Anda di halaman 1dari 7

TUGAS GANGGUAN KOMUNIKASI

PADA AUTISM SPECTRUM DISORDER


“INTERVENSI GANGGUAN FONOLOGI ”

Dosen Pengampu : Anisyah Dewi Syah Fitri, A.Md.TW.,M.Pd

Disusun oleh:
KELOMPOK 3 :

Alfiani Faza Khoirunnisa P27229020219


Amal Tauhid P27229020220
Anggita Alifvia Putri A. P27229020222
Dwina Nur Wahyuningsih P27229020232
Tri Suci Marginingrum P27229020245

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA PRODISARJANA TERAPAN TERAPI
WICARA DAN BAHASA PROGRAM ALIH JENJANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikanya. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan tugas sebagai salah satu penilaian dari mata kuliah
gangguan komunikasi pada ASD dengan judul “MELAKUKAN INTERVENSI
GANGGUAN FONOLOGI PADA ASD”
Penulis tentu menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk tugas ini, agar nantinya dapat menjadi tugas yang lebih
baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada tugas ini penulis mohon
maaf, semoga tugas ini dapat memenuhi syarat penilaian mata kuliah tersebut. Terima kasih.

09 Mei 2021

Penyusun
A. Identitas Klien
Nama : Harfi David Saputra
Panggilan : Harfi
TTL : Surabaya, 05 Februari 2016
Usia : 5 tahun 3 bulan
Jenis Kelamin : laki – laki
Nama Orangtua : Nina Dwi Ayu / Rahman Saputra
Pekerjaan Orangtua : Wiraswasta
Alamat : Perum Tirtasani, Panggungan, Trihanggo, Kec. Gamping, Kabupaten
Sleman, DIY
No. Telp : 0823917902887
Jumlah saudara : 3 (tiga)
Diagnosa : Autism Ringan

B. Keluhan
Berdasarkan observasi dan wawancara kepada orang tua klien, di dapatkan hasil bicara
klien kurang jelas, pada saat berkomunikasi klien sering mengalamun, kurang fokus serta saat
di panggil terkadang respon klien kurang

C. Latar Belakang
Klien merupakan anak pertama. Pekerjaan ibu sebagai Ibu rumah tangga dan ayah klien
yaitu wiraswasta. Setiap hari klien menghabiskan waktunya bersama kedua orang tuanya
Klien menggunakan Bahasa Indonesia
Klien cukup mampu berinteraksi dengan orang lain. Klien sedikit pemalu pada saat
bertemu dengan orang baru. Klien berkomunikasi dengan menggunakan gesture dan
mengucapkan kata ketika menginginkan sesuatu. Kejelasan bicara klien masih kurang
maksimal. Masalah bahasa dan bicara klien pertama kali diketahui saat klien usia 3 tahun
oleh dr. Tumbuh kembang anak.
a. Riwayat Prenatal
Berdasarkan observasi dan wawancara di dapatkan hasil selama Ibu mengandung
pernah sakit dan di rawat di rumah sakit, selalu rutin periksa kehamilan dan ibu saat
hamil sering mengkonsumsi obat-obatan diluar resep dokter.
b. Riwayat Natal
Berdasarkan observasi dan wawancara di dapatkan hasil usia kehamilan normal.
Bayi lahir dengan cesar. Berat saat lahir 2,9 kg. Riwayat Perkembangan, klien tidak
mengalami merangkak dan rambatan, klien bias duduk di usia 7 bulan, berdiri di usia
11 bulan, berjalan di usia 13 bulan, makan sendiri di usia 4 tahun, klien belum bias
memakai baju sendiri, perkembangan bicara klien mengucapkan satu kata di usia 16
bulan serta mengucapkan dua kata di usia 4 tahun.
c. Riwayat Post Natal
Pada saat usia 3 hari setelah lahir, klien di rawat inap selama 1 minggu di rumah
sakit karena klien mengalami kejang. Klien pernah melakukan pemeriksaan
pendengaran dan hasilnya menunjukkan bahwa anak tidak mengalami gangguan
pendengaran.

D. ASESMEN LEMBAR NILAI TES FONOLOGI DAN TES ARTIKULASI

Nama Klien Harfi David Saputra


Jenis Kelamin Laki-laki
Tanggal Tes 09 Mei 2021
Tanggal Lahir 05 Februari 2016
Usia 5 Tahun 3 bulan
Tester Alfiani Faza Khoirunnisa
No Target Kata Respon Keterangan Phonological Process
1. pǝsawat pesawat normal -
2. kapal kapal normal -
3. gitar gitar /r/ menjadi /l/ Fronting
4. moñɛt monyet normal -
5. ñamuk nyamuk normal -
6. ʤam jam normal -
7. huruf hurus /f/ menjadi /s/ Alveolarization
8. Tahu tahu normal -
9. rumah umah /r/ hilang Initial Consonant Deletion
10. nanas nanas normal -
11. Lilin lilin normal -
12. wafer wawel /f/ menjadi /w/ Alveolarization
13. baʤu baju normal -
14. kǝbab cebah /b/ menjadi h Backing
15. Ikan ikan normal -
16. Gigi didi /g/ menjadi /d/ Fronting
17. dadu dadu normal -
18. ŋeŋat ngengat normal -
/ʧ/ menjadi /t/
19. ʧaʧIŋ tanting Fronting
/ʧ/ menjadi /t/
20. Foto toto /f/ menjadi /t/ Alveolarization
21. Jojo yoyo normal -
22. Sisir sisir normal -
23. zɛbra bebla /z/ menjadi /b/ Stridency Deletion
24. Vas pas /v/ menjadi /p/ Stopping

E. PERILAKU KLIEN SECARA UMUM


Berdasarkan evaluasi klien pada saat di lakukannya asesmen di ruang terapi ditanya
klien merespon secara verbal. Klien kooperatif dan cukup aktif. Ketika diminta untuk
menirukan, terapis harus mengucapkan beberapa kali pengulangan. Atensi klien cukup
baik namun konsentrasi kurang. Klien cukup memahami instruksi perintah sederhana.
Tetapi terkadang klien mudah bosan sehingga klien tidak mau mengikuti instruksi terapis
dengan baik.

F. REKOMENDASI
1. Diagnosis
Berdasarkan hasil asessmen tersebut, diagnosis klien yaitu Autism Ringan
2. Prognosis
Prognosis klien baik
Aset :
Klien kooperatif dan cukup aktif
Klien cukup memahami perintah sederhana
Dukungan dari pihak keluarga cukup baik
Keluarga selalu mengajak bicara anak
Klien cukup mampu duduk tenang
Atensi cukup baik
Klien tidak mengalami gangguan pendengaran
Limitasi:
Klien mudah bosan sehingga tidak mau mengikuti perintah terapis
Bicara terkadang tidak jelas
Konsentrasi dan atensi klien cukup kurang

3. Rencana Terapi
Tujuan Jangka Panjang:
Untuk meningkatkan kejelasan bicara anak sesuai dengan usia perkembanganya

Tujuan jangka pendek:


1. Agar klien mampu mengucapkan fonem /-f/ /-f-/ /f-/ secara akurat sebanyak 8 kali
dari 10 kali pengulangan
2. Agar klien mampu mengucapkan fonem /-b/ secara akurat sebanyak 8 kali dari 10
kali pengulangan
3. Agar klien mampu mengucapkan fonem /g-/ /-g-/ secara akurat sebanyak 8 kali
dari 10 kali pengulangan

4. Materi Terapi
a. Menamai gambar :1). foto-soto,wafer-laser,huruf-kurus
2). Arab-arah
3). Galon-balon,jagung-capung

5. Alat Terapi
Flash card

6. Metode Intervensi
Judul :
Distinctive Feature Approach
Sumber :
Blache (1989)
Dasar Pemikiran :
Distinctive Features adalah bunyi-bunyi bicara (individual) yang memiliki karakteristik
fitur, dimana fitur-fitur tersebut yang membuat bunyi-bunyi bicara jadi berbeda-beda.
Pendekatan Distinctive Features untuk terapi pada kasus-kasus Phonological Delay.
Langkah-langkah :
Ada 4 langkah/ step dalam DFA yaitu :
Step 1 : Discussion of word ( Pembahasan kata )
 Pastikan anak mengeti arti kata dalam memberikan materi terapi dari target pasangan
kata yang kontras ( memiliki distinctive features), contoh, /t/ dan /k/ [topi] dan [kopi].
 Membuat pertanyaan-pertanyaan untuk memastikan anak-anak memahami pasangan
kata-kata tersebut, misal : “mana yang dipakai di kepala ?”, “mana yang diminum ?”.
Step 2 : Discrimination Testing and Training :
 Tes klien untuk menentukan jika dia dapat melihat fitur kontras pada target kata,
contoh [topi] – [kopi]
 Instruksikan klien untuk menunjuk kata yang disebutkan terapis.
 Kriterianya sampai 7 kali berturut-turut sampai anak mampu merasakan pasangan
kontras tersebut, contoh lainnya : [tas]-[kas], [tali]-[kali], [daun]-[gaun],dsb. Dalam
bentuk gambar.
 sampai anak mampu merasakan minimal kontras kata trsebut
Step 3 : Production Training :
 tahap ini latihan memproduksi bunyi bicara secara terus menerus, sampai klien dapat
menggunakan fitur yang benar dari target bunyi.
 Terapis mengintruksikan kepada klien untuk menyebut kata (dalam gambar) yang
ditunjuk terapis, Sampai klien mampu memproduksi dengan benar dan jika klien belum
dapat memproduksi dengan benar, maka terapis mengoreksi produksi kata tersebut.
Step 4 : Carryover Training :
 Setelah klien mampu mengucapkan target kata, maka target ditingkatkan menjadi
dua kata, tiga kata / frase dan kalimat. Sampai dapat digunakan dalam situasi sosial
yang bermakna di sekolah maupun di rumah (lingkungannya).

Anda mungkin juga menyukai