Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN OBSERVASI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
hidayah dan karunia-Nya sehingga laporan hasil observasi permasalahan belajar pada anak usia
SD dan cara penanganannya dapat terselesaikan. Laporan ini disusun sebagai tugas mandiri mata
kuliah Bimbingan dan Konseling pada SDN NO 117/IX TUNAS BARU.
Namun, penulis menyadari laporan ini tidak dapat tersusun dan terselesaikan dengan
baik dan sempurna tanpa  adanya bantuan dari berbagai pihak, Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1.      MULYADI DOSEN
2.      Ibu NURHAYATI, S.Pd selaku Kepala Sekolah di SDN NO 117 TUNAS BARU
3.      Ibu EVIYANI S.Pd selaku Guru Kelas V di SDN NO 117 TUNAS BARU

 Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan laporan observasi ini
karena penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih banyak kekurangan. Semoga
laporan observasi ini memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.

Bukittinggi,  Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ 
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 
a.       Latar Belakang Masalah................................................................................................. 
b.      Rumusan Masalah........................................................................................................... 
c.       Tujuan ............................................................................................................................ 
d.      Manfaat .......................................................................................................................... 
BAB II PELAKSANAAN OBSERVASI................................................................................ 
a.       Lokasi dan Waktu Observasi........................................................................................    
b.      Subjek Observasi............................................................................................................ 
c.       Variabel Observasi …………………………………………………...........................
d.      Teknik Pengumpulan Data............................................................................................
BAB III HASIL OBSERVASI.................................................................................................
a.       Identitas Sekolah............................................................................................................ 
b.      Identitas Guru................................................................................................................. 
c.       Identitas Siswa............................................................................................................... 
d.      Identitas Orangtua.......................................................................................................... 
e.       Identifikasi Masalah....................................................................................................... 
f.       Pemecahan Masalah........................................................................................................ 
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................
a.       Kesimpulan..................................................................................................................... 
b.      Saran............................................................................................................................... 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Bimbingan dan konseling merupakan upaya pemberian bantuan yang dirancang dengan
memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan minat, dan isu – isu yang berkaitan dengan tahapan dan
tugas perkembangan anak yang merupakan bagian yang integral dari keseluruhan program
pendidikan.
Teori piaget mengklasifikasikan bahwa anak usia 7-11 tahun masuk kedalam kelompok
operasional kongkrit artinya cara berpikir anak sudah mampu berpikir secara logis. Anak mulai
berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah yang konkrit.
Seperti yang telah diketahui bahwa setiap siswa memiliki karakteristik pribadi atau
perilaku yang berbeda dengan siswa lainnya. Dengan adanya perbedaan ini maka masalah yang
dimiliki setiap siswa pun berbeda juga. Ada yang hanya memiiki masalah kesulitan belajar atau
hanya masalah dalam berperilaku saja. Ada yang memiliki kedua masalah tersebut. Dan ada juga
yang memiliki masalah yang lain. Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari keluarga,
lingkungan maupun dari diri sendiri. Keragaman perilaku ini mengandung implikasi akan
perlunya data dan pemahaman yang memadai terhadap setiap siswa.
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah
memahami siswa secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakang
pribadinya. Dalam hai ini, guru dituntut untuk mengetahui asal usul dan kepribadian setiap siswa
agar guru dapat memperoleh cara untuk menghadapi siswa yang bermasalah. Maka dari itu perlu
adanya pengumpulan data terhadap siswa. Dengan data yang lengkap, guru akan dapat
memberikan layanan bimbingan kepada siswa secara tepat atau terarah.

B.     Rumusan Masalah
Dalam laporan ini penulis akan membahas permasalahan pada anak usia SD dan
penanganannya di SDN 07 KUBU GULAI BANCAH

C.    Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui observasi ini adalah untuk membahas lebih dalam
pokok permasalah yang ada yaitu :
1.       Untuk  mengetahui masalah belajar anak usia SD
2.       Untuk  mengetahui faktor penyebab siswa SD mengalami masalah belajar
3.       Untuk mengetahui cara penanganan masalah siswa tersebut

D.    Manfaat
a.       Bagi mahasiswa
1.   Mahasiswa sebagai calon guru memperoleh pengalaman baru tentang observasi dan menambah
wawasan terkait dengan masalah belajar yang terjadi pada anak usia SD dan cara penanganannya
2.    Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pihak sekolah itu mengupayakan agar adanya
perubahan terhadap masalah belajar peserta didiknya.
b.      Bagi guru
 Guru lebih mengetahui tentang bagaimana cara penanganan terhadap siswa yang mengalami
masalah belajar.
c.       Bagi penulis lain
Makalah ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi para penulis guna menciptakan
tulisan yang lebih bermanfaat khususnya untuk bidang pendidikan.

BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI

A.        LOKASI DAN WAKTU OBSERVASI


1.      Lokasi Observasi
Dalam observasi ini penulis mengambil lokasi di SDN 07 Kubu Gulai Bancah Kecamatan
Mandiangin Koto Selayan
2.      Pelaksanaan observasi
Penulis telah melaksanakan observasi selama dua kali dengan hari dan tanggal yang berbeda .
Waktu yang digunakan yaitu :
- Senin, 10 Oktober 2016
1.      Perkenalan dan meminta izin untuk melakukan observasi.
2.      Menyerahkan surat pengantar kepada Kepala Sekolah.
- Rabu, 12 Oktober 2016
Melakukan serangkaian wawancara dengan Kepala Sekolah SDN 07 Kubu Gulai Bancah serta
melakukan studi dokumentasi dengan para guru dan siswa SDN 07 Kubu Gulai Bancah.

B.         SUBYEK OBSERVASI
Subyek observasi yang penulis pilih untuk narasumber observasi yaitu Kepala Sekolah, Guru,
dan Siswa SDN 07 Kubu Gulai Bancah

C.        VARIABEL OBSERVASI
Variabel observasi yang menjadi titik tolak penulis adalah Penanganan Masalah Belajar Pada
Anak Usia SD dengan bertumpu pada Masalah Belajar Pada Anak Usia SD di SDN 07 Kubu
Gulai Bancah

D.        TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Instrumen pengumpulan data Masalah Belajar Pada Anak Usia SD dengan melakukan
wawancara yang hanya melibatkan Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa SDN 07 Kubu Gulai
Bancah

BAB III
HASIL OBSERVASI

A.     Identitas Sekolah
Nama Sekolah                         : SDN 07 Kubu Gulai Bancah
NSS                                        :
ah                       : Jl. Kusuma Bhakti Gulai Bancah Kecamatan Mandiangin Koto Selayan,  Bukittinggi
B.     Identitas Guru
Nama Wali Kelas                     : ANISMA, S.Pd
NIP                                         : 19620801 19820720 01
Alamat                                     : Balingka

C.     Identitas Siswa
Nama                                      : Muhammad Fahri
Tempat, tanggal lahir              : Bukittinggi, 13 Juli 2009
Jenis Kelamin                         : Laki-laki
Alamat                                    : Gulai Bancah
Status Keluarga                       : Anak kandung
Anak ke                                  : 3 dari 4 bersaudara
Agama                                    : Islam
Kelas                                       : Satu
Cita-cita                                  :

D.     Identitas Orang Tua


1.      Ayah
a.       Nama                          :
b.      Usia                             :
c.       Alamat                        :
d.      Pendidikan Terakhir     :
e.       Pekerjaan                    :
f.       Agama                        : Islam

2.      Ibu
a.       Nama                           :
b.      Usia                             :
c.       Alamat                         :
d.      Pendidikan Terakhir      :
e.       Pekerjaan                     :
f.       Agama                         : Islam

E.     Identifikasi Masalah
Senin, 12 Oktober 2016, observer melakukan observasi ke SD Negeri 07 Gulai Bancah,
Bukittinggi. Observer datang ke SD Negeri 07 menemui kepala sekolah untuk menyampaikan
maksud dan tujuan observasi. Kemudian observer menanyakan kepada kepala sekolah apakah
sekiranya ada siswa yang bermasalah disekolah baik dalam pembelajaran, sikap, dan lain-lain.
Kepala sekolah memberitahu memang ada anak yang bermasalah dan memberikan seorang anak
yang bermasalah dikelas  salah satunya bernama Muhammad Fahri yang mana Fahri adalah anak
yang belum lancar membaca. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai masalah tersebut,
observer melakukan identifikasi, proses identifikasi dilakukan dengan cara:

1.      Mewawancarai Wali Kelas

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah di kelas ibu terdapat Ya, misalnya masalah dalam
sejumlah siswa yang mengalami tingkah laku, lambat belajarnya,
masalah dalam belajarnya? disiplin, dan lain-lain. Kalau
masalah dalam tingkah laku, wajar
saja karena anak masih kelas 1.
Mereka senang mengganggu
temannya, berkelahi tetapi
Alhamdulillah di kelas ibu belum
ada ibu dengar yang mengucapkan
kata-kata kotor.
2 Kalau boleh tau, siapakah nama Salah satunya siswa bernama
siswa tersebut bu? Bisakah ibu Muhammad Fahri, dia mengalami
menceritakan masalah yang kesulitan dalam belajar yaitu dalam
dialaminya? keterampilan membaca. dalam
kegiatan pembelajaran mengenai
aspek keterampilan membaca, dia
masih terbata-bata dalam membaca.
3 Menurut ibu, apa saja factor yang Menurut ibu factor yang
melatarbelakangi masalah belajar melatarbelakangi masalah belajar
pada anak tersebut, bu? anak tersebut bisa dari factor
ekonomi, faktor lingkungan, factor
keluarga.
4 Apakah sebelumnya sudah Sudah ada, misalnya anak tersebut
dilakukan penanganan dalam didekati, diberi nasihat, kemudian
menghadapi masalah anak tersebut, diberi motivasi dengan diberikan
bu? reward. Selain itu, anak juga diberi
tambahan belajar sepulang sekolah.
5 Apakah ibu sudah membahas Sejauh ini, konsultasi dengan
masalah belajar anak tersebut orangtua hanya pada saat
dengan orangtuanya? pengambilan rapor saja.

2.      Mewawancarai Muhammad Fahri

No Pertanyaan Jawaban
1 Nama adek, siapa dek? Fahri kak
2 Fahri juara berapa? Juara 3
3 Fahri tinggalnya dimana? Di dekat simpang ikb kak
4 Fahri punya kakak? Kakaknya Punya kak, kakak sekolah di SMA
sekolah dimana? Negeri 2
5 Fahri punya abang? Abang Fahri di Jakarta
6 Adek Fahri ada berapa? Adek 1 kak, masih kecil
7 Papa Fahri kerjanya apa? Jual Pempers
8 Mama Fahri kerjanya apa? Jual air tebu
9 Kalau pulang sekolah, Fahri Sama abang
dirumah sama siapa?
10 Mama papa nya kerja pergi jam Jam 7
berapa?
11 Mama papa nya pulang kerja jam Sebelum maghrib kak
berapa?
12 Kalau pulang sekolah Fahri ngapai Pulang sekolah dirumah aja, jam 3
aja dirumah? pergi ngaji
13 Kalau ada PR, siapa yang bantui Mama, Kakak
ngerjai?
14 Mama papa nya pernah gak bilang Gakada kak.
kalau misalnya Fahri juara di
sekolah, mama papa nya nanti kasih
hadiah?
15 Fahri udah bias membaca? Bisa kak

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Fahri di dalam pembelajaran terutama


kemampuannya dalam membaca maka Observer melakukan sedikit tes untuk mengetahui
kelancaran membaca Fahri. 
Observer meminta Baim untuk membaca sebuah buku pelajaran Bahasa Indonesia yang ada :
Observer          : Fahri bisa baca tulisan ini ?
Baim                : Bisa kak
Observer          : Coba Fahri baca tulisan ini ya ( sambil menunjuk tulisan  menggunakan jari telunjuk yang di
kanan)
Baim                : (Membaca tulisan yang ada belum lancar)
Observer          : Rajin-rajin membacanya ya Fahri. Tiap pulang sekolah, dibuka lagi bukunya. Kalau kita
pandai, mama papa Fahri kan bangga. Kalau Fahri juara, nanti Fahri bisa dapat hadiah.
F.       Pemecahan Masalah
Proses belajar mengajar kadang kala tidak berjalan dengan baik. Misalnya masalah yang
sering timbul di kelas. Masalah belajar pada anak usia Sekolah dasar memiliki bentuk yang
beragam, antara lain bersikap atau berkebiasaan buruk dalam belajar, lamban dalam belajar,
tidak disiplin, dan lain sebagainya.
Kesulitan belajar pada anak tersebut memiliki beberapa faktor bisa dari faktor intelegensi,
yang mana kemampuan berpikir anak itu berbeda-beda, faktor keluarga, yang mana orang tuanya
sama-sama sibuk bekerja dan tidak ada yang mengajarinya untuk mengulang kembali
pelajarannnya, factor ekonomi, yang mana orang tua sibuk mencari uang untuk kebutuhan hidup
sehingga tidak sempat memperhatikan anaknya, faktor lingkungan di rumahnya yang banyak ada
teman sebayanya menyebabkan anak lebih memilih sibuk bermain dengan teman-temannya dan
mengesampingkan belajarnya, dan juga faktor dari dirinya sendiri yang malas untuk belajar atau
kemampuan dari anak itu yang lemah dibanding dengan teman-temannya dalam mengikuti
pembelajaran.
Adapun penanganan yang dilakukan untuk menghadapi masalah belajar pada anak
tersebut yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran yang manrik minat anak untuk
belajar, selalu memberikan perhatian yang lebih kepada anak tersebut, memberikan saran,
motivasi, menjadi guru yang simpati terhadap muridnya agar muridnya senang dan mau belajar.
Anggap murid tersebut sebagai anak kandung sendiri yaitu bagaimana cara kita mendidik dan
memperlakukannya dengan penuh kasih sayang sebagai pengganti dari kurangnya perhatian yang
diberikan oleh orang tuanya.
Selain itu, perlu adanya kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak.
Karna, keluarga sebagai faktor utama dalam menghadapi masalah tersebut. Guru dan
orangtua harus lebih intensif lagi dalam mengatasi masalah belajar pada anak tersebut.
Seharusnya, konsultasi mengenai masalah belajar anak tidak hanya saat pengambilan lapor saja
tetapi sebaiknya konsultasi juga dilakukan diluar jam sekolah.
  

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Program Bimbingan dan Konseling dibuat agar dapat mencegah masalah-masalah yang
akan terjadi kepada siswa dan supaya siswa di berikan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan
perkembangan usianya. Pada jenjang pendidikan dasar, layanan bimbingan di sekolah dasar
bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tugas – tugas perkembangan yang
meliputi aspek pribadi sosial, pendidikan dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Sehingga Bimbingan dan Konseling ini dapat diterima secara efektif oleh siswa.
Bentuk perilaku bermasalah yang dilakukan oleh peserta didik bukanlah tanpa adanya
suatu alasan. Mereka melakukannya karena adanya alasan tertentu. Selain itu sikap yang
ditunjukkan peserta didik yang dianggap bermasalah janganlah diberi sanksi karena itu akan
membuat mereka lebih keras dan berontak lagi melainkan mereka sebenarnya membutuhkan
bimbingan dan bantuan yang tepat agar mereka tidak terhambat proses perkembangannya dan
peserta didik mampu mengerjakan tugasnya sebagai peserta didik serta mencapai suatu
pencapaian belajar.

B.     Saran
Sebagai calon pendidik sebaiknya mampu mengerti dan memahami kepribadian peserta
didkinya sehingga apabila pendidik menemui masalah pada siswanya. Pendidik dapat mengambil
upaya positif dalam mengatasi siswa yang bermasalah disekolah tersebut.

Lampiran 1

SURAT BUKTI OBSERVASI

Yang bertanda tangan di bawah ini kepala SDN 07 Kubu Gulai Bancah menerangkan bahwa :

Nama                                       : SYAH SURANTA PUTRI LIMBONG

NIM                                        : 14129050
Semester                                  : Lima (5)

Jurusan                                    : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas, Universitas               : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang


Waktu observasi                      : 12 Oktober 2016

Yang bersangkutan  benar-benar telah melakukan observasi di SDN 07 Kubu Gulai Bancah,


Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan
sebagaimana semestinya.

Bukittinggi, 17 Oktober 2016

Kepala Sekolah,

_____Dr. Noviarni______
NIP. 19621122198122002
LAPORAN HASIL OBSERVASI SD
NEGERI 2 TUNTANG
LAPORAN HASIL OBSERVASI
PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
SD NEGERI 2 TUNTANG

Disusun guna memenuhi tugas ujian akhir semester pendidikan bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Imam Mas Arum, M.Pd.

Disusun oleh:
Iko Rizki Amaliyah (115-14-015)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang secara khusus sebagai pengajaran bagi siswa
dibawah pengawasan seorang guru. Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar dari
tingkatan pendidikan dimulai dari sekolah dasar. Pendidikan dasar merupakan hal terpenting
untuk menjadikan kualitas anak didik yang tinggi.
Sebagai seorang calon guru yang nantinya akan mendidik para siswanya mempunyai kontribusi
besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan guru madrasah ibtidaiyyah adalah salah satu jurusan dimana mahasiswanya dicetak
sebagai calon guru yang harus mengetahui lebih awal kondisi sekolah yang sesungguhnya agar
pada saat terjun ke sekolah dapat merencanakan pelaksanaan pendidikan yang berkualitas.
Dengan adanya kegiatan observasi ini, kita dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar
suatu pembelajaran (mata pelajaran bahasa Indonesia) yang baik dan benar, yang nantinya dapat
kita terapkan saat kita mengajar nanti.
Dalam kesempatan observasi ini, penulis memilih SD NEGERI 2 TUNTANG sebagai objek
observasi mengenai “proses pembelajaran bahasa Indonesia”. Waktu untuk melakukan observasi
adalah hari sabtu, 13 juni 2015. Waktu yang digunakan saat observasi relatif singkat yaitu disela-
sela aktivitas perkuliahan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang ada
adalah:
1. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah?
2. Apakah pengajaran yang dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
dibuat oleh guru?
3. Kendala apa saja yang dihadapi saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung?
4. Metode atau solusi apa yang ditawarkan oleh guru guna mengatasi kendala-kendala tersebut?
5. Bagaimana mekanisme guru mengajar bahasa indonesia dikelas rendah?

C. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan laporan adalah sebagai:
1. Mengetahui proses pembelajaran bahasa Indonesia dikelas rendah.
2. Mengetahui apakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah sesuai
dengan pengeajaran yang dilakukannya.
3. Mengetahui kendala-kendala yang menghampiri saat pembelajaran berlangsung.
4. Mengetahui metode atau solusi yang ditawarkan guna mengatasi kendala-kendala tersebut.
5. Mengetahui mekanisme guru dalam mengajar bahasa Indonesia dikelas rendah

D. MANFAAT OBSERVASI
Setelah melakukan observasi, penulis dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran bahasa
Indonesia dikelas rendah, mengetahui apakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat
oleh guru sudah sesuai dengan pelaksanaanya serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapi
dalam pembelajaran bahasa Indonesia beserta metode atau solusi yang ditawarkan serta
bagaimana mekanisme guru dalam mengajar bahasa Indonesia yang sesungguhnya dikelas
rendah.

E. METODE
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah:
1. Observasi
2. Hasil wawancara

BAB II
HASIL OBSERVASI
A. PAPARAN DATA
Observasi yang saya lakukan adalah pada kelas rendah (kelas 3 SD). Observasi ini dilakukan
pada:
hari/tanggal : Sabtu, 13 Juni 2015
waktu : 08.00-09.30 WIB
tempat : SD NEGERI 2 TUNTANG
alamat : Desa Kesongo Kec. Tuntang Kab. Semarang

Observasi ini dilakukan dengan narasumber:


Nama : Dyna Nurul Qomariyah, S.Pd.
Umur : 26 tahun
Pendidikan : SDN LOPAIT 1
SMPN 2 TUNTANG
SMAN 1 SALATIGA
UKSW SALATIGA

B. HASIL OBSERVASI
1. Pengajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah SD NEGERI 2 TUNTANG
Mengajar siswa kelas 3 sekolah dasar memerlukan pengembangan metode pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Karena jika dilihat dari tingkatnya kelas ini masih
tergolong rendah. Maka harus dengan hati-hati memilih metode yang tepat agar materi mudah
tersampaikan kepada peserta didik.
Pembelajaran dikelas juga dilakukan dalam suasana yang bersih, nyaman, memberikan
perlengkapan dan ruang yang cukup bagi setiap siswa, serta mendukung mereka dalam
melaksanakan tugas, baik secara individu maupaun kelompok. Hal ini dapat memberikan
kenyamanan siswa dalam belajar. dan mengembangkan pembelajaran aktif sehingga dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dan terjadi hubungan timbal balik antara siswa dan guru. Selain
itu, tempat duduk diatur sedemikian rupa antara guru dan muridnya. Misalnya dibentuk leter U,
melingkar perkelompok.
Guru selalu memikirkan strategi yang tepat agar materi tersampaikan dengan jelas. Disamping
itu juga melakukan perubahan metode pengajaran supaya siswa tidak jenuh. Metode yang
digunakan antara lain: metode ceramah, metode diskusi, metode Tanya jawab.
2. Keterkaitan RPP dengan pelaksanaan pembelajaran dikelas
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SD NEGERI 2 TUNTANG khususnya dalam mata
pelajaran bahasa indonesia dirasa sudah mendekati 100%. Guru dalam melaksanakan
pembelajaran dikelas adalah sesuai dengan apa yang ada pada RPP yang telah disusunnya
terlebih dahulu. Guru mengajar dengan menggunakan buku panduan pembelajaran bahasa
indonesia terkini serta menggunakan properti pendidikan guna mendukung proses pembelajaran
agar hasilnya maksimal.
3. Kendala-kendala yang dialami
Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia kelas 3 di SD NEGERI 2 TUNTANG ternyata
ada beberapa kendala. Diantaranya adalah masih banyak siswa yang belum terbiasa berbahasa
Indonesia. Disamping kurang mengenal kosa kata bahasa Indonesia, siswa juga kurang
memahami tata cara penulisan bahasa Indonesia sesuai EYD. Selain itu terdapat kendala dalam
proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang menggunakan metode ceramah. Sehingga
peserta didik merasa bosan dan tidak merespon apa yang telah disampaikan oleh guru. Sehingga
kelas menjadi tidak hidup.
4. Solusi yang ditawarkan
Untuk mengatasi permasalahan diatas guru menerapkan beberapa solusi diantaranya, untuk
mengatasi permasalahan siswa yang belum terbiasa mengenal kosa kata bahasa Indonesia, guru
menerapkan metode tanya jawab, sehingga siswa dapat dengan leluasa bertanya tentang apa saja
yang mereka belum tahu, begitu juga guru bisa memberi pertanyaan sehingga memancing siswa
untuk berpikir dan mengembangkan keingin tahuan siswa. Selain itu guru juga menerapkan
metode diskusi, yang mana para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, mendiskusikan hal-
hal yang berkaitan dengan materi lalu mempresentasikan hasil diskusinya kepada teman yang
lain.
Solusi selanjutnya untuk menangani kejenuhan siswa saat guru menyampaikan materi dengan
metode ceramah yaitu merubah tempat duduk dan dibuat dalam suasana game. Sehingga siswa
akan menyimak secara seksama materi tersebut dan secara cepat menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan materi tersebut. Dengan tempat duduk secara berkelompok guru juga dapat
memberikan tugas misalnya saat tugas bercerita salah satu siswa maju ditengah dan teman yang
lain mengomentari dan memberi penilaian. Lalu sesama kelompok lain berlomba siapa yang
paling bagus. Pembelajaran dikelas 3 ini dibuat semenarik mungkin.
5. Mekanisme pembelajaran di SD NEGERI 2 TUNTANG
Proses pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 2 Kesongo Tuntang adalah dimulai dengan:
1. Guru menunjuk salah seorang murid untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai.
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan mengabsennya.
3. Guru memulai pelajaran dengan bercerita dan memberikan tebakan yang terkait dengan
materi.
4. Mulai masuk materi menyampaikannya dengan menggunakan metode ceramah.
5. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan berdo’a.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegiatan observasi bagi mahasiswa calon guru sangatlah bermanfaat karena dapat memberikan
pandangan awal bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi pendidik serta agar siap
untuk terjun lansung kesekolah dasar.
Permasalahan yang paling sering muncul adalah tidak semua yang tercantum dalam RPP dapat
dilaksanakan oleh guru. Guru belum sepenuhnya dapat memanfaatkan properti yang mendukung
proses pendidikan serta metode pengajaran yang digunakan tidak berkembang.
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, bahwa kurikulum yang digunakan adalah dibuat
oleh sekolah dan sumber utama pengajaran adalah buku paket.

B. SARAN
Dengan disusunya hasil observasi ini, penulis sepenuhnya menyadari masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaa penyusunan hasil observasi dikemudian hari.
Dengan disusunnya hasil observasi ini, penulis berharap semoga penyusunan ini dapat
memberikan manfaat serta wacana baru bagi para calon guru.

Anda mungkin juga menyukai