Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR RESIKO TERHADAP SISTEM REPRODUKSI AKIBAT

PAPARAN LINGKUNGAN KERJA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Aldiansyah Putra Hasibuan
NIM : 1984201032
Dosen Pengampu:
LENA JULIANA HARAHAP., M.K.M

PRODI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DARMAIS
PADANGIDIMPUAN

1
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah yang berjudul “FAKTOR RESIKO TERHADAP SISTEM REPRODUKSI
AKIBAT PAPARAN LINGKUNGAN KERJA” ini bisa diselesaikan sesuai dengan waktu
yang direncanakan. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Darmais Kota Padangsidimpuan.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta
keluarga. Aamiin. Di dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan-
kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan yang Maha Kuasa serta dengan
usaha yang semaksimal mungkin, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari isi maupun dari tata cara penulisan. Untuk itu penulis masih
mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang
akan datang. Akhir kata semoga bermanfaat bagi kita semua.

1i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
LATAR BELAKANG..................................................................................................1
RUMUSAN MASALAH..............................................................................................1
TUJUAN PENULISAN................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
A. FAKTOR RESIKO TERHADAP SISTEM REPRODUKSI AKIBAT
PAPARAN LINGKUNGAN KERJA......................................................................2
1. Faktor- faktor penyebab ganguan reproduksi wanita & pria di lingkungan kerja 2
2. Penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan kerja pada sistem reproduksi wanita 3
3. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja pada sistem reproduksi pria.... 3-4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAK........................................................................................................6

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak semua jenis pekerjaan mempunyai potensi mengganggu kesehatan reproduksi
wanita dan laki-laki. Resiko mengalami gangguan kesehatan reproduksi akan ditentukan
oleh jenis pekerjaan, keadaan lingkungan kerja, jaminan perlindungan dari
kantor/perusahaan, dan lain-lain.
Misalnya, wanita hamil akan lebih mudah terganggu kesehatannya jika melakukan
pekerjaan yang membutuhkan kerja fisik yang berlebihan, dan tidak mudah terganggu jika
pekerjaannya lebih menuntut kerja pikiran. Gangguan kesehatan reproduksi, seperti terkena
penyakit seks akan lebih mudah dialami oleh wanita yang melakukan pekerjaan-pekerjaan
malam, atau pekerjaan-pekerjaan beresiko tinggi seperti pegawai hotel, hosters, pramuria,
tukang pijat pelacur dan sebagainya. Akan tetapi bekerja di kantor dengan jam kerja teratur
dapat pula menimbulkan gangguan kesehatan reproduksi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor resiko pada kesehatan reproduksi wanita & pria yang di sebabkan
oleh paparan lingkungan kerja ?
2. Apa saja penyakit yang di sebabkan oleh paparan lingkungan kerja, dan
mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita & pria ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan terganggunya kesehatan
reproduksi wanita yang di sebabkan paparan lingkungan kerja
2. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang menyebabkan terganggunya kesehatan
reproduksi wanita & pria yang di sebabkan paparan lingkungan kerja

13
BAB II
PEMBAHASAN

A. FAKTOR RESIKO TERHADAP SISTEM REPRODUKSI AKIBAT PAPARAN


LINGKUNGAN KERJA

Risiko ini bisa datang dari mana saja seperti bahan yang digunakan dalam pekerjaan
seperti sabun atau bahan kimia pembersih lainnya. Tak hanya itu, risiko gangguan kesehatan
juga bisa karena duduk terus menerus atau berdiri dalam waktu lama. Gangguan kesehatan
bisa terjadi ketika interaksi antara bahaya potensial sebagai penyebab, dengan faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan, ketika tubuh tak kuat bertahan maka terjadilah
sakit. Apabila bekerja dengan bahan-bahan yang mengandung bahan kimia, waspadai
beberapa gangguan kesehatan dengan gejala seperti dibawah ini:

A.1.Faktor- faktor penyebab gangguan reproduksi wanita & pria di lingkungan kerja
 Faktor Demografis  Ekonomi
Faktor ekonomi dapat mempengaruhi Kesehatan Reproduksi yaitu kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah, dan ketidak tahuan tentang perkembangan seksual dan
proses reproduksi.
 Faktor Budaya dan Lingkungan
Faktor budaya dan lingkungan yang mempengaruhi praktek tradisional yang
berdampak buruk pada kesehatan reproduksi. Kepercayaan banyak anak banyak rejeki,
informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja, karena saling
berlawanan satu dengan yang lain, pandangan agama, status perempuan, ketidak setaraan
gender, lingkungan tempat tinggal dan cara bersosialisasi.
 Faktor Psikologis
Sebagai contoh rasa rendah diri “low self esteem“, tekanan teman sebaya “peer
ressure“.Tindak kekerasan di rumah atau lingkungan terdekat dan dampak adanya keretakan
orang tua dan remaja.Depresi karena ketidak seimbangan hormonal, rasa tidak berharga
wanita terhadap pria yang membeli kebebasan secara materi.

24
 Faktor Biologis
Faktor biologis mencakup ketidak sempurnaaan organ reproduksi, atau cacat sejak
lahir. Cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, keadaan gizi buruk
kronis, anemia, radang panggul atau adanya keganasan pada alat reproduksi.
Dari semua faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi di atas, dapat
memberikan dampak buruk terhadap kesehatan perempuan dan pria.
Oleh karena itu perlu adanya penanganan yang baik, dengan harapan semua perempuan
mendapatkan hak-hak reproduksinya, dan menjadikan kehidupan reproduksi menjadi lebih
berkualitas.

A.2.Penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan kerja pada sistem reproduksi wanita
 Gangguan pada kantung kemih
Ini ditandai dengan air seni hanya sedikit-sedikit keluarnya atau tidak keluar sama
sekali, warna air seni berubah, atau muncul darah dalam air seni. Bahan kimia terutama timah
hitam dan logam berat yang paling sering menyebabkan kerusakan ginjal dan kandung kemih.
 Gangguan menstruasi
Ini gangguan reproduksi yang paling sering dialami perempuan. Gangguan ini berupa
menstruasi yang tak teratur, berhenti menstruasi lebih awal.
Beberapa jenis bahan kimia yang bisa mengganggu menstruasi seperti pelarut benzen,
karbon disulfid, formalin, air raksa atau merkuri, dan juga trikloretilen. Pengaruh bahan kimia
juga bisa berupa ketidakseimbangan hormon, keguguran, kesulitan persalinan, dan kematian
bayi dalam kandungan.
 Kanker pada organ reproduksi wanita
Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi.
Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium,
dan kanker vagina.
A.3.Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja pada sistem reproduksi pria
 Epididimitis

Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam
skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut serta
menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis.
Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung
darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan.

35
 Orchitis
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup
sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun keduanya sekaligus.
Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar bengkak dan
nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan dan penurunan
produksi hormon testosteron.
 Gangguan prostat
Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih
atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk menyuburkan dan
melindungi sperma.
Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat (prostatitis), pembesaran
prostat (BPH), atau kanker prostat.
 Hipogonadisme
Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron
yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido, gangguan
produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta infertilitas.
 Masalah pada penis
Masalah pada penis tak jarang dikeluhkan oleh para pria. Beberapa penyakit yang bisa
menyerang organ reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi, kelainan bentuk penis,
misalnya hipospadia atau penis bengkok (penyakit Peyronie), dan kanker penis.
Selain beragam penyakit pada sistem reproduksi yang telah disebutkan di atas, pria dan
wanita juga bisa terkena penyakit menular seksual, seperti herpes genital, HIV/AIDS, sifilis,
dan gonorea.
Penyakit ini ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan
seksual.Penyakit pada sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita, bisa menyebabkan
kemandulan.
Oleh karena itu, anda dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan organ reproduksi
dengan menjalani perilaku seks yang aman dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke
dokter untuk mendeteksi penyakit-penyakit tertentu.
Jika Anda mengalami gangguan atau keluhan pada sistem reproduksi,
segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan
yang tepat.

6
BAB III
4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor resiko dalam dunia kerja jelas pasti ada, baik bagi wanita dan pria diantaranya
bagi kesehatan reproduksi. Sebagai orang K3 yang sudah paham akan bahaya dan resiko yang
di akibatkan oleh lingkungan kerja, maka kita harus seminimal nya mengcegah dengan
menggunakan APD dan mentaati prosedur yang sudah di tetapkan oleh pemerintah dan
organisasi-organisasi keselamatan dan kesehatan kerja.

B. Saran

Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kelebihan. Karna seperti yang kita
ketahui bahwa potensi manusia tidaklah sama. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah
selanjutnya.

7
5
DAFTAR PUSTAKA

National Institutes of Health (2019). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Penis
Disorders.
National Institutes of Health (2019). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus.
Prostate Diseases.
National Institutes of Health (2019). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus.
Sexually Transmitted Diseases.
The American College of Obstetricians and Gynecologists (2015). Pelvic Inflammatory
Disease (PID).

https://www.liputan6.com/health/read/2058507/9-risiko-gangguan-kesehatan-perempuan-di-
tempat-kerja

http://news.unair.ac.id/2020/09/04/shift-kerja-dan-pekerja-wanita-adakah-pengaruhnya-
terhadap-kesehatan-pekerja-wanita/

Anda mungkin juga menyukai