Anda di halaman 1dari 41

PEMROGRAMAN ARSITEKTUR

(PERIODE SEMESTER GASAL 2021 – 2022)

KONDOTEL
DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

DISUSUN OLEH :

QUEENTANA JEOTY V. S. W.
NIM : 19.A1.0008

FADHILAH PUTRI W.
NIM : 19.A1.0011

FELIX OXA CHARITAS


NIM : 19.A1.0015

PEMBIMBING :

RONY ABW, ST, MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG


SEPTEMBER 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………..………………………....………..1
BAB 1 PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG…………………………..…………………………2
I.2 BATASAN DAN ANGGAPAN…………………………………………..3
I.3 DESKRIPSI PROYEK…………………………………………………...4
I.4 PENDEKATAN DESAIN………………………………………………...5
I.5 STUDI PROYEK SEJENIS………………………………………….…..6
BAB 2
II.1 PENGERTIAN PROYEK………………………………………………...8
II.2 PENGUMPULAN DATA………………………………………………....9
BAB 3
III.1 LOKASI…………………………………………………………………....29
III.2 TAPAK……………………………………………………………………..30

1
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Kondotel adalah bangunan dengan fungsi gabungan kondominium dan hotel.


Kondominium merupakan salah satu bentuk rumah susun yang memiliki arti bentuk
kepemilikan pribadi atas tempat tinggal atau hunian vertikal, sementara penggunaan
fasilitas seperti lorong, elevator, eksterior berada di bawah hukum yang dihubungkan
dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol oleh asosiasi pemilik yang menggambarkan
kepemilikan seluruh bagian, sedangkan Hotel merupakan bangunan dengan fungsi
tempat tinggal yang bersifat sementara
Dalam merancang suatu bangunan terdapat 3 unsur utama yang sangat penting
untuk diperhatikan yaitu estetika, kekuatan, dan fungsi bangunan, sehingga akan tercipta
keseimbangan dalam 3 unsur tersebut. Pada proyek Kondotel ini bertujuan menerapkan
ketiga unsur tersebut agar kondotel yang dirancang dapat mengikuti model serta trend
pada masa kini.
Ngaliyan adalah sebuah kecamatan yang terletak di sebelah barat Kota
Semarang. Mempunya posisi yang strategisi karna menjadi penghubung antara
Semarang dan Kendal. Selain itu lokasinya yang cukup tinggi menjadikan wilayah ini
bebas banjir dan sangat cocok untuk dijadikan kawasan hunian. Ngalian memeiliki luasan
wilayah sebesar 37,99km2.
Ngaliyan memeiliki fasilitas umum yang relatif baik. Yang tentunya akan
menunjang kondotel yang akan dibangun. Mulai dari pasar tradisional, sarana
peribadatan (masjid, gereja), terminal angkutan umum, sekolah umum, dan banyak lagi

2
Peta Administrasi Kecamatan Ngaliyan

I.2. BATASAN DAN ANGGAPAN

A. Batasan

Batasan berupa :
a. KDB = 40 %
b. KLB = 3
c. Batasan wilayah :
i. Sebelah Utara : Kec. tugu
ii. Sebelah Timur : Kel. Tambak aji
iii. Sebelah Selatan : Kel. Gondoriyo
iv. Sebelah Barat : Kab. Kendal
d. City kondotel berbintang 4

B. Anggapan

Luasan tanah untuk Kondotel di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang sudah


mencukupi, biaya sudah tersedia, status hukum dan hak tanah sudah jelas, infrastruktur
sudah tersedia, dan sarana prasarana sudah memadai.

3
I.3. DESKRIPSI PROYEK

Proyek yang akan diambil berupa Proyek Kondotel di Kecamatan Ngaliyan kota
Semarang. Jenis bangunan yaitu berupa Kondotel yang berupa sebuah
penginapan yang merupakan gabungan dari kondominium dan hotel, dengan
dioperasikan sebagai hotel namun unitnya dapat dimiliki secara individual. Kondisi
lingkungan di sekitar bangunan, yang meliputi :
a. Kenyamanan lingkungan di udara termasuk cukup sejuk
b. Visualisasi lingkungan memiliki view yang menarik
c. Akustik lingkungan berupa adanya flora atau vegetasi sebagai barier
terhadap kebisingan

I.4. PENDEKATAN DESAIN

Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah


pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan
hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan
tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Praktik
ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas,
durabilitas, dan kenyamanan. Terlebih dengan keterhubungannya dengan Indonesia
yang memiliki iklim tropis.
Arsitektur tropis adalah jenis gaya desain arsitektur yang merupakan jawaban dan
bentuk adaptasi bangunan terhadap kondisi iklim di suatu daerah tropis. Iklim tropis
biasanya terletak di dekat garis khatulistiwa dan memiliki karakter khusus yang
disebabkan oleh panas matahari yang tinggi, kelembaban dan curah hujan yang cukup
tinggi, pergerakan angin, dan banyak pengaruh lainnya.

Prinsip prinsip Green Building yang berkaitan dengan proyek kita yaitu :
a. Appropriate Site Development.

4
Cakupan kategori ini berupa akses ke sarana-sarana umum, pengurangan
kendaraan bermotor, penggunaan sepeda, lanskap tumbuhan hijau,
pengurangan beban volume limpasan air hujan, site management, dan
perhatian terhadap bangunan atau sarana di sekitarnya.
b. Energy Efficiency and Conservation.
Segala bentuk optimalisasi efisiensi penggunaan energi pada bangunan,
komisioning ulang pada peralatan pengkondisian udara, penghematan
energi pada sistem pencahayaan dan pengkondisian udara, pencatatan
dan pengawasan penggunaan energi, operasi dan perawatan peralatan
AC, penggunaan energi terbarukan dan pengurangan emisi energi
c. Water Conservation
Pengukuran konsumsi air, pemeliharaan dan pemeriksaan sistem
plumbing, efisiensi penggunaan air bersih, pengujian kualitas air,
penggunaan air daur ulang, pengurangan penggunaan air dari sumur
dalam dan penggunaan keran auto stop.
d. Indoor Health and Comfort
Kualitas udara ruangan, pengaturan lingkungan asap rokok, pengawasan
gas CO2 dan CO, pengukuran kualitas udara dalam ruang, pengukuran
kenyamanan visual, pengukuran tingkat bunyi dan survei kenyamanan
gedung.
e. Building Environment Management
Inovasi peningkatan kualitas bangunan, tersedianya dokumen-dokumen
tentang bangunan yang lengkap, adanya tim yang menjaga prinsip green
building dan pelatihan dalam pengoperasian dan perawatan aspek-aspek
green building secara lengkap.

5
I.5. STUDI PROYEK SEJENIS

Louis Kienne

Louis Kienne merupakan salah satu hotel dengan standar bintang 4 di Kota Semarang.
Memiliki konsep yang unik,yang dimana konsep iconic art dan contemporary luxury
bertemu menjadi satu.
Louis Kienne Hotel cukup strategis. Seperti berjarak 20 menit dari Bandara Ahmad Yani,5
menit dari Paragon Mall Semarang,15 menit dari Simpang Lima,dan 15 Menit dari rumah
sakit Telogorejo.

Louis Kienne memiliki 117 deluxe room,45 deluxe Twin room,dan 23 suite room. Pada
kamar dilengkapi dengan fasilitas dalam kamar seperti TV dengan saluran lokal &
internasional, meja kerja, koneksi internet berkecepatan tinggi, fasilitas pembuat kopi
dan teh di kamar, pengering rambut, dan brankas. Pada Kamar mandi menyediakan
rainshower dan standar perlengkapan mandi yang dibutuhkan. Kamar-kamar yang
saling terhubung juga tersedia berdasarkan permintaan.

6
Louis Kienne memiliki fasilitas-fasilitas berupa:

● Wi-Fi di semua guest rooms & ● Laundry & Pressing services


area publik ● Parking
● All day dining ● Room Service
● Lounge ● Concierge Service
● Fasilitas Meeting room ● IDD Calls
● Smart TV dengan saluran lokal & ● 24-hours Security
international ● Swimming Pool
● Air-Condition ● Fitness & Gym
● Reading area pada Lobby
● Free Wi-Fi di Internet area

7
BAB II
PEMROGRAMAN

II.1. PENGERTIAN PROYEK

Proyek yang akan kami buat berupa bangunan kondominium hotel atau sering disebut
dengan kondotel.

Kondotel atau kondo hotel sendiri adalah sebuah bangunan vertikal yang menjulang
tinggi dimana di dalamnya ada bayak unit-unit yang mirip apartemen, dimana tersedia
dapur, kamar, ruang tengah dan sebagainya. Tapi kondotel juga bisa disewakan dan
memiliki fasilitas layaknya hotel berbintang.

Kondotel biasanya mempunyai lokasi yang sama dengan hotel atau satu lokasi dengan
hotel, karena pada biasanya kondotel itu masih satu perusahaan yang didirikan, hanya
saja yang membedakanya adalah pada kondotel, kita bisa membelinya,akan tetapi pada
hotel kita tidak bisa membelinya

Biasanya orientasi lokasi pada kondotel juga disejajarkan dengan hotel-hotel yang
berada di dalam kota, biasanya kondotel dibangun di dekat daerah daerah atau lokasi
yang banyak sekali dengan pengunjung dan juga banyak sekali orang-orang yang
berbisnis.

Bangunan kondotel harus memenuhi persyaratan perizinan sesuai dengan peraturan


yang berlaku. Pengaturan ruang ditata sesuai dengan fungsinya sehingga memudahkan
tamu,arus barang, dan karyawan bisa cukup dan memenuhi arus tersebut. Untuk unsur-
unsur dekorasi local harus tercermin dalam ruang lobby, restoran, kamar tidur, dan
function room.

Untuk unit kamar tidur minimal adalah 100 buah karena dibuat sesuai dengan standar,
termasuk tipe kamar 1 bedroom,2 bedroom dan 3 bedroom. Standarisasi ruangan luas
kamar mengacu pada standard international dengan konsep desain. Untuk spesifikasi
kondotel akan mengikuti minimal standar hotel bintang 4

Untuk lokasinya sendiri kami mengambil lokasi di Jalan Raya Semarang Boja
Di dalam sekitar area BSB Semarang.

8
II.2. PENGUMPULAN DATA

A. Metode pengumpulan data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode deskriptif atau
survei. Pengumpulan data yang dilakukan melalui survei dibagi menjadi 2.
1. Survei Primer
Data diperoleh dari tangan pertama seperti hasil observasi dan wawancara.
2. Survei Sekunder
Data diperoleh dari tangan kedua atau ketiga seperti literatur atau instansi terkait
dari web, majalah, dokumen, internet, dsb.

B. Faktor Manusia

Pelaku dalam kondotel mencakup banyak, yaitu seperti pelaku dari dalam kota,
pelaku dari luar kota, pelaku yang memiliki tujuan kerja, pelaku yang ingin berlibur, dan
banyak lagi. Aktivitas dalam kondotel yaitu berupa pelaku yang menginap dalam
kondominium dan hotel. Kebutuhan pelaku yaitu sama dengan biasanya dalam rumah
karena kondotel bersifat sebagai tempat tinggal sementara.

C. Ruang

Ruang, merupakan salah satu pembentuk rancangan arsitektur yang dominan.


Standar dari hotel bintang 4 itu sendiri yaitu :
1. Jumlah kamar standar minimal 50 kamar
2. Kamar suite minimum 3 kamar
3. Kamar mandi di dalam
4. Luas kamar standar minimum 24 m2
5. Luas kamar suite minimum 48 m2

Unsur –unsur ruang yang mempengaruhi pemrograman adalah :

9
- Kebutuhan ruang
1. Area Hunian
● Ruang Tidur Utama
● Ruang Tidur 1
● Ruang Makan
● KM / WC
● Dapur
● Ruang Keluarga

2. Area Public
● Lobby
● Cafe & Bar
● Restaurant
● Fitness Center
● Meeting Room
● Mushola
● ATM Center
● Taman
● Swimming Pool

3. Area Pelayanan
● Area Parkir
● Pos Satpam
● Ruang CCTV
● Lift / Tangga Darurat
● Ruang Istirahat
● Gudang
● Toilet
● Janitor
● Ruang MEP
● Ruang Pompa

10
4. Area Administrasi
● Ruang Manager
● Ruang Marketing
● Ruang Staff
● Ruang Arsip

- Fungsi, yaitu berjalannya suatu kegiatan yang mencerminkan dengan tema ruang,
misalnya :
1. Fungsi jamak, atau ruang yang dapat digunakan untuk berbagai fungsi,
baik secara paralel, serial maupun bertahap. Ruang itu disebut ruang
Multifungsi.
● Lobby
● Cafe & Bar
● Restaurant
● Meeting Room
● Fitness Center
● Taman
● Swimming Pool

2. Fungsi tunggal, adalah ruang yang hanya digunakan untuk satu fungsi
saja disebut ruang tunggal fungsiona
● Ruang Tidur Utama
● Ruang Tidur 1
● Ruang Keluarga
● KM / WC
● Dapur
● ATM Center
● Ruang CCTV
● Pos Satpam
● Ruang MEP

11
● Ruang Pompa
● Lift / Tangga Darurat
● Parkir
● Ruang Manager
● Ruang Staff
● Ruang Arsip
● Gudang
● Ruang Istirahat

1. Area Hunian

Sumber : eprints.undip.ac.id

12
Sumber : eprints.undip.ac.id

13
Sumber : eprints.undip.ac.id

14
Sumber : eprints.undip.ac.id

15
2. Area Public

Sumber : eprints.undip.ac.id

16
3. Restaurant

Sumber : eprints.undip.ac.id

17
4. Sport Area

Sumber : eprints.undip.ac.idSumber : eprints.undip.ac.id

Sumber : eprints.undip.ac.id

18
5. Area Administrasi

Sumber : eprints.undip.ac.id

19
6. Area Pelayanan

Sumber : eprints.undip.ac.id

20
- Kebutuhan ruang outdoor

Analisa Ruang :

Fasilitas Kegiatan Pengguna Kebutuhan Ruang Sifat

Standard Room Tamu / Penyewa 1. Kamar Hotel Privat


2. Lavatory

Deluxe Room Tamu / Penyewa 1. Kamar hotel Privat


2. Lavatory
3. Balcony

Junior Suite Room Tamu / Penyewa 1. Kamar hotel Privat


2. Lavatory
3. Balcony
4. Ruang Santai

Executive Suite Room Tamu / Penyewa 1. Kamar hotel Privat


2. Lavatory
3. Balcony
4. Ruang Santai
5. Ruang Tamu

Lobby Tamu / Penyewa 1. Entrance Hall Publik


2. Receptionist
3. Area Duduk
4. Lavatory
5. Lounge

Restaurant Tamu / Penyewa 1. Restaurant Publik


2. Mini bar and
Coffee
3. Lavatory
4. Cashier

21
Sport Area Tamu / Penyewa 1. Swimming Publik
Pool
2. Fitness Club
3. Ruang Gym
4. Locker
5. Ruang Spa
dan Sauna
6. Lavatory

Administrasi Karyawan 1. Manager Privat


Office
2. Division Office
3. Ruang Makan
Karyawan

Pelayanan Karyawan 1. Housekeeping Privat


Office
2. Laundry and
Dry Cleaning
3. Gudang
4. Ruang
Kesehatan
5. Ruang
Keamanan
6. Ruang
Engineering

22
- Pendekatan hubungan ruang

Sumber : eprints.undip.ac.id

Sirkulasi kegiatan tamu :

Sumber : eprints.undip.ac.id

Hubungan ruang secara vertikal :

23
Sketsa desain unit kamar standard :

24
D. Kebutuhan luas tapak

Regulasi bangunan berupa :


a. KDB = 40 %
b. KLB = 3
c. Ketinggian bangunan = 10 lantai, tidak termasuk basement
d. Terdapat parkir mobil, motor dan sepeda
e. Luas bangunan secara keseluruhan adalah sekitar 10.000 – 12.000 m2
f. Kondotel berbintang 4

Kebutuhan luas indoor :

1. Area Hunian

Standard Room 24 m² x 50 kamar 1.200 m²

Deluxe Room 32 m² x 10 kamar 320 m²

Junior Suite Room 48 m² x 5 kamar 240 m²

Executive Suite Room 72 m² x 3 kamar 216 m²

2. Area Publik 827 m²

3. Restaurant 987 m²

4. Sports Area 972 m²

5. Area Administrasi 1.407 m²

6. Area Pelayanan 2.724 m²

Kebutuhan Luas Indoor 7.813 m²

Sirkulasi (30%) 2.343,9 m²

Total kebutuhan luas 10.156,9 m²

25
Kebutuhan Parkir :

Jenis Ruang Standar Besaran Kapasitas Perhitungan Luas

Parkir mobil 0,6 SRP(Satuan 68 kamar 0,6 SRP x 68 kamar = 40,8 SRP
Ruang Parkir) /kamar
3m x 5,5m/mobil 16.5 x 40,8 = 673.2 m²

Parkir motor 1,5m x 2m/motor 10% luas 10% x 673.2 m² = 67,32 m²


parkir mobil

Jumlah 740.52 m²

Sirkulasi (70%) 518.364 m²

Total 1.258,884 m²

Parkir basement (50%) 629.442 m²


Parkir outdoor (50%) 629.442 m²
E. Sistem Bangunan

Sistem bangunan, adalah bagian kelengkapan sebagai pendukung bangunan


yang dipasang dengan tujuan agar bangunan tersebut dapat beroperasi secara optimal,
yang berupa :

a. Sistem keteknikan / teknologi yang dipakai

1. Menggunakan energi alam seperti angin, sebagai penyejuk


lingkungan.
2. Bahan-bahan bangunan yang digunakan cenderung ramah pada
lingkungan seperti keramik dengan motif kasar pada lantai untuk
mengurangi pantulan panas yang dihasilkan dari dinding yang
berkaca.

26
b. Sistem komunikasi (internal, eksternal)

Pada bangunan terdapat dua sistem komunikasi, yaitu :


Sistem komunikasi internal, komunikasi yang terjadi di dalam bangunan. Peralatan
yang digunakan adalah :
1. Speaker sound system, komunikasi umum satu arah.
2. Jaringan komputer LAN (local area network), yaitu sistem
komunikasi data, berupa pertukaran informasi dan data antar komputer
dalam satu bangunan untuk kepentingan intern pengelola perpustakaan.
3. Telepon parallel, digunakan untuk komunikasi antar ruang--‐ruang
pengelola.

Komunikasi eksternal, komunikasi keluar dari bangunan dan menggunakan


peralatan tertentu seperti:
1. Telepon, komunikasi pembicaraan dua arah.
2. Faksimili, komunikasi melalui jaringan telepon dalam bentuk
tertulis
3. PABX (Private Automatic Branch Exchange) sebagai pengendali
hubungan keluar masuk.
4. Jaringan komputer (internet) sebagai media informasi dan
komunikasi.

c. Sistem pencahayaan, penghawaan, akustik bangunan.

1. Dalam dinding bangunan, terdapat kaca di beberapa bagiannya.


Fungsinya adalah untuk menghemat penggunaan electricity untuk
bangunan terutama dari segi pencahayaan dari lampu.
2. Dapat dilihat dari beberapa tanaman rindang yang mengelilingi
bangunan, membuat iklim udara yang sejuk dan sehat bagi
kehidupan sekitar, lingkungan tampak tenang, karena beberapa
vegetasi dapat digunakan sebagai penahan kebisingan.

27
d. Sistem struktur dan utilitas bangunan

1. Pada bagian atap gedung, terdapat tangga untuk para pengguna


yang akan menuju lantai atas. Ini dapat meminimalisasi penggunaan
listrik untuk lift atau eskalator.
2. Atap bangunan terdapat rumput yang digunakan sebagai green roof,
pengguna juga mendapatkan sinar matahari.

e. Sistem keamanan (security)

Sistem pengamanan terhadap tindak kriminal (pencurian),


dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
• Thief detector, diletakkan pada tiap pintu keluar ruang baca untuk
mendeteksi bahan pustaka yang dibawa keluar dengan penempelan
barcode pada koleksi bahan pustaka.
• Pengamanan khusus untuk menghindari pengrusakan dan
pencurian terutama untuk koleksi pamer dengan menggunakan
CCTV

f. Sistem keselamatan (safety)

Terhadap bahaya kebakaran, instalasi pemadam api menggunakan


peralatan pemadam api dengan sifat instalasi tetap. Instalasi ini meliputi
sistem deteksi awal bahaya (Early Warning Fire Detection), yang secara
otomatis memberikan alarm bahaya atau langsung mengaktifkan alat
pemadam.

28
BAB III
LOKASI DAN TAPAK

III.1. LOKASI

Ngaliyan adalah sebuah kecamatan yang terletak di sebelah barat Kota


Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia berbatasan dengan kecamatan
Mijen, Semarang Barat dan Tugu. Sebelum menjadi sebuah Kecamatan sendiri,
Ngaliyan merupakan Kelurahan di dalam wilayah Kecamatan Tugu. Namun,
melihat potensi pengembangan dan luas wilayahnya, maka akhirnya Ngaliyan
berubah menjadi sebuah Kecamatan.

Ngaliyan yang berada di sebelah barat pusat kota Semarang mempunyai


posisi yang strategis karena menjadi penghubung antara Semarang dan Kendal.
Kendal. Selain itu, lokasinya yang cukup tinggi menjadikan wilayah ini bebas banjir
dan sangat cocok untuk dijadikan kawasan hunian.

Ngaliyan bisa dibilang mempunyai fasilitas umum yang relatif baik. Mulai
dari pasar tradisional, sarana peribadatan (masjid, gereja), terminal angkutan
umum, sekolah umum, perumahan dan banyak lagi.

29
III.2. TAPAK

A. Eksisting tapak 1 (FELIX OXA)

Sumber : Google Earth

A. Kondisi tapak dan lingkungan


Lokasi : Jalan Raya Semarang - Boja, Mijen, Semarang, Jawa Tengah
● Tapak merupakan lahar berkontur yang ditumbuhi oleh semak belukar dan
pepohonan
● Area sekeliling tapak lebih didominasi dengan lahan hijau yang memberi
dampak kesejukan pada tapak
● Dekat dengan bundaran

30
B. Batas-batas tapak

Timur

Selatan

Barat

31
Utara

C. Karakteristik tapak
● Bidang tapak berbentuk persegi
● Tapak berada di area yang datar
● Tapak berkontur

D. Analisis Tapak
a. Pencapaian dan sirkulasi
Analisis
Sirkulasi utama untuk mencapai tapak adalah melalui Jalan Raya
Semarang - Boja. Jalan Raya Semarang Boja adalah tipe jalan dengan dua
lajur namun tidak dalam satu lintasan yang sama, masing masing lajur
memiliki jalan atau lintasannya sendiri
Respon
Untuk mencapai tapak, karena tapak berada di sebelah kiri maka untuk
arah kedatangan dari utara bisa langsung masuk pada tapak, sedangkan
untuk yang datang dari arah selatan harus mencari alternatif jalan untuk
memutar balik agar bisa masuk ke jalur sebaliknya dan kemudian masuk
pada tapak

b. Topografi

32
Analisis
Tapak berada pada daerah yang datar namun karakter tapak nya sendiri
tidak sepenuhnya datar, tetep memiliki kontur didalamnya
Respon
Karena kontur tertinggi pada tapak lebih tinggi daripada jalan raya, maka
dilakukan urugan pada area yg lebih datar, sehingga tapak akan berada
lebih tinggi daripada jalan raya

c. Kebisingan
Analisis
Tapak menerima kebisingan paling utama adalah dari jalan raya dan dari
sebelah utara yang berbatasan dengan KFC
Respon
Pada bagian depan tapak ada pohon yang akan dibiarkan hidup untuk
meredam kebisingan masuk kedalam tapak, serta bagian utara tapak yang
berbatasan dengan kfc akan diberikan batasan berupa tembok dengan
tujuan meredam suara bising dari KFC tersebut

d. Sinar matahari
Analisis
Tapak menghadap ke timur
Respon
Karena Tapak menghadap ke timur tentunya bagian depan bangunan akan
mendapatkan sinar matahari pagi yang lebih banyak, untuk memasukan
sinarmatahari pagi bangunan akan diberikan banyak bukaan namun untuk
meminimalisir panas dan cahaya yang masuk akan diberikan secondary
skin pada fasad bangunan

e. Iklim dan Suhu


Analisis

33
Tapak sendiri berada di daerah yang memiliki iklim tropis dengan sehu
udara yg cukup tinggi karena panas yang disebabkan oleh perkerasab
disekitarnya.
Respon
Untuk mengatasi suhu yg panas diberikan sirkulasi udara yg baik pada
bangunan serta ruang terbuka hijau pada tapak bangunan

f. Vegetasi
Analisis
Tapak ditumbuhi oleh semak belukar, dan beberapa pohon jati, serta pohon
lainnya yang memiliki tipe kayu keras
Respon
Pepohonan yang ada didepan tapak akan dibiarkan tetap hidup sebagai
peredam kebisingan dari jalan raya, serta beberapa pohon di belakang tidak
semuanya ditebang untukmengontrol suhu luar pada tapak.

g. Kelebihan tapak
1. Berada dilokasi yg strategis karena berada di jalan utama semarang
- mijen
2. Kepadatan disekitar tapak masih terbilang tidak padat, karena masih
banyak vehetasi dan rth disekitar tapak
3. View from site yg tertuju pada bundaran jalan raya

h. Kekurangan tapak
1. Udara sekitar tapak yang termasuk panas.
2. Lokasi tapak dekat dengan bundaran sehingga kurang strategis

34
B. Eksisting tapak 2 (QUEENTANA JEOTY)

Lokasi Tapak : Jalan Raya Semarang Boja


1. KDB = 40%
2. KLB = 3
3. Iklim = bersuhu lebih tinggi dibanding daerah perbukitan di
Semarang, terasa terik pada siang hari, dan beriklim tropis dengan
adanya musim kemarau dan penghujan.
4. Potensi tapak dan aksesibilitas :
a. Terletak di jalur primer yaitu Jalan Raya Semarang Boja
b. Lalu lintas yang baik
c. Lebar jalan jalur primer : 6 meter
d. Tapak tidak berkontur
e. Rimbun dengan vegetasi di tapak yang cocok sebagai elemen
peneduh
f. Tingkat kepadatan normal
g. Daerah yang cukup tinggi sehingga terhindar dari banjir
h. Akses fasilitas publik mudah
5. Lokasi sekitar tapak :

35
Sebelah kiri tapak terdapat tempat belanja Giant Express

Sebelah kanan tapak terdapat Posko Satpam BSB City

Bagian depan tapak terdapat KFC dan Service mobil Honda


C. Eksisting tapak 3 (FADHILAH PUTRI W.)

36
- Lokasi tapak
Tapak terletak di Jalan Raya Semarang Boja,Kecamatan Ngaliyan,Kota
Semarang.

- Batas-batas tapak
Utara : BSB Marketing Place
Selatan : Honda Madalatama BSB
Timur : Perumahan
Barat : Jl. Raya Semarang Boja

37
- Sarana dan prasarana tapak

Tapak dekat
dengan jalur BRT
koridor Freeder F4A.
- Potensi tapak
a. Vegetasi/tetumbuhan

Kondisi vegetasi pada site yang masih kurang mendukung karena


masih banyaknya tanaman-tanaman liar seperti rerumputan liar.
Ada juga beberapa pohon-pohon kecil liar yang tumbuh di sekitar
tapak.

b. Kelebihan tapak
- Tapak berada di daerah yang cukup tinggi sehingga bebas
banjir
- Tapak memiliki tingkat kepadatan yang relatif normal
- Tapak memiliki akses yang mudah dengan fasilitas publik
- Lokasi tapak cukup strategis karena termasuk jalur
perbatasan antara Semarang dan Kendal
c. Kekurangan tapak

38
- Tapak berada di sekitar BSB yang masing-masing
diperkirakan terkena dampak kegiatan kawasan industri dan
perumahan yang dibangun BSB
- Alih fungsi lahan dari perkebunan karet menjadi kawasan
industri membuat udara lebih panas
- Lingkungan menjadi makin ramai, kadang kadang macet
dan menimbulkan bising.
- berkurangnya volume sumber air dari sumur penduduk di
sekitar kawasan BSB
d. Iklim Mikro

Pada musim kemarau Suhu udara yang cukup panas pada suatu
area selain karena radiasi matahari yang tinggi yaitu rata-rata
50%, juga karena pantulan dari perkerasan jalan, bangunan
maupun pantulan perkerasan lainnya yang ada pada tapak.
Sehinnga untuk musim kemarau luamayan panas dengan suhu
sekitar 29-32 derajat.

Untuk musim hujan sendiri suhu udara terkesan sejuk diantara 23


derajat sampai 28 derajat.

e. view

39
View dari utara

View dari barat

View dari selatan

DAFTAR PUSTAKA

Oo, Subandri. 2015. Perancangan Hotel Bintang 4. Diunduh dari


https://www.slideshare.net/subandrioo/perancanganhotelbintang4

Sukarsa,Rivian dan Iwan Rudiarto. 2014. Jurnal Teknik PWK Volume 3. Diunduh dari
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/4449

40

Anda mungkin juga menyukai