Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Setiap mineral memiliki suhu leleh dan kristalisasi yang unik. Karena sebagian
besar batuan terbuat dari banyak mineral yang berbeda, ketika mereka mulai
meleleh, beberapa mineral mulai mencair lebih cepat daripada yang lain. Ini
dikenal sebagai pencairan parsial dan menciptakan magma dengan komposisi
yang berbeda dari bahan mantel aslinya (Bowen, 1928).

Partial melting atau leburan sebagian merupakan ketika sebagian padatan pada
lapisan bumi sebagian mengalami peleburan.

Mekanisme
-Dalam kondisi geothermal normal, mantel dan kerak tidak mengalami leburan
sebagian
-Untuk mencapai derajat leburan sebagian pada mantel tersebut, maka
diperlukan beberapa faktor atau proses diantaranya (Wilson, 1989, Hill, 2010):

➢ Adanya penambahan temperatur, dengan tekanan relative sama atau


sedikit berubah
➢ Terjadinya adiabatic (temperature relative tidak berubah) decompression
dari mantel
➢ Penambahan unsur-unsur H2O dan volatile lain pada mantel

Partial melting umumnya terbentuk pada lapisan mantel astenosfer, walaupun


juga memungkinakan terbentuk pada mantel listosfer maupun kerak litosfer,
terutama pada batas lempeng.
Untuk menghasilkan magma dalam jumlah besar kemungkinannya hanya
pada kondisi adiabatic decompression, yang dapat terbentuk pada:
◼ MORB
◼ Back-arc rifting
◼ Within intraplate (hot spot).
◼ Post Collision
◼ Dillamination

Magmatisme pada lingkungan tektonik busur magmatic lebih disebabkan oleh


penambahan unsur-unsur volatile dan H2O yang berasal dari komponen lempeng
kerak yang menunjam (Wilson, 1989)
◼ Mantle wedge di atas lempeng yang menunjam (magmatic arcs)

Anda mungkin juga menyukai