kkn ini.

Jika awan terlalu mendung mungkin hasrat terlalu murung


Jika terik terlalu menyengat pasti sebab rasa yang tak hangat,
Dingin dan kaku,
Atas segala raut yang tak utuh namun satu,
Dan amat riuh,
Walau hati kami sedang tak teduh.
-ariansah

Salam dari posko 83


Dan dan dan dan dan
Dan akan banyak lagi kata hubung
Untuk hubungan keluarga kecil baru,
Agar terus terambung menghujam waktu.

Anda mungkin juga menyukai