Kelompok 3 :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Student
Centered Learning (SCL) yang melingkupi mata Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.
Ucapan terimaksih kami sampaikan kepada Ibu Thresya Febrianti, SKM, M.
Epid selaku Tutor SCL yang telah membimbing kami, dan tak lupa kami sampaikan
Terimakasih kepada Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dukungan serta
perhatian, motivasi dan do’a setiap saat, serta semua pihak yang membantu kami hingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari, dalam laporan hasil SCL ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan.Hal ini disebabkan terbatasnnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman
yang kami miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami
dengan menyediakan data atau sumber informasi, memberikan masukan pemikiran.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan
kesempurnaan laporan hasil SCL ini di di waktu yang akan datang. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
PERTANYAAN ......................................................................................................9
JAWABAN ..............................................................................................................9
1. DEFINISI DERMATITIS.......................................9
2. FAKTOR RISIKO GANGGUAN MUSKULOSKELETAL.........................9
3. GEJALA GANGGUAN MUSKULOSKELETAL ......................................14
4. JENIS-JENIS GANGGUAN MUSKULOSKELETAL................................15
5. DAMPAK GANGGUAN MUSKULOSKELETAL.....................................17
6. PENANGGULANGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL...............18
ii
BAB I
SKENARIO KASUS 3
3
terhadap kesuburan laki-laki dan perempuan. Pekerjaan yang meliputi paparan sinar X
secara rutin dapat meningkatkan risiko sperma abnormal atau mengurangi jumlah
sperma Berikut beberapa zat berbahaya yang dapat memengaruhi kesuburan Anda:
4
BAB II
PENDAHULUAN
5
BAB III
A. KATA SULIT
B. KATA KUNCI
INFERTILITAS
6
BAB IV
MIND MAPING
7
BAB V
TUJUAN PEMBELAJARAN
8
BAB VI
POHON MASALAH
9
BAB VII
PEMBAHASAN
A. PERTANYAAN
1. Apa definisi Infertilitas ?
2. Bagaimana Epidemiologi dari Infertilitas ?
3. Apas saja Klasifikasi Infertilitas ?
4. Apa saja Faktor Risiko Infertilitas ?
5. Apa saja gejala Infertilitas
6. Apa dampak Infertilitas ?
7. Bagaimana diagnosis Infertilitas ?
8. Apa Tatalaksana Infertilitas ?
B. JAWABAN
A. Definisi Infertilitas
B. Epidemiologi Infertilitas
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa jumlah pasangan
infertil sebanyak 36% diakibatkan adanya kelainan pada pria, sedangkan
64% berada pada wanita. Hal ini dialami oleh 17% pasangan yang sudah
menikah lebih dari 2 tahun yang belum mengalami tanda-tanda kehamilan
bahkan sama sekali belum pernah hamil. WHO juga memperkirakan sekitar
50-80 juta pasutri (1 dari 7 pasangan) memiliki masalah infertilitas, dan
setiap tahun muncul sekitar 2 juta pasangan infertil (WHO, 2011). Infertilitas
terjadi lebih dari 20% pada populasi di indonesia, dan dari kasus tersebut
terdapat 40% pada wanita, 40% pada pria dan 20% pada keduanya dan ini
yang menyebabkan pasangan suami istri tidak mendapat keturunan.
Diperkirakan 85-90% pasangan yang sehat akan mendapat pembuahan
dalam 1 tahun (Kemenkes, 2007). Penduduk di Indonesia kurang lebih
sebesar 175.000.000 jiwa dengan jumlah PUS 29.976.000 jiwa.
Di Indonesia kejadian perempuan infertil 15% pada usia 30-34
tahun,meningkat 30% pada usia 35-39 tahun, dan 55% pada usia 40-44
tahun. Hasil survei gagalnya kehamilan pada pasangan yang sudah menikah
selama 12 bulan 40% disebabkan infertilitas pada pria, 40% karena
infertilitas pada wanita, dan 10% dari pria dan wanita, 10% tidak diketahui
penyebabnya. Pasangan usia subur (PUS) yang menderita infertilitas
sebanyak 524 (5,1%) PUS dari 10205 PUS (Syamsiah, 2010)
10
Menurut penelitian Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
(PERSI) di Jakarta, 36% infertilas terjadi pada pria dan 64% terjadi pada
wanita. Penelitian lain menunjukan di angka kejadian infertilitas wanita
terjadi sekitar 2 15% pada usia produktif (30-34 tahun), meningkat sampai
dengan 30% pada usia 35-39 tahun dan 64% pada usia 40-44 tahun (PERSI,
2015)
Faktor usia sangat berpengaruh pada kesuburan seorang wanita. Selama
wanita tersebut masih dalam masa reproduksi yang berarti mengalami haid
yang teratur, kemungkinan masih bisa hamil. Akan tetapi seiring dengan
bertambahnya usia maka kemampuan indung telur untuk menghasilkan sel
telur akan mengalami penurunan. Penelitian menunjukkan bahwa potensi
wanita untuk hamil akan menurun setelah usia 25 tahun dan menurun drastis
setelah usia diatas 38 tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
National Center for Health Statistics menunjukkan bahwa wanita subur
berusia dibawah 25 tahun memiliki kemungkinan hamil 96% dalam setahun,
usia 25 – 34 tahun menurun menjadi 86% dan 78% pada usia 35 – 44 tahun.
C. Klasifikasi Infertilitas
11
Kerusakan tuba dapat disebabkan oleh infeksi (Chlamidia,
Gonorrhoea, TBC) maupun endometriosis. Endometriosis
merupakan penyakit kronik yang umum dijumpai. Gejala
yang sering ditemukan pada pasien dengan endometriosis
adalah nyeri panggul, infertilitas dan ditemukan pembesaran
pada adneksa.
3) Gangguan uterus, termasuk mioma submukosum, polip
endometrium, leiomyomas, sindrom asherman
2. Faktor Laki-laki
Infertilitas dapat juga disebabkan oleh faktor laki-laki, dan
setidaknya sebesar 30-40% dari infertilitas disebabkan oleh faktor
laki-laki, sehingga pemeriksaan pada laki-laki penting dilakukan
sebagai bagian dari pemeriksaan infertilitas. Fertilitas laki-laki dapat
menurun akibat dari:
1) Kelainan urogenital kongenital atau didapat
2) Infeksi saluran urogenital
3) Suhu skrotum yang meningkat (contohnya akibat dari
varikokel)
4) Kelainan endokrin
5) Kelainan genetik
6) Faktor imunologi
2. Gaya hidup
Wanita dengan berat badan yang berlebihan sering mengalami
gangguan ovulasi, karena kelebihan berat badan dapat mempengaruhi
estrogen dalam tubuh dan mengurangi kemampuan untuk hamil. Pria
yang gemar mengenakan celana ketat juga dapat mengalami ganguan
pada motilitas sperma.
3. Pekerjaan
Beberapa pekerjaan yang melibatkan paparan bahan berbahaya
bagi kesuburan seorang perempuan maupun laki-laki. Setidaknya
terdapat 104.000 bahan fisik dan kimia yang berhubungan dengan
pekerjaan yang telah teridentifikasi, namun efeknya terhadap
12
kesuburan, 95% belum dapat diidentifikasi. Bahan yang telah
teridentifikasi dapat mempengaruhi kesuburan diantaranya panas,
radiasi sinar-X, logam dan pestisida.
1) Efek terhadap keseburan Laki-laki
13
a) Usia
Faktor usia sangat berpengaruh pada kesuburan seorang wanita. Selama
wanita tersebut masih dalam masa reproduksi yang berarti mengalami
haid yang teratur, kemungkinan mengalami kehamilan sangat besar.
Akan tetapi seiring dengan bertambahnya usia maka kemampuan indung
telur untuk menghasilkan sel telur akan mengalami penurunan.
Bertambahnya usia pada pria juga menyebabkanpenurunan kesuburan.
Meskipun pria terus menerus memproduksi sperma sepanjang hidupnya,
akan tetapi morfologi sperma mereka mulai menurun.
E. Gejala Infertilitas
F. Dampak Infertilitas
7. Diagnosis Infertilitas
8. Tatalaksana Infertilitas
BAB VIII
PENUTUP
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Industri Otomotif Kawasan Industri Cibitung Jawa Barat. Jakarta: Makara
Kesehatan
Tanto, Chris et al. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Edisi IV. Jakarta:
Penerbitan Media Aesculapius FKUI.
Trihapsoro. 2003. DermatitisKontak Alergik Pada Pasien Rawat Jalan di RSUP Haji
Adam Malik Medan. Medan
Baughman, Diane C, JoAnn C. Hackley. 2000. Keperawatan medikal-bedah: Byku saku
untuk Brunner dan Suddarth. Jakarta : EGC
16