PEMBAHASAN
A. Pengertian Titrasi
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakn
zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis
reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa
maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi rduksi
oksidasi, titrasi kompleksometri.
Contoh dengan indicator lain, misalnya dengan indikator ferroin sulfat, pada titik akhir akan terjadi
perubahan warna dari merah menjadi biru pucat atau merah muda menjadi tidak berwarna jika
larutan encer.
Prinsip :
Larutan zat uji dalam suasana asam dititrasi dengan larutan baku serium sulfat (Ce(SO4)2).
Reaksi :
Perubahan warna indikator pada titik akhir titrasi adalah dari merah menjadi biru pucat.
Titrasi dilakukan dalam suasana asam, karena pada kebasaan yang relatif rendah mudah
terjadi hidrolisis dari garam serium (IV) sulfat menjadi serium hidroksida yang mengendap, oleh
karena itu titrasi harus dilakukan pada media asam kuat.
C. Prosedur titrasi:
Serupa dengan titrasi yang lain seperti titrasi asam-basa dan titrasi lainnya.
kadar sampel X
Cerium sulfate, disebut juga ceric sulfate, merupakan senyawa kuning-orange. Mempunyai
garam anhidrat Ce(SO4)2: juga terdapat bentuk hidrat: Ce(SO4)2*H20, with x sama dengan 4, 8,
12. Ceric sulfate bisa dikomersialkan. Ceric sulfate mudah larut dalam air dan asam-asam encer.
Biasanya terlarut perlahan dikarenakan hidrolisis dari ion ion Ce4+. Larutannya mengandung oksida
yang berwarna kuning cerah CeO2. Larutan ceric sulfate mempunyai warna kuning yang kuat.
Kegunaan
Ion ceric merupakan oksidator kuat, khusunya dalam kondisi asam. Jika ceric sulfate
ditambahkan ke dalam HCl encer, elemen klorin terbentuk, sekalipun secara perlahan. Dengan agen
pereduksi yang lebih kuat, cerium bereaksi lebih cepat. Sebagai contoh, dengan sulfat dalam
lingkungan asam, reaksinya lebih cepat dan lebih lengkap. Ketika senyawa ceric direduksi,
terbentuk senyawa cerous.
Reaksi yang terjadi adalah Ce4+ +e- à Ce3+; Cerous tidak berwarna.
A. Kesimpulan
1. Titrasi Serimetri adalah penetapan kadar reduktor dengan menggunakan larutan serium (IV)
sulfat sebagai titer (oksidator). Sebaiknya dilakukan dalam lingkungan asam karena reaksi
akan lebih cepat dan pada suasana netral, serium akan mengendap.
2. Larutan Baku Primer yang digunakan dalam titrasi serimetri adalah larutan FeSO4
3. Larutan Baku Sekunder yang digunakan dalam titrasi serimetri adalah larutan Serium (IV)
Sulfat
4. Reaksi yang terjadi : Ce4+ + Fe2 + Ce3+ + Fe3+ Berlangsung dalam suasana asam
5. Indikator yang biasa digunakan dalam titrasi redoks ini adalah ferroin sulfat, difenil sulfonat,
dan bisa juga larutan cerium sulfat yang mempunyai warna kuning cerah itu sendiri sebagai
indikatornya.
6. Perubahan warna yang terjadi adalah dari merah jambu menjadi biru pucat.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah seperti ini, sebaiknya menggunakan banyak referensi agar informasi
yang didapatkan lebih banyak dan lebih bervariasi.