Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

NAMA : ARMEY ROLIZKY


NIM : 1910502005
MATA KULIAH : BKI BERKEBUTUHAN KHUSUS
KODE : BPI 20211
SKS : 2 SKS
KELAS : 1952 A
DOSEN PENGAMPU : ARIZONA, M.Pd

Soal

1. Menurut saudara yang bisa di katakan sebagai anak berkebutuhan khusus itu seperti apa?
Coba jelaskan menurut pemahaman saudara berserta contohnya?
2. Sebagai seorang konselor anda di tuntut untuk mendorong dan mengembangkan potensi
klien, agar dia mampu bekerja efektif, produktif, dan menjadi manusia mandiri dengan
melakukan beberapa pendekatan . Pendekatan apa saja yang anda lakukan terhadap anak
berkebutuhan khusus?
3. Menurut saudara seberapa pentingkah observasi lapangan terhadap anak berkebutuhan
khusus?
4. Menurut saudara apakah orang gila dan anak² yang kurang pintar itu dikatakan ABK?
Coba saudara sebutkan ciri-ciri ABK!
5. Seperti yang kalian ketahui kebiasaan anak auitis ialah Melakukan gerakan yang sama
berulang kali misalnya, mengepakkan tangan, bergoyang maju mundur, atau
menjentikkan jari. Bergerak dengan perilaku berlebih yang konstan. Melakukan rutinitas
khusus dan kesal ketika rutinitasnya diubah. Dalam beberapa kasus anak auitis terkadang
bisa berperilaku layaknya seseorang yang normal , tetapi ketika penyakit nya kambuh
anak tersebut akan melakukan kebiasaannya. Apa yang dapat kalian lakukan sebagai
seorang konselor ketika mendapati anak autis tersebut!
================= SELAMAT MENGERJAKAN ===================
JAWABAN

1. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan,


baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara
signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-
anak lain yang seusia dengannya.
Contohnya : Seperti anak berkebutuhan menyandang Tunarungu artinya rusak
pendengaran dan dianggap lebih baik, halus, sopan, dan formal.
2. -Pendekatan kognitif
-Pendekatan humanistik
-Pendekatan behavioral
3. Menurut saya penting untuk melakukan observsasi terhadap kehidupan Anak
Berkebutuhan Khusus karena kita bisa tahu dan belajar bagaimana keadaan dia ketika
kita lihat ada anak berkebutuhan khusus, dan di situlah saya akan belajar atas bersykur
dalam kehidupan karena masih banyak orang yang memiliki kekukrangan dari pada diri
kita sendiri.
4. Menurut saya tidak dikatakan ABK
Ciri-Ciri
a) Kontak Mata Tidak Fokus
Umumnya, ciri-ciri anak-anak dengan kondisi kebutuhan khusus memiliki kontak
mata yang tidak fokus. Saat kita memandang kedua matanya, ia dengan cepat akan
memalingkan pandangannya. Anak yang berkebutuhan khusus terlihat tidak nyaman jika
harus memandang sesuatu dalam waktu lama.
Anak-anak dengan kondisi kebutuhan khusus baik itu autisme, downsyndrom dan
ADHD cenderung memiliki raut wajah yang datar, tanpa ekspresi, tanpa motivasi juga
tanpa keinginan. Anak-anak ini juga cenderung cuek dengan sekitarnya.
b) Lebih Suka Menyendiri
Menurut para ahli, anak dengan kebutuhan khusus akan lebih suka menyendiri.
Mereka tidak suka bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya bahkan dengan
orangtuanya sendiri. Anak dengan kebutuhan khusus beberapa anak merasa nyaman
dengan dunianya sendiri.
c) Emosional
Meski anak-anak yang berkebutuhan khusus suka menyendiri, anak-anak ini juga
sangat emosional. Para ahli menyebutkan jika anak-anak ini memiliki psikologis yang
emosional. Emosional di sini bukan hanya lebih mudah marah melainkan juga lebih
mengarah pada perasaan kesepian, depresi, merasa berbeda, merasa tidak bisa seperti
teman-temannya dan masih banyak lagi.
d) Kesulitan Berkomunikasi
Ciri-ciri anak berkebutuhan khusus selanjutnya adalah anak-anak ini kesulitan
berkomunikasi. Kesulitan berkomunikasi ini bisa terjadi karena kelainan fisik pada anak
atau karena memang anak kesulitan mengungkapkan apa yang ada di hatinya. Kesulitan
berkomunikasi pada anak berkebutuhan khusus ini terjadi karena tumbuh kembang anak
yang mengalami keterlambatan.
5. Dengan Melakukan Terapi Fisik atau Fisioterapi
Salah satu tanda yang dapat ditemukan pada anak dengan autisme adalah gangguan
motorik. Untuk mengatasinya, dapat dilakukan terapi dalam bentuk terapi fisik atau
fisioterapi. Gangguan perkembangan pervasif (pervasive developmental disorders/PDD) pada
anak yang mengalami autisme berkaitan dengan keterlambatan perkembangan otak yang
mengatur kemampuan motorik seseorang. Umumnya, penyandang autis tertunda tumbuh
kembang kemampuan motoriknya. Bahkan, beberapa anak istimewa ini punya massa otot
rendah. Nah, terapi fisik dapat membantu anak autisme dengan melatih kekuatan otot,
koordinasi, serta kemampuan dasar olahraga.

Anda mungkin juga menyukai