Laporan 1 Biokonservasi
Laporan 1 Biokonservasi
ANALISIS DNA
Cover
Oleh
Hamdani 1857021006
Adib Ahmad Daffa 1957021011
Aminudin 1917021051
Annisa Zahwa Salsabila 1917021057
Emilia 1957021008
Imron Mawardi 1917021048
Jensa Yuswantoro 1917021036
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
ii
Daftar Isi
Cover........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................1
1.3 Manfaat...................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
BAB III....................................................................................................................4
METODE PENELITIAN......................................................................................4
3.1 Alat dan Bahan.......................................................................................4
3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.........................................................6
3.3 Langkah Kerja.......................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................9
4.1 Hasil.........................................................................................................9
4.2 Pembahasan............................................................................................9
BAB V...................................................................................................................10
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................10
5.1 Kesimpulan...........................................................................................10
5.2 Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
LAMPIRAN..........................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Teknik pengambilan sampel tumbuhan.
2. Mengetahui metode Ekstraksi DNA.
3. Untuk mengetahui Teknik pengambilan sampel Feses untuk Ekstraksi
DNA.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh setelah melakukan praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam
teknik pengambilan feses untuk ekstraksi DNA.
2. Mengetahui tahapan-tahapan dan cara kerja dalam teknik
pengambilan sampel feses maupun sampel tumbuhan.
3. Dapat mengetahui teknik pengambilan sampel tumbuhan.
4. Agar dapat mempelajari apaitu ekstraksi DNA
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DNA merupakan polimer dari asam nukleat yang tersusun dari nukleotida-
nukleotida dan mengandung informasi genetik. DNA memiliki struktur kimia
berupa makromolekul kompleks yang terdiri atas 3 macam molekul, yaitu gula
pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen. DNA terdiri atas dua utas
benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk heliks ganda (double
helix) (Susanti, 2003).
Molekul DNA dalam suatu sel dapat diekstraksi atau diisolasi untuk berbagai
macam keperluan seperti amplifikasi dan analisis DNA melalui elektroforesis.
Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain
seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Prisnsip utama dalam isolasi DNA ada
tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat
seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA (Corkill dan Rapley, 2008;
Dolphin, 2008).
Sel tanaman dilindungi oleh membran sel dan dinding sel yang kuat (Ferniah dkk.,
2013). Dinding sel dan membran sel harus dipecah untuk mengeluarkan DNA dari
dalam sel. Penghancuran sel dapat dilakukan dengan cara mekanik, enzimatik, dan
kimiawi (Priyambodo, 2017). Sampel yang diperoleh secara invasif, yaitu darah,
cairan pleura, ascites, dan sumsum tulang. Berbeda dengan pengambilan sampel
secara invasif, pengambilan sampel secara noninvasif tidak memerlukan
penangkapan ataupun bersinggungan langsung dengan hewan uji sehingga bisa
menghilangkan resiko stres fisiologis atau efek samping berbahaya akibat
penggunaan obat bius bagi hewan yang bersangkutan (Gardipee, 2003). Sampel
yang diperoleh secara noninvasif, yaitu feses, urin, rambut, bulu, kulit, dan
3
tengkorak. Sampel yang diperoleh baik secara invasif maupun noninvasif dapat
digunakan sebagai sumber DNA (Taberlet dkk., 1999).
4
BAB III
METODE PENELITIAN
5
9. termos es
10. plastik setengah kilogram
b. Bahan
Adapun Bahan yang digunakan dalam pengambilan sampel feses
dengan metode swap feses adalah sebagai berikut :
1. sampel feses segar
2. alcohol
3. Buffer
C. Pengambilan Sampel Feses untuk analisis DNA (Metode
Grinding)
a. Alat
Adapun Peralatan yang digunakan dalam pengambilan sampel feses
dengan metode grinding adalah sebagai berikut:
1. tabung vacutainer non EDTA 10 ml
2. stik kayu
3. mortar
4. saringan
5. mangkok
6. spuit
7. tip
8. label penanda
9. marker
10. masker
11. sarung tangan
12. termos es
13. plastik setengah kilogram
b. Bahan
Adapun Bahan yang digunakan dalam pengambilan sampel feses
dengan metode grinding adalah sebagai berikut:
1. sampel feses
2. buffer
6
3. alcohol
3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan praktikum dilakukan di lokasi, depan taman FMIPA
Universitas Lampung, pada tanggal 14 september 2021 pukul 10.00 WIB
sampai dengan pukul 11.30 WIB.
7
4. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml bersisi sampel
dihomogenasi dengan cara dibolak-balik 5 – 10 kali
5. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel dibuat
dalam kondisi vacum dengan cara menarik udara yang tersisa
keluar dengan spuit 10cc. (Ini sebenarnya ditujukan agar tutup
tidak terdorong membuka, karena bukan tutup dengan ulir,
melainkan pop-up)
6. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel di-seal
dengan isolasi (tujuannya sama dengan diatas)
7. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel ditandai
dengan diberi label penanda yang berisi identitas sampel dan
tanggal pengambilan sampel.
8. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel disimpan
dalam termos berisi es untuk pengangkutan
9. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel disimpan
dalam kondisi beku (-20oC) di dalam freezer
2. Metode grinding
1. Sampel feses segar diambil dimasukkan ke dalam plastikuntuk
dilakukan pengambilan sampel
2. 2 ml aquades dimasukkan ke dalam mortar
3. 2 gram sampel diambil pada bagian permukaan luar feses yang
basah/berlendir dengan stik kayu dan dimasukan ke dalam
mortar yang berisi aquades
4. Sampel feses dengan aquades dalam mortal digerus selama 5
menit (sampai tercampur rata antara aquades dan feses)
5. Sampel feses hasil penggerusan disaring dengan saringan yang
steril untuk memisahkan larutan sampel dari pengotor seperti
daun dan batang yang berasal dari feses
6. Larutan sampel hasil penyaringan dimasukan ke dalam tabung
vacutainer non EDTA 10 ml dengan menggunakan spuit steril
8
Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel dibuat
dalam kondisi vacum
7. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel di-seal
dengan isolasi
8. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel ditandai
dengan diberi label penanda yang mencantunkan nama spesies,
tangga, hari dan waktu pengambilan sampel, serta empat
pengambilan sampel
9. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel disimpan
dalam termos berisi es untuk pengangkutan
10. Tabung vacutainer non EDTA 10 ml berisi sampel
disimpan dalam freezer
9
BAB IV
10
Terlihat pada gambar 1 adalah hasil pengambilan sampel feses dengan
metode swab, disini kami menemukan feses gajah sumatera yang berlokasi
di dekat pagar salah satu rumah warga. Waktu pengambilan dilakukan
pada pukul 18.45 WIB, oleh kolektor Emilia.
11
BAB V
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
12
DAFTAR PUSTAKA
Corkill, G., Rapley, R. (2008). The Manipulation of Nucleic Acids: Basic Tools
& Techiques in Molecular Biomethods Handbook Second Edition. Ed: Walker,
J.M., Rapley, R. Humana Press, NJ,USA.
Ferniah, R.S., dan S. Pujiyanto. 2013. Optimasi Isolasi DNA Cabai (Capsicum
annuum L.) Berdasar perbedaan Kualitas dan Kuantitas Daun serta Teknik
Penggerusan. BIOMA. Juni 2013. Vol. 156. No.1. PP.
Susanti EVH. 2003. Isolasi dan Karakterisasi Protease dari Bacillus subtilis
1012M15. Jurnal Biodiversitas 4(1),12-17.
13
LAMPIRAN
Dokumentasi pengambilan feses metode swap
14
Dokumentasi pengambilan feses metode granding
15