Anda di halaman 1dari 20

INKOMPATIBILITAS

OBAT

bagian zat aktif dari bentuk Inkompatibilitas merupakan


Obat sediaan yang bertanggung suatu kejadian obat yang tidak
jawab terhadap aksi terapi tercampurkan secara fisika
maupun kimia dan berakibat
Bentuk pada hilangnya potensi,
Sediaan meningkatnya toksisitas atau
Obat efek samping yang lain.
Inkompatibilitas obat dapat
selain zat aktif, yang
terjadi sebelum obat mencapai
Eksipien ditambahkan pada suatu
pasien yang dihasilkan dari
bentuk sediaan, untuk
reaksi fisikokimia antara
tujuan dan fungsi tertentu
beberapa obat, antara obat
dengan pelarut atau dengan
peralatan yang digunakan.
TUJUAN 1. Peningkatan stabilitas API dalam bentuk sediaan

EKSIPIEN 2. Peningkatan bioavailabilitas API


3. Pertahankan pH formulasi cairan
4. Pertahankan reologi bentuk sediaan semipadat
5. Bertindak sebagai pengikat tablet, disintegrasi
tablet
6. Bertindak sebagai antioksidan dan zat pengemulsi
7. Memudahkan sistem pemberian obat
8. Untuk memudahkan pembuatan bentuk sediaan
9. Untuk alasan estetika
10. Untuk identifikasi
PERTIMBANGAN DALAM MENDESAIN SEDIAAN FARMASI

b. Dosis obat
Langkah awal, harus a. Rute pemberian
(berdasarkan pelepasan
ditentukan: sediaan
cepat dan modifikasi)

2. Tahap berikutnya :
c. Penentuan komponen • a. Menyusun formulasi secara
teoretis
formulasi yang akan
• Mempelajari pustaka à
digunakan. ada/tidaknya interaksi antara
• komponen formulasi
• 3. Pengembangan formula diawali dengan skala laboratorium:
• a. Untuk tablet, kapsul 5000 – 10.000 unit
• b. Untuk cairan 5 – 10 L

PERTIMBANGAN DALAM • 4. Peningkatan skala menjadi skala pilot maksimum kelipatan


• 10 dari skala laboratorium
MENDESAIN SEDIAAN
• 5. Selanjutnya ditingkatkan menjadi skala industri/pabrik
FARMASI
• produksi maksimum kelipatan 10 dari skala pilot.
• 6. Selama peningkatan skala, kemungkinan dapat terjadi
• penggantian alat/teknologi manufaktur dan penyesuaian
• formula.
PERTIMBANGAN DALAM MENDESAIN SEDIAAN FARMASI

7. Teknologi yang diterapkan untuk formulasi skala


laboratorium, pilot,dan industry sering berbeda,
sehingga harus dilakukan optimasi
8. Perlu dilakukan validasi, salah satu persyaratan untuk 3
bacth pertama
9. Karakteristik mesin produksi, terutama yang
berkecepatan tinggi perlu dipahami dengan baik
DRUG – EXCIPIENT COMPATIBILITY STUDIES
(DECS)
1. Meningkatkan stabilitas dari bentuk sediaan
2. Menghindari masalah yang tidak diharapkan
3. Data DECS penting untuk pencarian senyawa obat baru
4. Proses penemuan obat hanya akan ada dalam bentuk senyawa kimia baru
INKOMPATIBILITAS
• Ketika kita mencampur dua atau lebih zat aktif dan atau eksipien. Jika bersifat
antagonis/berlawanan makan akan berdapak pada penurunan keamanan, efikasi terapi,
penampilan.
• Eksipien memiliki gugus fungsi yang mungkin bereaksi dengan zat aktif.
BENTUK INKOMPATIBLITAS

Perubahan terlihat pada bentuk


fisik pada sediaan, termasuk
1. Inkompatibilitas Fisika 2. Inkompatibilitas secara kimia
warna, pelelehan, pemisahan fasa
atau ketidaktercampurkan.

Perubahan yang tidak diharapkan


Merupakan inkompatibilitas
terjadi disebabkan oleh
secara in vivo, melibatkan
terbentuknya senyawa kimia baru
perubahan respon terapi dari
dari aktivitas yang tidak
3. Inkompatibilitas secara terapi formulasi, ditandai dengan
diharapkan. Atau formulasi
munculnya respon yang tidak
mengalami reaksi hidrolisis,
diharapkan pasien dan juga
oksidasi, reduksi, pengendapan
dokter.
dan lain-lain.
Eksepien bisa menjadi pemicu, atau terlibat dalam
interksi secara fisika dan kimia dengan senyawa obat,
dan akan merubah efektivitas dari pengobatan.

INTERAKSI Tipe interaksi


OBAT-EKSEPIEN
Reaksi dalam kondisi padatan (Solid state reaction)

Reaksi dalam kondisi larutan (Liquid State Reaction)


PHYSICAL INCOMPATIBILITY

• Terjadi perubahan pada fisik sediaan yang terlihat

• Terbentuk produk yang tidak memenuhi pesyaratan, tidak seragam dan tidak enak.

• Sulit mengukur dosis yang akurat.

• Terjadi produk akibat hasil ketidaklarutan dan ketidakcampuran, presipitasi, pencairan, adsorpsi dan kompleksasi bahan padat.

• Perbaikan bisa dilakukan dengan menerapkan keterampilan formulasi sediaan farmasi


PERBAIKAN (PHYSICAL INCOMPATIBILITIES )
• Urutan pencampuran
• Perubahan pelarut
• Perubahan bentuk bahan penyusun
• Perubahan volume
• Emulsifikasi dan penambahan zat pensuspensi,
• Penambahan, penggantian atau penghilangan zat yang tidak aktif secara terapeutik.
CHEMICAL INCOMPATIBILITIES

• Ketidakcocokan Kimia biasanya merupakan hasil interaksi kimia yang terjadi di antara komponen penyusun sediaan

• Interaksi semacam itu dapat terjadi segera setelah penggabungan saat ini disebut sebagai inkompatibilitas segera
(immediate incompatibilities) dan terbukti dengan adanya gas,pengendapan dan perubahan warna.

• Seringnya, interaksi tidak segera terlihat pada proses pembuatan namun berlangsung selama periode waktu tertentu.
Interaksi semacam itu disebut inkompatibilitas yang tertunda delayed incompatibilities.
TIPE INTERAKSI
1. Hidrolisis
Contohnya Ester Asam Karboksilat dan Alkohol

2. Oksidasi
Contohnya Asam Askorbat Asam L – Treonat dan Asam Oksalat

3. Isomerasi
Contohnya : Vitamin A , Adrenalin

4. Fotolisis
Contohnya : Riboflavin Formiletilflavin, Lumiflavin, Luminochrome

5. Polimerisasi
Contohnya : Ampisilin
INCOMPATIBILITAS TERAPI

Ini mungkin hasil dari resep obat tertentu


kepada pasien dengan maksud untuk PENYEBAB:
menghasilkan tingkat tindakan yang Ini mungkin karena aturan pemberian:
• Overdosis atau dosis obat tunggal
spesifik namun muncul respon yang yang tidak tepat.
dihasilkan berbeda dari yang • Bentuk Dosis yang Tidak Tepat.
• Obat kontraindikasi
dimaksudkan.
• Obat sinergis dan antagonis.

Anda mungkin juga menyukai