Pada hari ini Jumat tanggal 03 (Tiga) bulan Desember tahun 2021 (Dua Ribu Dua Puluh Satu), yang
bertanda tangan dibawah ini :
I. Satwa Sehat Indonesia yang berkedudukan dan berkantor pusat di Malang yang didirikan tanggal 20
Mei 2010, dalam hal ini diwakili oleh :
bertindak untuk dan atas nama Satwa Sehat Indonesia, untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK
PERTAMA”.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya disebut sebagai “PARA PIHAK”terlebih dahulu
menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan hewan.
2. Bahwa Perjanjian Kerja ini dibuat berdasarkan penilaian kinerja sehingga bisa ditetapkan sebagai
karyawan tetap.
3. Bahwa PIHAK KEDUA setuju dan bersedia untuk ditempatkan dan dipekerjakan sebagai Admin /
Front Office
PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disebut sebagai
”PERJANJIAN”dengan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
PASAL 2
Hari Kerja
1. Waktu kerja adalah 8 (delapan) jam perhari untuk 6 (lima) hari kerja.
(SESUAIKAN DENGAN MASING MASING BIDANG)
PASAL 3
Tidak Masuk Kerja
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja dikarenakan sakit diwajibkan untuk menyerahkan Surat
Keterangan Sakit dari Dokter/ Puskesmas/ Rumah Sakit yang merawatnya kepada PIHAK PERTAMA.
2. Apabila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja karena penggunaan hak cuti tahunan, meninggalnya
anak/istri/suami/orang tua/mertua; Pernikahan PIHAK KEDUA/Anak; Persalinan PIHAK KEDUA/Istri
PIHAK KEDUA; Khitanan/Pembaptisan anak PIHAK KEDUA dapat diberikan ijin khusus sesuai
ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA.
PASAL 4
PASAL 5
1. PIHAK PERTAMA dan selama PERJANJIAN ini berlaku berhak melakukan penilaian terhadap kinerja,
disiplin dan tanggung jawab PIHAK KEDUA yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Kejujuran.
b. Kemampuan menjaga kerahasiaan.
c. Disiplin kerja dan tanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaan.
d. Kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disampaikan secara tertulis maupun lisan
oleh PIHAK PERTAMA.
e. Kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan.
f. Tidak melakukan tindakan kejahatan maupun tindakan tercela didalam maupun diluar
lingkungan kerja.
g. Kemampuan mencapai target yang diberikan oleh atasan
h. Boleh melakukan kerja rangkap pada perusahaan lain yang tidak mengganggu tugas / kerja
utama di Klinik Satwa Sehat Indonesia.
PASAL 6
Cuti
1. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari setelah bekerja terus
menerus selama 12 (dua belas) bulan, dengan upah penuh.
2. Pengajuan pelaksanaan hak cuti dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
tanggal pelaksanaan cuti dengan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
3. Tidak boleh disambung dengan libur dan ijin yang lain secara berturut – turut 3 hari.
PASAL 7
PASAL 8
Pemutusan Kerja
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja karena alasan selama 4 (empat) hari kerja berturut-turut
tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah, maka PIHAK KEDUA
dianggap telah mengundurkan diri.
2. Dalam hal PIHAK KEDUA telah melakukan pelanggaran berat sebagaimana tercantum dalam
lampiran-3 dibawah ini, maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
secara sepihak.
3. PIHAK KEDUA wajib mentaati seluruh ketentuan dalam PERJANJIAN ini, berikut semua peraturan
perusahaan maupun peraturan dimana PIHAK KEDUA ditempatkan. Ketidaktaatan terhadap
peraturan tersebut mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK), yang prosedur
pelaksanaannya dengan mempersilahkan PIHAK KEDUA untuk mancari pekerjaan lain tanpa
penggantian upah di bulan berjalan.
PASAL 9
Lain - Lain
1. PERJANJIAN ini mengikat kedua-belah pihak dan merupakan pengganti dari persetujuan lisan
maupun tertulis yang telah diadakan sebelumnya. PERJANJIAN ini tidak dapat diganti dengan alasan
apapun tanpa persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
2. Jika dalam PERJANJIAN Kerja ini terdapat ketentuan yang dilarang, cacat, dan / atau dapat
dimintakan pembatalannya, atau bertentangan dengan hukum atau mengedepankan aturan pihak
SATWA SEHAT INDONESIA, maka ketentuan yang bersangkutan saja yang tidak berlaku. Sedangkan
ketentuan-ketentuan lainnya tetap berlaku. Semua pihak dengan itikad baik akan mencari ketentuan
penggantinya.
Satwa Sehat Indonesia (untuk selanjutnya disebut sebagai ”PIHAK PERTAMA”) dan Tenaga Kerja (untuk
selanjutnya disebut sebagai ”PIHAK KEDUA”) bersepakat bahwa demi tertibnya di lingkungan kerja dan
perlindungan serta peningkatan produksi kerja, maka setiap Karyawan baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama berkewajiban mentaati dan menjalankan tata tertib kerja sebagai berikut :
1. Karyawan wajib untuk hadir di lokasi kerja sesuai waktu yang telah ditetapkan.
2. Karyawan wajib mencatatkan waktu kehadiran, kepulangannya termasuk saat ijin meninggalkan lokasi
kerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
3. Karyawan wajib untuk memakai identitas diri selama berada didalam lingkungan kerja/ lingkungan
PIHAK PERTAMA.
4. Karyawan wajib untuk memakai pakaian kerja selama melakukan pekerjaan sesuai dengan ketentuan
pakaian kerja di bagian masing-masing.
5. Karyawan wajib untuk menjalankan tugas pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan oleh Perusahaan.
6. Karyawan wajib untuk memberikan hasil kerjanya kepada Atasan atau Pimpinan dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan yang dijanjikan dan tepat waktu.
7. Karyawan wajib mematuhi dan melaksanakan prosedur kerja atau tata cara pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan Pimpinan dan atau Perusahaan.
8. Karyawan wajib untuk menaati ketentuan Tata Tertib dan atau Peraturan Perusahaan yang berlaku.
9. Karyawan wajib bersikap sopan, wajar, beretika dan jujur terhadap atasannya, sesama Karyawan dan
tamu/pelanggan Perusahaan.
10. Karyawan wajib untuk memakai dan merawat alat-alat kerja sesuai dengan pekerjaannya dan
menyimpan kembali pada tempat yang sudah ditentukan.
11. Karyawan wajib untuk menjaga dan memelihara keamanan, ketertiban dan kerahasiaan
data/informasi/dokumen-dokumen di lingkungan kerja/lingkungan perusahaannya masing-masing.
12. Karyawan wajib menghindari hal-hal yang berhubungan dengan kebakaran atau ledakan, pencurian,
kehilangan dan perusakan serta perkelahian antar sesama Karyawan.
13. Karyawan wajib untuk menjaga dan memelihara citra perusahaan dengan bertindak dan berperilaku
positif terhadap semua pihak yang berkepentingan dengan Perusahaan.
B. LARANGAN-LARANGAN
Pengusaha dan Karyawan bersepakat bahwa setiap Karyawan baik sendiri-sendiri maupun berkelompok
sangat dilarang untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan Perusahaan, sesama Karyawan dan atau
orang lain, sebagai berikut :
1. Dengan sengaja dan atau tidak sengaja melakukan kecurangan (fraud), ketidakjujuran serta kelalaian
dalam melaksanakan tugas.
2. Dengan sengaja dan atau tidak sengaja memberikan keterangan tidak benar dan ataupun dokumen
palsu atau yang dipalsukan.
3. Mangkir, meninggalkan pekerjaan, terlambat hadir atau pulang lebih awal dari pekerjaan tanpa ijin
atasan atau pimpinan.
4. Membawa senjata tajam dan atau senjata api kedalam lingkungan kerja/lingkungan Perusahaan.
5. Selama dalam menjalankan tugas atau dalam waktu kerja membuat kegaduhan, mengobrol, berteriak-
teriak di lingkungan kerja/lingkungan Perusahaan, sehingga mengganggu ketenangan kerja.
6. Mengganggu ketenangan atasan, bawahan, teman sekerja di lingkungan kerja/lingkungan perusahaan.
7. Bertindak lalai atau ceroboh dalam menggunakan alat atau sarana kerja baik tanpa sengaja maupun
disengaja sehingga menimbulkan kerusakan, kecelakaan kerja dan kerugian baik bagi teman sekerja,
Perusahaan / Pelanggan Perusahaan.
8. Melakukan perjudian dan atau permainan kartu sejenis judi.
9. Tidur atau tidur-tiduran pada jam kerja di lokasi kerja dan di lingkungan kerja/lingkungan Perusahaan.
10. Merokok bukan pada tempat yang telah ditetapkan.
11. Melakukan tindakan asusila.
12. Berkelahi dengan atasan, bawahan, teman sekerja maupun tamu atau pelanggan Perusahaan.
13. Melakukan kegiatan bisnis pribadi di lingkungan kerja/lingkungan Perusahaan atau di luar lingkungan
kerja/lingkungan Perusahaan yang mempunyai dampak langsung kepada Perusahaan.
14. Melakukan penyimpangan prosedur dan mekanisme kerja yang sudah ditetapkan Perusahaan tanpa
seijin dan sepengetahuan Atasan / Pimpinan.
15. Membawa benda atau informasi intern milik Perusahaan ke luar lingkungan kerja/lingkungan
Perusahaan tanpa seijin dan sepengetahuan Atasan dan atau Perusahaan.
16. Menggunakan fasilitas Perusahaan untuk kepentingan pribadi tanpa seijin dari Atasan dan atau
Perusahaan.
17. Menyalahgunakan wewenang atau jabatan untuk tujuan dan kepentingan pribadi.
18. Melakukan perbuatan atau tindakan dengan mengatasnamakan Perusahaan untuk mendapatkan
manfaat dan tujuan pribadi.
19. Melakukan perbuatan korupsi yang merugikan Perusahaan.
20. Menghasut rekan sekerja maupun orang lain untuk tindakan atau perbuatan yang bisa merugikan
Perusahaan.
21. Menghina pimpinan, atasan, bawahan, dan atau sesama rekan kerja.
22. Memberi keterangan palsu atau menyebarluaskan berita yang tidak benar yang merugikan
Perusahaan dan Mitra Kerja Perusahaan.
23. Melakukan tindakan yang bisa diartikan sebagai pemaksaan kehendak kepada Perusahaan atau
sesama Karyawan yang sesungguhnya tanpa hak kepada Perusahaan maupun rekan sekerja.
24. Melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik Perusahaan.
25. Melakukan tindakan intimidasi, ancaman atau sejenisnya secara langsung, baik terhadap teman
sekerja, atasan atau pimpinan maupun terhadapap tamu atau pelanggan Perusahaan.
26. Karyawan dilarang untuk menggunakan atau memakai atribut partai politik apapun dan melakukan
orasi politik di lingkungan kerja/lingkungan Perusahaan.
27. Dengan sengaja, lalai atau ceroboh melakukan penyimpangan terhadap sistem, prosedur dan program
kerja Perusahaan, yang merugikan Perusahaan.
28. Melakukan tindak perbuatan yang secara langsung dan tidak langsung mengakibatkan kerugian
terhadap teman sekerja, Pimpinan Perusahaan maupun Pelanggan Perusahaan.
29. Menyebarkan dan memprovokasi suatu ajaran yang dianggap sesat oleh Pemerintah.
................................., ....................................................
( ............................................................... )
17. Mencari keuntungan pribadi dengan menggunakan jabatan, kedudukan, wewenang, atau harta benda
milik perusahaan.