Oleh:
PUTU MEGA KRISNAYANTI
NIM.
Akibat :
Risiko perilaku kekerasan
Core Problem :
Gangguan proses pikir : waham Defisit perawatan diri : mandi,
berpakaian, dan eliminasi
Etiologi :
Koping individu tidak efektif
C. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan sensori persesi: Halusinasi
V. Rencana Tindakan Keperawatan
(terlampir)
Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan
keperawat Tujuan Kriteria Hasil Tindakan Rasional
an Keperawatan
Gangguan TUM: Klien 1.1.Klien: 1.1 Bina hubungan Terjanlinny
proses pikir dapat Mau saling percaya a hubungan
: waham mengontrol menerima dengan klien: yang baik
wahamnya kehadiran Beri salam, dan nyaman
perawat di perkenalkan antara
TUK: 1. Klien sampingnya. diri, tanyakan perawat dan
dapat Mengatakan nama serta pasien,
membina mau nama sehingga
hubungan menerima panggilan proses
saling percaya bantuan yang disukai. keperawata
dengan perawat Jelaskan n dapat
perawat Tidak tujuan berjalan
menunjukka interaksi dengan
n tanda- Yakinkan baik.
tanda curiga klien dalam
Mengijinkan keadaan
perawat aman dan
duduk perawat siap
didekatnya menolong
dan
mendampingi
nya
Yakinkan
bahwa
kerahasiaan
klien akan
tetap terjaga
Tunjukkan
sikap terbuka
dan jujur
Perhatikan
kebutuhan
dasar dan beri
bantuan
untuk
memenuhiny
a
2. Klien dapat 2.1 Klien dapat 2. Bantu klien untuk Mengetahui
mengidentifik menceritakan ide- mengungkapkan dengan
asi perasaan ide dan perasaan perasaan dan jelas
yang muncul yang muncul secara pikirannya. masalah
secara berulang dalam Diskusikan dan
berulang pikirannya. dengan klien perasaan
dalam pikiran pengalaman yang
klien. yang dialami dialami
selama ini klien
termasuk sehingga
hubungan dapat
dengan orang dilanjutkan
yang berarti, dengan
lingkungan intervensi
kerja, sekolah, yang tepat
dsb.
Dengarkan
pernyataan klien
dengan empati
tanpa
mendukung /
menentang
pernyataan
wahamnya.
Katakan
perawat dapat
memahami apa
yang diceritakan
klien.
SP 1 Memudahk
3. Klien dapat 3.1 Klien : 3. Bantu klien untuk an perawat
mengidentifik Dapat mengidentifika dalam
asi stressor / menyebutka si kebutuhan menangani
pencetus n kejadian- yang tidak masalah
wahamnya. kejadian terpenuhi serta pasien yang
(triggers sesuai kejadian yang disebabkan
factor) dengan menjadi factor oleh
urutan pencetus pencetus
waktu serta wahamnya. wahamnya
harapan / Diskusikan
kebutuhan dengan
dasar yang klien
tidak tentang
terpenuhi kejadian-
seperti : kejadian
Harga diri, traumatik
rasa aman yang
dsb. menimbulka
Dapat n rasa takut,
ansietas
menyebutka maupun
n hubungan perasaan
antara tidak
kejadian dihargai.
traumatis / Diskusikan
kebutuhan kebutuhan/h
tidak arapan yang
terpenuhi belum
dengan terpenuhi.
wahamnya
Diskusikan
dengan
klien cara-
cara
mengatasi
kebutuhan
yang tidak
terpenuhi
dan kejadian
yang
traumatis.
Diskusikan
dengan
klien apakah
ada
halusinasi
yang
meningkatk
an pikiran /
perasaan
yang terkait
wahamnya.
SP 2 Klien
mampu
4. Klien dapat 4. Bantu klien mengenali
mengidentifik 4. Klien mampu mengidentifikasi keadaan
asi wahamnya menyebutkan keyakinannya saat ia
perbedaan yang salah waham dan
pengalaman nyata tentang situasi menyatakan
dengan pengalaman yang nyata (bila respon saat
wahamnya. klien sudah siap) waham
Diskusikan
dengan
klien
pengalaman
wahamnya
tanpa
berargumen
tasi
Katakan
kepada
klien akan
keraguan
perawat
terhadap
pernyataan
klien
Diskusikan
dengan
klien respon
perasaan
terhadap
wahamnya
Diskusikan
frekuensi,
intensitas
dan durasi
terjadinya
waham
Bantu klien
membedaka
n situasi
nyata
dengan
situasi yang
dipersepsik
an salah
oleh klien
SP 3 Pasien
5.1. Diskusikan dapat
5. Klien dapat 5. Klien dapat
dengan klien memahami
mengidentifik menjelaskan
pengalaman- kerugian
asi gangguan fungsi
pengalaman yang akibat
konsekuensi hidup sehari-hari
tidak wahamnya
dari yang diakibatkan
menguntungkan sehingga
wahamnya ide-ide / fikirannya
sebagai akibat dari diharapkan
yang tidak sesuai
wahamnya seperti : dapat
dengan kenyataan
Hambatan mengontrol
seperti:
dalam kambuhnya
Hubungan
berinteraksi waham
dengan
dengan
keluarga
keluarga
Hubungan
Hambatan
dengan
orang lain dalam
Aktivitas berinteraksi
sehari-hari dengan
Pekerjaan orang lain
Sekolah Hambatan
Prestasi, dalam
dsb. melakukan
aktivitas
sehari-hari
Perubahan
dalam
prestasi
kerja /
sekolah
5.3. Diskusikan
dengan klien
orang/tempat ia
minta bantuan
apabila wahamnya
timbul / sulit
dikendalikan.
6.3.Ikut sertakan
klien dalam aktivitas
fisik yang
membutuhkan
perhatian sebagai
pengisi waktu luang.
6.4.Libatkan klien
dalam TAK
orientasi realita
6.5.Bicara dengan
klien topik-topik
yang nyata
6.6.Anjurkan klien
untuk bertanggung
jawab secara
personal dalam
SP 5 Obat-obatan
7. Klien dapat 7.1 Klien dapat membantu
memanfaatkan menyebutkan: 7.1. Diskusikan dalam
obat dengan Manfaat dengan klien tentang pengontrola
baik. minum obat manfaat dan n kelainan
Kerugian kerugian tidak saraf yang
tidak minum obat, nama, menyebabk
minum obat warna, dosis, cara, an
efek terapi dan efek wahamnya
Nama,warn samping penggunan
a,dosis, efek obat
terapi dan
efek 7.2. Pantau klien
samping saat penggunaan
obat obat. Beri pujian
jika klien
7.2.Klien menggunakan obat
mendemontrasikan dengan benar
penggunaan obat
dgn benar 7.3. Diskusikan
akibat berhenti
7.3.Klien minum obat tanpa
menyebutkan akibat konsultasi dengan
berhenti minum dokter
obat tanpa
konsultasi dokter 7.4. Anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada
dokter/perawat jika
terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
SP keluarga Partisipasi
8.1 Keluarga dapat 8.1. Diskusikan keluarga
menjelaskan tentang
8. Klien pentingnya peran akan
mendapat serta keluarga menjadi
dukungan sebagai pendukung motivasi
keluarga. untuk mengatasi untuk
waham. pasien.
8.2.Diskusikan
potensi keluarga
untuk membantu
klien mengatasi
waham.
8.3.Jelaskan pada
keluarga tentang :
Pengertian
waham
Tanda dan gejala
waham
Penyebab dan
akibat waham
Cara merawat
klien waham
8.5. Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang dilatihkan